Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Menpora, Roy Suryo mengatakan bahwa dirinya meragukan klarifikasi dari UGM.

Terkait hal ini, Kuasa Hukum Jokowi, Yakub Hasibuan mendebat Roy Suryo yang seharusnya percaya dengan klarifikasi UGM jika ada kasus ijazahnya hilang.

Menanggapi ini, Eks Rektor UIN, Komaruddin Hidayat mengatakan bahwa seharusnya UGM bisa menampung sejumlah kejanggalan yang dipertanyakan oleh banyak orang.

Mari Kita simak pembahasannya dalam DUA ARAH, episode "POLEMIK IJAZAH JOKOWI, AKADEMIS ATAU POLITIS?" Jumat, 2 Mei 2025 pukul 20.30 WIB, LIVE di KompasTV.

#ijazahjokowi #jokowi #duaarah

Produser: Theo Reza

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591057/sengit-debat-roy-suryo-dan-kuasa-hukum-soal-klarifikasi-ugm-terkait-ijazah-jokowi
Transkrip
00:00Polemik ijazahnya Pak Jokowi kan ini udah di verifikasi di KPU mestinya Mas Ilham.
00:04Dari mulai tingkat kota sampai ke KPU RI saat Pilpres.
00:08Pertama saya ingin menjelaskan itu tugas KPU dalam rangka melakukan verifikasi.
00:12KPU itu juga melakukan verifikasi di dalam ijazah, tetapi juga kesehatan dan banyak hal lain.
00:17Nah kita melakukan pokja, kelompok kerja yang melibatkan misalnya dokter kesehatan.
00:21Ketika itu kita menyebarkan misalnya RSPAD dalam rangka memperiksa kesehatan dari calon presiden.
00:27Nah kemudian juga dalam tim melakukan verifikasi kami membuat pokja.
00:32Kami membuat pokja dan kemudian nanti kita melakukan verifikasi berdasarkan fotokopi ijazah yang sudah di legalisir oleh kampus tempat yang bersangkutan belajar misalnya saja.
00:43Nah kita datang ke kampus tersebut dan kami hanya melakukan verifikasi yang menyatakan bahwa benar yang bersangkutan adalah pernah kuliah di kampus ini dan ijazah yang dikeluarkan oleh kampus tersebut.
00:55Oke berdasarkan dari UGM itu berarti ya?
00:57Nah jadi KPU tidak dalam konteks menggunakan tugasnya seperti yang disampaikan oleh pasraim misalnya.
01:05Melakukan forensik atau melakukan memastikan bahwa itu ijazahnya pasu atau tidak.
01:09Tidak.
01:10KPU hanya memastikan bahwa, eh UGM kita mau tanya nih.
01:15Apakah kemudian Pak Jokowi pernah berkulis ini dan biasanya dikeluarkan oleh Anda?
01:19Benar.
01:20Sudah cukup.
01:20KPU menganggap bahwa itu adalah benar bahwa Pak Jokowi adalah lulusan atau kemudian lulus dari UGM berdasarkan fotokopi ijazah di legalisir diserahkan kepada kami sesuai dengan persyaratan peraturan undang-undangan.
01:35Nah itu tugas KPU.
01:36Tidak melakukan tugas-tugas forensik atau memeriksa, memakai kacamata dan sebagainya tidak sama sekali.
01:42Ya KPU tugasnya nyatok, yang di aman kali undang-undang, seperti itu.
01:46Oke dan itu sesuai aturan undang-undang di verifikasi?
01:49Ya tidak apa-apa, jelaskan.
01:50Kita hargai kejujuran KPU, ya memang KPU kan tidak memeriksa forensik itu, jadi menyerahkan kepada UGM lagi.
01:58Jadi makanya tidak apa-apa kalau kita challenge UGM, tidak apa-apa kita hormati KPU, KPU sudah menjalankan tugas dengan benar, verifikasinya hanya cukup ke kampusnya.
02:06Tapi ternyata kalau kampusnya bisa salah, kampus kan tidak seluruhnya pasti benar, bisa saja kampus salah.
02:14Kalau skripsinya kayak gitu, apa mungkin kemudian keluar ijazahnya? Ini loh yang menjadi soal.
02:21Apa iya kampus bisa salah, kita dengarkan dulu pernyataan dari UGM berikutnya.
02:24Oh iya, yang lengkap Mbak nyataannya.
02:27Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridharma perguruan tinggi di unitas Gajah Mada.
02:36Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada November ya, 5 November 1985.
02:48Sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan.
02:52Nah, ini dipotong nih Mbak.
02:54Ya, nggak mungkin satu jam dong.
02:55Bukan nggak mungkin satu jam.
02:57Ada alam bawah sadar yang ditunjukkan oleh Allah SWT ketika Prof Wening Udasworo ini mengucapkan,
03:04Joko Widodo itu adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran.
03:07Eh, anu ya, adalah kehutanan.
03:10Prof Wening itu orang sastra.
03:13Jokowi disebut-sebut lulusan kehutanan.
03:15Kok bisa keluar dari mulutnya, itu kedokteran.
03:20Itu hal yang sangat tidak mungkin kalau tidak secara bawah sadar, itu sebenarnya ada sesuatu yang keluar gitu.
03:28Jadi ini nggak boleh dibiarkan ya.
03:31Ada di rekaman asli.
03:32Oke, jadi ada kecurigaan dari sini Mas Yakul.
03:35Itu berdasarkan ilmu apa tuh Mas Roy?
03:43Dari orang dokter.
03:44Lihat muka, lihat apa?
03:45Bukan, bukan saya.
03:46Itu dokter yang menganalisis.
03:47Dokter yang mengerti kalau ada seseorang tuh bawah sadar.
03:51Jadi bukan saya yang menilai.
03:52Ada tuh alasannya apa?
03:54Mas Roy, saya izinanya.
03:55Mohon dijawab dengan jujur.
03:57Mas kan tadi bilang bahwa Mas itu sarjana UGM.
04:01Katakanlah ijazah Mas hilang.
04:05Walaupun punya Pak Jokowi ada.
04:08Andaikan punya Mas Roy hilang, kemudian butuh untuk apply kerja atau mau mendaftarkan KPU.
04:13Kemana Mas Roy pergi untuk meminta legalisir?
04:16Ke UGM.
04:17Oh ke UGM.
04:18Oke.
04:19Dan UGM mengeluarkan bukan ijazah yang sama dengan kita lulus dulu.
04:23Oke.
04:24Ini yang penting.
04:25Tapi Anda berarti ke UGM?
04:26Oh iya.
04:26Oh iya, berarti mempercayakan UGM sebagai yang mengeluarkan.
04:29Karena saya lulusan sana asli, Mas.
04:31Oke, berarti clear.
04:31Berarti Pak Jokowi kemarin sudah diberikan verifikasi oleh UGM.
04:35Ya berarti kalau Anda konsisten, ya clear.
04:37Oke.
04:37Yang sudah memberikan statement.
04:38Nanti bisa dilihat, Mas.
04:39Apakah ijazahnya Pak Jokowi yang katanya tidak pernah diserahkan kepada orang lain itu?
04:44Sama dengan yang beredar?
04:45Sekarang jawab juga jujur, Mas.
04:46Sudah pernah lihat ijazah yang kemarin di bawah?
04:48Wah, sudah pasti dong, Mas.
04:50Oke.
04:50Sudah pasti.
04:50Sama nggak dengan yang kemarin-kemarin itu ditunjukkan?
04:53Nanti biar dipersidangkan.
04:55Nah, itu nggak jujur, Mas.
04:55Gini, Mas.
04:56Nggak jujur, Mas.
04:57Gini, Mas.
04:58Karena saya tidak mau melampaui otoritas juga.
05:01Jadi, kalau ada seorang ahli yang mengatakan bahwa saya sudah menganalisa, ada dokumen saya ambil dari online.
05:07Saya analisa kiri kanan-kiri kanan.
05:08Nggak, ini sama sekali, bukan online.
05:09Dari mana?
05:09Yang ijazah, Mas, ambil.
05:11Ijazahnya adalah memang, kan ijazah kita pastikan dari ketika skripsinya itu tidak benar, ya ijazahnya pasti tidak benar.
05:17Mas kan menganalisa ijazah, ada katanya fotonya tidak sesuai dengan lain.
05:22Oke, dari seorang yang menuliskan dia, katanya dia mendapatkan langsung dari Pak Jokowi.
05:27Oke, tapi apakah boleh sebagai seorang ahli? Mas kan seorang ahli, sering dipersidangan kan?
05:31Iya.
05:31Boleh nggak source of dokumennya itu?
05:33Kita harus percaya.
05:34Boleh nggak source of dokumen yang dianalisa seorang ahli forensik itu bukan berasal dari dokumen asli?
05:39Makanya kita tunggu.
05:40Menganalisa kopi, boleh nggak?
05:41Oh nggak apa-apa, makanya nanti kita tunggu.
05:43Kita tunggu kalau Mas punya yang asli, ya.
05:46Kita bandingkan.
05:47Kalau itu ternyata yang kemarin dianalisis juga oleh saya dan dokter Esbon, itu tidak benar.
05:51Orang itu yang pernah memposting dengan katanya asli itu, katanya dia dapat dari Pak Jokowi itu, penyebar hoaksinya dia.
05:57Tapi yang menganalisa seakan-akan itu palsu siapa, Mas?
06:00Loh kita, kita.
06:00Karena kalau itu palsu, berarti yang ada dikebar oleh hoaks itu palsu, kan?
06:05Oke, saya mau tanya ke Prof Komar.
06:08Kalau dari sisi Prof Komar dari Akademisi, apa yang disampaikan UGM semestinya klarifikasinya sudah cukup atau tidak sih?
06:14Mestinya cukup, tapi kalau ada keraguan, ada fakta-fakta, ya jelaskan aja sampai patah.
06:23Jadi silahkan Anda mengugat, tapi Anda harus siap dipatahkan kalau emang ada bukti yang menangkan.
06:29Dan saya berharap bahwa pengadilan proses, bukan pengadilan ya, proses apa?
06:34Pengadilan ya, saya berharap nanti terbuka seperti ini.
06:43Nah, setuju.
06:44Sehingga rakyat itu melihat pendidikan dan selesai.
06:48Jadi jangan di belakang tembok deh.
06:51Saya ingin nanti polisi, pengadilan, hakim semua, bahkan kalau perlu guru besar UGM, wali amanah, menyaksikan biar selesai urusannya.
06:58Setuju. Satu lagi, Mbak Priska. Yang menarik ini, gak boleh dilupakan, ketika sudah ada klarifikasi dari sekarang penjabat di UGM,
07:07mantan rektor UGM, Prof. Sofyan Effendi pun meragukan itu.
07:11Dan ada seorang mantan rektor yang lain, memeluk saya, saya mengatakan, Mas, itu juga saya tahu kalau itu gak benar.
07:17Oke, nah Mas Yaakob, apakah siap kalau tadi ditantang ya terbuka prosesnya sampai diperadilan?
07:24Tentu, tentunya kan ketika kita memutuskan untuk menempuh jalur hukum, kita sudah siap dengan semua konsekuensinya.
07:30Kami siap untuk kooperatif, dibutuhkan dokumen keterangan, kami selalu siap.
07:35Jadi kita, mungkin Mas Roy selalu bilang, bagus silahkan biar terbuka, mari kita lihat.
07:40Jangan kayak UGM loh ya, ngakunya beneran, kita ketika pertemuan tanggal 15 April itu Mbak,
07:46kita bertiga, dua, tapi wah kayak gerombolan gitu ya.
07:49Terus ada beberapa kamera, saya pikir kamera itu wartawan, ternyata tidak, baru di ujung diberitahu itu internal, Mas.
07:56Dan sampai detik ini, sampai siaran dua arah ini, kita minta rekamannya gak pernah diberikan.
08:00Padahal di rekaman itu kalau diputar, kelihatan banget bagaimana, saya harus bilang,
08:05bagaimana pihak ugaan gelagepan ketika kita tanya KKN-nya di mana, ini bukti-buktinya yang lain mana, gak ada.
08:10Dan itu ternyata hanya internal, padahal kita kira itu adalah seperti tadi, usulan Prof. Kooperatif, benar sekali.
08:16Live streaming kalau perlu nanti semua orang Indonesia nonton.
08:18Oke, jadi kalau soal bukti, tentu nanti Mas Yaakub akan melihatkannya saat persidangan.
08:24Tapi apa-apa yang dipunya, apa yang untuk meyakinkan publik bahwa kalau Mas Roy kan bilang dari font-nya, skripsinya apanya,
08:32kalau dari Mas Yaakub dan timnya Pak Jokowi apa ya?
08:34Gini Mbak, nah ini pertanyaan Mbak sangat baik, karena ini merepresentasikan apa yang telah terjadi di masyarakat sekarang.
08:42Sekarang telah terjadi seakan-akan yang tertuduh yang harus membuktikan.
08:47Karena Mbak nanya ke saya, apa yang bisa Anda bawa untuk membuktikan itu asli?
08:52Ini pola pikir yang sangat rusak.
08:54Enggak lah.
08:54Keharusnya Mbak, yang terjadi itu, kita dan negara hukum, siapa yang mendalilkan harus yang membuktikan.
08:59Nah, inilah bukti bahwa ini harus di-stop segera, tidak bisa dilanjutkan, bisa menjadi presiden buruk,
09:06dan ini harus dibuat terang-benderang secepatnya.
09:09Karena kembali lagi, ini berpotensi untuk sangat merusak kredibilitas bangsa Indonesia secara umum.
09:15Karena begini, kalau Mas Roy kan sudah bilang, nama saya tanyakan, oke dalam hukum pembuktian kan memang siapa yang mendalilkan dia harus membuktikan.
09:22Koreksi Mbak, dua-duanya equal membuktikan.
09:24Nah oke, tunggu dulu.
09:25Kalau Mas Roy kan sudah bilang bahwa font dan lain-lain, tapi di sisi lain kan ditanya apa kanternya bahwa itu adalah asli yang dipegang.
09:32Apakah bisa menjaminkan?
09:33Tentu, tentu.
09:34Karena gini, Pak Jokowi sudah melewati semua tahapan pada saat beliau kuliah, yang tadi dibilang KKN tidak ada, itu saya pastikan salah.
09:43Karena ada, dan semua sudah kami berikan detailnya kepada para penyelidik, untuk nanti ya silahkan dilanjuti untuk diproses persidangan.
09:51Jadi semua tahapan sudah dilalui, semua clear dan lain-lain, dan ini telah diverifikasi oleh lembaga pendidikannya.
09:57Jadi kalau bahasa sehariannya, mau apa lagi?
10:01Nah jadi kita tunggu apa yang selama ini dianggap, dianalisa katanya fotonya berbeda.
10:07Sekarang juga terakhir saya lihat di media masa sudah mulai ada pihak-pihak yang bilang, itu foto perkawinannya juga sudah berbeda.
10:14Mungkin bukan Ibu Iriana malah, aduh ini menurut saya sangat jahat dan perlu di-stop menurut pendapat saya.
10:20Jadi hal-hal seperti inilah yang perlu mungkin kita pahami bersama, bahwa perkara ini sudah bukan lagi tentang perkara Pak Jokowi.
10:28Perkara ini sudah mengenai masa depan bangsa Indonesia dan masa depan hukum di Indonesia.
10:37Jadi kembali lagi, ini semua juga baik buat pembelajaran hukum juga buat semuanya.
10:41Oke itu tadi, eh gimana Prof?
10:44Saya menggaris bawahi tadi ya.
10:46Gimana Prof? Apa yang mau?
10:47Bahwa sekarang ini kadang-kadang medsos itu kita tidak bisa mengontrol, liar sekali.
10:56Sehingga di situ ada orang yang bonceng, yang mainkan, yang kalau tidak segera diakhiri, ini betulnya membuang energi kita.
11:03Jadi bola salju yang terpukulir.
11:05Sehingga pertanyaannya, ini sengaja orang menciptakan panggung atau panggung menciptakan aktor.
11:12Jadi sekarang ini antara aktor dan panggung sudah sudah dibedakan, karena ini jadi panggung dan aktor menyatu di situ.
11:21Mana aktor menciptakan panggung atau panggung menciptakan aktor? Kita jawab di dua arah sesaat lagi.

Dianjurkan