KOMPAS.TV - Memang terkesan masih jauh untuk membahas Pilpres 2029, tetapi kans Prabowo untuk maju kembali di Pilpres 2029 masih cukup besar.
Sementara itu, pada peringatan Hari Buruh kemarin, Presiden Prabowo menebar janji demi meningkatkan kesejahteraan buruh.
Akankah kekuatan dan dukungan buruh menjadi modal besar baginya untuk kembali maju di Pilpres mendatang? Mampukah tebar janji Prabowo merebut hati buruh?
Simak perbincangan KompasTV untuk membaca janji-janji Prabowo di Peringatan Hari Buruh bersama Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi;
Guru Besar dan Pakar Ekonomi UI, Profesor Telisa Aulia Falianty; dan Pakar Komunikasi Politik Unpad, Kunto Adi Wibowo.
Baca Juga Sederet Janji Prabowo Hadiri Hari Buruh di Monas: Bentuk Satgas PHK hingga Singgung Marsinah di https://www.kompas.tv/nasional/590716/sederet-janji-prabowo-hadiri-hari-buruh-di-monas-bentuk-satgas-phk-hingga-singgung-marsinah
#prabowo #hariburuh #janjiprabowokeburuh #tuntutanburuh #monas
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/590720/full-buka-bukaan-makna-prabowo-tebar-janji-di-hari-buruh-langkah-politik-siapkan-2029
Sementara itu, pada peringatan Hari Buruh kemarin, Presiden Prabowo menebar janji demi meningkatkan kesejahteraan buruh.
Akankah kekuatan dan dukungan buruh menjadi modal besar baginya untuk kembali maju di Pilpres mendatang? Mampukah tebar janji Prabowo merebut hati buruh?
Simak perbincangan KompasTV untuk membaca janji-janji Prabowo di Peringatan Hari Buruh bersama Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi;
Guru Besar dan Pakar Ekonomi UI, Profesor Telisa Aulia Falianty; dan Pakar Komunikasi Politik Unpad, Kunto Adi Wibowo.
Baca Juga Sederet Janji Prabowo Hadiri Hari Buruh di Monas: Bentuk Satgas PHK hingga Singgung Marsinah di https://www.kompas.tv/nasional/590716/sederet-janji-prabowo-hadiri-hari-buruh-di-monas-bentuk-satgas-phk-hingga-singgung-marsinah
#prabowo #hariburuh #janjiprabowokeburuh #tuntutanburuh #monas
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/590720/full-buka-bukaan-makna-prabowo-tebar-janji-di-hari-buruh-langkah-politik-siapkan-2029
Kategori
đ
BeritaTranskrip
00:00Saudara memang masih jauh untuk membahas Pilpres 2029.
00:05Namun, kans Prabowo untuk maju kembali di Pilpres 2029 masih cukup besar.
00:11Sementara pada peringatan hari buruh kemarin, Presiden Prabowo seakan tebar janji demi meningkatkan kesejahteraan buruh.
00:17Nah, akankah kekuatan dan dukungan buruh menjadi modal besar?
00:21Iya, untuk kembali maju di Pilpres mendatang dan mampukah tebar janji Prabowo tersebut?
00:26Ini bisa merebut hati buruh.
00:29Kami akan membahasnya bersama dengan sejumlah narasumber yang sudah bergabung melalui sambungan daring.
00:34Di antaranya yang sudah bergabung ada Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi.
00:39Kemudian ada juga Pakar Komunikasi Politik UNPAD, Kunto Adi Wibowo.
00:44Dan nanti akan menyusul juga kami perbaiki koneksinya bersama dengan Prof. Telisa Olya Valianti, Pakar Ekonomi dari UI.
00:52Selamat pagi, Bapak.
00:54Selamat pagi.
00:56Selamat pagi juga.
00:57Oke. Prof. Telisa sudah bisa bergabung?
01:01Iya. Apakah suara saya terdengar?
01:04Oke, masih suaranya ya Prof. Telisa. Kita perbaiki lagi nanti koneksinya.
01:08Saya mau ke Mas Kunto terlebih dahulu.
01:11Mas Kunto, Anda melihat kemarin pagi Pak Prabowo bicara di depan para buruh ya, di peringatan hari buruh.
01:18Ini bagaimana? Kalau saya melihatnya kok auranya mirip-mirip lebih ke orasi mungkin ya daripada pidato?
01:26Ya, sebenarnya hampir sama kan pidato dan orasi.
01:30Tapi memang Pak Prabowo sangat suka untuk melakukan pidato yang berapi-api atau dalam bahasa Mas Brie tadi berorasi gitu kan.
01:39Dan ini terlihat bagaimana Pak Prabowo seperti mengobral janji, menjanjikan banyak hal kepada buruh karena mungkin suasananya mendukung, karena mungkin Pak Prabowo-nya juga sudah terlanjur berapi-api gitu.
01:58Tapi paling tidak kalau kita cek lagi bagaimana sih hubungan Pak Prabowo dengan buruh ini gitu kan, sejak beliau dilantik gitu kan, saya mencatat ada 8 hal yang dilakukan oleh Pak Prabowo dan salah duanya itu sangat responsif.
02:16Jadi misalnya pada Februari ketika menerbitkan PP nomor 6 2025 tentang program Januari dulu tentang kenaikan usia pensiun yang kemudian direspon oleh banyak asosiasi dan serikat buruh yang bilang bahwa dengan kenaikan usia pensiun itu punya dua sisi mata uang.
02:38Yang jeleknya adalah kalau di PHK sebelum pensiun itu waktu tunggunya lama untuk mencairkan jaminan kesejahteraan.
02:47Lalu kemudian satu bulan kemudian terbit PP nomor 6 tentang penyelenggaraan program jaminan kehilangan pekerjaan di mana korban PHK tetap dapat 60% dari jaminan itu.
03:00Dan menurut saya ini kan sesuatu yang responsif ya mas. Lalu kemudian ada THR, lalu kemudian ya itu bulan Maret, lalu bulan Mei membentuk Dewan, lalu kemudian yang kita dengarkan kemarin.
03:14Jadi menurut saya kita harus lihat apakah memang kita buktikan aja janji yang banyak bulan Mei ini apakah benar responsif seperti bulan Januari, Februari kemarin gitu kan.
03:27Dan saya sih berdoa mudah-mudahan memang responsif. Dan kalau dihubungkan dengan politik kan yang dipegang oleh buruh, apalagi nanti pemilu masih jauh.
03:37Ya perwujudan dari janji-janji itu yang kemudian akan dikejar gitu mas.
03:43Oke tapi kalau kita tidak kaitkan ke pemilu sepertinya agak susah nih mas Gunto.
03:47Karena kemarin Pak Prabowo bilang merasa menjadi pemimpin para buruh.
03:52Bahkan menyinggung lagi sudah 4 kali gagal, kemudian yang di kelima menang itu semuanya buruh tetap ada di samping beliau gitu ya dalam pemilu.
04:01Apakah ini juga bisa menjadi jalan Prabowo untuk menggait dukungan lagi untuk nanti ikut yang ke 6 kalinya di 2029 seperti itu?
04:11Ya tentu kalau Pak Prabowo menghitung konstituen kan jumlah buruh memang sangat besar ya mas di Indonesia ya.
04:17Saya nggak tahu angka pastinya tapi pasti di atas 140-an juta gitu.
04:22Yang itu hampir ya 50 persenan, 40-50 persenan pemilih.
04:27Dan itu kan jelas konstituen yang sangat besar.
04:30Cuma kan ya dengan apa buruh ini kan juga tersegmentasi ya, terfragmentasi secara politik.
04:37Apalagi kemarin kan Partai Buruh juga mendukung Pak Prabowo.
04:42Menjadi satu barisan di Partai Pendukung Pak Prabowo.
04:45Dan saya melihat cara Pak Prabowo mendekati buruh ini sangat unik, belum ada di presiden-presiden sebelumnya gitu kan.
04:55Dan kita lihat saja apakah memang dukungan apa, janji-janji ini bisa terkristalisasi menjadi dukungan nanti ketika kontestasi politik 2029.
05:07Oke baik-baik.
05:08Saya ke Mas Yoga.
05:09Mas Yoga kalau Daripan bagaimana menanggapi soal janji-janjinya Pak Prabowo kemarin?
05:15Kalau dikaitkan dengan Pilpres 2029 masih sangat jauh dan tidak relevan.
05:25Dan ini bukan obral janji atau tebar persona.
05:29Ini adalah realisasi dari astacita presiden untuk perlindungan asasi manusia, melindungi buruh dan pekerja,
05:42meningkatkan kesejahteraan, mengembangkan proses industrialisasi dan ilirisasi,
05:49dan dalam rangka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
05:54Seluruh sikap, pekerjaan, program dari Presiden Prabowo ini adalah dalam rangka untuk menunaikan astacita presiden,
06:07yang itu adalah bagian dari janji politik pada saat Pilpres.
06:11Tapi kalau kemudian dikaitkan dengan Pilpres 2029, ya boleh saja.
06:18Tetapi kan Belanda masih jauh, Mas.
06:20Karena dinamika masyarakat itu begitu tinggi,
06:26dan proses-proses politik di dalamnya itu juga menjadi cerminan bahwa masih tidak relevan
06:35kalau mengkaitkan dengan Pilpres 2029.
06:38Ini adalah bagian dari komitmen Bapak Presiden untuk menunaikan astacita dalam rangka apa?
06:46Untuk meningkatkan kesejahteraan, eksistensi, dan perjuangan buruh sesuai dengan yang dicita-citakan.
06:56Karena komitmen dari Bapak Presiden itu adalah ingin mensejahterakan seluruh rakyat Indonesia,
07:03menghilangkan kemiskinan ekstrim,
07:05dan seluruh elemen masyarakat termasuk buruh itu juga harus sejahtera.
07:13Nah, dengan konteks seperti inilah,
07:15pidato presiden kemarin itu kami setujui dalam rangka untuk membentuk
07:21Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, Satgas PHK,
07:27ini adalah merupakan komitmen pemerintah di dalam menyelesaikan
07:35sebuah permasalahan yang sampai hari ini masih belum tuntas
07:41dan sampai ke depan pun juga masih terjadi dinamika
07:44antara kaum pekerja dengan pihak perusahaan.
07:49Jadi, proses seperti ini yang menjadi bagian penting dalam proses perjuangan dari Bapak Presiden
07:55di dalam merealisasikan astra cita Presiden.
07:59Ya, Mas Yoga memang kan Anda bilang masih sangat jauh ngomongin soal Pilpres,
08:03kita kaitkan dengan omongan Pak Prabowo kemarin.
08:05Cuman, dari PAN sendiri kan sudah lebih dulu nih,
08:08deklarasi untuk mendukung Pak Prabowo di 2029.
08:10Nah, apakah dengan misalnya Pak Prabowo kemarin di depan para buruh gitu ya,
08:16menjanjikan perbaikan untuk nasib mereka seperti itu,
08:19apakah juga menjadi dukungan positif juga untuk PAN nantinya di tahun 2029?
08:26PAN mendeklarasikan Pak Prabowo untuk calon presiden 2029 itu
08:31dalam rangka untuk mewujudkan stabilisasi politik.
08:37Biarlah proses-proses politik yang bersifat elektoral
08:40bagi Partai Amarat Nasional diselesaikan sedari awal.
08:44Dalam rangka apa?
08:45Seluruh anggota Kabinet PAN yang ada di Kabinet Marah Putih itu
08:49fokus untuk meningkatkan kinerja,
08:53membantu Bapak Presiden dalam rangka
08:55merealisasikan janji untuk melayani masyarakat
08:59dan bisa berkontribusi terhadap kemajuan masyarakat,
09:04bangsa, dan negara.
09:05Itu adalah menjadi kebijakan internal PAN
09:09yang pada saat ini sudah menjadi bagian dari komitmen PAN
09:16untuk 5 tahun ke depan.
09:18Jadi sudah selesai soal itu sekarang
09:20kita fokus untuk bekerja,
09:23meningkatkan kinerja,
09:25membantu rakyat,
09:26dan irayah.
09:27Baik-baik.
09:28Saya ke Prof Telisa.
09:30Prof Telisa,
09:31kalau misalnya Anda melihat kemarin
09:32ada beberapa janji yang disebutkan oleh Pak Prabowo
09:35misalnya penghapusan outsourcing,
09:38kemudian ada juga yang mungkin agak di luar konteks
09:42untuk menggratiskan pendidikan,
09:44seperti itu.
09:44Nah, di tengah kondisi kita yang lagi seperti ini,
09:46Prof Telisa,
09:47apakah pidato dari Pak Prabowo kemarin
09:50bisa direalisasikan seperti itu?
09:53Ya,
09:54saya pertama mungkin mengapresiasi ya
09:57kehadiran beliau di acara buruh kan
09:59disebutkan dalam sejarah itu pertama ya.
10:01Mudah-mudahan ini bukan hanya simbol,
10:03tapi memang tadi bisa dikristalisasi dan diwujudkan.
10:06Karena buruh ini kalau saya memandang,
10:08karena saya sebagai pengamat ekonomi,
10:10buruh adalah salah satu komponen masyarakat
10:14yang berada di kelas menengah.
10:15Mereka adalah penopang ekonomi bagi perekonomian kita.
10:18Jadi, apabila Presiden menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan para buruh,
10:23atau menciptakan lingkungan yang kondusif untuk buruh,
10:26harapannya itu bisa membantu pendapatan kelas menengah
10:29dan pendapatan rata-rata income per kapita kita.
10:31Jadi, itu sangat sesuai dengan cita-cita Indonesia Emas 2045,
10:35bahwa kita ingin meningkatkan pendapatan rata-rata.
10:38Nah, buruh ini adalah salah satu yang perlu kita perhatikan
10:41karena memang berada di kelas menengah tadi.
10:43Yang menjadi penopang konsumsi kita ya,
10:45menjadi penopang pertumbuhan ekonomi.
10:47Jadi, apakah itu bisa direalisasikan atau tidak?
10:50Sebetulnya bagaimana kita mengelola keuangan negara kita dengan baik,
10:54terutama tadi dari sisi APBN.
10:55Nah, tapi dukungan kepada buruh sebetulnya bukan hanya dari APBN,
10:59tapi dari regulasi.
11:00Nah, jadi harapannya nanti regulasi-regulasi ke depan
11:03itu memang betul-betul lebih memperhatikan lagi.
11:06Jadi gini, Presiden itu kan harus di tengah-tengah ya.
11:09Bukan hanya kepentingan buruh, tapi ada kepentingan pengusaha,
11:12ada kepentingan investor.
11:13Nah, bagaimana nanti lebih proporsional lagi kepada kepentingan.
11:17Tadi contoh bicara outsourcing.
11:19Nah, kemarin di UU CK kemarin,
11:21banyak yang mengkritisi bahwa itu lebih banyak pro kepada pengusaha.
11:25Nah, karena outsourcing ini kan memang lebih banyak merugikan buruh.
11:28Karena di undang-undang sebelumnya itu kan ada batas
11:31tidak terus-terus bisa di outsource,
11:33nanti harus diangkat pegawai tetap.
11:35Nah, itu kemudian ini akan dihapus.
11:37Nah, nanti kita akan lihat sih,
11:39maksudnya harus dikaji lagi secara akademik mana yang optimal,
11:41tapi tadi tetap mengedepankan bukan hanya salah satu pihak kepentingan.
11:46Karena kita sebagai satu bangsa bersama,
11:48nggak bisa hanya salah satu pihak saja.
11:50Ada buruh, ada pengusaha, ada policymaker,
11:53dan kemudian tadi ada investor juga.
11:55Jadi, semua supaya kita cari win-win solusinya.
11:58Jadi, harapannya itu sih.
11:59Jadi, kebijakannya nanti bisa lebih adil.
12:01Kalau saya seperti itu sih.
12:02Adil terhadap semua pihak.
12:04Jadi, nanti kalaupun UU CK akan direvisi
12:07untuk lebih memperhatikan kepentingan buruh,
12:09harapannya juga bisa melibatkan para buruh
12:11di dalam memrumuskan pasal-pasalnya nanti
12:15supaya tadi tidak berat.
12:17Misalkan kayak kemarin ada pandangan UU CK lebih berat
12:19ke kepentingan pengusaha seperti itu.
12:21Jadi, kita temukan semua kepentingan stakeholder
12:23supaya nanti undang-undang kita itu
12:25lebih bisa memberikan ruang bagi pengembangan
12:27dan kesejahteraan buruh,
12:29tapi juga tetap menjaga iklim usaha
12:31untuk pengusaha dan investor juga.
12:33Jadi, harus cari tengah-tengahnya sih.
12:35Nah, itu mungkin challenge-nya di situ.
12:36Ya, tapi memang Prof ya,
12:38kita harus menimbang-nimbang
12:39antara dua kepentingan seperti itu ya.
12:41Tapi, sebelum pembahasan ke sana gitu ya,
12:43kan Pak Prabowo sudah berjanji
12:45akan mempertemukan 150 pengusaha
12:47dan juga bos buruh gitu ya
12:48untuk duduk bareng, untuk merumuskan ini.
12:51Tapi, sebelum itu terjadi, Prof Telisa,
12:53ini kan kita melihat sudah ada pergerakan
12:55dalam tanda kutip dari pemerintah
12:57untuk mensejahterakan buruh,
12:58untuk kepentingan buruh.
13:00Nah, ketika ada narasi yang
13:02istilahnya lebih positif ke buruh
13:04untuk saat ini gitu ya,
13:06apakah ini juga akan nanti
13:07mempengaruhi iklim investasi sementara ini
13:09sebelum nantinya mereka akan membahasnya
13:11di satu meja seperti itu?
13:12Iya, jadi ini memang perlu dikomunikasikan kebijakan ya.
13:17Jadi, kok ini juga masalah komunikasi kebijakan.
13:20Jadi, kan ini kan tentu akan dipandang oleh publik,
13:23media juga menyoroti ya.
13:24Jadi, artinya kita berharap komunikasi kebijakannya oke.
13:28Ini kan juga, karena ini hari buruh ya.
13:30Jadi, kan kemarin eventnya adalah hari buruh gitu.
13:33Nah, di dalam hari buruh ya tentu kita bicara
13:35bagaimana kepentingan para buruh begitu.
13:37Jadi, tapi kan ini ada hari-hari lainnya juga gitu.
13:40Artinya bahwa itu sekedar mengingatkan
13:42bahwa ini kita juga harus ada pro kepada buruh.
13:45Karena selama ini gini kan,
13:47pada umumnya orang memandang bahwa ya
13:50policymaker mungkin juga lebih banyak
13:53dari sisi kepentingan pengusaha.
13:55Mungkin selama ini ya,
13:56kalau di Dewan Pengupahan dan sebagian masalah
13:58bukan di dalam bicara pengupahan UMR
14:00karena selalu tidak pernah puas.
14:02Nah, tapi jadi mempertemukan
14:04antara kedua belah pihak.
14:05Kayak kasus kemarin juga kan THR dan sebagainya
14:07mempertemukan.
14:08Memang tidak mudah.
14:09Nah, itulah peran pemerintah harus mempertemukan
14:11dan mengkomunikasikan.
14:12Jadi, ketika misalkan bilang buruh akan sejahtera
14:15ya sebetulnya pengusaha juga
14:16oke, Pak Presiden juga ingin lebih memperhatikan
14:18kepentingan buruh.
14:19Tapi jangan lupa juga
14:20bagaimana misalkan kemampuan usahanya
14:23kan nggak bisa dipaksa juga ya.
14:24Misalkan dunia usaha mampunya membayar sekian
14:27sesuai dengan market.
14:28Ataupun analisis bisnis begitu ya.
14:30Bahwa ada kepentingan.
14:31Apalagi kita misalkan bicara persaingan
14:33dengan Vietnam gitu.
14:34Kita suka dibandingkan nih.
14:36Gaji buruh kita nih.
14:37Buruh bilang kerendahan.
14:38Tapi pengusaha bilang
14:39kalau dibandingkan dengan Vietnam dan lain sebagainya
14:41kita ketinggian.
14:42Karena apa?
14:43Dibandingkan dengan produktivitas.
14:44Jadi memang
14:45ini kita harus ketemu nih titik tengahnya.
14:47Upah dengan produktivitas.
14:49Jadi, sebenarnya
14:50pengusaha juga mau membayar upah yang lebih tinggi.
14:52Selama produktivitasnya juga
14:54sesuai.
14:55Agar kontribusi ke perusahaan
14:56daya saing
14:57dia bisa meningkatkan ekspor
14:59bisa meningkatkan penjualannya.
15:00Jadi, itu tadi.
15:01Bagaimana mempertemukan
15:02kedua hal ini sih kalau menurut saya.
15:04Jadi, sebelum bicara itu
15:05atau mempertemukan
15:06mungkin kita sama-sama
15:07dari buruh itu seperti apa
15:09naskah akademiknya
15:10yang nanti ada dibantu
15:11dengan tim ahli
15:12mungkin dari buruh menyampaikan.
15:14Tapi dibantu tim ahli
15:15nanti pengusaha juga punya tim ahli.
15:17Nah, disitu nanti kita pertemukan
15:18di mana sih titik tengah
15:19optimum level.
15:21Jadi, tugas kita mencari
15:22optimum level upah misalkan.
15:24Optimum level produktivity.
15:25Jadi, harus dari kedua belah pihak
15:26dari buruhnya sendiri
15:27ada bagaimana kita meningkatkan
15:29skill mereka
15:30agar produktivitas meningkat.
15:32Bagaimana caranya
15:33meningkatkan produktivitas
15:34seperti itu.
15:35Karena kita sama-sama
15:35untuk daya saing tadi.
15:37Baik, baik.
15:38Sekali lagi ini memang
15:39kita perlu mencari
15:40titik tengahnya ya
15:41Prof Telisa terkait ini.
15:43Tapi, kalau kita bicara lagi
15:44soal politik ini ya
15:46terkait dengan omongan
15:47Pak Prabowo kemarin gitu
15:48saya ke Mas Kunto lagi
15:49Mas Kunto.
15:50Sepertinya kalau kita
15:52perhatikan ada fenomena
15:53di mana
15:53seorang politikus
15:55ataupun misalnya
15:56pejabat gitu ya
15:57itu sepertinya
15:58mengandalkan
16:00dalam tanda kutip itu
16:01orasi
16:02ataupun narasi
16:03yang sifatnya
16:04populis gitu ya
16:05yang mendukung
16:06banyak
16:07masyarakat
16:09terutama di kaum
16:10menengah ke bawah.
16:11Nah, kalau Anda melihat
16:12apakah memang
16:13pembicaraan Pak Prabowo
16:15kemarin ini juga
16:16salah satu upaya
16:17untuk menggaet
16:18dukungan tersebut?
16:21Ya, sebenarnya kan
16:22memang benar
16:23kata Pak Wamen
16:24Viva tadi kan
16:25bahwa kita masih jauh
16:26Mas 2029
16:27tapi paling tidak
16:29hampir semua
16:30pemimpin dunia
16:31yang ada sekarang
16:32contohnya
16:33Donald Trump
16:34lalu Modi di India
16:36dan banyak lagi yang
16:37gaya kepemimpinannya ini
16:40memang gaya populisme
16:41gitu
16:41jadi
16:42memang dia
16:43berusaha merangkul
16:44rakyat
16:45dan anti-elit
16:47gitu kan
16:47sehingga
16:48kelihatan
16:49lebih merakyat
16:50lebih populis
16:51dan
16:52orasi-orasi
16:53atau narasi-narasi
16:54atau retorikanya
16:55ya memang selalu
16:57seperti yang dilakukan
16:58oleh Pak Prabowo
16:59bahwa banyak maling
17:00banyak koruptor
17:02kita
17:02saya gak
17:03takut mati
17:05saya diancam
17:06nah seperti itu
17:07untuk membela
17:08kepentingan
17:08masyarakat
17:09dan menurut saya
17:10ini
17:10bagian dari
17:12tren politik dunia
17:13ini tidak hanya
17:14terjadi di Indonesia
17:15gitu
17:16tapi
17:16apakah ini
17:18terbukti efektif
17:19ya
17:19nyatanya memang
17:20efektif di beberapa
17:21negara kan
17:22tapi jangan sampai
17:24isunya
17:24lari ke
17:26rasis
17:26ke etnisitas
17:28ini yang
17:28kita berusaha
17:29hindari dalam
17:30koridor itu
17:31Pak Prabowo
17:32masih oke
17:33dalam artian
17:34populismenya
17:36populisme yang
17:37apa
17:38terkait dengan
17:39kelas pekerja
17:40dan ini kan
17:41sesuatu yang
17:42sebenarnya perlu
17:43diapresiasi
17:44yang kedua
17:45kalau menurut saya
17:46Pak Prabowo
17:47juga punya PR
17:48kemarin kan
17:48sebelum
17:49peringatan
17:49hari buruh ini kan
17:51kalau isunya adalah
17:52kemiskinan
17:53kita dapat data
17:54dari bank dunia
17:55ternyata
17:56angka kemiskinan kita
17:5760%an
17:58kan gitu
17:59sementara dari
18:00BPS
18:01bulan
18:02apa
18:04September ya
18:052024
18:05kemarin kan
18:06angkanya sekitar
18:078,57%
18:09nah ini kan ada
18:10gap
18:11yang kemudian
18:12perlu
18:13jadi PR
18:14dari
18:14pemerintahannya
18:16Pak Prabowo
18:17jadi sebenarnya
18:18orang miskinnya
18:19seberapa banyak
18:20lalu kemudian
18:21caranya gimana
18:22mengetaskan
18:23kemiskinan
18:24saya tahu Pak Prabowo
18:25punya 11 program
18:26salah satunya
18:27transmigrasi
18:28dan
18:29tapi kemudian kan
18:30kita ingin lihat
18:32penerjemahan
18:33yang real
18:33kita ingin lihat
18:35di lapangannya
18:36akhirnya gimana
18:37benarkah dengan
18:3811 program itu
18:39bisa
18:40mengurangi
18:41angka kemiskinan
18:42tanpa
18:43kemudian
18:43mengotak-ngatik
18:44angka
18:45kemiskinan
18:46apa
18:46threshold
18:47uang kemiskinan
18:49ya gitu
18:50jadi kan
18:51ini yang jadi
18:52problem besar
18:53bagi bangsa ini
18:53oke selain
18:54pembicaraan Pak Prabowo
18:56kemarin
18:56yang memang di depan
18:57hal layak ramai
18:58kita juga
18:58sorot juga
18:59terkait dengan
19:00kemarin ini
19:00sepertinya berbeda
19:01dengan era sebelumnya
19:02dimana
19:03biasanya tuh
19:04murni aksi
19:06tapi kemarin
19:06seperti dalam tanda kutip
19:07perayaan
19:08nanti kita
19:08ketanyakan
19:09ke 3 narasumber kita
19:10di Sapa Indonesia Pagi
19:12Saudara
19:12tetap bersama kami
19:13kembali di Sapa Indonesia
19:24Pagi Saudara
19:25dan kita masih
19:26membahas terkait
19:26dengan pidato
19:27Pak Prabowo
19:28kemarin
19:29di hari buruh
19:31dan kaitannya
19:31dengan
19:32dukungan
19:33mungkin
19:33ke
19:34kontestasi
19:36selanjutnya
19:36nah
19:37saya berikutnya
19:38ke
19:38Mas Yoga
19:39Mas Yoga
19:40ini kan
19:40kita perhatikan
19:41mungkin berbeda
19:42dengan tahun lalu
19:43dimana
19:43biasanya kan
19:44kalau hari buruh
19:45isinya unjuk rasa
19:46gitu ya
19:47murni dari
19:47para buruh
19:48gitu ya
19:49untuk turun ke jalan
19:49menyorakan suara mereka
19:51tapi kemarin
19:51sepertinya
19:52seremonial
19:54seperti itu
19:54di Monas
19:55dengan mengumpulkan
19:56banyak sekali buruh
19:57dengan kegiatan
19:57hiburan
19:58dan juga diisi dengan
19:59Pak Prabowo
20:00berpidato
20:01seperti itu
20:02nah Anda melihatnya
20:03ini
20:04yang dilakukan
20:05oleh pemerintah
20:06sekarang gitu
20:07Pak
20:08Pak Yoga
20:09apakah memang
20:10untuk menenangkan
20:12kondisi kita
20:13yang sedang
20:14bergejolak
20:14secara ekonomi
20:15maupun politik
20:16atau seperti apa
20:17karena memang
20:17kalau tadi Anda bilang
20:18kalau untuk
20:19ngomongin soal pemilu
20:20masih agak jauh
20:20gitu
20:21yang dilakukan oleh
20:24Bapak Presiden Prabowo
20:25itu adalah
20:26jalan tengah
20:27untuk
20:28mengakomodasi
20:30kepentingan
20:31kaum buruh
20:32dengan
20:32kepentingan
20:34kaum usaha
20:34atau
20:35usaha
20:36tidak menggunakan
20:37teori
20:38maksis
20:38yang selalu
20:40kontradiktif
20:41antara kaum
20:42proletar dengan
20:42kaum
20:43borjuis
20:43bukan seperti itu
20:44tapi karena ini adalah
20:46negara Pajasila
20:47maka
20:48Pak Prabowo
20:49mengambil
20:49jalan tengah
20:50yaitu
20:50mengakomodasi
20:51seluruh kepentingan
20:53dari kaum buruh
20:54yang akan dipertemukan
20:55dengan
20:56para
20:56pengusaha
20:58karena ini
20:59antara
21:00pekerja
21:02dengan pengusaha
21:04adalah
21:05satu
21:06mata uang
21:07dengan dua sisi
21:08yang tidak bisa
21:08dibisahkan
21:09dalam rangka
21:10untuk pertumbuhan
21:11ekonomi
21:11perlu adanya
21:12proses
21:13industrialisasi
21:14dan itu juga
21:15membutuhkan
21:15pekerja
21:16tetapi pekerja
21:17itu
21:18hak-haknya
21:19harus dilindungi
21:20mulai dari
21:21pesangon
21:22kemudian
21:22di PHK
21:23kemudian
21:24hak kesehatan
21:25hak kehidupan
21:26yang layak
21:27untuk upah
21:28yang
21:29ya secara
21:30kemanusiaan
21:31juga bisa
21:31menjadi bagian penting
21:33agar mereka
21:33bisa hidup
21:34layak
21:35dan juga
21:35bagi pengusaha
21:36pengusaha juga
21:37punya kepentingan
21:39dia mendapatkan
21:40meraih
21:41keuntungan
21:42nah
21:42proses
21:43untuk
21:44menjaga
21:45keseimbangan
21:46antara
21:47kepentingan
21:48kaum buruh
21:49dengan
21:49kepentingan
21:50pengusaha ini
21:51disinilah
21:52peran dari
21:52pemerintah
21:53yaitu yang ingin
21:54melakukan
21:55sebuah
21:56proses komunikasi
21:57yang
21:57dialogis
21:58yang
21:59sama-sama
22:00simbiosis
22:02mutualisme
22:03yang
22:03menguntungkan
22:04karena
22:04apapun juga
22:06antara
22:07pekerja dengan
22:07pengusaha itu
22:08tidak bisa
22:09dibisahkan
22:10nah
22:10dalam kerangka
22:11itulah
22:12Bapak Prabowo
22:13atau senama
22:14negara
22:15ingin
22:15melakukan
22:16proses untuk
22:18konsolidasi
22:19memediasi
22:20dan juga
22:21melakukan
22:21proses dialog
22:22yang efektif
22:23dalam mereka
22:24menjaga persatuan
22:25menjaga persatuan
22:26dan
22:27seluruh
22:28kepentingan
22:29baik yang
22:30dari aspek buruh
22:31maupun dari aspek
22:32musaha itu
22:33bisa
22:33terakumulasi
22:34dan bisa
22:35terjaga
22:36semuanya
22:36tentunya yang
22:38kegiatan kemarin
22:39dimonas juga
22:39salah satu upaya
22:40juga untuk menarik
22:41ataupun
22:41menampung
22:42aspirasi dari
22:43para buruh
22:44tentunya ya
22:44Mas Yoga
22:45saya ke Mas Kunto
22:46Mas Kunto
22:46kalau kita perhatikan
22:48kemarin
22:48memang tidak hanya
22:49dimonas saja
22:50peringatannya
22:52gitu ya
22:52yang seremonial
22:53tapi juga
22:53ternyata ada
22:54aksi lain
22:55di DPR
22:56ini beberapa
22:58pihak bilang
22:59bahwa
22:59oke kami tidak
23:00mau ikut ke
23:01monas
23:01karena disana
23:02kami
23:03tidak bisa bersuara
23:04justru ketika
23:05kami beraksi
23:07di DPR
23:07ini kami ingin
23:08mengkritik selama ini
23:09apa yang dilakukan
23:10oleh Pak Prabowo
23:11yang masih
23:11dalam tanda kutip
23:13ini dinilai oleh mereka
23:14itu
23:14tidak terlalu berpihak
23:15kepada kaum buruh
23:16Anda melihatnya
23:17fenomena kemarin
23:17seperti apa nih Mas?
23:20Ya
23:20saya pikir
23:21itu wajar ya Mas
23:22ya karena
23:22di buruh kan
23:24juga ada
23:25banyak serikat buruh
23:26ada serikat
23:27misalnya saya ada
23:28di serikat pekerja kampus
23:29sebagai dosen
23:30kan saya juga buruh
23:31juga digaji oleh
23:33orang gitu kan
23:36dan disini
23:37teman-teman kemarin
23:38teman-teman dosen
23:39serikat pekerja kampus
23:41melakukan demonstrasinya
23:43di depan DPR
23:44mereka memang
23:44tidak ikut ke monas
23:45gitu
23:46ini kan bagian
23:47dari refleksi kita
23:48bahwa
23:49misalnya di dosen
23:50ada isu tukin
23:51yang tak kunjung
23:52selesai
23:53gitu kan
23:53ini kan juga
23:54bagian dari
23:55peningkatan
23:56kesejahteraan buruh
23:58yang namanya dosen
23:58tadi gitu
23:59dan menurut saya
24:00ada banyak
24:00kepentingan buruh
24:01dan itu
24:02tidak bisa
24:02ditampung
24:05dalam satu
24:06bejana besar
24:07di monas
24:08dan
24:08pasti akan ada
24:10banyak
24:11kepentingan-kepentingan
24:12buruh lain
24:13yang juga
24:13ingin didengarkan
24:15dan disini kan
24:16menurut saya
24:17ini dinamika demokrasi
24:18yang sangat
24:19apa
24:20yang perlu dipupuk
24:21dan perlu dipelihara
24:22gitu
24:23jangan sampai
24:23semuanya
24:24tersentralisasi
24:25di monas
24:26kan gitu
24:26ini jadi gak lucu
24:27dan
24:27menurut saya
24:28apa
24:29ini juga
24:30jadi catatan penting
24:31bahwa
24:32di samping
24:33keberhasilan
24:34dan tadi
24:35catatan positif
24:36pemerintahan
24:36Pak Brawobowo
24:37dalam
24:37menangani
24:39isu buruh
24:39dan kemiskinan
24:40ternyata juga
24:41masih banyak
24:42PR
24:43isu-isu
24:44yang belum
24:45tersentuh
24:45oleh pemerintahan
24:46Pak Brawobowo
24:47ini gitu kan
24:48dan teman-teman
24:49yang ikut
24:50demonstrasi
24:51di depan
24:51DPR
24:51usaha
24:52menyuarakan
24:52itu
24:53jangan sampai
24:54isu-isu ini
24:55kemudian
24:56dilupakan
24:56larut
24:57dalam orasi
24:58besarnya
24:58Pak Brawobowo
25:00gitu sih mas
25:00oke
25:01banyak PR
25:02yang dari
25:03Pak Brawobowo
25:03yang harus
25:04memang harus
25:04dibereskan
25:05tapi kemudian
25:05sudah ada
25:06janji-janji lagi
25:07seperti itu
25:07yang baru
25:08kemarin disampaikan
25:09Pak Brawobowo
25:09tapi ketika nanti
25:10mas Kunto
25:11janji-janji
25:13baru ini
25:13itu juga
25:14tidak terlaksana
25:15atau sulit terlaksana
25:16dampaknya seperti apa
25:17apakah nanti
25:18kepercayaan publik
25:19terhadap
25:19pemerintahan sekarang
25:20juga akan menurun
25:21ya itu pasti mas
25:23itu kan
25:24istilahnya kan
25:25publik
25:26atau warga negara
25:27akan menghukum
25:27pemerintahannya
25:28dan bentuk hukumannya
25:29kan bisa jadi
25:30tidak dipilih lagi
25:31dalam pemilu
25:322029
25:33kan gitu
25:34atau
25:34dalam bentuk
25:35demonstrasi-demonstrasi
25:37yang mungkin
25:38akan digelar
25:39oleh buruh
25:40oleh
25:41apa
25:42serikat-serikat
25:43pekerja yang
25:44kepentingannya
25:44tidak kunjung
25:45didengarkan
25:46oleh pemerintah
25:47dan menurut saya
25:47ini kan
25:48yang harus dimitigasi
25:49dan selalu
25:50dikomunikasikan
25:51oleh pemerintah
25:53kepada
25:53teman-teman
25:54pekerja ini
25:55bahwa
25:57memang
25:57pemerintah
25:58tidak bisa
25:58dengan serta-merta
25:59mengabulkan
26:00semua permintaan
26:01buruh
26:01tapi kan
26:02ada usaha
26:03nah usahanya
26:05ini yang kadang-kadang
26:06tidak kelihatan
26:07karena memang
26:08komunikasinya
26:09memang
26:10tidak bagus
26:11atau kemudian
26:12pemerintah terlalu
26:13fokus pada
26:14isu-isu yang
26:15kelihatan besar
26:16dan
26:16mengandung
26:17kepentingan
26:18elektoral
26:19nah ini yang
26:20kemudian
26:20perlu
26:21juga
26:22dilakukan
26:22secara kontinu
26:24oleh pemerintah
26:25tidak kelihatan
26:27usahanya
26:27dan juga
26:28agak sulit
26:28juga ya
26:29untuk memenuhi
26:29semua tuntutan
26:30dari para buruh
26:31tapi saya ke
26:32Prof. Teresa
26:32Prof. Teresa
26:33tadi Anda sebutkan
26:34memang
26:35kepentingan
26:35ada di
26:36dua pihak
26:37gitu ya
26:37dari pengusaha
26:38dan juga dari buruh
26:39ada juga
26:40tadi rencana
26:41pertemuan antara
26:41kedua pihak
26:42nah tapi
26:43nanti
26:43kira-kira
26:44ketika mereka
26:44bertemu nih
26:45Prof. Telisa
26:46apa yang
26:46seharusnya
26:47jadi poin-poin
26:48yang bisa
26:49menyimbangkan mereka
26:50misalnya
26:50tidak hanya
26:51soal upah
26:52pastinya ya
26:52terkait dengan
26:53kontrak juga
26:54mungkin akan
26:54dibahas
26:55seperti itu
26:55Prof. Telisa
26:56ya
26:56tentu upah
26:58kontrak
26:58ya skema-skema
26:59mereka
27:00dan ini
27:01mungkin juga
27:01perlu dibahas
27:02nih
27:02perkembangan terkini
27:03ya
27:03misalkan
27:04bahwa kita
27:05saling
27:05tadi saya setuju
27:06dengan Pak Wamenda Pak Kunto
27:08ya kita harus
27:08ada bahwa
27:09kita bersama-sama
27:10di perahu yang sama
27:11jadi
27:11apa
27:13bukan
27:13menikotomi
27:14tetapi
27:15kita sebetulnya
27:16punya tujuan yang sama
27:17kita berada di perahu yang sama
27:19dan kita menghadapi
27:20musuh yang sama
27:20ya ini
27:21sekarang misalkan
27:22tarif gitu kan
27:23pertumbuhan ekonomi dunia
27:24melambat
27:25harga komoditas turun
27:26nah ini kan
27:26kita harus bersama-sama
27:28untuk survive gitu
27:29bagaimana
27:29meningkatkan daya saing kita
27:31mempertahankan
27:31posisi pasar kita
27:32karena
27:32kalau masing-masing
27:34dengan egonya
27:34masing-masing
27:35ya nanti
27:36kita akan tertinggal
27:37dari kondisi sekarang
27:38sangat sulit ya
27:39karena IMS sendiri kan
27:40sudah memproyeksikan
27:41pertumbuhan ekonomi
27:42kita di bawah 5%
27:43terus kemudian juga
27:44kemiskinan tadi
27:46datanya juga
27:46kalau dari Bank Dunia
27:47mengalami peningkatan
27:48nah kita harus
27:49sama-sama nih
27:50seperti apa
27:50jadi mudah-mudahan
27:51dengan adanya trigger-trigger
27:53permasalahan
27:54dari sisi eksternal
27:55kedua belah pihak
27:56lebih bisa
27:56membicarakan nih
27:58bagaimana
27:58dari masing-masing itu
28:00gitu
28:00jadi dari
28:00kepentingan buru seperti apa
28:02dari kepentingan pengusaha
28:03seperti apa
28:03dari pemerintah seperti apa
28:05yang pemerintah juga memfasilitasinya
28:06dengan kondisi APBN kita
28:08sekarang seperti apa
28:09jadi kan
28:10pasti ujung-ujungnya
28:11juga harapannya
28:11ada dukungan APBN
28:12juga dukungan regulasi
28:14misalkan seperti itu
28:15jadi selain upah
28:16kemudian juga masalah kontrak
28:17kemudian tadi
28:18apa
28:19decent work ya
28:20jadi bagaimana
28:21pekerjaan dan penghidupan
28:23yang layak
28:23sesuai dengan
28:24amanah undang-undang
28:25jadi
28:25pengusaha
28:27dan jangan lupa juga
28:28mungkin dari sisi pengusaha ya
28:29buru-buru kita tuh
28:31seperti saya sampaikan
28:31kebanyakan di kelas menengah
28:32dimana kelas menengah ini
28:34adalah juga penopang konsumsi
28:35demand
28:36jadi demand terhadap produk-produk
28:38yang dihasilkan oleh dunia usaha
28:40itu juga
28:41konsumennya adalah
28:43para buru itu
28:43jadi
28:44kalau misalkan para buru itu
28:45pendapatannya melemah
28:46kemudian mereka tidak sejahtera
28:48ujung-ujungnya
28:49demand akan melemah
28:49dari indeks penjualan retail kita
28:51yang melemah
28:52indeks keyakinan konsumen
28:53yang ada trend pelemahan
28:54nah
28:54itu kan merugikan juga
28:56untuk pengusaha
28:56nah disitu
28:57jadi timbal baliknya itu
28:58supaya
28:59tadi
29:00kalau burunya
29:00tidak sejahtera
29:01siapa yang
29:02akan meningkatkan permintaan
29:04untuk produk-produk
29:05dunia usaha
29:06seperti itu
29:06jadi timbal usaha
29:07efeknya juga
29:09timbal balik ya
29:10seperti itu ya
29:10iya
29:12jadi ada efek timbal balik
29:13dengan efek timbal balik ini
29:14mudah-mudahan
29:14jadi lagi bisa ketemu
29:15baik-baik
29:18saya ke
29:19Mas Yoga lagi
29:20Mas Yoga
29:21ini beban pemerintah
29:23makin berat nih ya
29:24dengan kemarin
29:25Pak Prabowo bilang
29:26beberapa poin
29:27apalagi membentuk
29:28Satgas baru
29:28kemudian ada Dewan
29:30Kesejahteraan Buruh Nasional
29:32ini kemudian
29:34bagaimana nih
29:35pemerintah ke depannya
29:36semakin banyak beban
29:38semakin
29:38banyak fokus yang harus dikerjakan
29:40bagaimana nih
29:41Mas Yoga
29:42ya itu adalah
29:44komitmen dari
29:45Bapak Presiden Prabowo
29:47untuk berpihak
29:49kepada
29:50kaum buruh
29:51dengan membentuk
29:52Dewan
29:53Kesejahteraan Buruh Nasional
29:54kemudian membentuk
29:55Satgas
29:56PHK
29:57ini adalah
29:58salah satu bentuk
29:59berjuangan
30:01kaum buruh
30:01yang bisa
30:02terfasilitasi
30:03oleh negara
30:05kita menginginkan
30:06bahwa
30:07antara
30:08interaksi
30:09atau
30:10hubungan
30:12pekerja
30:13dengan pengusaha
30:14ini
30:15harus saling
30:16menguntungkan
30:17apabila tidak
30:18maka akan
30:19terjadi
30:20persoalan
30:21bukan saja
30:22ekonomi
30:23tapi juga
30:23akan mengarah
30:24ke persoalan
30:25sosial politik
30:26saya setuju
30:27dengan
30:28Prof. Elisa tadi
30:29kita harus
30:29kompak
30:30menjaga
30:31persatuan
30:32menjaga
30:32dinamita
30:33antara
30:34kaum buruh
30:34dengan pengusaha
30:35karena
30:36proses
30:39proses
30:39untuk
30:39perjuangan
30:40dalam dunia
30:41global ini
30:42sebuah tantangan
30:44yang sangat besar
30:46sangat berat
30:47dan dibutuhkan
30:48kekuatan
30:48dari dalam
30:50negeri
30:51yang harus
30:52bersatu
30:53padu
30:54untuk
30:55menjaga
30:56agar
30:56proses-proses
30:57ekonomi
30:58proses sosial
30:59proses politik
31:00ini
31:01bisa harmonis
31:02bisa selaras
31:04dan bisa
31:05menjadi
31:06trickle down
31:08efek
31:08dalam rangka
31:09untuk
31:10pertumbuhan
31:10ekonomi
31:11kalau kemudian
31:12ekonomi tumbuhkan
31:13secara otomatis
31:14terbukanya
31:15lapangan pekerjaan
31:16pendapatan
31:17masyarakat
31:18naik
31:19bisa sejahtera
31:20dan ini
31:21menjadi bagian
31:22penting
31:22dalam proses
31:23untuk
31:24memperjuangkan
31:25hak-hak buruh
31:26yang
31:26terhindar
31:27dari eksploitasi
31:29dari ketidakadilan
31:30dari kesemenamenaan
31:32dan itu
31:32harus
31:33menjadi
31:34rangka
31:34dasar
31:35dari pemerintah
31:36agar bisa
31:37diperjuangkan
31:38dan kemudian
31:39diamanatkan
31:41dalam
31:41proses
31:42politik
31:43jadi
31:44kepentingan
31:45dari Dewan
31:46Kesejahteraan
31:47Buruh Nasional
31:47baik-baik
31:48Mas Yuga
31:49kami tangkap
31:50poinnya
31:50kemudian
31:51terakhir
31:51sebelum kita
31:52tutup
31:53saya mau ke
31:53Mas Kuntur
31:54dan juga
31:54Prof. Telisa
31:55singkat saja
31:56terkait dengan
31:57pembentukan
31:58Satgas
31:59dan juga Dewan
32:00Kesejahteraan
32:01Buruh Nasional
32:01apa saran Anda
32:03ataupun
32:03usulan Anda
32:04agar kedua
32:05Satgas ini
32:06bisa berjalan
32:07dengan efektif
32:08dan lagi-lagi
32:09tidak membebani
32:10anggaran negara
32:11karena lagi-lagi
32:12ini ada
32:12badan baru
32:13yang dibentuk
32:14seperti itu
32:15saya ke Mas Kuntur
32:16terlebih dahulu
32:16Mas Kuntur
32:17silahkan
32:18menurut saya
32:19menurut saya
32:19yang penting
32:20adalah
32:20ada
32:21saluran
32:22untuk
32:23partisipasi
32:24yang bermakna
32:24dari buruh
32:25di dalam
32:27Dewan ini
32:27jadi jangan sampai
32:29ini sebagai
32:30alat legitimasi
32:31saja
32:31untuk membuat
32:32aturan
32:33atau untuk
32:33membuat
32:34regulasi
32:35yang justru
32:36merugikan buruh
32:37jadi
32:37syaratnya itu
32:39aja sih
32:39sebenarnya
32:40kalau partisipasi
32:41yang bermakna
32:42itu bisa terjadi
32:43di Dewan ini
32:44maka saya yakin
32:45tadi
32:47impian
32:48dan cita-cita
32:48bahwa ini akan
32:49sejahtera bersama
32:50tidak sulit
32:52untuk
32:52dijangkau
32:54gitu sih Mas
32:54oke baik
32:55silahkan Prof. Teresa
32:56pandangan Anda
32:57saya setuju
32:59bahwa ini
33:00supaya efektif ya
33:01artinya kan
33:01kita membentuk
33:02Satgas ini
33:03supaya berbeda
33:03dari KL yang ada
33:04mungkin KL yang ada
33:05kan sometimes
33:06terganggu oleh
33:06birokrasi-birokrasi
33:08nah dengan Satgas ini
33:09harapannya bisa lebih cepat
33:10dan lebih
33:11implementatif
33:12jadi kayak
33:12blusukannya gitu loh
33:14bahwa apa sih
33:14problemnya
33:15kita mulai dari
33:16hal-hal yang
33:17jangan terlalu makro
33:18gitu ya
33:18sometimes kan
33:18kalau KL juga
33:19udah banyak yang makro
33:20akhirnya juga
33:21di dalam ketika
33:22implementasi atau
33:23eksekusinya ini
33:24jadi kurang gitu
33:25nah itu
33:26kita harus mulai masuk
33:27harapannya Satgas ini
33:28ke hal-hal yang juga
33:29implementatif dan praktis
33:31di lapangan
33:31ada masalah ini
33:32solusinya ini
33:34segera dieksekusi
33:35ada masalah ini
33:35solusinya ini
33:36eksekusi evaluasi
33:37pantau
33:38jadi itu ya
33:39efektif gitu loh
33:40benar-benar keberadaan
33:41Satgas ini
33:42efektif
33:43nah kalau masalah
33:44anggaran saya mungkin
33:44ingin bicara sedikit
33:45harapannya Satgas ini
33:47tidak terlalu
33:47membebani anggaran
33:48karena kan ini ada
33:49orang-orang KL juga
33:50yang sebetulnya
33:50sudah dapat porsi
33:51anggaran
33:51jadi hanya tambahan
33:53untuk orang-orang
33:53di luar Satgas
33:54yang untuk mempercepat
33:55gitu ya
33:55tim implementatifnya
33:57itu tadi
33:57jadi harapannya
33:58tidak membebani
33:59anggaran lagi
34:00menggunakan yang ada
34:01dan kemudian juga
34:02bisa lebih ke
34:02pekerjaannya gitu
34:04bukan hanya fokus
34:04kepada kegiatan-kegiatan
34:06yang kemudian
34:06nanti bisa menghabiskan
34:07jadi gak sesuai lagi
34:08dong dengan prinsip
34:09efisiensi yang sedang
34:10diterapkan
34:11semoga itu bisa
34:12masukkan ini
34:13bisa ini ya
34:14maksudnya Satgasnya
34:15lebih ke hal-hal
34:16yang efisiensi juga
34:17dan produktif
34:17tapi solutif gitu
34:19oke baik
34:20berarti seremonial
34:21juga kita coret ya
34:22dari segi
34:24efisiensi ini tentunya ya
34:25baik kita harapkan
34:26semoga apapun
34:27yang dilakukan oleh
34:28pemerintah nantinya
34:29bisa berjalan dengan baik
34:30kepentingan kedua pihak
34:32juga bisa terpenuhi
34:33dan nanti tujuan utamanya
34:34atau akhirnya
34:35ekonomi kita juga
34:36semakin membaik
34:37terima kasih
34:37Mas Viva Yoga Mauladi
34:39Mas Kunto, Prof Telisa
34:41sudah bergabung bersama kami
34:42di Dialog Sub Indonesia Pagi
34:43hari ini
34:44salam sehat