Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
KOMPAS.TV - Desakan dari sejumlah purnawirawan TNI untuk mencopot Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya telah memicu perdebatan di kalangan publik dan pemerintahan.

Forum Purnawirawan TNI-Polri menyampaikan tuntutan ini kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, dengan alasan bahwa pencalonan Gibran sebagai wakil presiden dianggap kontroversial dan tidak sesuai dengan prinsip demokrasi.

Di tengah polemik tersebut, pidato Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang berjudul "Wapres Gibran Rakabuming Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Tingkatkan Sinergi" menjadi viral di YouTube. Pidato tersebut menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan nasional.

Situasi ini mencerminkan dinamika politik yang kompleks di Indonesia, di mana berbagai pihak menyuarakan aspirasi mereka dalam kerangka demokrasi, namun tetap harus mematuhi aturan dan mekanisme yang telah ditetapkan dalam konstitusi.

Seperti apa suara istana dalam menanggapi hal tersebut. Simak penjelasan lengkap Wartawan Istana Harian Kompas 2004-2025, Suhartono di Podcast Istana & Presiden. Hanya di YouTube KompasTV!

#prabowo #gibran #tni #istanapresiden #purnawirawan #copotgibran #wapres

Digital Manager : Haris Mahardiansyah

EP: Anna Ariestania

Produser: Leiza Sixmansyah

Video Editor: Noval

Grafis Thumbnail: Farhan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/592377/full-wapres-gibran-didesak-mundur-purnawirawan-tni-wartawan-istana-bocorkan-ini-istana-presiden
Transkrip
00:00Jadi Pak Jokowi ini punya jasa yang boleh dibilang sangat besar terhadap dirinya.
00:06Bukan saja dia menjadi menha, tapi juga akhirnya menjadi presiden.
00:10Pak Jokowi ini kan yang boleh dibilang mengarsiteki pasangan Prabowo dengan Gibran.
00:16Nah harapan kita ke depan Pak Wafes juga diundang.
00:18Karena setelah ini betul hanya sidang kabinet paripunan saja Pak Wafes diundang.
00:24Tapi dalam rapat terbatas, waktu menentukan dan antara maupun soal-soalnya itu nggak pernah ada.
00:35Halo sahabat Kompas TV, selamat datang kembali di Istana dan Presiden.
00:40Bersama saya Friska Klarissa dan Mas Harmasuhartono, wartawan senior istana yang malah melintang di 20 tahun kepemimpinan presiden antar presiden.
00:52Nah, kalau saya sih 10 tahun terakhir dari mulai zamannya Pak Jokowi.
00:56Seperti biasa kita akan ngobrol-ngobrol soal apa yang menarik di depan dan di belakang layar dari Istana dan Presiden.
01:05Mencalonkan Mas Gibran jadi wakilnya Pak Prabowo di saat partainya PDI Perjuangan mendukung Ganjar Pranowo.
01:12Inilah sampai sekarang makanya kayaknya nggak cair-cair hubungan antara Pak Jokowi dan PDI, Pak ya Mas?
01:16Jadi ini juga lah yang dilihat oleh Pak Prabowo ya.
01:24Jadi Pak Jokowi ini punya jasa yang boleh dibilang sangat besar terhadap dirinya.
01:32Sehingga bukan saja dia menjadi menhan tapi juga akhirnya menjadi presiden.
01:37Karena satu Pak Jokowi ini kan yang boleh dibilang mengarsiteki pasangan Prabowo dengan Gibran itu ya.
01:49Jadi Pak Jokowi merestui putranya untuk menjadi calon wakil presidennya Pak Prabowo.
02:02Jadi disitulah kunci kemenangan karena figur Pak Wapres Gibran itu adalah personifikasi dari Pak Jokowi.
02:14Jadi keberlanjutannya itu dobel ya, ada Pak Prabowo, ada Mas Gibran di sana.
02:17Makanya nggak heran kalau dengan dinamika dan warna-warni politik pada masa kampanye itu ya.
02:24Berbagai hal, akhirnya pasangan Pak Prabowo dan Pak Mas Gibran unggul satu putaran kan, 58,6 persen.
02:36Dan ini angka paling menulak yang ada di bagian sini ya.
02:39Iya, luar biasa itu.
02:41Jadi itu, disitulah Pak Jokowi buat Pak Prabowo adalah orang yang harus dihormati dan juga dia harus loyal.
02:52Nah inilah kenapa kita bahas sampai ke sini, sahabat Kompas TV.
02:57Karena kalau bicara soal relasi Pak Jokowi-Pak Prabowo sekarang, ini tidak terlepas dari sejarah yang sudah kita bahas tadi ya.
03:04Artinya, tarik ke belakang bagaimana dekatnya hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi di tengah dinamik yang terjadi,
03:10misalnya, ya memang tidak bisa dipisahkan dengan itu.
03:13Apalagi kita tahu bahwa Pak Prabowo orangnya loyal, begitu pula dengan Pak Jokowi.
03:17Itu yang sedemikian rupa sedang dilakukan oleh Presiden Prabowo untuk melepaskan bayang-bayang Presiden Jokowi.
03:28Nah, bicara soal bayang-bayang ini kan kita tahu kenapa kita masuk ke bayang-bayang.
03:32Karena tentu sahabat Kompas TV ingat, saat buka puasa bersama Pak Jokowi di istana Pak Presiden Prabowo dengan Pak Jokowi,
03:41lalu juga menteri-menteri sawan ke rumahnya Pak Jokowi di Solo, muncullah istilah matahari kembar.
03:49Nah, bagaimana dikaitkan dengan itu, Mas Harri?
03:51Jadi, kita di luar kan melihatnya, jadi ini kok seperti ada matahari kembar.
03:59Karena hampir delapan menteri ya.
04:02Mulai dari Pak Pratikno yang mendampingi Didit waktu berlebaran,
04:07lalu Pak Bahlil, lalu Pak BGS, Budi Gunan Sadikin, dan Menteri BUMN, semua ya.
04:18Pak Ranggono.
04:19Itu ada delapan menteri yang menemui Pak Jokowi di Solo.
04:24Bahkan ada yang nyeletuk itu kan, masih bos saya ya.
04:27Iya, dan mereka bilang ya diskusi ya soal pemerintah, mau enggak mau gitu ya.
04:33Nah, jadi bayang-bayang itu yang masih terlihat.
04:38Dan tentu Pak Prabowo harus melepaskan bayang-bayang itu, karena dia sebagai presiden ya.
04:45Sementara juga, mungkin publik juga melihat Jokowi ini jadi kayak membayang-bayangi ya.
04:50Pemerintahnya Pak Jokowi, Pak Prabowo ini.
04:54Nah, makanya dalam beberapa hal yang sekarang menurut saya menarik ya.
05:03Jadi, relasi antara Pak Jokowi dan Pak Wapis Gibran, itu relasi yang penting, yang ikut menentukan ke depan.
05:20Jadi, posisi kalau saya bilang tuh urutannya ya Pak Jokowi, Pak Presiden baru Mas Gibran.
05:29Nah, kunci di tengah ini sebagai poros ya.
05:32Jadi, Pak Prabowo ini Presiden sebagai poros yang punya hak negatif, yang menentukan dinamika dan arah politik.
05:39Ya, meskipun soal matahari kembar ini kan sudah dibantah juga oleh Pak Jokowi bahwa mataharinya hanya ada satu, Presiden Prabowo Subianto.
05:48Itu bisa membuat Pak Prabowo lebih tenang sepertinya.
05:50Ya, dari sisi itu kalau melihat urutannya, kelihatannya membuat Pak Prabowo tenang ya.
05:57Agak lega gitu ya.
05:59Sudah penegasan ke publik bahwa tidak ada matahari kembar.
06:03Yang ada satu matahari yaitu Presiden.
06:06Dan disebutkan nama ya Pak Presiden Prabowo.
06:08Nah, makanya kemudian kan rangkaiannya Pak Prabowo memberi kehormatan Pak Jokowi menghadiri pemakaman.
06:18Dan pada saat pemakaman Sri Paus, setelahnya Pak Jokowi juga mengunggah video.
06:25Saya juga dapat videonya dari timnya Pak Jokowi bahwa kami mengucapkan dua cita dan menyampaikan pesan dari Pak Prabowo.
06:34Jadi, di tekan kan bahwa posisinya Pak Jokowi adalah utusan Presiden.
06:38Dan harus ditunjukkan itu ya.
06:39Ditunjukkan bahwa saya ditugaskan gitu lah.
06:42Ada rasa apresiasi penghargaan, penghormatan juga kepada Presiden yang telah menugaskan saya untuk menghadiri pemakaman Paus.
06:52Jadi, di akhirnya seperti itu.
06:54Nah, kalau bicara soal relasi tadi antara Presiden Prabowo dengan Presiden ketujuh Jokowi Dodo.
07:00Nah, kalau bicara soal Presiden Prabowo dengan Wakil Presiden Mas Gibran.
07:04Kemarin Mas Gibran juga ada beberapa hari lalu ya, menemui pengusaha dari Korea Selatan, Federasi Industri Korea.
07:12Nah, di situ ada Mas Gibran.
07:16Kan sering jadi pertanyaan, kok enggak banyak ketemu?
07:18Meskipun kalau kita lihat, kan setiap rapat kabinet ada juga Mas Gibran di situ yang mendampingi Pak Prabowo.
07:23Nah, Mas Har, lihatnya gimana sih dilibatkannya Mas Wapres?
07:27Iya, jadi cerita kemarin itu, tadi saya ngobrol lagi dengan teman-teman di istana, itu tidak ada jadwalnya.
07:38Asalnya enggak ada?
07:39Tidak ada.
07:39Tidak ada Wak Pres Gibran ikut.
07:44Mendampingi begitu ya?
07:45Mendampingi Presiden, menerima delegasi pengusaha-pengusaha Korea Selatan sekaligus makan siang ya.
07:51Dan tadi saya dengar juga, itu langsung Presiden perintahkan Pak Teddy kemarin, Pak Teddy langsung menghubungi ke Mas Gibran untuk hadir.
08:05Dan ini surprise menurut saya.
08:07Jadi, ini barangkali setelah Pak Prabowo menugaskan Pak Jokowi, Pak Jokowi mengupload bahwa saya menyampaikan pesan Presiden.
08:21Jadi, ada semacam penghormatan sehingga relasi itu kemudian tampaknya mulai diperbaiki.
08:28Jadi, Pak Wapres mulai diundang.
08:30Nah, harapan kita ke depan Pak Wapres juga diundang.
08:33Karena selama ini, betul hanya sidang kabinet paripunan saja Pak Wapres diundang.
08:39Tapi dalam rapat terbatas, waktu menentukan danantara maupun soal-soal lain, itu enggak pernah ada.
08:47Pak Wapres enggak pernah diundang.
08:49Ketika danantara diresmikan di halaman tengah istana, baru diundang.
08:54Tapi prosesnya tidak dilibatkan.
08:55Ya, proses sampai akhirnya diluncurkan danantara itu tidak ada campur tangan Pak Wapres, meskipun ada Pak Jokowi dalam strukturnya.
09:03Betul, betul. Jadi, tidak dilibatkan.
09:05Nah, selama ini yang saya pantau ya, acara-acara Pak Wapres itu tidak pernah ada yang boleh dibilang ter-cover dengan baik oleh publik.
09:19Karena memang info acaranya pun kepada wartawan tidak pernah ada.
09:22Iya, kawan-kawan yang di Wapres itu jarang dapat informasi ya.
09:25Mereka enggak punya informasi.
09:27Agendanya apa misalnya?
09:28Enggak tahu, tapi hanya ada tiba-tiba rilis yang dibuat oleh Deputi Pers, Pak Rusmin ya.
09:38Ingat.
09:38Baru teman-teman mengutip, yang sama ini ada adalah Pak Wapres itu, yang catatan saya ya,
09:45pernah membuka sidang raya PGI di Menado, lalu mengunjungi bencana Gunung Lewa Tobi di NTT.
09:57Nah, rapat yang saya ingat pernah juga memimpin rapat di Menpora, juga memimpin rapat tentang bencana di BNPB.
10:08Tapi abis itu tidak pernah lagi, tidak pernah terdengar lagi.
10:14Jadi, beliau hanya datang ke lokasi-lokasi kebakaran kemarin di Jakarta Utara,
10:20lalu ada meninjau sekolah, proses makan bergisi.
10:26Terus, itu yang tercatat kita lihat bahwa sehari setelah Pak Wapres, pelantikan kabinet,
10:39yang dilakukan Pak Wapres adalah masuk ke terowongan di MRP di depan istana itu.
10:46Besoknya baru ke MBG, melihat proses makan bergisi sebelum diresmikan.
10:50Itu, tapi acara-acara yang secara resmi itu jarang, bahkan publikasinya juga jarang.
10:59Itu, nah, jadi orang taunya surprise kemarin itu.
11:04Loh, kok ada Pak Wapres tiba-tiba kita masuk Wapres di sana?
11:07Tapi kan sebenarnya, kalau yang kita baca beberapa waktu ini,
11:11artinya relasi antara Pak Presiden Prabowo dengan Wapres Mas Gibran ini
11:16ada rem dan gas saat dianggap, misalnya, atau dengan Pak Jokowi juga,
11:22bagaimana nih, apakah akan ada matahari kembar atau tidak
11:24saat ada pernyataan Pak Jokowi menegaskan bahwa tidak ada matahari kembar,
11:28baru adalah rilis, artinya lebih renggang,
11:34lebih tensnya tidak tinggi, agak melunak, Pak Jokowi diundang kevatikan.
11:40Begitu ya, Mas Wapres, Mas Har, ternyata diundang juga saat bertemu.
11:45Ya, yang sekarang lagi mengejutkan juga adalah
11:50pernyataan Forum Punawirawan TNI.
11:54Nah, itu tuh.
11:55Itu juga, ya, yang sekarang jelas,
11:59karena dari delapan tuntutan yang diminta oleh Forum Punawirawan,
12:06diantaranya ada mantan Wakil Presiden kita, Pak Trisutwisno,
12:10ikut di situ, itu meminta supaya
12:15Pak Walpres diganti.
12:18Permintaan itu kepada NPR.
12:20Nah, sampai sekarang Presiden tidak bisa merespon.
12:25Sulit memang untuk merespon itu.
12:26Nah, terhadap desakan tuntutan para penawirawan itu,
12:31yang muncul adalah penasihat khususnya Presiden,
12:35Jenderal Wiranto, ya.
12:37Pak Wiranto, menurut Pak Wiranto,
12:39ya, permintaan itu Presiden memahami,
12:42tapi tidak bisa melakukan apapun.
12:44Karena beliau adalah di luar.
12:47Mereka adalah bagian dari eksekutif.
12:50Jadi, itu adalah kewenangan di legislatif,
12:54di NPR dan DPR.
12:55Nah, tapi menurut Pak Wiranto,
12:59itu kan tidak mudah, ya.
13:03Jadi, dan menimbulkan kegaduhan baru nanti itu.
13:07Jadi, Presiden ya tidak akan berkomentar, gitu ya.
13:11Karena akan jadi riskan juga.
13:13Apalagi Pak Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Raka Buming,
13:18itu dipilih oleh rakyat,
13:20mendapat mandat dari rakyat melalui pemilihan langsung.
13:22Iya, itu kan Pak Prabowo kan juga menjaga relasinya dengan Pak Jokowi, gitu ya.
13:28Jadi, desakan itu betul menyulitkan.
13:35Meskipun yang saya ikuti sekarang berkembang,
13:39ada Pak Karta Tata Negara ikut ngomong, gitu ya.
13:43Jadi, persoalan itu yang mungkin sekarang,
13:48mungkin mulai diubah, ya.
13:50Pak Wapres mulai berubah sekarang,
13:54beliau hadir sekarang,
13:57belum lama ini sudah muncul dalam bentuk video monolog.
14:01Nah, kemunculan Wapres di video monolog,
14:04soal kemajuan dan pantangan yang dihadapi bangsa,
14:07apakah menjawab ada tuntutan mundur ini, Mas Har?
14:11Artinya ya bahwa ada Wapres itu,
14:13dan memikirkan plan apa untuk bangsa ini,
14:16yang selama ini diragukan,
14:17salah satu tuntut oleh Perumur Purnawirawan Teri.
14:19Video itu akan terus dibuat oleh Mas Wapres, ya.
14:24Karena, ya, dari cerita-cerita di Istana Wapres itu,
14:29Mas Giblan ini sudah menyediakan ruangan khusus,
14:35memang, untuk beliau akan berbicara,
14:38melalui program video monolog itu.
14:41Jadi, tiga kali program yang dimulai kemarin di akhir April,
14:47itu akan terus berlanjut.
14:48Bahkan, akan ada video-video berikutnya.
14:52Nah, tapi,
14:53itu kan juga,
14:55oke lah, itu mungkin dari sisi itu bagus.
14:58Mengajak anak muda,
14:59untuk melihat situasi Indonesia,
15:02ayo, tapi,
15:03hadapi tantangan itu ya,
15:05menghadapi bonus demografi,
15:06nanti 2045 itu ya.
15:09Jadi, anak-anak muda itu terus diangkat gitu.
15:12Tapi, yang sebetulnya,
15:15harus dilakukan oleh Mas Wapres itu adalah,
15:19banyak lah tugasnya Mas Wapres itu.
15:21Bukan sekedar,
15:23di dalam Undang-Undang Dasar 45,
15:24membantu Presiden sehari-hari.
15:27Bukan.
15:27Tapi, ada tugas-tugas lain, ya.
15:29Membantu Presiden itu,
15:30Presiden,
15:31kalau melihat pengalaman Wapres-Wapres yang lalu,
15:36itu punya tugas khusus lagi.
15:38Misalnya, kayak Pak Jika,
15:40lalu ada Pak Marup.
15:41Itu tugasnya banyak banget, mbak.
15:43Mulai dari soal kemiskinan,
15:45lalu soal reformasi birokrasi,
15:48lalu soal percepatan pembangunan Papua,
15:51otonomi daerah,
15:53lalu pengarahan tentang olahraga,
15:55stunting.
15:56Itu bisa dilakukan oleh,
15:59oleh upah Wapres.
16:01Jadi,
16:01tidak dalam bentuk menolok saja,
16:04tapi juga memimpin rapat, gitu ya.
16:06Cuma,
16:07kalau sekarang gak memimpin rapat,
16:11saya khawatir juga,
16:12jangan-jangan benar yang saya dengar,
16:14katanya gak boleh memimpin rapat, gitu.
16:16Nah, kok gak boleh sama siapa itu pertanyaannya?
16:18Nah, itu yang menurut saya,
16:20sebetulnya,
16:21itu harus ditampilkan.
16:25Iya.
16:27Diklirkan dengan muncul,
16:29Pak Wapres,
16:30memimpin rapat,
16:31membantu presiden,
16:32yang hal-hal yang memang menjadi tugas dan tanggung jawab.
16:34Jadi, biar tidak ada kesan bahwa ada jarak,
16:36atau bahkan beda visi antara presiden dan wakil presiden, gitu ya, Mas Har.
16:39Jadi, relasi Prabowo ke kanan dengan Pak Jokowi,
16:46ke kiri dengan Mas Gibran,
16:47itu menjadi kunci-kunci penentu untuk kebijakan-kebijakan yang bagus, gitu loh.
16:54Jadi, itu yang harus dibenahi dan ditunjukkan.
16:57Jadi, bukan cuma monolog, gitu ya.
17:00Apa kata istana soal monolog ini, Mas?
17:02Sehari yang informasinya kan akan dibuat, diproduksi terus-menerus, gitu, videonya.
17:07Tapi, apa respons istana soal ini?
17:08Sejauh ini kan yang baru bicara, Pak Wamen Seknek ya, Pak Juri Adiantoro ya.
17:15Kan di Senekno ada Men Seknek, ada Wamen.
17:18Satu, Pak Bambang Eko.
17:20Wamen dua adalah Pak Juri Adiantoro.
17:22Nah, Pak Juri kebetulan juga ngomong ketika hadir di DPR.
17:29Dia mendampingi rapat kerja kelihatannya.
17:32Beliau menyatakan bahwa, ya itu sah-sah saja video monolog yang dilakukan.
17:39Itu kan memang tugasnya Wapres bicara salah satunya, gitu ya.
17:44Melalui video monolog.
17:46Itu yang tidak ada yang salah kalau menurut Pak Juri.
17:50Apa yang dilakukan oleh Pak Mas Wapres Gibran itu.
17:54Nah, jadi kalau bicara soal relasi antara Presiden Prabowo dengan Mas Wapres, Mas Gibran,
18:02tidak hanya kuncinya di masing-masing Pak Prabowo dan Mas Gibran,
18:05tapi juga tim di balik masing-masing ya, Mas Harta pakai ya.
18:08Betul, iya, iya.
18:10Jadi boleh dibilang, apa, istana itu harus bisa menyatukan ya, apa,
18:18Oke, Pak Jokowi punya jasa besar buat Prabowo.
18:25Terus, Pak Jokowi, tapi Pak Prabowo ini adalah penentu, boros, tengah.
18:31Jadi dia yang menentukan arah dinamika.
18:33Begitu juga Pak Wapres, gitu.
18:35Jadi Pak Prabowo ini yang harus bisa mendinamisasikan relasinya dengan Pak Jokowi
18:42dan juga mendinamisasikan programnya dengan Mas Wapres.
18:47Sehingga Wapres sebagai yang membantu Presiden itu bisa efektif, gitu, dengan tugas-tugasnya.
18:55Begitu juga Pak Jokowi yang punya pengalaman 10 tahun menjadi Presiden,
19:022 tahun menjadi Gubernur DKI,
19:05lalu 8 tahun menjadi Wali Kota.
19:10Itu punya pengalaman banyak yang bisa membantu Presiden.
19:14Pak Prabowo melalui pandangan-pandangannya, pemikirannya, nasehatnya mungkin,
19:21masukan-masukannya, gitu ya.
19:24Sehingga Pak Prabowo itu bisa menjalankan pemerintahnya itu dengan baik, gitu ya.
19:32Tetap menjaga kehormatan Pak Jokowi juga.
19:37Itu harus benar-benar sama-sama kuat, mendorong ke depan untuk terwujudnya Indonesia yang sejahtera.
19:45Ih, menarik banget ya.
19:46Ternyata relasinya tidak hanya Presiden dengan Wakil Presiden,
19:50tapi juga dengan Presiden terdahulu, Pak Jokowi.
19:53Karena bagaimanapun juga Presiden Prabowo pada saat awal pemerintahannya sudah mendeklarasikan
19:58bahwa pemerintahannya adalah kelanjutan dari pemerintahan Presiden Jokowi.
20:04Ah, ini menarik sekali.
20:05Gimana, Sahabat Kompas TV sudah dapat daging-dagingnya dari awal sampai akhir podcast kita?
20:12Bagaimana relasi antara Presiden Prabowo, Presiden ketujuh Jokowi Dodo,
20:17dan juga Wakil Presiden Gibran Raka Bumi Ngeraka?
20:19Sudah dapatkan di depan, di balik layarnya, cerita di sekitarnya.
20:23Mas Har, terima kasih banyak ya.
20:24Sama-sama, iya.
20:25Kita akan ngobrol lagi, tetap di Istana dan Presiden.
20:30Banyak-banyak nontonnya dong, diulang-ulang nontonnya.
20:32Biar views-nya semakin banyak, kita semakin sering juga ketemunya.
20:36Terima kasih banyak ya, Sahabat Kompas TV.
20:37Like, comment, subscribe, share apapun itu kontennya dari Kompas TV.
20:42Sampai ketemu lagi saya, Fisca Klarissa dan Mas Har.
20:44pamit undarin, sampai jumpa.
20:46Sampai jumpa.

Dianjurkan