Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
KOMPAS.TV - Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, soal pendidikan militer bagi siswa nakal atau bermasalah menuai polemik.

Sejumlah pihak mendukung demi meningkatkan kedisiplinan siswa, terutama yang masuk dalam kategori siswa nakal. Namun, ada juga yang menolak, karena menilai mendidik siswa merupakan tugas sekolah dan guru.

Kritik terhadap program masuk barak militer bagi pelajar bermasalah disuarakan oleh pengurus Yayasan Taman Siswa. Sekjen Taman Siswa, Ki Saur Panjaitan, menyebut didikan militer bagi pelajar tidak sesuai dengan pola pembelajaran yang diwariskan oleh Ki Hajar Dewantara.

Menurutnya, metode pembelajaran yang tepat adalah dengan mengedepankan pendekatan kekeluargaan bagi pelajar, termasuk bagi mereka yang tergolong bermasalah.

Wakil Ketua Komisi X DPR Fraksi PKB, Lalu Hadrian Irfani, merespons kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait siswa bermasalah yang dikirim ke barak militer. Menurut Lalu, kebijakan ini perlu dikaji lebih mendalam agar tetap memperhatikan hak anak.

Baca Juga [FULL] Kupas Tuntas Dampak Barak Militer Ala Dedi Mulyadi, Hak Pendidikan Anak Hilang? di https://www.kompas.tv/nasional/591446/full-kupas-tuntas-dampak-barak-militer-ala-dedi-mulyadi-hak-pendidikan-anak-hilang

#barakmiliter #anakbermasalah #dedimulyadi #militer

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591451/sorotan-dukungan-kritik-pendidikan-militer-anak-bermasalah-di-jawa-barat-ala-dedi-mulyadi
Transkrip
00:00Kebijakan Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi, soal pendidikan militer bagi siswa nakal atau bermasalah menuai polemik.
00:13Sejumlah pihak mendukung demi meningkatkan kedisiplinan siswa, terutama yang masuk dalam kategori siswa nakal.
00:20Namun, ada juga yang menolak karena menilai mendidik siswa merupakan tugas sekolah dan guru.
00:25Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi bilang, pelaksanaan pembinaan siswa bermasalah di barak militer sudah memiliki payung hukum.
00:33Karena siswa yang bermasalah diserahkan secara sukarela oleh orang tua dengan menyertakan surat keterangan bermatri.
00:39Bicara payung hukum kan yang menyerahkan orang tuanya.
00:43Dalam bentuk surat keterangan bermatri, artinya bahwa pemerintah daerah, kemudian jajaran TNI-4E,
00:51itu mengelola anak-anak, mendidik anak-anak yang dititipkan oleh orang tuanya.
00:56Itu juga sudah payung hukum.
00:57Sudah kata dari siapa?
00:58Ya sementara ini saya suvot, bupati juga suvot dari biaya operasional mereka ya.
01:06Kritik terhadap program Masuk Barak Militer bagi para pelajar bermasalah disuarakan oleh pengurus Yayasan Taman Siswa.
01:12Sekjen Taman Siswa, Kisaur Panjaitan bilang,
01:15didikan militer bagi pelajar tidak sesuai dengan pola pembelajaran yang diwariskan oleh Ki Hajar Dewantara.
01:23Menurutnya, metode pembelajaran yang tepat adalah dengan mengedepankan pendekatan kekeluargaan bagi pelajar,
01:29termasuk untuk mereka yang tergolong bermasalah.
01:32Taman Siswa tidak dalam posisi itu.
01:34Bahkan Taman Siswa menentang daripada kegiatan fisik yang keras.
01:38Pada saat itu dengan Belanda, karena Taman Siswa lah pendekatannya dengan karakter, dengan kekeluargaan.
01:44Anak-anak itu ditarik dengan baik, didapati, karena sesungguhnya anak itu memang unik.
01:50Anak itu punya kodrat, punya kodrat alamnya,
01:53sehingga kita bagaimana seorang pamong sebagai guru bisa ngemong anak itu melihat sebenarnya ada masalah apa.
02:00Wakil Ketua Komisi 10 DPR fraksi PKB, lalu Hadrian Irfani,
02:05merespons kebijakan Gubernur Jawa Barat, mengirim siswa bermasalah ke barak militer.
02:10Menurut lalu, kebijakan ini perlu dikaji lebih mendalam, sehingga tetap memperhatikan hak anak.
02:16Nah kalau hanya sekedar pendidikan karakter, sekolah juga mampu sebenarnya, atau caranya dirubah.
02:22Misalnya, TNI dengan tidak menggunakan pakaian loreng, tidak menggunakan atribut TNI,
02:28bisa juga memberikan pelajaran di sekolah-sekolah.
02:31Dan tidak hanya anak-anak yang bermasalah ini, yang karakternya tidak bagus.
02:36Siapa tahu nanti di sekolah itu juga kan banyak yang membutuhkan pendidikan karakter, pendidikan disiplin, dan sebagainya.
02:42Bahwa tiga pilar pendidikan, yaitu rumah, kemudian sekolah, dan masyarakat,
02:47itu harus dikedepankan terlebih dahulu,
02:49dengan tidak menghilangkan hak-hak anak atas pendidikan,
02:54dan bermain, kemudian bergaul dengan lingkungan disiplin.
02:59Pendidikan karakter dan kedisiplinan jadi salah satu materi utama dalam masa pembinaan siswa di Barak Militer.
03:08Bahkan, Deddy Mulyadi berencana untuk memperluas jangkauan usia mereka yang akan digembleng di Barak Militer.

Dianjurkan