Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen Kristomei Sianturi angkat bicara terkait isu dugaan faktor politik dalam pembatalan mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo dan 6 perwira tinggi (pati) TNI lainnya.

"Tidak ada keterkaitan dengan unsur politisasi, unsur eksternal di luar dari selain pembinaan organisasi TNI," ujar Kristomei, pada Sabtu (4/5/2025).

Ia menambahkan bahwa pembatalan mutasi terkait dengan kebutuhan operasional di dalam organisasi TNI.

"Ada tugas-tugas tertentu yang belum diselesaikan oleh pati tersebut," tambahnya.

Baca Juga Sederet Fakta Pembatalan Mutasi Letjen Kunto Arief Anak Mantan Wapres Try Sutrisno di https://www.kompas.tv/nasional/591063/sederet-fakta-pembatalan-mutasi-letjen-kunto-arief-anak-mantan-wapres-try-sutrisno

#letjenkunto #kapuspentni #tni

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591084/letjen-kunto-arief-wibowo-batal-dimutasi-kapuspen-tni-bantah-ada-faktor-politik
Transkrip
00:00Dari sisi pemerintah TNI sendiri, yang terlalu lupa Pak Agus Widjoyo,
00:03senar kami, penjalan kami, bahwa memang apa yang sudah dikeluarkan kemarin
00:10dari SCEP 554A, Patron Malawi tahun 2025,
00:15itu memang sudah melalui mekanisme Sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Perubatan Tinggi TNI.
00:22Jadi tidak ada itu terkait dengan unsur-unsur eksternal di luar TNI.
00:27Jadi memang kenapa perlu diadakan ralat dalam surat itu,
00:33dikaitkan dengan dari alur rangkaian yang mengikuti mutasi legend kunto,
00:40ternyata belum seluruhnya bisa bergeser saat ini.
00:43Dengan pertimbangan adanya tugas-tugas yang masih harus diselesaikan oleh pejabat
00:48atau perubatan tinggi yang saat ini masih menjabat,
00:51dihadapkan dengan perkembangan situasi dan kebutuhan dari organisasi TNI sendiri.
00:55Sehingga diputuskanlah oleh Panglima TNI bersama dengan peperastaf angkatan
01:00untuk mengeluarkan ralat revisi dari KET 544A,
01:07yang Patron Malawi 2025 yang dikeluarkan tanggal 29 April.
01:10Demikian, jadi tidak ada terkaitan unsur politisasi, unsur eksternal
01:15di luar dari selain sistem pembinaan dari organisasi TNI itu sendiri.
01:19Demikian, Pak.
01:20Pak Kristum, tapi ketika anulir itu dilakukan hanya dalam selang waktu satu hari,
01:24kemudian menjadi pertanyaan adalah saat proses pengambilan keputusan yang pertama,
01:29itu seperti apa? Kok bisa berubah secepat itu?
01:32Apakah memang tidak ada pertimbangan yang cukup matang atau seperti apa sih?
01:36Ya, jadi kan setelah SCEP itu dikeluarkan pada tanggal 29 April 2025,
01:42kemudian adanya saran bahwa rangkaian dari tujuh parti yang mengikuti rangkaian mutasinya Pak Kunto itu
01:50belum bisa bergerak, dikaitkan dengan masih dibutuhkannya ada tugas-tugas yang belum selesai.
01:55Ada saran staf dari bawah, dari staf angkatan, menyampaikan bahwa ada tugas-tugas tertentu
02:00yang belum diselesaikan oleh parti tersebut dikaitkan dengan perkembangan situasi hari ini.
02:05Jadi, diputuskanlah bahwa kalau yang satu tidak bisa bergeser,
02:08berarti rangkaian itu tidak bisa bergeser semua, Mbak.
02:10Jadi, satu tidak bergeser, berarti tujuh-tujuhnya tidak bisa bergeser semua,
02:13karena ini saling kepercintaan, gitu ya.
02:15Sehingga perlu diadakan teralat lagi, gitu ya.
02:17Demikian, Pak.
02:20Tapi, artinya kelola administrasi di dalamnya bagaimana, Pak?
02:24Lagi-lagi, tadi hanya berselang satu hari?
02:27Ya, artinya kan satu hari itu cukup lama, Mbak.
02:30Artinya kan perkembangan dinamika ini kan juga cukup berubah-berubah, ya.
02:35Setelah kita lihat kembali, setelah staf menilai kembali,
02:37kok ada tugas yang memang masih harus dikerjakan oleh pejabat yang bersangkutan,
02:42dikaitkan dengan perkembangan situasi hari ini, gitu ya.
02:45Kan sudah ada perkembangan dari tanggung 29 sampai 30.
02:47Oh, ternyata masih ada yang belum selesai.
02:49Dan dikaitkan dengan perkembangan, ancaman, atau dinamika situasi saat ini.
02:53Makanya, kita putuskan bahwa, kalau memang tidak bisa berdegeser para pati ini,
02:58berarti rangkaian itu sudah bisa bergerak.
02:59Nah, itulah yang membuat pertimbangan-pertimbangan itu sehingga perlu dikeluarkan revisi.
03:03Tidak ada kaitan dengan yang lain.
03:04Lagi kan sudah di awal saya jelaskan bahwa tidak ada keterkaitan antara mutasi ini
03:09dengan unsur-unsur eksternal lainnya.
03:12Ini murni dalam rangka kekembangan karir yang memang sudah didapatkan
03:16melalui sidang Dewan Jabatan dan TNI, ya.
03:19Jadi, tidak ada keterkaitan itu.
03:21Yang rapat itu adalah panglima TNI memimpinnya dengan kepala start anggatan
03:26dibantu oleh para asisten personalnya yang memang mereka paham
03:30tentang pola karir prajurit.
03:32Saya rasa Mas Anton juga tidak mengerti pola karir prajurit, kan?
03:35Artinya, yang tahu bengkel dalamnya TNI adalah TNI.
03:40Nah, biarkanlah kami TNI untuk merencanakan itu sendiri.
03:43Jadi, silakan, silakan kalau untuk berpersepsi atau berpendapat,
03:48silakan-silakan saja.
03:48Kalau mau mengkait-kaitkan, silakan-silakan saja.
03:51Tapi yang jelas bahwa hari ini, mekanisme perawan jakti,
03:55mekanisme uang jakti itu sudah dilakukan.
03:59Dan memang ketika keputusan itu diambil,
04:01ternyata baru ada saran lain dari staff yang mengatakan bahwa
04:04ini tidak bisa ditinggalkan karena ada perubahan dinamika ancaman,
04:08maka harus akan diadakan ralat.
04:10Masih dibutuhkannya, ada tugas-tugas yang belum selesai.
04:13Ada saran staff dari bawah, dari staff angkatan,
04:15menyampaikan bahwa ada tugas-tugas tertentu yang belum diselesaikan oleh...
04:18Ada kesan-pesan dari beliau, Pangkokap 91.
04:23Beliau berkesan,
04:26masih beliau rasakan aura penjuang Siliwani.

Dianjurkan