JAKARTA, KOMPASTV - Menkes Budi Gunadi Sadikin membeberkan sejumlah fakta pasca dibekukan program PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin disetop.
"Yang saya larang pendidikannya. Begitu kita berhentiin, mereka harus kerja penuh seniornya. Yang melayani pasiennya PPDS-nya. Yang harusnya kan PPDS didampingi seniornya," kata Menkes, di ROSI, Kamis (8/5/2025).
Hal tersebut usai kasus tindakan tersangka Priguna Anugerah yang memerkosa pasien dan keluarga pasien di rumah sakit tersebut.
"Saya rasa harus ada yang kita perbaiki tidak boleh tutup mata tidak ada apa-apa di dalam. Kalau kita lakukan selama ini, bukan bidangnya," katanya.
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Galih
#menkes #ppdsanestesi #rosi
Baca Juga Pidato Megawati Ungkit Pemilu 2024 hingga Kenang Paus Fransiskus di https://www.kompas.tv/nasional/592156/pidato-megawati-ungkit-pemilu-2024-hingga-kenang-paus-fransiskus
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/592159/menkes-ungkap-fakta-usai-ppds-anestesi-di-rs-hasan-sadikin-dibekukan-rosi
"Yang saya larang pendidikannya. Begitu kita berhentiin, mereka harus kerja penuh seniornya. Yang melayani pasiennya PPDS-nya. Yang harusnya kan PPDS didampingi seniornya," kata Menkes, di ROSI, Kamis (8/5/2025).
Hal tersebut usai kasus tindakan tersangka Priguna Anugerah yang memerkosa pasien dan keluarga pasien di rumah sakit tersebut.
"Saya rasa harus ada yang kita perbaiki tidak boleh tutup mata tidak ada apa-apa di dalam. Kalau kita lakukan selama ini, bukan bidangnya," katanya.
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Galih
#menkes #ppdsanestesi #rosi
Baca Juga Pidato Megawati Ungkit Pemilu 2024 hingga Kenang Paus Fransiskus di https://www.kompas.tv/nasional/592156/pidato-megawati-ungkit-pemilu-2024-hingga-kenang-paus-fransiskus
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/592159/menkes-ungkap-fakta-usai-ppds-anestesi-di-rs-hasan-sadikin-dibekukan-rosi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Ini seperti channel-nya.
00:30Ini betul-betul mengerikan.
00:32Tadi kita sudah sebelumnya membahas, dokter spesialis anestesi punya keleluasaan memegang obat bius, membius dan memperkosa.
00:40Lalu ada OpsGene, di mana para perempuan mempercayakan tubuhnya untuk diperiksa.
00:46Sebenarnya kasusnya itu sudah terjadi 24 Juni tahun lalu, tapi baru viral 14 April tahun ini.
00:53Dan itu bisa ketahuan ketika ada CCTV.
00:56Nah, Pak Menkes, sekali lagi saya ingin mengatakan bahwa kita tidak melihat adanya transformasi mental para dokter.
01:08Alih-alih mereka memberikan pelayanan kesehatan yang baik, tapi mereka justru menjadi pelaku kejahatan.
01:14Di mana tanggung jawab Menteri Kesehatan?
01:17Ya, semua yang berusaha dengan kesehatan itu tanggung jawab saya.
01:20Dan saya juga melihat bahwa kejadian ini terjadi, terbuka ke masyarakat, sehingga itu tadi kan, sangat negatif kepada profesi ini.
01:31Saya mengakui bahwa harus ada perbaikan ke depannya.
01:34Ya, perbaikan yang pertama adalah, semua prosedur sebenarnya sudah ada.
01:39Bahwa harus ada yang mendampingi, kemudian juga yang boleh dilakukan tindakannya apa.
01:45Itu sudah diadat dan diajarkan.
01:47Tinggal masalahnya apakah implementasinya dimonitor dengan baik atau tidak.
01:51Sekarang yang kita lakukan, kita perketat aturan mengenai itu.
01:55Yang nomor dua juga, pembiaran itu terjadi.
01:59Iya, karena gini.
02:00Pembiaran itu terjadi.
02:00Mengapa pembiaran itu menjadi sesuatu yang faktual?
02:03Karena harusnya di ruang pemeriksaan tidak boleh ada CCTV.
02:07Ya, itu kan aneh, Pak Menkes.
02:10Kan nggak boleh.
02:10Tapi ternyata ada CCTV itu sendiri sebenarnya menyalahi aturan.
02:14Tetapi CCTV itu justru menyelamatkan korban yang berteriak selama ini dan dibiarkan.
02:21Karena betul si Opsjin ini memang melakukan pelecehan padanya.
02:26Jadi, masa sih kita harus nunggu korban dulu untuk menangkap dokter-dokter cabul?
02:32Ya, itu tadi ya.
02:34Kejadian ini cederung untuk dibiarkan dan ditutup-tutupi.
02:40Ini kan banyak kejadian kalau nggak kebablasan terbuka ada CCTV kan nggak ketahuan.
02:45Dan saya yakin ada lagi beberapa yang lain cuma nggak ketahuan.
02:49Nah, itu diperlukan ketegasan memang untuk bilang yang salah adalah salah dan salah itu dihukum.
02:56Ini yang sekarang akan Kemenkes ketatkan.
03:00Dan saya bilang ke teman-teman dokter, dokter itu, itu jauh lebih banyak yang baik dibandingkan yang buruk.
03:06Cuma yang buruk ini benar-benar menghancurkan citra seluruh profesi ini.
03:11Saya bilang, itulah sebabnya yang buruk ini.
03:14Jangan terus-menerus dilindungi.
03:15Itu kan ada spirit, korpsnya itu tinggi sekali.
03:18Kalau tadi Pak Menkes bilang ada pembiaran, siapa sih yang membiarkan ada kelakuan-kelakuan seperti ini?
03:23Sistem itu cenderung untuk menutupi dan memproteksi kalau ada kejadian seperti ini.
03:29Asprey the corpse.
03:30Ya, begitu.
03:31Nah, itu yang sekarang saya jelaskan ke teman-teman.
03:33Justru dengan kita begitu, nanti yang kena semua.
03:36Padahal yang semua yang baik itu jauh lebih banyak daripada ini.
03:39Yang ini udah aja jelas, set, potong.
03:41Jangan suruh praktek, kasih catatan di catatan track-tracknya mereka.
03:47Dan udah, dikeluarkan dari izin-izinnya mereka untuk bisa praktek.
03:52Itu sebabnya sekarang semua izin kan dipegang ke Menkes.
03:55Kita ada database-nya.
03:56Sekarang kita disimplirkan, begitu dia udah kejadian seperti itu.
03:59Dan indikasi-indikasi itu udah ada sebelumnya.
04:02Ini kan nggak mungkin di ujung kan, pasti sebelumnya udah ada.
04:04Itu langsung kita catat, kalau itu kejadian, udah kita freeze.
04:08Atau kita cabut itu izinnya, which is udah dilakukan sekarang.
04:10Sampai sejauh ini, Pak, Kementerian Kesehatan itu membekukan tiga prodi kedokteran di tiga kampus.
04:18Di Undip, karena waktu itu ada sampai seorang siswi kedokteran hewas.
04:22Anestesi juga itu ya.
04:24Nanti kita akan bahasnya di segmen berikutnya.
04:27Dan kemudian ada UNSRAD, Universitas Samratulangi.
04:29Dan kemudian pajajaran rumah sakit Hasan Sadikin tadi.
04:34Tetapi ini juga mendapat kritik, Pak Menkes.
04:37Karena ini ulah dari orang-orang, personal.
04:42Tetapi kenapa prodinya yang dibukukan?
04:44Bagaimana dengan nasib dokter-dokter baik lainnya yang terkena imbas dari prodi yang dibukukan?
04:51Sebenarnya bukan prodinya bukukan.
04:53Prodinya tetap jalan ya.
04:54Karena prodi itu kan miliknya Kementerian Pendidikan Tinggi.
04:58Saya nggak bisa membukukan prodi.
04:59Yang saya larang adalah, jangan jalan pendidikannya di rumah sakit saya dulu.
05:05Dia bisa jalan di rumah sakit yang lain.
05:07Untuk Mbak Rosi bilang, kalau seorang misalnya dididik anestesi, itu nggak satu rumah sakit.
05:12Dia puter beberapa rumah sakit.
05:14Ada problem di rumah sakit saya.
05:17Saya ingin tahu dong, ini problem ini terjadi kenapa?
05:20Apa masalahnya itu?
05:21Selama saya tidak freeze dulu, saya nggak ketahuan masalahnya di mana.
05:25Contoh misalnya, yang saya ketemu pada saat yang kejadian diundip dan yang diunpat.
05:31Begitu kita berhentiin, semua seniornya mengeluh.
05:37Loh, kenapa mengeluh?
05:38Sekarang mereka harus kerja penuh.
05:41Loh, jadi dulu gimana?
05:42Saya baru tahu bahwa memang yang melayani pasien kebanyakan adalah PPDS-nya.
05:49Bukan dokternya, saya nggak tahu dokternya kemana.
05:51Tapi yang melayani adalah PPDS-nya.
05:54Kan harusnya nggak begitu.
05:56Harusnya melayani PPDS-nya didampingi oleh seniornya.
06:00Sekarang ini, ataupun kalau maupun dilepas, tetap harus ada pengawasan dari dokternya.
06:06Sekarang yang nggak jadinya, hampir semua pasien dilayani oleh PPDS-nya.
06:11Itu baru ketahuan begitu kita freeze.
06:12Jadi dengan freeze ini kita lihat, oh di sini yang salah.
06:16Oh di sini kita nggak benar.
06:18Oh di sini yang bahaya.
06:19Karena kalau di seluruh dunia, yang namanya dokter anestesi, itu harus mendampingi pasiennya sejak dia di melek, jadi merem, sampai dia melek lagi.
06:31Itu sangat berbahaya untuk patient safety.
06:34Kalau di tengah-tengah dia pindah ke ruang operasi berikutnya atau even pindah ke rumah sakit lain.
06:39Sebentar Pak Mengkes, jadi dibekukan itu untuk rumah sakit milik Kementerian Kesehatan.
06:45Mereka pro dia tetap jalan di rumah sakit-rumah sakit lain.
06:48Dan itu justru membuka kotak Anggora.
06:51Masalahnya apa, keluar-keluar hal-hal seperti itu.
06:54Ternyata praktek di rumah sakit saya, saya nggak tahu rumah sakit lain, kemungkinan juga bisa begitu adalah,
07:00yang praktek untuk anestesi, yang ngerjaan, ternyata PPDS-nya bukan dokter yang seharusnya mengerjakan.
07:06Itu kan nggak boleh dari sisi patient safety.
07:08Saya tahu itu gara-gara kita berhentikan.
07:10Karena nggak ada PPDS masuk kan.
07:12Begitu nggak ada PPDS masuk, dokternya terpaksa bekerja.
07:15Karena bekerja-bekerja ketahuan.
07:17Itukah yang kemudian juga menambah fakta bahwa peserta program spesialis ini bertambah stres, depresinya begitu luar biasa,
07:29karena semacam diperbudak oleh dokter seniornya?
07:34Kenyataan itu terjadi ya.
07:36Akibatnya si PPDS ini pasti kerjanya kan over time.
07:40Nanti dibilang, oh nggak, mereka harus belajar kerja keras supaya kayak abri tahan.
07:43Tapi semua keluhan yang kita dapat pada saat kita survei dulu yang pernah kita lakukan,
07:49itu PPDS itu kerjanya over time, over work.
07:53Dan kita nggak bisa menurut saya dengan scientific base yang ada,
07:56bilang bahwa oh itu diperlukan supaya daya tahannya bagus, enggak lah, nggak mungkin.
08:00Kalau 20 jam ya boleh, tapi besoknya masih cuti, di seluruh dunia juga begitu.
08:04Nggak ada 20 jam, besoknya 24 jam, terusnya 20 jam, terusnya suruh berdiri-berdiri.
08:08Karena daya tahan orang pasti nggak mungkin.
08:10Itu yang sekarang, yaudah saya ngomong sama Pak Brian, kebetulan sama-sama.
08:14Udah Pak kita atur lah dulu, ada ewuh-pakewuh, nggak mau ngatur gitu kan.
08:18Udah kita atur lah.
08:19Karena kalau nggak, masyarakat kena-kena, masyarakat menderita.
08:22Karena PPDS-nya stres semua.
08:25Itu semua PPDS kalau ditanya, stres tuh yang aneh-aneh seperti ini.
08:29Direktur rumah sakit asas tadi, saya suruh interview dia melakukan.
08:33Stres orangnya.
08:34Si PPDS itu stres.
08:37Dia nggak punya uang, padahal dia sudah berkeluarga,
08:40Pressurnya besar, sehingga ya terganggu, mentalnya terganggu.
08:46Jadi dengan sistem pendidikan, kedokteran yang didapat di PPDS itu,
08:52justru tidak melahirkan dokter yang dianggap bisa setengah dewa,
08:56karena dia adalah semacam tangan Tuhan untuk menyembuhkan manusia atau pasien.
09:01Tapi bisa jadi pelaku kejahatan yang luar biasa, luar batas nalar.
09:07Kita nggak melihat saya ekstrim itu ya, tapi saya rasa ya,
09:10harus ada yang kita perbaiki dan kita tidak boleh kemudian tutup mata bilang,
09:15tidak ada apa-apa di dalam.
09:17Kan seringnya begitu, kan ini wajar, saya ngerti lah.
09:20Kalau kita sudah melakukan selama ini, kemudian ada kritik dari luar,
09:23apalagi bukan dari bidangnya kan nggak enak.
09:24Tapi saya bilang kalau ini harus diperbaiki.
09:27Kenapa? Karena semua PPDS sudah ngeluhnya itu sama.
09:31Saya masih ada satu soal lagi yang juga mencinta perhatian publik,
09:36karena sistem di PPDS atau program pendidikan dokter spesialis.
09:40Kami kembali saat lagi.