Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV Plt Ketum Persatuan Purnawirawan TNI AD, Mayjen (Purn) Komaruddin Simanjuntak mengatakan bahwa dalam acara Halal Bihalal Purnawirawan TNI AD pada Selasa (6/5/2025) lalu, Presiden RI Prabowo Subianto tidak menyinggung soal pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming.

Sementara itu, Pengamat Politik Adi Prayitno menilai bahwa isu seperti tuduhan Presiden Prabowo sebagai boneka Jokowi, dugaan ijazah palsu, hingga wacana pemakzulan Wapres Gibran semuanya berkaitan dengan Keluarga Solo.

Simak pembahasannya dalam DUA ARAH, episode "PRESIDEN PRABOWO: TIDAK BENAR SAYA BONEKA JOKOWI" Jumat, 9 Mei 2025 pukul 20.30 WIB, LIVE di KompasTV.

Baca Juga Beda Pendapat Qodari dan Refly Harun Terkait Isu Presiden Prabowo Boneka Jokowi di https://www.kompas.tv/nasional/592366/beda-pendapat-qodari-dan-refly-harun-terkait-isu-presiden-prabowo-boneka-jokowi

#prabowo #gibran #jokowi #purnawirawantni


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/592367/forum-purnawirawan-tni-usul-copot-wapres-gibran-pengamat-segala-berkaitan-dengan-solo-ramai
Transkrip
00:00Saudara-saudara, masih bersama kami di dua arah Pak Komarudin melanjutkan pertanyaan saya sebelumnya.
00:05Sebenarnya kenapa sih muncul adanya isu soal pemangzulan ini?
00:12Sebenarnya posisi dari PPAD sendiri setuju atau tidak dengan pemangzulan Wapres Gibran?
00:16Pak Komarudin?
00:18Ya, saya selaku pelaksana tugas Ketua Umum PPAD, ya sebenarnya terkaget-kaget dengan isu itu.
00:26Kenapa?
00:27Karena kalau Purnawirawan itu kan sebenarnya dia punya mekanisme ya untuk menyampaikan pendapat.
00:36Namun demikian walaupun kita terkaget-kaget dengan isu yang kedelapan itu,
00:42saya selaku junior dari yang saya lihat di dalam foto, ya ada senior saya, Bang Narko, Pak Parulogi, Pak Tiasno ya.
00:52Pak Tiasno itu adalah kepala setapangkatan darat saya pada saat itu dan saya komandan batalion.
00:58Jadi saya tahu persis bagaimana kinerja para senior ini untuk bangsa ini.
01:04Jadi nyawa yang paling berharga pada dirinya, pada masanya, dia akan menyerahkan itu kepada negara.
01:12Jadi dalam hal ini Pak Komarudin juga tidak tahu ada usulan seperti ini?
01:18Ya, karena itu senior saya itu orang-orang yang baik, saya hormat.
01:22Tetapi biarlah kebebasan menyampaikan pendapatan.
01:26Pendapat itu kan diatur ya dalam alam demokrasi ini sesuai konstitusi.
01:31Kita ini sipil, masuk tentara, hak politiknya dikebiri, pensiun, kembali lagi seperti rakyat.
01:39Jadi kepada senior saya yang purnawirawan itu, bebas menyampaikan pendapatnya.
01:44Tetapi itu kan atas nama pribadi.
01:47Jadi kalau ditanya, Pak Komarudin selaku apa?
01:50Saya bicara adalah selaku PPAD.
01:53Jadi PPAD itu berarti resmi.
01:55Satu badan purnawirawan Angkatan Darat yang punya badan hukum.
02:00Sehingga kalau menyampaikan pendapat juga adalah berdasarkan mekanisme yang sudah diatur di dalam ADRT PPAD.
02:08Jadi itu, apa yang disampaikan senior saya itu, saya mengatakan saya hargai pendapat senior-senior saya itu.
02:15Namun, kalau ditanya saya selaku organisasi PPAD, saya tidak sependapat dengan caranya ya.
02:25Dengan caranya, karena menurut saya...
02:27Dengan caranya atau tidak sependapat dengan pemakzulan?
02:30Bukan, saya tidak berbicara masalah pemakzulan.
02:33Di delapan poin itu, menurut kami PPAD, kalau mau menyampaikan pendapat di muka umum,
02:38purnawirawan Angkatan Darat ya, karena itu kan atas nama purnawirawan.
02:42Purnawirawan itu adalah TNI, Darat, Laut, Udara, dan Kepolisian.
02:47Tidak spesifik Angkatan Darat.
02:49Jadi kalau berbicara spesifik, purnawirawan Angkatan Darat, kami menyampaikan pendapat apapun dia harus sesuai mekanisme yang diatur sesuai dengan ADRT.
03:00Oke, kalau gitu pertanyaan berikutnya adalah ke Mas Adi.
03:05Tapi sebelum ke Mas Adi, saya akan tanya kembali lagi ke Pak Komorudin.
03:08Pak Komorudin, pada waktu kemarin ketemu Pak Prabowo juga, kan Bapak duduk di sebelah Pak Prabowo ya.
03:13Nah, pada saat kemarin itu sebenarnya Pak Prabowo sempat nanya nggak sih, Pak Komorudin juga termasuk, atau ke Pak Tri sekalipun,
03:20dibahas nggak soal kenapa ada isu pemakzulan Wapres Gibran?
03:25Iya, jadi kalau dilihat bagaimana kondisi pada saat halal-halal itu, ada Presiden, Pak Prabowo, ada Pak Tri, ada Sri Hamengkubono ke-10,
03:37karena kebetulan beliau adalah anak tentara purnawirawan, KBT namanya.
03:41Dan saya kemudian Menteri Pertahanan.
03:44Saat itu Pak Presiden ini bicara dengan Pak Tri ya seputar halal-halal.
03:50Bermaaf-maafan, kemudian silaturahmi, reuni antarangkatan.
03:55Di sana terlihat semua guyup karena apa?
03:59Guru ketemu anaknya, kemudian pelatih ketemu anak didiknya, senior ketemu juniornya.
04:05Jadi biasanya kalau tentara itu duduk bersama-sama dalam satu perkumpulan,
04:10malah yang diceritakan adalah masa-masa pendidikan di Magelang, di Bandung, di Malang, di Komor, dan di Cimahim.
04:18Jadi kemarin adalah halal-halal tidak ada pembahasan seperti itu ya, pemakzulan ya.
04:22Oke, kalau gitu tapi kalau yang ditangkap sendiri Mas Adi pada saat kemarin,
04:26kebetulan atau tidak Pak Prabowo itu duduk semeja di Gansu Trisno,
04:29yang kemudian juga salah satunya menyetujui soal pemakzulan Wapres Gibran begitu.
04:35Ya saya kira memang kalau kita membaca rata-rata secara umum di Indonesia itu kan memang sangat kuat dan kental soal politik.
04:41Simbol Audrey, halal-halal yang kemarin dilakukan oleh Purna Wirawan, TNI, dan Polri di situ,
04:48saya kira memang untuk mengantisipasi bagaimana isu yang terkait dengan Purna Wirawan
04:52yang kemudian memiliki mata politik yang berbeda itu.
04:54Forum Purna Wirawan itu kan memberikan satu sikap politik yang satu sampai delapan,
04:59dan tak lama setelah itu kan ada juga persatuan Purna Wirawan yang seakan-akan menjadi pembanding
05:04dan membantah yang kemudian itu menjadi feedback bagaimana publik melihat bahwa halal-halal itu
05:10kalau mau bicara secara jujur ini sudah lewat waktunya atas nama halal-halal apa,
05:15karena memang Idul Fitri sudah hampir dua bulan lewat.
05:17Berarti artinya ada kaitannya?
05:19Bulan sawal juga lewat, artinya apa?
05:21Ada kaitannya dengan pembahasan.
05:23Karena kalau kemudian halal-halal antar Purna Wirawan itu sebenarnya untuk cooling down,
05:27dan bagaimana ini mendinginkan suasana.
05:30Karena apapun judulnya, Adri, ini yang ramai soal pergantian wakil presiden,
05:34yang bicara itu Purna Wirawan,
05:36yang publik tahu kedalaman bagaimana perjuangan untuk bangsa dan negara itu kuat,
05:40hidup dan matinya, siap untuk bertempur bangsa dan negara,
05:43maka ketika muncul ke permukaan forum Purna Wirawan memberikan delapan statement politik
05:49semacam pernyataan sikap, itulah yang sebenarnya memantik terkait dengan isu pemakzulan.
05:54Tapi kan tak lama setelah itu muncul persatuan Purna Wirawan yang memang mendukung secara total
05:59apa yang dilakukan oleh Pak Prabowo dan Gibran.
06:02Oleh karena itu bagi saya ini adalah puzzle-puzzle yang kalau dirangkai sebenarnya,
06:06kalau mau jujur, memang sangat terkait dengan Pak Jokowi dan keluarga besarnya.
06:09Artinya apa? Semua isu yang kemudian muncul soal apa yang kita sebut tadi,
06:15apa namanya, matahari kembar, termasuk juga presiden boneka dan seterusnya,
06:19apa cantolan utamanya?
06:21Artinya ini berarti ada kaitannya satu sama lain nih?
06:23Betul, ternyata cantolannya adalah solo sebenarnya.
06:25Ada intensi yang kemudian mengait-kaitkan dengan itu semua.
06:28Itulah yang saya kira memang segala apapun yang terkait dengan solo itu ramai, Audrey.
06:34Karena saya melihat misalnya, kalau Pak Prabowo ketemu dengan Megawati, dengan PSB,
06:39enggak ada tuduhan-tuduhan cawe-cawe, enggak ada tuduhan-tuduhan intervensi dan terusnya.
06:44Saya menduga ini mungkin tidak terlepas dari ketika Pak Jokowi.
06:48Pertama, telah terjadi konflik politik dengan partai sebelumnya,
06:51dan mungkin dikait-kaitkan dengan peristiwa politik 2024 yang lalu.
06:55Jadi pas kapil pres sekalipun isu-isu yang terkait dengan Pak Jokowi dan keluarga besarnya,
06:59itu muncul dan resultantannya sampai detik ini selalu menimbulkan pro dan kontra.
07:04Oke, dengan isu-isu yang ada belakangan ini Bang Kodari,
07:07apakah benar ini sebagai bentuk juga mungkin menjadi momentum?
07:10Makanya terakhir Pak Prabowo juga bilang, mengatakan bahwa saya bukan presiden boneka.
07:13Karena ada juga yang bilang bahwa makna Pak Prabowo ini sebenarnya sudah tidak mau lagi ikut kemauan Pak Jokowi.
07:19Memang Pak Prabowo dari awal mengikuti kemauan beliau sebagai presiden,
07:26beliau kan punya visi dan misi, beliau juga punya tim.
07:30Begini aja deh, saya kan kenal dengan Pak Jokowi.
07:35Pas Pak Jokowi kapan di Jakarta itu, saya dihubungi Pak Jokowi Jakarta, mau ngobrol.
07:42Saya waktu itu lagi melaksanakan tugas Kabinet Merah Putih.
07:45Saya bilang, saya lagi melaksanakan tugas Kabinet Merah Putih.
07:48Ya sudah, saya nggak ketemu dengan Pak Jokowi.
07:50Kenapa saya ketemu dengan Pak Jokowi?
07:51Saya anak buahnya Pak Prabowo.
07:53Jadi nggak ada ceritanya itu bahwa Pak Prabowo itu bonekanya Pak Jokowi.
07:57Kalau Pak Prabowo itu bonekanya Pak Jokowi,
07:59saya terbirit-birit menemui Pak Jokowi,
08:02meninggalkan tugas saya sebagai anggota Kabinet dalam tugas saya itu.
08:05Jadi menurut saya sama sekali tidak punya dasar
08:10untuk mengatakan bahwa Pak Jokowi itu membayang-bayangnya
08:13atau memainkan, menggerakkan tali-talinya kepada Pak Prabowo.
08:19Nah, kalau dulu waktu Pak Jokowi masih presiden,
08:22saya kan nggak mungkin melakukan itu.
08:23Karena presidennya adalah Pak Jokowi.
08:25Tapi kalau berangkat Pak Jokowi...
08:26Balik lagi nih, balik ya.
08:27Gini, Pak Jokowi waktu jadi presiden,
08:30beliau disebut sebagai bonekanya Ibu Megawati
08:37atau bonekanya PDI.
08:38Kan waktu itu banyak tuh mem Pak Jokowi dikendong oleh Ibu Megawati.
08:42De facto, Pak Jokowi bukan bonekanya Ibu Megawati.
08:46Nah, Pak Jokowi nggak punya partai.
08:49Pak Jokowi itu anggota PDI yang ketua umumnya adalah Ibu Megawati.
08:53Sekarang Pak Prabowo itu, selain presiden,
08:56ya ketua umum Partai Gerindra juga.
08:58Tapi nampaknya lebih kuat.
08:59Nampaknya lebih kuat nggak, Bang Refli?
09:01Ya, itulah yang orang heran.
09:04Ini nggak punya partai.
09:06Kemudian tidak punya general di pundaknya.
09:11Tapi kok kelihatannya powerful untuk mempengaruhi.
09:13Jadi gini, kita kan harus lihat tadi.
09:17Wah, kalau Kodari kan pakai logika begitu.
09:20Tapi kan masyarakat merasakan.
09:22Ini kok yang namanya Jokowi ini beda sama SBI ketika dia step down.
09:27Ini kelihatannya masih on part, masih cawe-cawe powerful.
09:32Nah, orang akan tanya, ada apa ya?
09:34Oke, salah satunya mungkin teori yang mengatakan,
09:37wah ini oligarki masih dipegang nih sama bapak satu ini.
09:40Kan begitu bisanya.
09:42Jadi kalau misalnya kita konsolidasi politik kekuatan kita belum selesai,
09:46maka ada masa peralihan.
09:49Tetapi nanti kira-kira satu tahun, dua tahun lagi bisa jadi lepas.
09:53Nah, kalau sudah lepas sama sekali, nanti kita tinggal menunggu.
09:56Kodari bingung nggak?
09:57Saya kira nggak akan bingung, dia pasti ikut Prabowo.
10:00Iya kan?
10:00Nah, yang lain-lainnya tadi yang masih ke Jokowi dan lain sebagainya,
10:04tetap ke sana.
10:05Cuma masalahnya adalah masyarakat ikan menunggu.
10:09Kapan macan Asia ini bergerak?
10:11Saya mau berantas korupsi.
10:14Tapi belum ada sebuah langkah yang signifikan.
10:18Itu masalahnya.
10:19Sudah banyak Pak Refli, Pertamina, ya kan?
10:22Sudah banyak, sudah banyak.
10:24Ketika Anda ngomong, saya tidak.
10:26Silahkan Pak.
10:27Anda bunyi-bunyi dikit lah.
10:29Anda tidak tiga kali kan?
10:30Silahkan, silahkan.
10:32Jadi, saya, ini kan masalahnya, rakyat ini heran.
10:37Tidak ada presiden sehebat Prabowo Subianto, ya kan?
10:40Mantan menantu, jeneral, mantan menteri pertahanan,
10:45sudah sangat senior, bahasa Inggris baik, ya kan?
10:48Kalau ngomong berapi-api.
10:50Tapi ketika misalnya melakukan langkah-langkah membentuk kabinet,
10:53kelihatan komprominya, memberantas korupsi, kelihatan...
10:57Tapi dengan penegasan kemarin bukan presiden boneka?
11:01Kenapa?
11:02Pada saat Pak Prabowo juga kemarin diklar bahwa bukan presiden boneka,
11:05itu bukan penegasan?
11:06Bukan penegasan, itu adalah kegalauan dia.
11:09Ngapain dia ngomong begitu?
11:11Kalau orang kuat, ngapain dia ngomong?
11:13Nggak, dia nggak tanggapin.
11:14Kalau artinya belum bisa berdiri sendiri?
11:16Pada pekerjaan, pada visi, misi, dan lain sebagainya.
11:18Makanya, ada orang mengatakan.
11:21Ada gini, ada pantun.
11:23Aku kira angin yang mendesir,
11:25ternyata hanya patahnya dahan.
11:27Aku kira singa padang pasir,
11:29ternyata hanya kucing rumahan.
11:31Kan nggak enak kita jadinya.
11:33Apalagi CSIS terakhir mengatakan,
11:36dulu ekonomi kita dibilang komodo ekonomi.
11:40Baru hari ini CSIS bilang,
11:42sekarang bukan komodo ekonomi, cicak ekonomi.
11:44CSIS loh yang ngomong.
11:46Dan pertumbuhan ekonomi kita sudah dibawah 5%,
11:49padahal targetnya 8%.
11:50Ini kan persoalan yang harus kita address.
11:53Oke, kalau gitu adalah pertanyaan berikutnya adalah,
11:56sebenarnya kalau misalnya soal isu,
11:59tadi Presiden bukan boneka,
12:02terus kemudian juga ada isu-isu yang lainnya,
12:04sebenarnya ini mularnya kemana sih ujung muaranya?
12:06Nanti tetap bersama kami, Saudara.
12:08Saya jadah, kami akan kembali di dua arah.
12:09Terima kasih.

Dianjurkan