Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
KOMPAS.TV - Program menggembleng siswa bermasalah di barak militer terus memunculkan pro dan kontra. Mulai dari kategori siswa bermasalah yang harus dikirim ke barak militer hingga kekhawatiran hilangnya hak anak dalam pendidikan.

Lantas, apa dampak pada anak atas pendidikan ala militer ini?

Simak pembahasan KompasTV bersama Komisioner KPAI, Aris Adi Leksono; anggota Komisi X DPR Fraksi PKS, Gamal Albinsaid; dan Pakar Pendidikan sekaligus Wakil Rektor I Universitas Negeri Surabaya, Martadi.

Baca Juga 29 Siswa SMA dan SMK dari Purwakarta, Subang, Karawang Ikut Pendidikan di Barak Militer di https://www.kompas.tv/nasional/591322/29-siswa-sma-dan-smk-dari-purwakarta-subang-karawang-ikut-pendidikan-di-barak-militer

#barakmiliter #militer #dedimulyadi #pemerintah

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591446/full-kupas-tuntas-dampak-barak-militer-ala-dedi-mulyadi-hak-pendidikan-anak-hilang
Transkrip
00:00Saudara program menggembleng siswa bermasalah di barak militer terus memunculkan pro dan juga kontra.
00:06Mulai dari kategori siswa bermasalah yang harus dikirim ke barak hingga kekhawatiran hilangnya hak anak dalam pendidikan.
00:15Apa dampaknya pendidikan alam militer ini?
00:18Kita akan bahas bersama dengan komisioner KPAI, sudah ada Pak Aris Adi Leksono,
00:24kemudian ada anggota Komisi 10 DPR dari fraksi PKS, Dr. Gamal Albin Said,
00:30kemudian ada pakar pendidikan sekaligus wakil rektor 1 Universitas Negeri Surabaya,
00:36ada Pak Martadi. Selamat pagi, Assalamualaikum Bapak-Bapak.
00:40Waalaikumsalam, selamat pagi Mbak Adisti.
00:43Selamat pagi, Gamal, Mbak Aris.
00:46Pagi ini kita membahas soal bagaimana pendidikan alam militer yang kemudian dicanangkan atau diinisiasi oleh Pemprov Jawa Barat,
00:57dalam hal ini adalah Gubernur Jawa Barat, jadi anak-anak yang bermasalah di sekolah, orang tuanya,
01:04kemudian dititipkan lah, bahasanya dititipkan untuk dididik kedisiplinannya di barak militer.
01:10Nah, saya mau ke KPAI dulu. Pak Aris, kalau Anda melihat dari KPAI, kebijakan ini tepat atau tidak?
01:21Ya, tapi belum bisa sampai kepada tepat atau tidak, karena ini juga baru berjalanan dan kami akan melakukan pengawasan.
01:36Tapi pada prinsipnya begini, anak ini masuk dalam kelompok rentan, begitu.
01:43Karena dia masuk dalam kelompok rentan, maka dia butuh pendekatan-pendekatan khusus, dia butuh perlindungan.
01:52Nah, di dalam ruang lingkup perlindungan anak itu ada tahapan bagaimana pemenuhan hak anak
01:59yang kemudian baru pada tahapan perlindungan khusus anak.
02:04Nah, artinya kalau kemudian program ini menyasar kepada anak-anak yang dalam tanda kutip ya,
02:12di stigma, anak nakal, anak bermasalah, ini saya kira juga persoalan tersendiri,
02:16karena akan kemudian menjadi anak korban stigma, begitu.
02:20Nah, anak dalam situasi tadi, dalam situasi stigma atau dalam situasi berpilaku menyimpang,
02:30itu dia tidak serta-merta berpilaku menyimpang kalau kemudian pemenuhan haknya berjalan dengan baik.
02:37Misalkan, pengasuhannya optimal, betul-betul ada kelekatan dengan orang tuanya,
02:44betul-betul orang tuanya hadir, memberikan komunikasi yang terbaik, memberikan perhatian yang terbaik,
02:50memberikan kepercayaan yang terbaik, sehingga persoalan-persoalan pesikis,
02:55persoalan-persoalan milaku menyimpang yang kemudian dia alami,
02:59dia akan komunikasikan dengan baik kepada orang tua,
03:02dan orang tua, dengan pengasuhan terbaiknya, memberikan solusi yang terbaik pula.
03:07Yang berikutnya, tentu ada satuan pendidikan.
03:12Satuan pendidikan juga punya peran, bagaimana kemudian memberikan hak kepada anak-anak terkait pendidikan,
03:19terkait pemanfaatan waktu luangnya, pengenalan budayanya,
03:23agar kemudian dia mampu tumbuh dengan mental yang memiliki ketahanan,
03:29memiliki safe control terhadap dirinya,
03:32agar kemudian tidak masuk dalam perilaku-perilaku penyimpang,
03:36atau pergaulan-pergaulan penyimpang,
03:38atau lingkungan-lingkungan yang negatif.
03:41Kalau hak ini dipenuhi, maka tidak perlu kemudian membutuhkan pelindungan khusus.
03:47Pertanyaannya adalah,
03:49bagaimana kemudian pemerintah daerah berupaya untuk memenuhi hak ini dulu?
03:55Tidak kemudian serta-merta ada anak nakal,
03:59sementara haknya belum terpenuhi,
04:02kemudian anaknya harus menanggung akibat itu.
04:09Dalam bentuk mengikuti pendidikan khusus yang kalah militer,
04:13yang tentu itu banyak yang tidak relate,
04:17tidak sesuai dengan masa tumbuh kembang anak.
04:21Nah ini saya kira problem mendasar.
04:23Maka sebenarnya yang strategis adalah,
04:26bagaimana pemerintah-pemerintah Jawa Barat memenuhi hak-hak tadi,
04:34sehingga akan optimal dan berdampak masif,
04:37tidak hanya kepada anak yang kemudian menjadi korban stigma nakal tadi,
04:41atau bermasalah tadi.
04:43Dan ini tentu akan lebih bermanfaat dan strategis.
04:47Tapi kan sudah kepalang tanggung, Pak Adi,
04:50ketika anak-anak itu dimasukkan atau dititipkan di barak militer,
04:55sudah terlihat,
04:56oh berarti anak-anak ini yang dititipkan ke barak militer,
05:00stigmanya sudah jelas,
05:01anak-anak bermasalah.
05:02Ini kan berarti orang tuanya juga mau loh,
05:05tanda tangan juga seizin dari orang tua,
05:09karena kan harus ada izin dari orang tua,
05:11kemudian baru bisa dititipkan ke barak militer.
05:13Apakah ini melanggar hak anak?
05:17Ya, orang tua juga kita harus kemudian melihat,
05:23apakah orang tua sekadar akan tanggung jawab pengasuhannya.
05:26Nah justru ini kita khawatir,
05:28jangan-jangan nanti malah kemudian orang tua mengabaikan begitu saja,
05:33kewajiban memberikan pengasuhan positif,
05:36dengan memudahkan langkah-langkah,
05:38ya anak saya sudah begini,
05:40udahlah diserahkan saja.
05:41Sementara di dalam prinsip perlindungan anak,
05:44ada namanya prinsip non-diskriminatif,
05:47ada prinsip kepentingan terbaik buat anak,
05:50ada prinsip partisipasi anak,
05:52bagaimana kemudian dialog,
05:55bagaimana kemudian komunikasi antara orang tua dan anak,
05:59itu kemudian lebih penting,
06:01karena perubahan anak dari sisi penguatan karakter,
06:05dan lain sebagainya,
06:06kalau dibangun dengan partisipasi anak,
06:08kemudian tidak ada diskriminasi di situ,
06:12tidak ada kepentingan terbaik,
06:13apa namanya,
06:14tidak mengabaikan kepentingan terbaik bagi anak,
06:17maka anak akan tumbuh kesadaran,
06:20untuk kemudian bertanggung jawab atas perilakunya,
06:23melakukan kontrol kepada dirinya,
06:25agar kemudian tidak terlibat kepada lingkungan-lingkungan yang negatif.
06:29Oke, tapi kemudian yang jadi permasalahan adalah,
06:33orang tua mereka sendiri sudah tidak sanggup begitu,
06:37banyak yang sudah tidak sanggup,
06:38akhirnya kemudian menyerahkan tanggung jawab sebagai orang tua,
06:42kemudian untuk bisa dididik anaknya di barak militer tersebut,
06:45begitu ya,
06:46karena memang sudah tidak tahu lagi,
06:48mau mendidiknya seperti apa gitu loh.
06:51Nah, pemerintah daerah punya kewajiban,
06:53untuk kemudian meningkatkan kapasitas orang tua,
06:56adalah melakukan pengasuhan yang positif,
07:00sehingga dia punya kesanggupan,
07:02karena hak utama di dalam konteks,
07:05apa namanya,
07:07membangun kepribadian karakter anak ya,
07:10adanya di anak punya hak untuk mendapatkan pengasuhan langsung dari orang tuanya.
07:14Oke, tapi saya ke Pak Martadi dulu,
07:16selaku pakar pendidikan, saya ke Pak Martadi.
07:18Pak Martadi, Anda melihat program semacam ini,
07:22berdampak positif,
07:23atau kemudian kurang tepat,
07:24atau seperti apa?
07:25Ataukah kemudian,
07:27ini adalah baru pertama kali dilakukan,
07:31kalau tidak salah,
07:32saya juga pernah menjalani dulu,
07:34sekolah saya ada LDKS,
07:36namanya Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa.
07:39Apa perbedaannya bisa dijelaskan Pak Martadi?
07:42Ya, jadi begini Mbak Adisti,
07:44Mas Dr. Gamal, Mas Aris ya,
07:47jadi kalau kita melihat,
07:49pendidikan alam militer ini kan bukan tujuan,
07:53tetapi lebih kepada alat untuk menumbuhkan karakter anak,
07:59disiplin, tanggung jawab, dan sebagainya,
08:02dengan pendekatan alam militer tadi.
08:06Jadi ini sifatnya adalah komplement,
08:08bukan pendidikan utama.
08:09Pendidikan utama ya di sekolah tadi,
08:12apakah di sekolah tidak ada pendidikan karakter?
08:14Terada, tetapi ketika dengan pendidikan karakter di sekolah
08:18tidak cukup mampu buat anak untuk ditumbuhkan nilai-nilai tadi,
08:23lalu guru merasa kesulitan,
08:25orang tua masalah kesulitan,
08:27lalu kemudian muncul ya,
08:29pemikiran bagaimana kalau dididik dengan cara militer.
08:33Ini hal yang baru?
08:34Tidak.
08:35Sebelumnya juga pernah ada banyak sekolah
08:38yang bekerja sama dengan militer
08:40untuk pendidikan LDKS,
08:42baris berbaris, dan sebagainya.
08:44Hanya problemnya adalah
08:46saat itu anak-anak tidak dilabelin
08:48dengan istilah anak nakal.
08:50Betul, tidak ada stigma semacam itu.
08:52Betul, tidak ada stigma itu.
08:53Nah, problemnya adalah
08:55ini dari awal,
08:56anak-anak ini kemudian sudah dilabel
08:58anak nakal,
09:00lalu kemudian harus dididik dengan cara militer.
09:03Padahal cara militer tidak hanya untuk anak nakal,
09:05anak baik-baik pun yang dia ingin mandiri,
09:08dia ingin tumbuh korsa,
09:10ingin tumbuh kebersamaan,
09:12yang tidak ada masalah.
09:14Itu yang pertama.
09:15Yang kedua,
09:16apakah ini melanggar sistem pendidikan kita?
09:19Memang di dalam Undang-Undang 20 tahun 2003
09:21ada yang namanya pendidikan khusus
09:24atau pendidikan alternatif.
09:26Itu adalah pendidikan yang diorientasikan
09:29untuk anak-anak yang punya masalah khusus.
09:32Yang disebut masalah khusus itu adalah
09:34ada anak jalanan,
09:35anak inklusi,
09:37anak nakal,
09:38dan sebagainya.
09:40Memang sebenarnya di dalam sistem pendidikan kita
09:42ada ruang itu.
09:44Lalu berikutnya,
09:46saya sepakat dengan Pak Aris,
09:47memang karena namanya khusus,
09:50maka ini tidak mungkin
09:51akan bisa menyelesaikan semua anak,
09:54cocok untuk semua anak.
09:56Pasti hanya anak-anak tertentu yang sesuai.
09:58Maka menjadi penting,
10:00ketika anak sebelum dilakukan pendidikan alam militer,
10:04maka anak harus dideteksi dulu.
10:06Di asesmen dulu?
10:08Di asesmen dulu.
10:09Masalahnya apa ini?
10:10Karena tidak semua anak cocok.
10:12Anak iya,
10:13masalah kesehatan,
10:15anak yang punya introvert,
10:16anak yang kemudian
10:18dia itu punya masalah
10:20terkait dengan dia,
10:22sukanya bidang seni yang bebas,
10:23itu tidak cocok.
10:24Sehingga pendidikan alam militer
10:26sesuai jika diberlakukan
10:29pada anak-anak yang tepat
10:30dan tidak dilabelin dengan
10:32predikat-predikat anak nakal.
10:34Karena ada ala yang lain,
10:36kenapa tidak dibawa ke pendidikan ala pesantren?
10:39Kenapa tidak dibawa ke pendidikan ala yang lain?
10:41Jadi banyak ala-ala yang lain
10:43yang bisa dilakukan
10:44untuk menangani masalah anak.
10:46Bergantung kepada
10:47masalahnya apa dulu nih.
10:49Jangan sampai nanti
10:50begitu sudah dididik di barak militer,
10:52hanya 6 minggu pulang,
10:54masalahnya anak tidak telah selesaikan.
10:56Padahal masalahnya anak itu adalah
10:57masalah dengan orang tua,
10:59masalah dengan lingkungan,
11:00dan sebagainya.
11:01Maka tidak akan efektif
11:03jika hanya 6 bulan
11:05akan mampu merubah
11:06semua perilaku anak secara...
11:09Oke, saya tangkap.
11:10Jadi harus diidentifikasi dulu
11:11permasalahan anak-anak ini.
11:13Apakah cocok tidak
11:14kemudian dititipkan
11:16di pendidikan militer,
11:18di barak militer ini?
11:20Kalau harus ada asesmen dulu ya,
11:23Pak Martadi ya?
11:24Ya, betul, betul.
11:26Jadi tidak mungkin kita kemudian
11:28mengambil semua anak-anak
11:29lalu langsung kemudian
11:30dibawa ke barak militer.
11:34Harus di asesmen.
11:35Dan itu tugas siapa?
11:36Tugas dari sekolah?
11:38Tugas siapa?
11:39Tugas sekolahnya adalah
11:39tugas sekolah dengan
11:41tim yang ada dari pemerintah daerah.
11:44Apa?
11:44Ada DP3 APPKB.
11:46Ya, di situ ada.
11:47Dinas yang menangani itu.
11:48Lalu anak-anak ini di asesmen dulu,
11:50di mapping masalahnya apa?
11:51Sesuai kah anak ini memang
11:53cocok untuk pendidikan alamiliter?
11:55Kalau masalahnya ini
11:56nggak disiplin,
11:58anak ini nggak tanggung jawab,
11:59mungkin bisa.
12:00Dengan catatan,
12:01secara fisik memang
12:02anak-anak ini memenuhi.
12:05Kemudian orang tua
12:06ada kesadaran dan sebagainya.
12:08Sehingga jangan sampai kemudian
12:09anak langsung ditangani
12:12dengan alamiliter
12:13tanpa mempertimbangkan
12:15akar masalahnya
12:16dan sesuai nggak untuk anak itu.
12:17Oke, baik.
12:18Saya sudah menangkap permasalahannya
12:21begitu ya.
12:22Akar masalahnya dari Pak Aris
12:24dengan penjelasannya,
12:25kemudian dari Pak Martadi
12:27dari penjelasannya.
12:28Nah, kalau dari DPR sendiri,
12:30perpanjangan tangan dari rakyat
12:32di komisi 10 DPR,
12:35Dr. Gamal,
12:36Anda masuk yang setuju
12:38dengan pendidikan alamiliter ini
12:40di barang militer
12:41dengan anak-anak bermasalah
12:42sudah terlebeli,
12:43sudah kadung terlebeli?
12:45Atau kemudian harus ada
12:48lebih matang dulu konsepnya,
12:50harus dikaji dulu
12:51sebelum nanti implementasinya
12:53benar-benar dilaksanakan
12:54walaupun sekarang sudah dilaksanakan?
12:56Dr. Gamal.
12:58Ya, terima kasih.
13:01Selamat pagi rekan-rekan semua,
13:02Mbak Adisti.
13:04Pertama,
13:04saya mencoba mempelajari
13:06secara akademis dan ilmiah ya.
13:08Bagaimana hasil penelitian
13:10pada penggunaan ya,
13:12pendidikan militer pada remaja.
13:14Pertama,
13:15kami menemukan riset ya,
13:17bootcamp militer bagi remaja bermasalah,
13:19hasilnya sering tidak efektif
13:21atau bahkan kontraproduktif ya.
13:24Sering tidak efektif?
13:26Tajian sistematis menemukan
13:27bootcamp militer umumnya
13:28tidak menurunkan tingkat
13:30residivisme peserta.
13:32Itu penelitian pertama
13:33yang kami temukan ya,
13:36judulnya The Total Effect of Bootcamp
13:38Dead House Juvenis,
13:39A Systematic Review of the Evidence.
13:40Lalu penelitian kedua,
13:43laporan Youth Endowment Fund ya,
13:45itu menunjukkan
13:46peserta bootcamp
13:47malah lebih berpeluang
13:49mengulangi kejahatan
13:50sekitar 6% lebih tinggi
13:52dibandingkan kontrol.
13:54Itu penelitian kedua
13:56yang kami ketemukan.
13:57Penelitian ketiga,
13:58ya,
13:58itu juga mengatakan,
13:59kritikus juga mengingatkan
14:01bahwa pelatihan keras
14:02justru bisa membuat pelaku
14:03lebih fit secara fisik,
14:05lebih disiplin,
14:06dan lebih ceritik secara mental
14:07untuk ya,
14:08melakukan tindakan
14:10yang mengarah pada kriminal tersebut ya.
14:12Jadi dari penelitian tersebut,
14:15saya pikir saya boleh mengambil
14:17sebuah konklusi awal ya,
14:19bahwa kebijakan itu
14:21secara akademis
14:22tidak didukung
14:23oleh data-data
14:25yang menunjukkan
14:26perubahan positif
14:27melalui pendekatan
14:28pendidikan alam militer.
14:30Lalu berikutnya,
14:31bahkan kajian di AIC Australia
14:33juga menyebutkan ya,
14:34pendekatan militer yang mengandalkan
14:35dekretasi dan hukuman fisik
14:37amat usang dan berbahaya.
14:39Bahkan bisa
14:41meningkat,
14:42menjadi ya,
14:42pelakunya di kemudian hari.
14:44Bahkan di sisi lain,
14:45kalau saya lihat di negara-negara lain sekarang.
14:47Jadi konteks pertama,
14:48kita clear secara akademis,
14:49ilmiah,
14:51pendidikan menunjukkan
14:52tidak adanya
14:53perubahan signifikan
14:54yang produktif
14:55terhadap penggunaan
14:56pendidikan militer
14:58untuk siswa.
14:59Lalu yang kedua,
15:00bagaimana praktek
15:01di negara-negara lain
15:02yang pernah menerapkan
15:03seperti ini,
15:04misalkan Amerika.
15:06Tahun 80 sampai 90-an,
15:08itu banyak negara bagian di Amerika
15:10menerapkan bootcamp militer
15:11untuk remaja.
15:12Tapi evaluasinya sama,
15:13menunjukkan
15:13tidak ada pengaruh signifikan
15:15terhadap pengulangan
15:16kejahatan ya.
15:18Lalu,
15:19akhirnya pada tahun 2000-an,
15:20sebagian besar
15:21camp itu ditutup
15:22karena biaya tinggi
15:23dan rendahnya efektivitas.
15:25Dan,
15:25ini poin pentingnya,
15:26sebaliknya program intervensi
15:27berbasis konseling,
15:29resosialisasi
15:30dianggap lebih efektif
15:31mengurangi
15:32residivisme,
15:34termasuk tadi ya,
15:35bagaimana meningkatkan
15:36secara sosial dan sebagainya.
15:38Di Inggris,
15:38Australia juga,
15:39misalkan studi di internasional
15:40menemukan hasil serupa.
15:41Di Inggris,
15:42dua camp militer remaja
15:43yang pernah dijalankan
15:44hanya menunjukkan
15:44penurunan residivisme
15:46sementara.
15:47Setelah satu tahun,
15:48tidak ada perbedaan signifikan
15:49dengan tahanan biasa.
15:50Bahkan,
15:52Newt Endowment Fund
15:53memberi peringatan
15:54rata-rata bootcamp
15:55menimbulkan dampak negatif
15:57dan mereka merekomendasikan
15:58dari menambahkan
15:59konseling
16:00atau pelatihan soft skill ya.
16:01Jadi,
16:02di Australia pun sama,
16:03laporan yang saya menyebut
16:04milik model-militer
16:05tidak sesuai prinsip
16:06rehabilitasi model.
16:07Artinya,
16:08dari situ semua,
16:09saya melihat ya,
16:11bahwa
16:12kebijakan,
16:13ini diambil,
16:14tanpa
16:14sebuah
16:15dukungan
16:16kajian
16:17dan saya pikir
16:18sebagai
16:19seorang pemimpin
16:20kita harus merujuk
16:22pada data
16:23fakta
16:24dalam mengambilkan
16:24sebuah kebijakan.
16:25Bukan pada opini
16:26pribadi
16:27atau ide-ide
16:28pribadi dalam
16:28mengambil
16:29sebuah keputusan.
16:30Dan,
16:31saya juga sepakat
16:31pada beberapa aspek.
16:32Saya pikir,
16:33kalau kita lihat
16:34filosofi pendidikan
16:35yang dibangun
16:37Ki Hajar Dewantara
16:38itu kan
16:38kita bagaimana
16:40membahagiakan
16:41manusia,
16:42memerdekatkan manusia,
16:43pendekatan kekeluargaan,
16:45begitu.
16:45Nah,
16:45artinya,
16:45ada beberapa
16:46catatan kritis.
16:47Pertama,
16:48seperti ini
16:49bisa memberikan
16:49stigma negatif.
16:51Dan,
16:51saya lihat
16:52dan saya khawatir
16:53bisa memperparah
16:54kondisi psikologis.
16:55Karena,
16:55anak-anak bisa
16:56dikucilkan
16:57lalu dampak
16:58psikologis bisa
16:58jangka panjang
16:59apalagi di
16:59anak-anak yang
17:00mereka sedang
17:01masa pertumbuhan
17:02secara fisik
17:02dan mental.
17:03Lalu,
17:04saya juga kurang
17:05sepakat ketika
17:05ada diksi yang
17:06misalnya mengatakan
17:07artinya
17:09anak-anak
17:10yang orang tuanya
17:11tidak sanggup lagi
17:12mendidik
17:12akan
17:13kami wajib
17:15militerkan.
17:16Nah,
17:16ini sebuah
17:17logikal falasi.
17:19Tidak ada
17:19dan tidak boleh
17:20orang tua
17:21dan sekolah
17:23yang tidak
17:24sanggup
17:24kita itu
17:25mendidik edukasi
17:26tanpa henti.
17:27Jadi,
17:28tidak ada titik
17:29dalam proses pendidikan
17:30di mana
17:30anak-anak
17:31atau orang tua sekolah
17:32melepaskan
17:33anak-anak
17:34dalam proses
17:34pendidikannya.
17:35saya pikir
17:36itu beberapa
17:38catatan
17:39dan mungkin
17:41saya pikir
17:42kita perlu
17:43bagaimana
17:44menggunakan
17:46pola pendekatan
17:47yang berbeda
17:47dan kembali
17:48ke argumentasi
17:50saya yang pertama
17:50tadi bahwa
17:51semua kebijakan
17:52harus didukung
17:53oleh
17:53analisis data
17:55fakta
17:55yang mendukung
17:56kebijakan tersebut.
17:59Oleh karena itu
18:00mungkin saya
18:00melihat dari ini
18:02semua saya
18:02tidak sepakat.
18:03Oke, jadi Dr. Gamal
18:05adalah orang
18:06yang tidak sepakat
18:07dengan adanya
18:08pendidikan
18:09berbasis militer
18:11begitu ya
18:12anak bermasalah
18:13begitu dititipkan
18:14ke barak militer
18:15begitu
18:16dengan tadi
18:17analisa-analisa Anda
18:18begitu ya
18:19penelitian-penelitian
18:20yang memang sudah dilakukan
18:21begitu
18:22di sebelumnya
18:23begitu.
18:23Nah, kalau dari
18:25Komisi 10
18:26fungsi pengawasan
18:27seperti apa
18:28yang nanti akan dilakukan
18:29apakah nanti
18:30Komisi 10
18:31juga akan memanggil
18:33Gubernur Jawa Barat
18:36termasuk juga
18:36Pemprov
18:37Dinas Pendidikan
18:38Jawa Barat
18:39yang kemudian
18:40harus juga bertanggung jawab
18:41bagaimana untuk
18:42duduk bersama
18:43solusinya akan
18:43seperti apa
18:44tapi jangan jadi jawab dulu
18:46Dr. Gamal
18:46termasuk juga bagaimana
18:48pengawasan yang akan
18:49dilakukan KPAI
18:50sementara dari
18:51pakar pendidikan
18:52seharusnya
18:53sistem yang seperti apa
18:54yang kemudian
18:55cocok untuk bisa
18:56diterapkan di Indonesia
18:58dengan karakteristik
18:59anak-anak
19:00yang berbeda-beda
19:01di setiap daerahnya
19:02termasuk juga
19:03perbedaan masalahnya
19:05nanti kita akan
19:06ulas lagi
19:07di segmen berikutnya
19:08tetaplah bersama kami
19:09di Sapa Indonesia Pagi
19:10kami akan segera kembali
19:11Terima kasih
19:21di Sapa Indonesia Pagi
19:22di Sapa Indonesia Pagi
19:23Saudara kita masih membahas
19:24soal bagaimana
19:25kontroversi
19:27didikan ala militer
19:29dalam tanda kutip
19:29yang kemudian
19:30diinisiasi oleh
19:32Gubernur Jawa Barat
19:33Dedy Mulyadi
19:34yang kita tahu
19:35masih terus berlanjut
19:36begitu walaupun
19:37menuai pro
19:38dan juga kontra
19:39pendidikan ala militer
19:40ini dilakukan
19:41terhadap anak-anak
19:42yang bermasalah
19:43kami
19:43tim dari Sapa Indonesia Pagi
19:45sebenarnya
19:46sedari malam
19:46sudah mencoba
19:47untuk menghubungi
19:49pihak dari
19:50Gubernur Jawa Barat
19:51Kang Didi Mulyadi
19:52kemudian juga ada
19:53Bupati Purwakarta
19:55tapi sampai
19:56detik ini
19:57belum menerima
19:58respon
19:59begitu ya
19:59untuk bisa berdialog
20:01ataupun berdiskusi
20:01di pagi hari ini
20:02membahas soal ini
20:03tapi tidak apa
20:05kita masih membahasnya
20:07di segmen kedua
20:07ada Dr. Gamal
20:09dari DPR
20:10kemudian dari
20:11pakar pendidikan
20:12ada Pak Martadi
20:13dan juga Pak Aris
20:13dari KPAI
20:14saya ke Dr. Gamal dulu
20:15Dr. Gamal
20:16kalau Anda
20:17masuk ke dalam
20:18orang yang tidak sepakat
20:19soal adanya pendidikan
20:21pendidikan alam militer
20:23dalam tanda kutip
20:24pendidikan militer
20:24seperti yang diinisiasi
20:26oleh Gubernur Jawa Barat
20:27Kang Didi Mulyadi
20:29fungsi pengawasan
20:31seperti apa
20:32yang kemudian
20:33dijalankan nantinya
20:34oleh Komisi 10
20:36DPR RI
20:37untuk merespon
20:38soal
20:39pendidikan alam militer ini
20:41yang kemudian
20:41diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat
20:43apakah nanti
20:44akan ada rencana
20:45untuk membangil
20:46Kementerian Pendidikan Dasar
20:47dan juga Menengah
20:48untuk kemudian
20:49mencari solusinya
20:50akan ada regulasi
20:52yang kemudian dibentuk
20:53untuk bisa
20:53win-win solution lah
20:55Doktor
20:56Baik
20:57terima kasih
20:58pertama
20:59mungkin sebelum masuk ke aspek itu
21:01saya ingin tambahkan
21:02satu poinnya
21:03jadi kekhawatiran kami
21:04sebetulnya
21:04dan kekhawatiran publik
21:06itu adalah
21:07satu potensi
21:08pelanggaran hak anak
21:09lalu kedua
21:10pendekatan kekerasan
21:12tak menyentuh
21:12akar masalah
21:13atau pendekatan
21:15militeristik
21:16dalam perspektif
21:17tidak menyentuh
21:18akar masalah
21:18ketiga stigma
21:19dan efek
21:20psikologis
21:21keempat tadi
21:22inkonsistensi
21:23dan tumpang tindih
21:24kewenangan
21:25jadi ini menjadi
21:26satu poin yang penting
21:28artinya
21:28pelibatan TNI
21:30dalam proses
21:31pendidikan
21:31anak
21:32itu apakah
21:33menjadi bagian
21:34dari tugas
21:35pokok
21:35fungsi
21:36termasuk
21:36apakah hal ini
21:37sudah melalui
21:38proses komunikasi
21:40dengan berbagai
21:40stakeholder
21:41sehingga kebijakan itu
21:42menjadi lebih matang
21:42termasuk analisis
21:43kritisnya adalah
21:44efektifitas jangka panjang
21:45apakah ini efektif
21:47jangka panjang
21:48lalu juga
21:49ada juga
21:51apakah kita
21:52tidak bisa memilih
21:53misalkan alternatif
21:54yang lebih humanis
21:55dan komprehensif
21:56dalam proses pendidikan ini
21:57termasuk
21:58saya pikir
21:59perlu adanya
21:59audit dan evaluasi
22:00dari program pilot
22:01yang mungkin
22:02sudah dimulai
22:02dalam hal ini
22:03nah menjawab pertanyaan
22:05tentu pertama
22:06kami melihat ya
22:07saya sebagai
22:07anggota DPR
22:09punya tanggung jawab
22:10moral
22:11dan tanggung
22:12institusional
22:12untuk menangkap
22:14aspirasi masyarakat
22:15dan keohonan
22:16dan tentu kami
22:17akan komunikasikan
22:18kerekankan di komisi
22:1910
22:20untuk bagaimana
22:21bisa menyikapi ini
22:22secara fungsi
22:23dan tugas kami
22:24di DPR ya
22:26berbicara dengan
22:27stakeholder terkait
22:28lalu juga
22:29berbicara dengan
22:30pihak eksekutif ya
22:31dalam hal ini juga
22:32kemendikasmen
22:33yang ada di mitra
22:34komisi kami ya
22:36lalu
22:36kedua
22:37mungkin juga harapan saya
22:39dari lubuk hati
22:39paling dalam ya
22:40itu bagaimana
22:41pendidikan ini
22:42kita gak bisa
22:43coba-coba
22:44sehingga setiap yang ada
22:45sebuah kebijakan
22:46pendidikan yang diambil
22:48itu harus
22:49melalui ya
22:49proses
22:50analisis public policy
22:52yang kuat
22:53untuk apa
22:54memitigasi
22:55berbagai resiko-resiko
22:56negatif
22:57yang mungkin muncul
22:58dari kebijakan tersebut
23:00sehingga harapan saya
23:01kebijakan ini
23:02bisa melibatkan ya
23:03komunikasi
23:04seperti mungkin
23:05rekan-rekan dari
23:06KPAI
23:07ya lalu pakar
23:08seperti Pak Martari
23:09dan rekan-rekan lain
23:10bahkan dengan
23:11PGI
23:11dan mungkin juga
23:14berbagai entitas-entitas
23:15pendidikan lainnya ya
23:16bahkan seperti
23:17Ormas-ormas yang punya
23:18konsen di pendidikan ya
23:19seperti
23:19UNUMU MAD
23:19dan lain sebagainya
23:20nah itu tentu
23:21akan memperkaya
23:22sehingga
23:23harapan kami
23:24melalui komunikasi
23:25dengan stakeholder tersebut ya
23:26lalu dengan kajian
23:28yang matang
23:28oleh pakar ya
23:30lalu melibatkan
23:31pihak akademisi
23:32kita akan mengambil
23:33sebuah konklusi
23:34kebijakan
23:34apakah ini efektif
23:35atau tidak
23:37kemudian
23:37kalaupun
23:38mau diterapkan
23:39akhirnya ada sebuah
23:41upaya untuk
23:41mitigasi-mitigasi
23:42sebuah resiko
23:43yang ada
23:44terima kasih
23:45oke menarik sekali
23:46pendidikan
23:47tidak bisa coba-coba
23:48begitu ya diksinya
23:49saya ke
23:50Pak Aris
23:51Pak Aris
23:52kalau dari KPAI
23:53sendiri
23:53apakah nanti
23:54bentuk pengawasannya
23:55kan seperti apa
23:56karena ini kan
23:56sudah berlanjut
23:57sedang berlangsung
23:59tadi kita juga
24:00melihat bagaimana
24:01visual
24:01memperlihatkan
24:03anak yang
24:04sedang mengikuti
24:05ujian
24:05tetap mengikuti
24:06ujian
24:07di sana
24:07begitu pendidikan
24:08akademiknya juga
24:09masih terus berjalan
24:11begitu
24:11nah pengawasan
24:13dari KPAI
24:14sendiri seperti apa
24:14apakah nanti
24:15akan ada
24:16tinjauan
24:17ke beberapa
24:17lokasi yang
24:19tempat dimana
24:19pendidikan militer
24:20barak militer itu
24:21diberlakukan
24:22atau kemudian
24:23nanti akan ada
24:24diskusi dengan
24:25gubernur Jawa Barat
24:26Kang Dedy Mulyadi
24:27atau seperti apa
24:28bentuk pengawasannya
24:29sejauh ini
24:30yang akan dilakukan
24:30baik Mbak Nisdi
24:34jadi sesuai itu
24:35si KPAI
24:36KPAI
24:37memiliki itu
24:38salah satunya adalah
24:40pengawasan
24:42terhadap
24:42penelenggaraan
24:43perlindungan anak
24:44terkait program ini
24:46sebenarnya sebelum
24:48ini dilaksanakan
24:49kami sudah
24:50bersurat
24:51untuk kemudian
24:53bertemu dengan
24:54Mbak KDM
24:55dan timnya
24:56untuk kemudian
24:56memberikan masukan-masukan
24:58agar seperti yang
24:59disampaikan
24:59Dr. Gamal tadi
25:01kebijakannya
25:02inginnya berdampak
25:03strategis
25:04tetapi
25:05perlu kemudian
25:06pendalaman
25:07keterlibatan sekoder
25:08dan sebagainya
25:08perlu kami sampaikan
25:09dan yang penting adalah
25:11bagaimana
25:12dalam mengkonstruksi
25:13program ini
25:14mengedepankan
25:15prinsip-prinsip
25:15perlindungan anak
25:16sebagaimana
25:17mandat undang-undang
25:18perlindungan anak
25:19begitu
25:20nah
25:21langkah berikutnya
25:22karena ini tetap berjalan
25:23maka
25:24kami tetap akan
25:25mengambil langkah pengawasan
25:26dan kami sudah bersurat
25:28terutama di
25:29tempat pendidikan
25:31anak itu
25:31di Purwakarta
25:32dan di Bandung
25:33mungkin dalam waktu
25:34dekat ini
25:35kami akan
25:35kunjungan lapangan
25:37dan tentu
25:38kita akan
25:39mendengar
25:41suara anak
25:42karena
25:43anak ini yang
25:44kemudian
25:44dalam konteks
25:45memberikan perlindungan
25:46anak ini
25:47suara anak
25:48menjadi sangat penting
25:49karena
25:49dengan partisipasi
25:51dia digali
25:52maka akan
25:53timbul kesadaran
25:53dari dirinya
25:54untuk kemudian
25:55bertanggung jawab
25:56atas situasi
25:57yang dia alami
25:58atas
25:59apa namanya
26:00masa depan
26:02yang kemudian
26:03dia
26:03apa namanya
26:04harapkan
26:05tentu
26:06fungsi pengawasan
26:08itu akan
26:09kami lakukan
26:09dan
26:10hasil pengawasan
26:11tentu kami akan
26:12telak
26:12dan tentu
26:13akan memunculkan
26:14sebuah rekomendasi
26:15terkait kelayakan
26:16program-program
26:18yang kemudian
26:19sudah berjalan
26:20termasuk
26:21program
26:22apa namanya
26:23pendidikan anak
26:24di barat militer ini
26:25begitu
26:25dan
26:26ada banyak aspek
26:28yang akan
26:29kita gali
26:30salah satu yang
26:30disampaikan oleh
26:31Pak Dr. Martadi
26:33tadi
26:33bagaimana
26:34kemudian
26:34asesmen awal
26:35bagaimana
26:36kemudian
26:37soal landasan
26:38regulasi ya
26:39kalau yang kami
26:40dapatkan informasinya
26:41landasannya
26:42masih
26:43dangkal
26:44begitu
26:44hanya sebatas
26:45surat edharan
26:47hanya sebatas
26:48perjanjian
26:48dengan orang tua
26:49begitu
26:50yang justru
26:51disitu
26:52akan
26:53apa namanya
26:54menjadi
26:55kemudian
26:56orang tua
26:57memudahkan
26:58begitu saja
26:58akan tanggung jawab
26:59ya melepaskan
27:00tanggung jawab
27:01pengasuhannya
27:01dan tentu
27:03banyak
27:04regulasi-regulasi
27:05harusnya menjadi
27:06pertimbangan
27:06sehingga
27:07program yang
27:08diharapkan
27:09punya dampak strategis
27:10ini betul-betul
27:11bisa berjalan
27:12secara strategis
27:13karena ada
27:13banyak
27:14ada hal yang
27:15lebih strategis
27:16menyangkut
27:16bagaimana
27:17kita melakukan
27:18pelindungan terhadap
27:19anak
27:19yang saya sampaikan
27:20di awal
27:21mengoptimalkan
27:22oke
27:25Pak Aris
27:26berarti
27:26kalau tadi Anda
27:27menyebutkan
27:28sebenarnya
27:28payung hukumnya
27:29landasan hukumnya
27:30itu hanya
27:30baru sebatas
27:31surat edaran
27:32dan surat izin
27:32dari orang tua
27:33begitu ya
27:34apakah nanti
27:36rekomendasi-rekomendasi
27:38ini akan
27:38dibawa juga
27:40ke Kemendik Dasmen
27:41begitu untuk
27:42kemudian
27:42dievaluasi
27:43secara menyeluruh
27:44apakah ini
27:45patut untuk
27:45dilanjutkan
27:46atau kemudian
27:47dihentikan
27:47ya tentu
27:49hasil pengawasan
27:51kami sampaikan
27:52kepada sel-order
27:53terkait ya
27:54baik
27:54Kemendikbud
27:56ya
27:56dan tentu
27:57menyangkut anak
27:58kan juga
27:58ada Kemend BPA
27:59ada Kemend SOS
28:00ya
28:00yang satu sama lain
28:02akan kemudian
28:03bisa terlibat
28:05bagaimana
28:05melihat
28:06strategis
28:08atau tidak
28:08berdampak
28:09sistemik
28:09berdampak
28:10jangka panjang
28:11atau tidak
28:11program ini
28:13oke
28:15terakhir saya ke
28:16Pak Martadi
28:17selaku
28:17pakar pendidikan
28:19dari dunia pendidikan
28:20apa yang kemudian
28:22perlu
28:22menurut Anda
28:23perlu disempurnakan
28:24lagi
28:25termasuk soal
28:26bagaimana
28:27soal identifikasi
28:28juga terhadap
28:29karakter-karakter anak
28:30masalah-masalahnya
28:32juga berbeda
28:33apa yang kemudian
28:34harus menjadi evaluasi
28:35dan menurut Anda
28:37sekali lagi
28:37menurut Anda
28:38program ini
28:38patut
28:39untuk dilanjutkan
28:40atau kemudian
28:41dihentikan dulu
28:42dihentikan dulu
28:42sementara
28:43sampai kemudian
28:43ada
28:44penyempurnaan
28:47lebih
28:47lebih komprehensif
28:49ya
28:50pertama begini
28:51Mbak Adisti
28:52saya sepakat
28:53dengan pendapat
28:54Pak Dr. Gamal
28:55ya
28:56kata kuncinya
28:56adalah keterlibatan
28:57jadi pendidikan itu
28:59tidak pernah
28:59bisa diselesaikan
29:00sendiri
29:01ada banyak pihak
29:02yang terkait
29:03sehingga ketika
29:04akan melakukan
29:06sebuah
29:07pendidikan
29:08untuk anak
29:08maka penting
29:09mendengar
29:10ya
29:10dan melibatkan
29:11banyak pihak-pihak
29:13yang lain
29:14itu kata kunci
29:15ya
29:15sehingga
29:16perlu
29:16pemerintah daerah
29:18mengajak bicara
29:19asosiasi
29:20pendidikan
29:21kemudian
29:22para pakar
29:23kemudian
29:24stakeholders terkait
29:25dan sebagainya
29:25lalu yang kedua
29:27adalah
29:27pendidikan
29:28apapun
29:29itu harus
29:30menempatkan
29:31anak sebagai
29:31subyek
29:32jadi
29:32yang terbaik
29:33buat anak
29:34bukan
29:34yang terbaik
29:35menurut kita
29:36sehingga
29:37perlu betul
29:38kita mendengar
29:39ya
29:39sebenarnya
29:40anak
29:40seperti apa
29:41problem
29:41anak
29:42seperti apa
29:42kebutuhannya
29:43apa
29:43dan sebagainya
29:44ini menjadi penting
29:45jangan sampai
29:46kemudian
29:46kita seolah-olah
29:48mensimplikasi
29:48anak butuh ini
29:50anak harus
29:50diberlakukan
29:51begini
29:51dan kemudian
29:52kita membuat
29:53program-program
29:53untuk mereka
29:54karena
29:55belum tentu
29:55itu baik
29:56buat
29:56anak-anak
29:57itu
29:57ya
29:57itu yang
29:58penting
29:58berikutnya
29:59tolong betul
30:00ketika ada
30:01sebuah
30:01program
30:03di wilayah
30:04di daerah
30:05legal standingnya
30:07menjadi penting
30:08karena apapun
30:09pendidikan di daerah
30:10itu juga tidak bisa
30:11lepas dari
30:12sistem pendidikan
30:12nasional kita
30:13harus dicari
30:15legal standingnya
30:16apa di undang-undang
30:1720
30:17di mana letaknya
30:18jadi tidak bisa
30:19kita hanya
30:20mengambil
30:21sebuah langkah
30:22kemudian nanti
30:22justru akan
30:23menimbulkan
30:24persoalan baru
30:24karena tidak ada
30:26legal standing
30:26yang clear
30:27di situ
30:28nah
30:28legal standing ini
30:29sekaligus akan
30:30memastikan
30:31keberlanjutan
30:31jadi pendidikan itu
30:32tidak bisa
30:33disimplikasi
30:34hanya 6 minggu
30:35selesai
30:36tidak bisa begitu
30:36pendidikan itu
30:37panjang
30:38jangka panjang
30:39oleh sebab itu
30:40dipastikan betul
30:42bahwa setelah
30:436 minggu itu
30:44harus diapain
30:45lalu
30:46anak harus diperlakukan
30:47apa
30:47apa yang harus dilakukan
30:48orang tua
30:48apa yang akan
30:50dilakukan oleh sekolah
30:51apakah kita
30:52kemudian yakin
30:53bahwa hanya dengan
30:536 minggu
30:54anak menjadi baik
30:55berubah total
30:56saya yakin
30:57tidak seperti itu
30:58kalau akan
30:59salahnya
31:00anak tidak
31:00terselesaikan
31:01yang terakhir
31:02Mbak Adisti
31:02perlu dibikirkan
31:04ketika program
31:05yang baik begini
31:06momentumnya
31:08momentumnya itu kan
31:09jangan sampai kemudian
31:10anak ini pas
31:11saat ujian
31:12dia harus ujian
31:13di tempat
31:14pelatihannya
31:15kenapa tidak dirancang
31:17pada saat liburan
31:18itu bagian dari
31:19mengisi
31:19di hari libur
31:21anak
31:21lalu anak-anak
31:22juga tidak
31:23di stereotip
31:23karena memang
31:24di situ
31:24bagian dari pendidikan
31:25kedisiplinan
31:26pendidikan
31:27kebersamaan
31:28dan sebagainya
31:29tidak lagi disebut
31:30dengan pendidikan
31:31ala militer
31:32tapi lebih kepada
31:33bintal
31:34pembinaan mental
31:35karakter
31:36buat anak-anak
31:36itu saya pikir
31:37akan jauh lebih
31:38lebih bisa diterima
31:39dan anak-anak
31:40tidak terstereotip
31:41dengan label tertentu
31:43kira-kira itu Mbak
31:43tidak terstigma
31:44tapi pertanyaan saya
31:45kemudian singkat saja
31:46menurut pandangan Anda
31:48ini dihentikan dulu
31:49sementara
31:50sampai ada evaluasi
31:51menyeluruh
31:51komprehensif
31:52untuk nantinya
31:53akan dihentikan
31:54atau kemudian
31:56dilanjutkan
31:56pandangan Anda
31:57tentu yang sekarang
31:59sudah berlangsung
32:00karena sudah dirancang
32:01programnya
32:02untuk sekian hari
32:03kurikulum silabusnya
32:05sudah dirancang
32:05selesaikan itu
32:06tapi jangan kemudian
32:08langsung
32:09nanti diikuti
32:10dengan yang lain
32:10selesaikan dulu
32:11program ini
32:12dievaluasi
32:13baik evaluasi proses
32:15evaluasi hasil
32:16sambil kemudian
32:18untuk ditata kembali
32:20hal-hal yang perlu
32:21disempurnakan
32:22sehingga pada berikutnya
32:23nanti jauh lebih baik
32:24seperti harapan
32:25yang disampaikan oleh
32:26teman-teman Dr. Kamal
32:28kemudian Mas Aris
32:29dan sebagainya
32:30saya kira itu
32:31Mbak Adisti
32:31outputnya
32:32assessmentnya
32:34outputnya
32:34program ini
32:36dinilai berhasil
32:37atau tidak efektif
32:38atau tidak
32:38outputnya akan
32:39seperti apa?
32:40kuncinya adalah
32:41perubahan perilaku
32:42apakah anak
32:43setelah kemudian
32:446 minggu
32:45dididik itu
32:46perilakunya berubah
32:47apakah perilakunya
32:48itu permanen
32:49dan sebagainya
32:50dan itu gak cukup
32:51hanya dilihat
32:52pada saat
32:53berada di tempat
32:54pendidikan
32:55tetapi ketika
32:56dia kembali
32:57ke orang tua
32:57ke masyarakat
32:58itu justru yang terpenting
33:00jangan sampai nanti
33:01di tempat pelatihan
33:03mereka kemudian
33:04berubah
33:04tapi begitu
33:05kembali ke orang tua
33:06berinteraksi dengan
33:07lingkungan
33:08balik lagi
33:08maka tidak efektif
33:09justru yang terpenting adalah
33:11perubahan perilaku
33:12yang lebih baik
33:12dan itu
33:13relatif permanen
33:14menjadi habit
33:15anak-anak kita
33:16dan dia menjadi
33:16anak-anak yang
33:17lebih berkarakter
33:19positif
33:20oke
33:21singkat saja Dr. Kamal
33:22kalau dari pandangan Anda
33:23kalau tadi Pak Martari
33:24mengatakan
33:25kita lihat dulu aja nih
33:26yang sudah berjalan
33:27outputnya
33:28nanti kita akan
33:29evaluasi
33:30dihentikan
33:32atau kemudian
33:32dilanjutkan
33:33nah kalau dari pandangan Anda
33:34seperti apa
33:35ya jadi mungkin
33:37sebagai penutup ya
33:38saya ingin coba
33:39membayangkan
33:40kalau itu adalah
33:40anak-anak kita
33:41anak Pak Martari
33:44anak Pak Aris
33:45ya
33:45bayangkan
33:47ada anak-anak
33:48yang melakukan
33:49kesalahan mungkin ya
33:50lalu tiba-tiba
33:51dia diminta
33:52ke tempat militer
33:53teman-temannya
33:55sepupunya
33:55saudaranya
33:56tetangganya
33:57eh berpikir
33:58eh dia anak
33:59menakal ini berarti
34:01eh anak ini berarti
34:02ada kesalahan itu
34:03lalu dia kembali
34:04lalu mungkin ketika
34:05dia ke sekolah
34:06teman-temannya menyebut ya
34:08kalau dia kemarin
34:08sudah ikut
34:09di militer
34:10karena kesalahan ya
34:11dan lain sebagainya gitu
34:12jadi secara-cara
34:14humanism ya
34:15saya
34:15punya kekhawatiran
34:17yang sangat besar
34:17dampak
34:18psikologis ya
34:19sosial
34:20yang akan dialami
34:21oleh anak tersebut
34:23oleh karena itu
34:24merujuk pada hal tersebut ya
34:25saya berharap
34:27sekiranya
34:28hal ini
34:28belum dikaji
34:29secara mendalam
34:30maka
34:31untuk
34:31cukup
34:32diakhiri mungkin ya
34:33pada besi ini
34:34dan tidak membuka
34:35sebelum berkomunikasi
34:36dengan semua stakeholder
34:37melibatkan
34:38sehingga
34:39dampak-dampak
34:40yang kita khawatirkan tadi
34:42terjadi pada anak-anak
34:43itu
34:44tidak akan terjadi ya
34:46lebih banyak
34:47maknya
34:47pada anak-anak
34:48Indonesia
34:49mungkin itu
34:50dari saya
34:50dan
34:51mungkin buat kita semua
34:53ada satu prinsip
34:54pepatah namanya
34:55sabda panditoratu
34:56pemimpin itu
34:57kalau sudah
34:57mengambil
34:58mengucapkan sesuatu ya
35:00mengambil keputusan
35:01sebenarnya tidak bisa
35:01ditarik lagi oleh karena itu
35:03ke depan
35:03kebijakan pendidikan
35:05harus digaji secara
35:06mendalam
35:07dan betul-betul
35:08mempelajari ya
35:10menganalisis semua
35:12aspek yang terlibat
35:13dalam proses
35:13kebijakan tersebut
35:15terima kasih
35:16oke baik
35:17cukup sedikit
35:18dan terima kasih
35:19oke baik dokter Gamal
35:21terakhir
35:21Pak Aris
35:22dari KPI sendiri
35:23menurut Anda
35:24perlu kemudian ada
35:26penghentian sementara
35:27untuk ada evaluasi
35:29rekomendasi dari KPI
35:30atau seperti apa
35:31singkat saja
35:31Pak Dutup
35:32ya tentu
35:33memperhatikan
35:34dari masukan-masukan
35:36berbagai perspektif
35:37baik
35:38pakar pendidikan
35:39pemangku kebijakan
35:41dan juga
35:41secara psikologis
35:43dan tentu nanti
35:44kita kuatkan
35:45dalam pengawasan
35:46kelapangan
35:46maka
35:47yang terjalan ini
35:48tentu
35:49harus kemudian
35:50dilakukan evaluasi
35:51jika kemudian
35:52evaluasinya
35:53mengarah kepada
35:54dampak-dampak
35:55atau output
35:56yang tidak strategis
35:57ya
35:57tidak perlu
35:58kemudian dilanjutkan
35:59di tahap-tahap berikutnya
36:01oke baik
36:02kita akan lihat
36:03bagaimana nanti
36:04kebijakan ini
36:08apakah terus
36:08akan bergulir
36:09atau kemudian
36:10akan ada evaluasi
36:11dari pemerintah pusat
36:12tentu kita
36:13menantikan
36:14solusi yang
36:15benar-benar terbaik
36:16untuk anak-anak
36:17Indonesia ke depan
36:18terima kasih
36:19Pak Aris
36:20dari KPAI
36:21kemudian
36:21Pak Martadi
36:22dari
36:23pakar pendidikan
36:24UNESA
36:25kemudian
36:26Dr. Gamal
36:27Albin Said
36:28anggota Komisi 10
36:29DPR RI
36:30dari fraksi PKS
36:31terima kasih
36:32sudah
36:32berbagi pandangannya
36:34di Sapa Indonesia
36:35pagi hari ini
36:36Assalamualaikum
36:37Selamat pagi
36:38Selamat pagi semuanya
36:40Mas Gamal
36:42Selamat pagi semuanya

Dianjurkan