Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV Eks pemain Sirkus Oriental Circus Indonesia mendatangi Bareskrim Polri.

Mereka datang untuk mempertanyakan kelanjutan kasus penyiksaan yang diadukan salah satu korban pada 1997 lalu.

Tidak hanya itu, mereka juga datang untuk menyerahkan surat permohonan yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar menarik SP3 terhadap laporan yang diajukan Fifi pada tahun 1997.

Kuasa hukum korban, Muhammad Sholeh, menyebutkan bahwa langkah ini diambil karena para eks pemain sirkus menerima laporan bahwa kasus tersebut dihentikan oleh polisi. Mereka berharap kasus ini kembali dibuka.

Pertanggungjawaban atas eksploitasi dan perampasan asal-usul mereka. Masa kecil mereka dibayangi kisah suram. Demi hibur penonton, hak anak yang melekat hilang. Lantas, akankah mereka dapat keadilan?

Berikut penelusuran jurnalis KompasTV, Aliefia Nada Malik, dan juru kamera Syahrudin.

Baca Juga Dedi Mulyadi Pertemukan Eks Pemain Sirkus OCI dengan Taman Safari, Ini yang Dibahas di https://www.kompas.tv/nasional/590338/dedi-mulyadi-pertemukan-eks-pemain-sirkus-oci-dengan-taman-safari-ini-yang-dibahas

#sirkus #eksploitasi #kekerasan #tamansafari

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/591860/eks-pemain-sirkus-oci-minta-keadilan-kasus-penyiksaan-1997-dinilai-dihentikan-sepihak
Transkrip
00:00Sejumlah mantan pemain sirkus yang tumbuh besar dan menjadi bintang akrobat cilik di bawah oriental sirkus Indonesia
00:07kini menuntut pertanggung jawaban atas eksploitasi dan perampasan asal-usul mereka.
00:13Masa kecil mereka dibayangi kisah suram.
00:16Demi hibur penonton, hak anak yang melekat pun hilang.
00:20Lantas, akankah mereka mendapatkan keadilan?
00:23Berikut penelusuran jurnalis Kompas TV Alivia Nada Malik dan juru kamera Syahrudin.
00:30Kehidupan di bawah kubah sirkus tak selalu mulus.
00:36Nyatanya sejumlah mantan pemain yang tumbuh besar dan juga menjadi akrobat cilik di bawah oriental sirkus Indonesia
00:43kini menuntut pertanggung jawaban atas eksploitasi dan perampasan asal-usul mereka.
00:51Berikut berkas Kompas mengulasnya dalam episode kali ini.
01:00Masih pada kecil yang dulu.
01:10Nama saya Ida, ex-oriental sirkus Indonesia.
01:13Masuk tahun kurang lebih 76, 77, 74 sampai 6 tahun.
01:19Nama saya tadinya Vivi Sumampau.
01:24Setelah saya kabur dari Taman Safari,
01:28saya sebelum menikah, saya kan tadinya Kristen.
01:32Saya masuk Islam, terus nama saya diganti jadi Vivi Nur Hidayah,
01:36mantan oriental sirkus dan Taman Safari.
01:39Padahal layak, Vivi dan Ida menguak cerita.
01:52Kalau masa kecil dibayangi kisah surat.
01:56Masang itu, jaring-jaring, jadi itu biasanya di awal.
01:59Demi hibur penonton, hak anak yang melekat hilang.
02:02Ini dulu kita kalau handstand di sini, latihan.
02:05Di sini tuh atasnya tuh ada buat gelantung-gelantungan dulu tuh.
02:09Mereka bingung, tidak tahu asal-usul mereka.
02:13Ya Pak Tony bilang saya dari Kali Jodoh,
02:15karena Pak Tony waktu tahun 97 tuh pernah bilang
02:18kalau saya diberikan sama ibu-ibu,
02:21ke ibunya yang bernama Ibu Tuti,
02:25sekitar umur saya 2 tahun.
02:27Bagi itu saya nanyain identitas pun,
02:28dia bilang dia nggak tahu.
02:32Saya ingatnya cuma naik kereta.
02:35Jadi terakhir itu saya udah nggak pernah tahu keluarga lagi,
02:38udah nggak tahu mama-papa saya, udah nggak tahu.
02:40Di jalan saya lihat ini saya mau dibawa kemana gitu perasaan.
02:44Ini cuma bisa nangis doang.
02:46Seingat saya sama ibu Tony itu bawa saya.
02:48Ternyata saya dibawa ke sirkus.
02:57Nyaris tengah abad bekerja untuk oriental sirkus Indonesia.
03:01Lelaki 67 tahun ini bantah.
03:05Anak-anak pemain sirkus diajari disiplin,
03:08pakai kekerasan.
03:09Anak-anak namanya anak-anak ya kadang-anak ada kesalahan juga,
03:13tapi kita diarahkan dengan harus sabar lah gitu.
03:18Kalau misalnya salah diapain biasanya?
03:20Salah paling ya kasih tahu aja cara-caranya gitu.
03:24Ya misalnya, aduh ini salah.
03:26Harus benar ini caranya gitu.
03:29Harus disiplin gitu.
03:31Karena menyelatin harus semangat kan.
03:34Ex pemain sirkus oriental sirkus Indonesia
03:37merasa dieksploitasi.
03:39Upah tidak pernah diterima.
03:43Waktu di sirkus saya tidak pernah mendapatkan.
03:46Tapi waktu di safari tahun 96 beberapa kali saya dikasih memang.
03:50Cuman saya waktu itu dikasih buat jajan pizza kayak gitu.
03:55Waktu itu pizza harganya kalau ngasih saya cuma 2.000 maras apa berapa gitu.
03:59Itu saya dikasih.
04:00Jadi bukan gaji.
04:03Gaji nggak mungkin segitu.
04:065.000 berapa, sekitar segitulah yang ada teman yang ingat.
04:10Kalau saya sih nggak tahu ingat dia soal itu ya.
04:12Mereka bilangnya kita tidak digaji.
04:14Karena dianggap sebagai keluarga sendiri.
04:21Bukan cuma sekali eks pemain sirkus oriental sirkus Indonesia
04:26cari kebenaran, menuntut keadilan.
04:30Sampai jumpa di video selanjutnya.

Dianjurkan