JAKARTA, KOMPASTV - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menghadiri misa mengenang Paus Fransiskus, di Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (24/4/2025) sore.
Riuh tepuk tangan menyambut saat Menag Nasaruddin memeluk Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo.
Dalam sambutannya Menag Nasaruddin mengenang momen saat Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal.
"Kesan saya pribadi kepada Mendiang almarhum. Adalah ketika saya berjabat tangan, tidak mau melepaskan tangan saya, kencang banget. Dan ketika saya mencium kepalanya dua kali, dia mencium tangan saya juga berkali-kali. Dan yang paling penting, kemarin saya dapat tamu dari Vatikan juga mengundang saya untuk datang ke Vatikan di dalam suatu konferensi," kata Menag Nasaruddin.
Di akhir sambutannya Menag sampaikan dunia kehilangan sosok Paus Fransiskus.
"Kita merasa kehilangan ditinggalkan oleh orang-orang yang terbaik yang ada di permukaan bumi ini. Mudah-mudahan kita semua bisa mencontoh, sekecil apapun yang bisa kita contoh dari beliau syukur-syukur kita bisa mencontoh lebih banyak. Mari kita menjadi manusia sejati, meniru apa yang dilakukan oleh beliau," kata Menag.
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Agung
#menag #pausfransiskus #kardinalignatius
Baca Juga Paus Fransiskus Meninggal, Siswa SD di Solo Lakukan Kirab Duka di https://www.kompas.tv/regional/589164/paus-fransiskus-meninggal-siswa-sd-di-solo-lakukan-kirab-duka
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/589179/riuh-tepuk-tangan-saat-menag-nasaruddin-peluk-kardinal-suharyo
Riuh tepuk tangan menyambut saat Menag Nasaruddin memeluk Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo.
Dalam sambutannya Menag Nasaruddin mengenang momen saat Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal.
"Kesan saya pribadi kepada Mendiang almarhum. Adalah ketika saya berjabat tangan, tidak mau melepaskan tangan saya, kencang banget. Dan ketika saya mencium kepalanya dua kali, dia mencium tangan saya juga berkali-kali. Dan yang paling penting, kemarin saya dapat tamu dari Vatikan juga mengundang saya untuk datang ke Vatikan di dalam suatu konferensi," kata Menag Nasaruddin.
Di akhir sambutannya Menag sampaikan dunia kehilangan sosok Paus Fransiskus.
"Kita merasa kehilangan ditinggalkan oleh orang-orang yang terbaik yang ada di permukaan bumi ini. Mudah-mudahan kita semua bisa mencontoh, sekecil apapun yang bisa kita contoh dari beliau syukur-syukur kita bisa mencontoh lebih banyak. Mari kita menjadi manusia sejati, meniru apa yang dilakukan oleh beliau," kata Menag.
Produser: Yuilyana
Thumbnail Editor: Agung
#menag #pausfransiskus #kardinalignatius
Baca Juga Paus Fransiskus Meninggal, Siswa SD di Solo Lakukan Kirab Duka di https://www.kompas.tv/regional/589164/paus-fransiskus-meninggal-siswa-sd-di-solo-lakukan-kirab-duka
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/589179/riuh-tepuk-tangan-saat-menag-nasaruddin-peluk-kardinal-suharyo
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Sangat emosional ya, karena melihat wajah pop itu seperti kami sangat terharu ya.
00:14Masih bisa membayangkan ketika kami bersama di Masjid Istiqlal
00:21dan ketika kami mendapatkan undangan dari beberapa negara ya,
00:30untuk membahas tentang deklarasi Istiqlal dan Fatiqan,
00:34Cima Besar dan Poub.
00:36Dan dua poin yang sangat penting, saya mohon untuk kita semuanya,
00:41komunitas umat katolik dan Islam, agar betul-betul memperhatikan pesan Poub.
00:50Yang pertama, betapa perlunya mengedepankan dialog perdamaian,
00:57bukan dengan cara-cara kekerasan, karena kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan
01:02persoalan secara konstruktif.
01:07Yang kedua, ini yang sangat baru, bagaimana menggunakan bahasa agama,
01:13mengajak kepada warga, umat beragama,
01:16untuk sadar, sepenuh hati, bersahabat dengan lingkungan hidup, lingkungan alam.
01:26Jadi kita jangan sampai merusak alam, mempercepat proses dunia ini kiamat.
01:34Kita ditinggalkan oleh orang yang salah seorang terbaik dunia sekarang ini.
01:47Karena itu, mari kita mengambil pelajaran berharga dari beliau.
01:54Memang beliau sudah wafat,
01:55tetapi insya Allah akan tetap hidup pesan-pesannya di dalam batin kita.
02:06Orang bijak tidak pernah wafat,
02:10melainkan dia akan semakin hidup.
02:13Seperti lilin yang menyalah di dalam kalbu kita dan dalam pikiran kita masing-masing.
02:20kemanapun kita pergi,
02:23di situ ada cahaya.
02:27Tentu kita berdoa semuanya,
02:28apapun agama kita masing-masing di sini,
02:31mari kita berdoa.
02:33Semoga orang-orang yang terbaik,
02:35yang pernah mengabdi untuk dunia kemanusiaan itu,
02:38mendapatkan tempat yang sangat-sangat layak di sisinya,
02:43dan kita yang ditinggalkan semuanya,
02:46semoga menjadi manusia yang benar,
02:48yang senantiasa
02:50mengindahkan tata kerama,
02:54mendengarkan suara-suara hati nurani.
02:57Dan yang terakhir,
02:59kesan saya pribadi kepada
03:01mendiang lemarhum,
03:07adalah ketika saya berjabat tangan,
03:10tidak mau melepaskan tangan saya.
03:13Kencang banget.
03:13Dan ketika saya mencium kepalanya,
03:20dua kali dia mencium tangan saya juga berkali-kali.
03:25Dan yang paling penting kemarin,
03:28kemarin saya dapat tamu dari Fatikan juga,
03:38mengundang saya untuk datang ke Fatikan di dalam suatu konferensi.
03:43Tapi tiga setengah jam setelah kami terima di pagi hari di kantor saya,
03:46saya mendengarkan almarhum,
03:51bos wafat.
03:53Jadi saya langsung tersentak.
03:55Saya akan tanyakan tadi pagi,
03:57bagaimana kondisinya,
03:58oh sudah bagus,
03:59getting better katanya,
04:00karena sudah bisa tampil di dunia publik.
04:03Tapi mendengarkan kabar itu,
04:05betul-betul saya tersentak.
04:06Banyak sekali koeksidensi yang positif.
04:12Beliau masuk rumah sakit,
04:14kena sakit.
04:15Pas hari itu juga saya masuk rumah sakit,
04:18tapi saya tergelincir.
04:20Jadi,
04:22ini,
04:25apakah itu koeksidensi kebetulan atau bagaimana?
04:27Tapi,
04:28yang jelas,
04:30kita merasa kehilangan,
04:31ditinggalkan oleh orang-orang yang terbaik,
04:34yang ada di permukaan bumi ini.
04:37Mudah-mudahan kita semua bisa mencontoh,
04:40sekecil apapun yang bisa kita contoh dari beliau,
04:43syukur-syukur kita bisa mencontoh lebih banyak.
04:46Mari kita menjadi manusia sejati,
04:49meniru apa yang dilakukan oleh beliau.
04:53Saya,
04:54saya selaku pribadi,
04:55maupun sebagai
04:56Imam Besar Masjid Istrikal Jakarta,
04:59maupun juga sebagai
05:00Menteri Agama Republik Indonesia,
05:02mewakili komunitas kami,
05:06mengucapkan,
05:08ya,
05:09tentu selamat
05:10kepada kita semua,
05:13diberi kesempatan hadir di tempat ini,
05:15untuk mengenang
05:16sosok-sosok
05:18figur yang baik ini.
05:21Dan,
05:22tentu kami semuanya juga ikut berduka,
05:24dan kita semua berduka dengan kepergian
05:25orang yang kita cintai ini.
05:28Terima kasih.
05:31Shalom.
05:32Shalom.
05:32Sampai jumpa.
06:02Terima kasih.