Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPASTV - Pengamat politik Yunarto Wijaya menyampaikan pandangannya terkait isu pemakzulan Wapres Gibran yang dilontarkan forum purnawirawan TNI.

"Bahwa siapa yang berbicara lalu punya kepentingan nggak usah didengerin, nggak bisa. Semua orang mau kalah pemilu, mau menang pemilu punya hak yang sama untuk memberikan usulan. Yang perlu dilihat adalah argumentasinya apakah konstitusional atau tidak," kata Yunarto di Sapa Malam KompasTV, Rabu (7/5/2025).

"Saya juga tidak sepakat kalau pemakzulan didasarkan pada sebuah tekanan politik siapapun itu mau militer ataupun sipil," lanjut kata Yunarto.

Lebih lanjut Ketua Solidaritas Merah Putih Silfester Matutina menyinggung persoalan kalah pemilu.

"Kalau tadi Mas Yunarto bilang mungkin ada kegelisahan, ada kegelisahan mungkin yang dirasakan? Kegelisahan apa? Udah lah, udah kalah Pilpres, yaudah nanti bertarung lagi di 2029, gampang," kata Silfester.

"Logika Anda rusak, Silfester. Anda ngerti enggak? Logika Anda rusak. Anda uji argumentasi dari Forum Purnawirawan itu. Jangan lihat latar belakangnya. Itu saja. Masa yang boleh bersuara cuma 58% dari suara pendukung Prabowo-Gibran?" tegas Yunarto dalam dialog.

Produser: Yuilyana

Thumbnail Editor: Vila

#yunarto #purnawirawantni #silfester

Baca Juga Truk Tabrak Angkot Rombongan Guru Sebabkan 11 Orang Meninggal, Polisi Ungkap Fakta Tak Ada Bekas Rem di https://www.kompas.tv/nasional/591905/truk-tabrak-angkot-rombongan-guru-sebabkan-11-orang-meninggal-polisi-ungkap-fakta-tak-ada-bekas-rem





Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591916/debat-panas-isu-pemakzulan-wapres-gibran-yunarto-skak-silfester-logika-anda-rusak
Transkrip
00:00Kemarin Pak Prabowo memberikan statement, ini juga banyak multi-tafsir ya, artinya banyak penafsiran tersendiri begitu.
00:08Apa jangan-jangan ini juga mengindikasikan Pak Prabowo belum menolak aspirasi pemakzulan Gibran.
00:13Nah kalau gitu pertanyaannya haruskah Pak Prabowo ini membuat statement yang tegas nih, bahwa saya terus bersama Gibran 5 tahun ke depan.
00:21Oh iya, pastinya.
00:23Kemah satu dulu Bang Silvestr.
00:24Oh sorry, maaf.
00:25Ya silahkan.
00:26Iya, menurut saya begini, Pak Prabowo tidak punya posisi apapun secara konstitusional untuk kemudian misalnya meneruskan, andai kata pun setuju terkait dengan usulan mengenai pemakzulan Mas Gibran.
00:40Kalau saya sih coba menangkap secara komunikasi yang dilakukan oleh Pak Prabowo kemarin memang sebuah bahasa komunikasi yang berhati-hati.
00:48Di satu sisi, di hadapan purnawirawan yang katakanlah resmi istilahnya Bang Silvestr tadi, itu menunjukkan sikap bahwa Pak Prabowo akan lebih mendengarkan forum yang sifatnya resmi.
01:01Tapi di sisi lain dengan diundangnya Pak Trisutrisno, artinya Pak Prabowo juga ingin mengatakan bahwa saya tetap menghormati pandangan-pandangan dan masukan dari para senior termasuk.
01:12Apa yang dikemukakan oleh Pak Trisutrisno lewat forumnya tersendiri.
01:16Jadi saya sih masih melihat ini upaya menetralisir.
01:19Nah, saya ingin mengomentari apa yang disebutkan oleh Bang Silvestr tadi ya.
01:22Menurut saya nggak tepat lah, janganlah kemudian usulan-usulan seperti ini, itu dilihatnya dengan logika argumentum ad hominem.
01:31Bahwa siapa yang berbicara lalu punya kepentingan, nggak usah didengerin, nggak bisa.
01:36Semua orang mau kalah pemilu, mau menang pemilu, punya hak yang sama untuk memberikan usulan.
01:43Yang perlu dilihat adalah argumentasinya apakah konstitusional atau tidak.
01:48Jadi jangan kemudian menggunakan logika Bang Silvestr.
01:50Kalau logika Bang Silvestr dipakai, semua pendukungnya Ganjar sama Hanis, nggak boleh ngasih usulan apapun.
01:58Itu menurut saya juga logika yang salah.
02:00Tetapi saya ingin mengatakan bahwa alasan yang dikemukakan oleh forum yang mengusulkan poin ke-8 Gibran dimaksulkan,
02:07itu nggak tepat kalau menggunakan argumentasi masa lalu yang sudah jelas walaupun kontroversial ya.
02:14Kalau gitu haruskah Pak Prabowo juga membuat statement yang tegas Mas Soto atau lebih sering ini berdua tampil bersama Mas Gibran?
02:24Nggak perlulah. Menurut saya kemudian jadi drama-drama harus sering tampil bersama-sama.
02:28Poin yang Pak Prabowo jalankan saja fungsinya. Mas Gibran jalankan saja fungsinya.
02:34Sehingga keduanya itu tidak kemudian melanggar apa yang disebutkan di pasal 7 AUD 45.
02:40Sehingga kemudian bisa jauh dari yang namanya pemakzulan.
02:43Saya juga tidak sepakat kalau pemakzulan didasarkan pada sebuah tekanan politik siapapun itu.
02:48Mau militer ataupun sipil.
02:50Tapi ada poin penting, Audrey, yang ingin saya ingatkan.
02:53Kenapa sih keributan ini terjadi?
02:54Bukan hanya ini loh, ini kan rentetan dari isu matahari kembar.
02:58Isu mengenai cawe-cawe.
03:00Isu bagaimana positioning dari Pak Jokowi.
03:03Ini kan bermula bahwa betul Mas Gibran sah secara konstitusional, secara prosedural.
03:09Tapi ini kan bermula dari kontroversi yang sampai sekarang.
03:12Saya ingin mengatakan walaupun sah tapi secara substansi demokrasi.
03:16Majunya Gibran itu bermasalah dalam konteks etika demokrasi.
03:20Sehingga kemudian ketika keberlanjutan diartikan sebagai harus menitipkan anaknya mantan presiden.
03:28Yang terjadi adalah situasi sekarang.
03:30Ada ketakutan dari pendukung Prabowo atau masyarakat diatur-atur nggak nih Pak Presiden sebelum.
03:35Ada nggak cawe-cawe dari Presiden sebelum.
03:38Artinya masih ada kegelisahan mungkin di sini.
03:40Pak Prabowo.
03:41Betul, jadi dari sini kita belajar sejarah.
03:43Kita terima fakta bahwa Pak Prabowo dengan Mas Gibran dipilih.
03:47Tapi jangan ulangi hal-hal yang melanggar etika.
03:50Yang menimbulkan polemik tidak berkesuduhan.
03:53Kasian siapapun yang terpilih akhirnya menghabiskan energi seperti ini.
03:56Kalau gitu menurut Bang Silveser sendiri apa hal yang bisa membuat isu ini diredam.
04:01Karena kan masih banyak isu-isu lain termasuk isu ekonomi yang perlu kita aspirasikan juga untuk dicari nih akar untuk penyelesaiannya seperti apa.
04:12Ya jadi intinya sih memang kita menghargai semua kritik, semua pendapat.
04:18Siapa sih yang nggak menghargai.
04:20Kita negara demokrasi.
04:21Siapapun boleh berbicara.
04:23Tapi kan intinya bahwa jangan sampai kritikan ini hanya buat mengadu domba.
04:28Itu loh intinya itu.
04:29Jangan sampai membuat kegaduan.
04:31Kan kita sekarang udah gaduh nih.
04:33Gara-gara para pensiunan jenderal ini yang menurut saya memberikan poin-poin itu dibangun tidak berdasarkan fakta-fakta hukum.
04:45Konstitusi kita yang baik itu bagaimana.
04:48Yang harusnya kan harusnya kita sama-sama para pensiunan ini.
04:53Ayo umamanya undang-undang perapasan aset.
04:56Ayo sama-sama kita kejar agar digolkan.
04:59Atau sekarang Pak Prabowo dan Mas Gibran itu ingin agar kita suatu sembada pangan gitu loh.
05:05Suatu sembada energi, suatu sembada air.
05:07Bagaimana kita melihat Panglima TNI kasat.
05:11Saya pernah ke kantornya kasat.
05:13Beliau menunjukkan ini loh Bang.
05:15Kami punya pompa air.
05:16Kalau tadi dibilang, Mas Toto bilang mungkin ada kegelisahan.
05:19Ada kegelisahan mungkin yang dirasakan.
05:22Kegelisahan apa?
05:23Udah lah, udah kalah Pilpres.
05:25Ya udah nanti bertarung lagi di 2029.
05:27Nah, itu menurut saya nggak tepat.
05:30Bang Silvester, Anda jangan...
05:32Gini gini, Anda kan orang-orang penduduk belajar.
05:36Saya tahu itu.
05:37Jadi gini.
05:37Anda jangan menggunakan logika agar argument.
05:40Ini siapapun yang kalah, Anda anggap tidak punya hak untuk bersuara.
05:45Logika Anda rusak sepenggak Silvester.
05:47Bang, nggak bisa loh.
05:48Anda ngerti nggak?
05:49Logika Anda rusak.
05:51Anda uji argumentasi dari forum Purnawirawan itu.
05:55Jangan lihat latar belakangnya.
05:58Itu aja.
06:00Itu ada bermanfaatnya buat bang Silvester.
06:02Masa yang boleh bersuara cuma 58% dari suara pendukung Prabogi, Bran?
06:07Inilah logika yang membuat kegelisahan.
06:09Bang, bang, bang, bang, bang, bang.
06:10Bang, bang, bang, bang, bang, bang.
06:11Anda mau tanggung jawab.
06:12Kalau bukan tentang itu.
06:14Anda jangan menggunakan logika argumentum at hominem.
06:19Bahwa ada yang punya hak lebih untuk bersuara karena menampil pres.
06:23Kita punya kesamaan.
06:24Dan tentang menolak argumentasi tersebut.
06:29Pemak Zulan ini salah.
06:31Karena tidak cukup argumentasi.
06:32Tidak cukup fakta secara konstitusional.
06:34Kita sepakat tentang poin itu.
06:36Nanti dulu.
06:37Kita sepakat tentang poin itu.
06:38Tapi jangan batasi hak siapapun termasuk para Purnawirawan ini.
06:43Hanya karena mereka dianggap kalah pilpres.
06:45Itu saya tolak.
06:46Mas Silvester?
06:49Ya, saya hargain itu.
06:50Kalau beliau ini kan juga timnya Ganjar.
06:53Saya tahu pasti dia akan bangun.
06:55Nah, udah gak nyambung lagi.
06:56Di sini kita udah Mas Soto sebagai pengamat.
06:58Bang Silvester.
07:00Saya melihat sesuatu dalam rangka-rangka untuk membangun bangsa.
07:07Kalau Anda kan...
07:08Gak nyambung, gak nyambung.
07:10Tadi juga sudah disuarakan oleh Mas Soto.
07:12Bahwa tidak setuju juga dengan pemaksulan.
07:15Tapi mungkin begini Bang Silvester.
07:16Yang dimaksudkan adalah pastikan ada argumen tersendiri.
07:20Tidak mungkin seorang Purnawirawan TNI.
07:23Tidak ada angin, tidak ada hujan.
07:24Kemudian bersuara seperti ini.
07:27Pastikan ada alasan mungkin dibalik itu.
07:29Ya, alasannya kan kemarin mereka kembali lagi.
07:34Mereka kemarin juga tanggal 9 Maret 2024 ke KPU.
07:40Itu Pak Suharto dan Sunarto itu memprotes bahwa Pilpres itu curang.
07:46Gitu loh.
07:47Ada latar belakang.
07:48Jadi gak bisa juga kita abaikan latar belakang mereka.
07:51Aldri, saya boleh jawab gak Aldri?
07:52Ya, silahkan.
07:53Kalau Silvester menggunakan logika seperti ini...
07:58Silvester, kamu ingat gak?
08:01Yang namanya tim Prabowo pun ketika kalah 2014-2019
08:05melakukan protes ke KPU dan Bawaslu.
08:08Apakah Pak Prabowo dengan timnya kemudian pada saat itu
08:10dianggap tidak punya hak bersuara?
08:13Anda gak nyambung?
08:14Kita bicara di sini.
08:16Kita uji saja apakah argumentasi Purnawirawan itu kuat atau tidak
08:19secara konfisional.
08:21Jangan Anda bawa menang atau kalah.
08:23Itu yang akan menambah kegelisahan.
08:26Kita uji, tapi Anda jangan mulai dengan bahasa
08:29kalau Anda kalah Pilpres, Anda tidak boleh bersuara.
08:33Itu udah ngalur.
08:34Bapak-bapak, singkat saja.
08:35Saya mau minta pandangan dari Bank Silvester dan juga Mas Soto,
08:37tapi Bank Silvester dulu.
08:38Kalau begitu, bagaimana caranya biar isu ini
08:41tidak semakin menjadi bola liar?
08:44Dan akhirnya, kita kan masih punya isu-isu lain ya?
08:47Isu ekonomi, isu lain sebagainya.
08:49Bagaimana caranya ini supaya tidak ada lagi nih isu pemakzulan ini?
08:55Kalau buat saya, ketika Pak Berkabau bekerja dengan sebagaimana mestinya,
09:01memposisikan dirinya sebagai satu-satu yang memimpin,
09:04Mas Gibran memposisikan dirinya sebagaimana mestinya secara konstitusional,
09:08itu menurut saya juga dia akan menjauhkan dirinya dari pemakzulan.
09:12Tidak usah takut dengan tekanan-tekanan politik apapun,
09:15dan tidak usah juga pendukungnya itu kemudian kebakaran jenggot,
09:19dengan kemudian memilah-milah orang yang bersuara kalah Pilpres atau menang Pilpres.
09:23Itu yang menambah kecemasan dan menambah sebuah kontroversi.
09:28Intinya kerja ya?
09:29Menjalankan dengan baik, bekerja, ya sudah.
09:31Begitu pula pendukungnya menurut saya lebih banyak berbicara mengenai kerja dari presiden dan wakil presidennya,
09:37dibandingkan bernostalgia masa lalu tentang siapa yang kalah dan menang Pilpres,
09:41seperti yang disampaikan oleh Bung Silversa tadi.
09:43Bang Silversa.
09:43Hal-hal gini nih Audrey nih, yang bikin, yang tidak ada menjadi ada karena budaya yang jilat tadi.
09:52Janganlah gitu, ada ngomong aja, Pak Prabowo itu mandiri, tidak dicawi-cawi.
09:57Kita kembali ke tema hari ini, Bang.
10:01Kita balik ke tema hari ini.
10:03Jadi intinya gini, kita mau saya, kalau saya sebagai anak bangsa merah putih,
10:07ayo para purnawiran, kita duduk, mana poin-poin ini yang bisa untuk membangun.
10:12Jadi perlu ada ketemu bersama, Bang Silvester?
10:15Yang kemarin belum cukup berarti.
10:17Terus yang kedua, ayo kita sama-sama mendukung agar mengusut koruptor dan undang-undang perampasan aset dan uang kartal ini disiakan.
10:26Terus yang kedua, ayo kita sama-sama turun ke sawah bersama panglima PNI, kasat,
10:32untuk masalah pengairan, pupuk, dengan Pak Prabowo,
10:35agar kita bisa swasbada pangan, swasbada kedaulatan di bidang pangan, energi, dan air.
10:44Itu yang kita inginkan.
10:46Mari sama-sama kita membangun bangsa.
10:48Jangan bikin kegaduhan, gitu loh.
10:49Perlu duduk bersama nggak sih, Mas Soto tadi dikatakan Bang Silvester?
10:53Ya perlu, nggak ada masalah, perlu.
10:55Mas Soto?
10:56Ya bagaimana mau duduk bersama kalau kemudian orang baru berkomentar lalu dikatakan kalah pemilu.
11:01Itu menurut saya yang seharusnya kita lepaskan.
11:06Uji argumentasinya.
11:07Mau dia senior, mau dia militer, atau sipil.
11:10Kalau argumentasinya tidak kuat, kita duduk bersama.
11:12Tapi jangan duduk bersama dengan sudah menempatkan Anda berbeda dengan saya.
11:17Karena Anda kalah dengan pilpres.
11:19Saya meyakini sekali Pak Prabowo tidak punya pemikiran seperti itu.
11:22Karena Pak Prabowo bahkan mendatangi orang yang kalah pilpres.
11:25Pak Prabowo berusaha untuk merangkul.
11:27Berbeda dengan para pendukungnya, sebagian pendukungnya.
11:30Seperti yang juga tadi disampaikan dalam argumentasi Bang Silvester.
11:33Kalau kesamaan sikap dengan Pak Prabowo yang dilakukan oleh para pendukungnya,
11:38saya meyakini kok.
11:39Kegelisahan itu tidak akan muncul.
11:40Isu matahari kembar tidak akan muncul.
11:42Isu mengenai cawe-cawe juga tidak akan muncul.
11:44Jadi mulailah dari sikap sebagai seorang pendukung,
11:47seperti yang sudah dicontohkan oleh Prabowo sendiri.
11:50Iya, saya paham ya.
11:52Tingkat sudah habis.
11:55Honeyman, jangan menyerang pribadi.
11:57Tapi kan kita tahu juga kenapa sampai poin-poin ini 8 poin ini ada,
12:02karena ada latar belakang juga Pak Yunarto.
12:05Bang Silvester, terima kasih untuk waktunya.
12:08Mas Toto, terima kasih juga untuk waktunya.
12:10Selamat malam.
12:11Terima kasih.
12:12Terima kasih.

Dianjurkan