JAKARTA, KOMPAS.TV Bareskrim Polri mendatangi Polresta Surakarta untuk menguji sejumlah dokumen pembanding terkait polemik ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo pada Kamis (8/5/2025).
"Kita pengujiannya secara scientific, laboratoris, dilaksanakan oleh Puslabfor. Makanya oleh karena itu, kami dari pihak Bareskrim dan Labfor datang ke Polresta Surakarta," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo.
"Kedatangan kita saat ini adalah untuk menguji beberapa dokumen pembanding, yaitu ijazah, ijazah teman SMA, dan teman kuliah. Nantinya, ending-nya adalah kami akan menguji secara scientific dari data pembanding-pembanding itu terhadap ijazah yang dimiliki oleh Bapak Jokowi," lanjutnya.
Baca Juga Jokowi Tanggapi Soal Prabowo Disebut Presiden Boneka: Pemimpin dengan Visi Kuat! di https://www.kompas.tv/nasional/591985/jokowi-tanggapi-soal-prabowo-disebut-presiden-boneka-pemimpin-dengan-visi-kuat
#jokowi #ijazah #bareskrimpolri
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591996/full-terbaru-kasus-ijazah-jokowi-bareskrim-polri-ke-polresta-surakarta-uji-dokumen-pembanding
"Kita pengujiannya secara scientific, laboratoris, dilaksanakan oleh Puslabfor. Makanya oleh karena itu, kami dari pihak Bareskrim dan Labfor datang ke Polresta Surakarta," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandhani Rahardjo.
"Kedatangan kita saat ini adalah untuk menguji beberapa dokumen pembanding, yaitu ijazah, ijazah teman SMA, dan teman kuliah. Nantinya, ending-nya adalah kami akan menguji secara scientific dari data pembanding-pembanding itu terhadap ijazah yang dimiliki oleh Bapak Jokowi," lanjutnya.
Baca Juga Jokowi Tanggapi Soal Prabowo Disebut Presiden Boneka: Pemimpin dengan Visi Kuat! di https://www.kompas.tv/nasional/591985/jokowi-tanggapi-soal-prabowo-disebut-presiden-boneka-pemimpin-dengan-visi-kuat
#jokowi #ijazah #bareskrimpolri
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591996/full-terbaru-kasus-ijazah-jokowi-bareskrim-polri-ke-polresta-surakarta-uji-dokumen-pembanding
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Kedatangan kita saat ini adalah menguji beberapa pembanding yaitu ijazah
00:06agar mempermudah dan mempercepat proses penyelidikan
00:11di mana dari sampel yang diberikan adalah sampel dari rekan Bapak Jokowi Dodo
00:20ijazah dari rekan saat di SMA dan saat kuliah.
00:27Ini yang nantinya akan kita jadikan uji pembanding yang dilakukan oleh lapor.
00:35Dalam kegiatan ini kami disamping uji lapor ataupun menguji dokumen-dokumen yang ada
00:43kita sudah melaksanakan berbagai kegiatan yaitu pemeriksaan.
00:46Kita sudah meriksa sekitar 31 saksi.
00:5331 saksi itu ada yang dari versi pendubas ataupun teman kuliah, teman SMA, dan lain sebagainya
01:06yang kami adakan klarifikasi.
01:09Saat ini prosesnya masih dalam proses penyelidikan.
01:14Untuk tindak lanjut lebih lanjut kami akan terus melaksanakan penyelidikan
01:21sehingga nantinya akan bisa kita jadikan untuk kira-kira perkara ini diberikan kepastian hukum.
01:30Apa kepastian hukumnya? Apakah itu benar sesuai yang diadukan?
01:38Kalau sesuai yang diadukan tentu saja kita akan melaksanakan proses-proses penyelidikan lebih lanjut.
01:43Namun kalau tidak sesuai dengan apa yang diadukan dan kita lihat secara saintifik,
01:50kita kemudiannya secara saintifik laboratoris dilaksanakan oleh pus lapor.
01:56Makanya oleh karena itu kami dari tim Bareskrim dan melapor saat ini datang ke Konestan Surakarta
02:03karena beberapa rekan Bapak Jokowi Dodo itu berada di wilayah Solo dan Surakarta.
02:11Solo dan Yogyakarta.
02:13Kemudian di samping dasar kami juga menguji berbagai dokumen yang ada di UGM.
02:20Baik itu dokumen saat belum daftar dan dokumen-dokumen yang didalinkan oleh pendumas.
02:30Pendumas kan mendalinkan, mendalinkan, mendalinkan, skripsi, palsu, skripsi, palsu, dan sebagainya.
02:37Yang diadukan oleh pendumas tentu saja kita akan menguji semuanya secara saintifik yang tidak terbantakan.
02:46Nah, hasilnya seperti apa? Tentu saja kita menunggu hasil yang dilaksanakan oleh laboratorium korensi.
02:57Seperti tadi kami sampaikan, kedatangan kita saat ini adalah menguji beberapa pembanding, yaitu ijasa.
03:05Ijasa teman SMA, teman kuliah, dan nantinya endingnya adalah kami akan menguji secara sentibik dengan pembanding itu adalah ijasa yang dimiliki oleh Bapak Jokowi.
03:22Menuntaskan apa yang menjadi perhatian publik, menjawab semua perhatian publik, memberikan kepastian hukum, dan juga nantinya biar situasi tidak gaduh lagi di negara ini.
03:40Mungkin itu saja. Terima kasih pada rekrekan media.
03:42Ada batasan waktu, kami berupaya semaksimal mungkin, sedepat mungkin, tapi kembali lagi, proses pengujian lapor tidak semudah membalik tangan.
04:11Dan kembali lagi, tinggal kuncinya saat ini kita sudah mendapatkan keterangan-keterangan dan lain sebagainya.
04:19Seperti teman kuliah, seperti dokumen-dokumen, kemudian dari rektor, dari pembimbing.
04:33Ini kita sudah mendapatkan keterangan, tentu saja kita membuktikannya saat ini adalah secara sentifik.
04:41Apa? Secara sentifik, yaitu dengan uji laboratoris.
04:44Kenapa sampai yang di uji untuk pembanding?
04:48Untuk pembanding, ada sekitar tujuh pembanding, itu yang terkait dengan ijazah, SMA maupun kuliah.
05:06Karena yang di uji bukan hanya itu saja, seperti yang didalilkan oleh pendumas, tentu saja kewajiban kita adalah membuktikan apa yang didalilkan.
05:17Kita mencoba, sebetulnya ini juga kita bekerja secara profesional, kita terus mengedepankan uji secara sentifik,
05:29sehingga nantinya akan membuat terang permasalahan ini.
05:35Dan ini juga kami mohon sabar kepada masyarakat, karena kita juga bekerja perlu ke hati-hatian.
05:43Kita menguji sebuah dokumen itu, yang tadi saya sampaikan, tidak seperti membalik sebuah tangan.
05:50Ataupun hal-hal yang mungkin tidak sah.
05:59Jadi kita memuji secara sentifik dan secara formil material harus kami penuhi,
06:04agar hasil penyelidikan kita pun akhirnya menjadi sah.
06:08Ini apakah karena laporan dari Pak Jokowi, atau memang penindakan setelah beberapa kegiatan-kegiatan di gairah.
06:22Itu yang pertama.
06:23Terus yang terjuang untuk kaitannya dengan materi.
06:26Materi selain skambal, apakah juga termasuk kertas, atau juga termasuk foto, dan semacam, selain pembalik ke depan.
06:34Terima kasih.
06:35Kami proses penyelidikan ini sudah hampir satu bulan.
06:40Jadi tidak ada kaitannya dengan penindakan ataupun laporan-laporan yang berjalan.
06:46Kami juga dari baris krim memonitor ada sekitar 11 laporan.
06:5111 laporan yang di wilayah terkait.
06:55Kami hanya melaksanakan pelayanan kepada pendumas yang ada di baris krim, yaitu TPUA.
07:03TPUA.
07:05Inilah yang kami tindaklanjuti sekitar satu bulan ini.
07:09Mungkin sedepatnya kami akan berupaya memberikan kepastian.
07:15Kalau diprosentase, kita sudah 90 persen.
07:3110 persennya adalah uji lab.
07:36Kalau uji lab ini ternyata tidak identik, yang 90 persen gugur.
07:44Jadi kita menguji saat ini pemeriksaan yang kita laksanakan, lain sebagainya adalah 90 persen.
07:50Termasuk foto lembaran yang didalilkan.
07:58Oleh karena kita uji semua.
08:00Jadi waktunya juga cukup menguras tenaga.
08:04Tapi kembali lagi, kita saat ini sudah pada sampai katalan pengujian secara sentrifik terkait ijasa.
08:17Kalau yang lain-lainnya, foto dan lain sebagainya, ini sudah masuk ke lapor.
08:22Untuk diuji di lapor, hasilnya saya tetap meminta kepada KALAPOR untuk bisa secepatnya dengan pengujian yang profesional.
08:35Dan saya yakin lapor kita adalah lapor yang diakui oleh internasional tentang kemudian.
08:43Karena kita ketahui bersama, lapor kita telah berhasil banyak sekali mengungkap kasus seperti bom Bali.
08:50Kemudian kasus-kasus yang di Direkturat Tindak Bidana Umum,
08:55kalau terkait kemalsuan surat dan lain sebagainya,
08:58sudah teruji bahkan di berbagai permasalahan-permasalahan di masyarakat.
09:05Jadi tidak perlu tuh.
09:06Kalau saya katakan ke luar negeri dan lain sebagainya.
09:10Kita cinta Indonesia, kita cinta bahkan bangsa kita.
09:16Sehingga lapor yang kita miliki sudah teruji di mana-mana dalam proses pembuktian.
09:22Bikin-bikin, terkait hal itu apakah nanti bisa menjadi penghutur apa juga nanti senak
09:27dari laporan-laporan atau nanti menjadi terapur di laporan itu?
09:32Kalau?
09:33Kalau maksudnya dari sudah keluar.
09:36Hasil keluar, intinya ini adalah untuk menjadikan kepastian hukum.
09:43Kalau itu hasil dari lapor itu menyatakan bahwa itu identik,
09:51berarti apa yang didalilkan oleh penumas itu tidak benar,
09:58sehingga jumlah yang disampaikan kepada kita, kita hentikan penyelidikan.
10:05Namun, manakala hasilnya non-identik,
10:09tentu saja ini akan menjadi uji kembali dalam proses penyelidikan.
10:17Oke, karena saya cukup.
10:18Rekan-rekan, terima kasih.
10:19Saya Audrey Chandra,
10:28saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital,
10:33PTV, dan media streaming lainnya.
10:36Kompas TV, independent, terpercaya.
10:38Sampai jumpa di video selanjutnya.