Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
KOMPAS.TV - Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengungkapkan data pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga Mei 2025 mencapai 24.000 orang.

Menaker menambahkan, secara tahunan angka PHK di Indonesia meningkat dibanding tahun 2024 lalu.

Kita akan membahas lebih dalam terkait lonjakan angka pengangguran Indonesia tahun ini bersama anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem, Nurhadi. Lalu juga bergabung bersama kami, Senior Ekonom INDEF, Tauhid Ahmad.

Baca Juga Pidato Prabowo saat Hadiri "May Day" 2025 di Monas, Janji Buat Dewan Kesejahteraan hingga Satgas PHK di https://www.kompas.tv/nasional/590986/pidato-prabowo-saat-hadiri-may-day-2025-di-monas-janji-buat-dewan-kesejahteraan-hingga-satgas-phk

#phk #indef #pengangguran

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/591638/full-indef-dan-dpr-soal-cara-mengatasi-lonjakan-angka-phk-dan-pengangguran-di-indonesia
Transkrip
00:00Menteri Ketenaga Kerjaan Yasir Li mengungkapkan data pemutusan hubungan kerja atau PHK
00:05hingga Mei 2025 mencapai 24.000 orang.
00:09Menakar menambahkan secara tahunan angka PHK di Indonesia meningkat dibanding tahun lalu.
00:16Kemudian saat ini sudah terdata itu adalah sekitar 24.000.
00:21Jadi sudah sepertiga, sepertiga lebih dari, belum lebih ya, sepertiga dari tahun 2024.
00:32Jadi kalau ada yang bertanya, PHK year to year gambungannya itu saat ini dibandingkan tahun lalu memang meningkat.
00:41Ini potretnya.
00:43Dan tiga provinsi terbanyak, PHK, Jawa Tengah, Jakarta, Riau, dan tiga sektor terbanyak itu adalah industri pengolahan,
00:52perdagangan besar dan eceran, dan aktivitas jasa lainnya.
00:57Dan saudara, kita akan membahas lebih dalam terkait lonjakan angka pengangguran di Indonesia tahun ini
01:03bersama anggota Komisi 9 DPR RI dari fraksi Nasdem, Pak Nur Hadi,
01:08lalu juga sudah bergabung bersama kami, senior ekonom dari Indef, Mas Tauhid Ahmad.
01:13Selamat malam semuanya, terima kasih sudah bergabung bersama kami di Sapa Indonesia malam.
01:18Selamat malam.
01:20Selamat malam.
01:20Kabar-baba.
01:21Ya, terima kasih Bapak, apa kabar.
01:23Saya akan ke Pak Tauhid terlebih dahulu.
01:25Pak Tauhid, kalau kita lihat jumlah pengangguran di Indonesia bertambah, bahkan lebih banyak dari tahun lalu.
01:31Lebih dari 83.000 orang menjadi 7,28 juta.
01:37Ini per Februari 2025.
01:39Seberapa mengkhawatirkan sebenarnya angka ini jika kita kaitkan dengan situasi Indonesia khususnya?
01:48Ya, saya kira tadi juga ada disampaikan oleh Menteri Pak Yasirli ya,
01:54bahwa kemungkinan tahun ini angka pengangguran itu akan bertambah.
01:59Kalau kita lihat Februari ke Februari, tadi sudah dinyatakan meningkat,
02:03dan kemungkinan nanti di bulan September ukuran kedua akan jauh lebih besar.
02:08Ada beberapa faktor.
02:09Yang pertama adalah pelambatan ekonomi Indonesia yang kemarin baru saja diumumkan sebesar 4,87 ya.
02:20Padahal pada periode yang sama tahun lalu sudah di atas 5 persen ya.
02:23Saya kira kalau selisih yang cukup jauh, bahkan mungkin beberapa lembaga,
02:29bahkan IMF memperkirakan ekonomi kita hanya 4,7,
02:33maka otomatis serapan tenaga kerja tidak sebesar tahun lalu.
02:38Begitu yang biasanya diangka 3 juta.
02:41Bisa jadi serapan tenaga kerja dari tahun ini kurang daripada 3 juta.
02:45Jadi kalau misalnya September bisa jauh lebih berat karena persoalan ekonomi,
02:50baik karena faktor domestik ya, maupun juga faktor global.
02:54Dan ini yang kemudian memberatkan ke kita.
02:58Nah, di dalamnya sendiri kalau kita lihat,
03:01karena situasi ekonomi yang melambat,
03:04yang kedua para pelaku usaha banyak yang kemudian melakukan wait and see untuk investasi,
03:10termasuk melihat apakah tahun ini juga akan dilakukan proses efesiensi,
03:19terutama perusahaan yang terkena dampak global ya.
03:23Tapi situasi wait and see inilah yang kemudian membuat serapan lapangan kerja
03:27dan potensi pengangguran akan lebih, agak lebih buruk ya dibandingkan tahun 2024 lalu.
03:34Jadi artinya Anda juga membacanya ini akan lebih buruk,
03:37lebih dari Februari 2025 ya, jumlahnya akan meningkat?
03:43Ya, biasanya siklusnya begitu di akhir tahun itu,
03:47kalau kondisi awal tahun ini katakanlah 4 koma pertumbuhan ekonomi lebih rendah,
03:52biasanya juga berimplikasi di perhitungan di September itu akan jauh lebih buruk.
03:58Pak Nur Hadi.
03:59Jadi ada siklus yang akan lebih buruk.
04:01Ya, saya ke Pak Nur Hadi.
04:02Kalau dari DPR sendiri, bagaimana dari Komisi 9 khususnya,
04:07apakah sudah mengkomunikasikan baik itu ke pihak industri khususnya untuk mendorong dan memastikan
04:12akan menampung angkatan kerja kita ini akan seperti apa?
04:17Ya, jadi kemarin kami melakukan rapat kerja dengan Kementerian Kemengerjaan Republik Indonesia.
04:25Ya, memang banyak hal yang menyebabkan pengangguran ini bertambah terus.
04:32Salah satunya adalah pelonggaran impor tanpa pertimbangan teknis.
04:37Karena yang menyumbang pengangguran salah satu yang terbesar adalah dari manufaktur
04:43seperti garment, tekstil, dan lain sebagainya.
04:46Nah, di sini di Permendak nomor 8 tahun 2024,
04:51kaitannya pelonggaran impor tanpa pertimbangan teknis,
04:54harusnya Pak Presiden segera melakukan teguran terkait dengan Permendak ini
05:05agar segera direvisi, dirubah ya.
05:07Bagaimana agar tidak terjadi gelombang pengangguran yang secara terus-menerus.
05:12Poin-poin mana yang menurut Anda harus direvisi?
05:14Nah, di sini di Permendak nomor 8 tahun 2024,
05:19ini sebenarnya tujuannya baik mengatasi penumpukan kontainer
05:23yang ada di pelabuhan utama seperti Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
05:26Namun kebijakan ini yang kurang menurut saya yang sangat-sangat merugikan
05:31industri di Indonesia adalah kebijakan yang menghapus persyaratan pertimbangan teknis
05:38dari Kementerian Perindustrian untuk tujuh komunitas,
05:43termasuk di antaranya tekstil dan produksi tekstil.
05:47Ini yang membuat beberapa pabrik ini bulung tikar.
05:51Oke.
05:51Mas Tauhid, kalau tadi Anda sudah memprediksi jumlah ini akan terus meningkat,
05:56khususnya nanti di akhir tahun 2025.
05:58Bagaimana menurut Anda, analisa Anda, pemerintah harus merespon cepat
06:03agar setidaknya angka pengangguran ini bisa ditekan
06:06dan tidak semakin meningkat drastis di penghujung tahun?
06:11Yang pertama adalah tentu saja investasi ya, investasi swasta ini
06:18sebisa mungkin memang yang sebagian besar larinya ke sektor jasa
06:23itu bisa dipindah ke investasi ke manufaktur,
06:27terutama investasi yang dilakukan oleh badan usaha milik pemerintah.
06:31Itu yang saya kira prioritas.
06:34Termasuk di sektor pertanian ataupun perkebunan
06:37yang bisa menyerap lapangan pekerja paling banyak.
06:40Yang kedua adalah tentu saja ekspansi fiskal yang dilakukan oleh pemerintah
06:45bisa diperbesar lagi.
06:47Kemarin sudah ada untuk membuka anggaran pemerintah sekitar 50 triliun.
06:55Saya kira dengan situasi sekarang ya,
06:57kalau anggaran pemerintah hanya dibuka 50 triliun itu tidak cukup,
07:01maka perlu ditambah.
07:02Nah ini dialokasikan pada sektor-sektor yang pada tenaga kerja
07:06dan bisa memberikan efek kepada multiplier ekonomi yang lebih tinggi,
07:12terutama di sektor industri ataupun sektor katakanlah infrastruktur.
07:17Saya kira ini akan menjadi prioritas.
07:20Yang ketiga, mau tidak mau,
07:23bagi perusahaan-perusahaan yang terkena dampak dari situasi global,
07:27memang harus diberikan insetif,
07:29baik fiskal maupun non-fiskal.
07:31Misalnya, keringanan untuk pembayaran cicilan,
07:34keringanan untuk pemberian kredit, dan sebagainya.
07:40Sehingga mereka masih bisa bertahan dan tidak melakukan pengurusan hubungan kerja.
07:45Saya kira ini tiga hal yang paling mendesak dilakukan.
07:49Pak Nur Hadi, bicara soal intensif.
07:51Lalu bagaimana DPR RI ini sudah bekerja sama dengan pemerintah?
07:56Khususnya apakah insetif ini bisa diberikan kepada perusahaan
08:00setidaknya untuk menjaga PHK semakin meningkat?
08:04Ya, setuju kalau memang aturannya bisa pemayung itu, setuju saja.
08:09Termasuk juga ini insetif yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan asing
08:15yang ingin menanamkan investasi di Indonesia ya,
08:18yang bagaimana ini perlu dipermudah ya,
08:23bagi aturan pajak.
08:24Ini penting sekali.
08:25Saya kira kemarin di Komisi 9,
08:28untuk jangka pendek,
08:29kami menyetujui
08:31teman nager RI ini
08:35mengajukan penarikan pinjaman hibah.
08:40Pinjaman hibah luar negeri
08:41sebesar Rp117 miliar sekian.
08:44Ini untuk proyek Listraff ya.
08:47Di mana proyek Listraff ini diharapkan
08:49nanti akan dilakukan beberapa tahapan ya,
08:53tenaga kerja Indonesia memiliki keterampilan yang lebih sesuai dengan kebutuhan industri.
08:57Informasi pasar kerja lebih akurat dan mudah diakses oleh pencari kerja dan memberi kerja.
09:02Ini untuk jangka pendeknya.
09:05Tapi untuk jangka panjang,
09:06saya kira pengangguran akan terus bertambah
09:09dan tidak bisa dibentuk
09:11kalau kita hanya berpikir sesaat saja.
09:15Nanti harus jangka panjang ya?
09:17Jangka panjangnya ini kaitannya di dunia pendidikan.
09:19Di dunia pendidikan, kita lihat ya,
09:22kurikulum kita, kurikulum yang sudah berjalan saat-saat ini,
09:25ini hanya kita berorientasi gelar saja.
09:29Kan menurut ini yang sudah ada laporan Bang Bunya ya,
09:33bahwa di tahun 2024 ini ada 56 persen tenaga kerja di Indonesia
09:38yang bekerja tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.
09:42Artinya, saya kira Kementerian Ketenang Kerjaan Republik Indonesia
09:47juga harus duduk bersama dengan Kementerian Ketenang Kerjaan
09:49untuk membicarakan ini.
09:51Bagaimana tidak hanya kaitannya dengan sisi akademisi saja,
09:55tapi juga dimasukkan program kurikulum yang bersifat avokasi.
09:58Oke, Mas Tauhid, kalau tadi sudah ada masukan beberapa hal
10:03yang setidaknya bisa mengatur ataupun membantu
10:07untuk menekan angka PHK,
10:09tapi yang juga menjadi sorotan adalah
10:10bagaimana iklim perekonomian, iklim bisnis,
10:16iklim investasi di Indonesia ini juga banyak dipertanyakan.
10:20Apa sekiranya yang bisa dilakukan
10:22agar iklim usaha di Indonesia ini bisa lebih baik
10:25agar investor juga tidak khawatir atau tidak takut
10:29untuk menginvestasi di Indonesia?
10:32Yang pertama, iklim investasi dari si makro ya,
10:35memperbaiki kondisi perekonomian.
10:38Misalnya, katakanlah bagaimana BI rate
10:42kemudian bisa dikurunkan agar para,
10:45katakanlah pinjaman bisa lebih besar lah gitu ya.
10:53Kemudian juga situasi politik yang adem begitu
10:57itu juga sangat dibutuhkan bagi para investor.
11:00Nah, lebih teknis tentu saja
11:02dukungan bagi para pelaku usaha
11:05agar persoalan misalnya investasi
11:08yang banyak dipersoalkan soalahan clear and clean
11:11itu menjadi sangat penting begitu.
11:13Nah, ini yang kemudian bisa membuat
11:15iklim investasi pada beberapa sektor
11:18di terutama mining, industri, dan sebagainya
11:21memang bisa dijamin ya.
11:23Negara lain bahkan sudah memberikan
11:25insentif pembebasan pajak yang cukup panjang
11:29untuk beberapa investasi yang pada tenaga kerja.
11:33Nah, ini yang kita saya kira perlu didorong
11:35untuk beberapa sektor utama,
11:37terutama yang pada tenaga kerja
11:39yang butuh kepastian lain.
11:40Termasuk mungkin tadi yang saya kira
11:42sempat menjadi problem
11:44adanya aksi premanisme
11:46yang menggaguh para investor.
11:48Nah, ini yang juga katakanlah
11:49harus dibenahi agar para investor
11:52melihat bahwa kita negara yang seaman
11:54juga bagi para pelaku usaha.
11:58Tapi kalau bicara singkatnya nih,
12:00Mas Tohit, apa setidaknya yang bisa diperbaiki
12:02dalam waktu singkat, dalam waktu cepat
12:05agar PHK tidak terus berlanjut
12:06sehingga pengusaha dan juga investor
12:11bisa kembali memperkerjakan karyawannya
12:13atau mereka yang sudah di PHK
12:15dapat segera mendapatkan pekerjaan?
12:18Saya kira investor yang sudah
12:22katakanlah waiting list
12:23atau menemui kendala di lapangan
12:26itu perlu ada semacam task force
12:29atau tim kerja yang mengawal mereka
12:31sampai bisa berinvestasi dengan cepat
12:32di Indonesia begitu.
12:34Itu akan membuka lapangan pekerjaan
12:36baru karena mereka pasti kalau investor itu
12:39sudah memiliki market yang
12:41katakanlah spesifik ya.
12:42Sementara bagi investasi yang sudah jalan
12:44yang terkena dampak global itu
12:46mengurangi beban biaya.
12:48Itu yang saya kira bisa dilakukan
12:50dengan insetif-insetif yang tadi diberikan.
12:53Tetapi karena kita katakanlah
12:55fokusnya adalah menciptakan lapangan kerja
12:58dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi
13:00itu juga menjadi momen gitu ya
13:02agar investasi bisa lebih banyak lagi.
13:07Manufaktur, otomotif, retail, dan sebagainya
13:10itu peluang yang sangat besar di kita.
13:13Baik, terima kasih Mas Taufid Ahmad
13:16senior ekonom dari Indef
13:18dan juga Pak Nur Hadi
13:19terima kasih dari anggota Komisi 9
13:21DPR RI Fraksi Nasdem.
13:23Selamat malam.
13:24Terima kasih.

Dianjurkan