Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
KOMPAS.TV - Senada dengan usulan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengeluarkan program bagi remaja bandel di Bengkulu untuk mendapat pendidikan militer bersama TNI-Polri.

Menurut Gubernur Helmi, program ini bertujuan untuk membina pelajar dan remaja yang kerap terlibat keributan, untuk melatih kedisiplinan selama 40 hari.

Program ini rencananya akan digelar bersama anggota TNI-Polri. Jika pelajar yang ikut program tak mengalami perubahan, maka akan menjalani pembinaan tambahan selama empat bulan.

Pemicu usulan ini adalah banyaknya pelajar yang ikut geng motor, tawuran, bahkan melakukan tindak kriminal. Apakah mendapat pendisiplinan militer solusi yang tepat untuk kasus ini?

Kita akan bahas bersama Felisitas Kaban, Psikolog Pendidikan dan Anak.

Baca Juga Kadispenad Buka Suara Soal Usulan Siswa Bermasalah Akan Masuk Barak Militer di https://www.kompas.tv/nasional/590186/kadispenad-buka-suara-soal-usulan-siswa-bermasalah-akan-masuk-barak-militer

#tni #polri #dedimulyadi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/590190/full-usulan-siswa-bandel-dikirim-ke-barak-militer-psikolog-butuh-kajian-agar-tetap-penuhi-hak
Transkrip
00:00Perotan berikutnya setelah senada dengan usulan Gubernur Jawa Barat Didi Mulyadi,
00:04Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengeluarkan program
00:06bagi remaja bandel di Bengkulu untuk mendapat pendidikan militer bersama TNI Polri.
00:13Menurut Gubernur Helmi, program ini bertujuan untuk membina pelajar dan remaja
00:18yang kerap terlibat keributan untuk melatih kedisiplinan selama 40 hari.
00:23Program ini rencananya akan digelap bersama anggota TNI Polri.
00:26Jika pelajar yang ikut program tak mengalami perubahan,
00:29maka akan menjadi pembinaan tambahan selama 4 bulan.
00:36Kepada seluruh anak-anak yang nakal,
00:41melawan orang tua, melawan guru,
00:45terlibat geng motor,
00:47tawuran,
00:49merokok di sekolah,
00:52malas belajar,
00:53bolos sekolah atau tidak sekolah,
00:57tawuran,
00:58narkoba atau ngelem,
01:01tunggu.
01:03Pemerintah Provinsi Bengkulu
01:04dengan TNI Polri Angkatan Laut
01:09akan datang menjemput
01:10untuk nanti melatih mereka
01:14ditempatkan di barak-barak
01:17selama 40 hari.
01:20Kalau tidak mempan,
01:214 bulan
01:22akan dilatih
01:24semi-militer.
01:27Ya, setelah membahas
01:29soal rencana pemerintah
01:31atau usulan dari
01:31pemerintah Provinsi Jawa Barat
01:33soal anak bandol
01:33dikirim ke barak militer,
01:35termasuk juga
01:36pemerintah Bengkulu,
01:37kita sudah bersama dengan
01:39Felicitas Kaaban,
01:41psikolog, pendidikan,
01:42dan anak.
01:43Selamat malam,
01:44Mbak Felih.
01:45Selamat malam, Mas Ibrahim.
01:47Baik, Mbak Felih dengan tadi
01:48adanya usulan dari Jawa Barat
01:50didukung juga oleh
01:51pemerintah Bengkulu.
01:53Apakah ini sebuah solusi
01:54yang tepat
01:55bagi anak-anak
01:57seperti SMP, SMA itu, Mbak?
02:05Mbak Felih.
02:06Baik, Mas.
02:07Silahkan.
02:08Oke, terima kasih.
02:10Program ini, ya.
02:12Aman, suara saya masih berakhir?
02:14Aman, terdengar.
02:15Silahkan lanjutkan, Mbak Felih.
02:16Oke.
02:17Program ini pastinya
02:18karena ada masalah-masalah
02:20yang dirasa cukup
02:21sudah masuk pada ranah
02:22yang memprihatinkan,
02:23Mas Ibrahim.
02:24Jadi, tidak serta-merta
02:26dibuat program seperti ini.
02:27Kita mendukung bahwa
02:28ternyata pemerintah daerah
02:29sangat konsen
02:30terhadap pendidikan.
02:32Anak usia SMP, SMA,
02:34begitu ya.
02:34Tapi kalau langsung
02:35misalnya di launching
02:36untuk program ini,
02:38memang butuh kajian
02:39cukup panjang
02:39karena proses pembelajaran
02:41tiap anak itu berbeda.
02:42Kurikulum yang sudah dirancang
02:43saat ini
02:44diyakini
02:45memang cukup
02:46efektif buat
02:47anak-anak usia
02:48remaja saat ini,
02:49Mas Ibrahim.
02:51Efektif untuk
02:52anak usia
02:53remaja,
02:53tapi kan ini
02:54sebetulnya
02:55di luar pendidikan
02:56sekolah.
02:57Mereka dikirim
02:58ke balak militer.
03:00Bagaimana dengan
03:01pemenuhan
03:01hak anak
03:02yang ini kan
03:03masih usia pendidikan,
03:05masih usia yang
03:06dalam mencari
03:07nih,
03:08bakatnya di mana?
03:11Nah, ini mereka
03:11masih perlu
03:12bimbingan seperti itu.
03:14Betul,
03:15Mas Ibrahim.
03:16Program wajib
03:17militer
03:17yang melibatkan
03:18TNI
03:19harus berregulasi
03:20dengan pihak terkait
03:21seperti
03:22kementerian pendidikan,
03:24guru-guru,
03:24sekolah.
03:25Kenapa?
03:25Anak usia
03:26para remaja
03:26pastinya
03:27atau remaja
03:28butuh
03:28masih
03:29persetujuan
03:30dari orang tuanya
03:30nih,
03:31Mas.
03:32Jadi,
03:32kalaupun kita
03:33jemput
03:33katanya
03:34anaknya
03:34ke rumah,
03:35tapi kalau orang tuanya
03:36tidak mencetujui,
03:37mereka masih
03:37di bawah tanggung jawab
03:38orang tuanya,
03:39Mas Ibrahim.
03:40Jadi,
03:41yang dibilang tentang
03:42harus melibatkan
03:43TNI ini
03:44hanya fokus
03:44pada satu aspek
03:45yaitu sikap.
03:47Attitude.
03:48Sedangkan pendidikan kita
03:49itu kan komprehensif.
03:50Ada dari
03:50kognitifnya,
03:52ada dari
03:52emosional
03:53intelijensinya,
03:54ada spiritualnya
03:55di situ.
03:56Kalau dicanangkan
03:57seperti yang disebutkan
03:58sebelumnya 40 hari,
03:59dilanjutkan
04:00sampai 4 bulan,
04:01harus bersinergi juga
04:02dengan sekolah-sekolah
04:03formal,
04:04Mas Ibrahim.
04:05Oke.
04:06Tapi kalau misalkan
04:07untuk kriterianya,
04:08seperti apa?
04:10Misalkan yang disebut
04:11bandel,
04:12yang disebut
04:12nakal,
04:13apakah ini
04:13indikasinya
04:15akan beda-beda?
04:18Atau seperti apa sih,
04:19Mbak Feli?
04:21Betul.
04:21Menurut
04:22informasi yang
04:23barusan,
04:24berarti kan anak
04:24nakal itu yang
04:25melakukan
04:25tauran,
04:27narkoba,
04:28ngeleng,
04:28tidak masuk sekolah,
04:30bolos.
04:30Nah, ini yang harus
04:31dikaji lebih dalam,
04:32Mas Ibrahim,
04:33karena bandel,
04:34ini kan masih
04:34perseksi ya.
04:36Anak dikatakan
04:37tidak sesuai
04:38dengan usianya
04:39adalah jika
04:40dia tidak,
04:41dia mengganggu
04:42untuk dirinya sendiri
04:43dan mengganggu
04:44lingkungan sekitarnya.
04:46Oke,
04:46anaknya sekolah,
04:47apakah kalau anak sekolah
04:48dikatakan bandel
04:49atau tidak bandel?
04:50Oke,
04:51anaknya bolos,
04:52kriteria bolos ini
04:53berapa kali boloskah
04:54sampai dikatakan bandel?
04:56Oke,
04:56anaknya misalnya
04:57terlibat tauran,
04:59terlibat tauran ini
05:00mereka pencetusnya kah?
05:01Atau mereka memang
05:02ada di lingkungan itu
05:03atau ada di tempat
05:04lokasinya?
05:05Apakah langsung
05:06dicap anak bandel?
05:07Nah,
05:07kriteria ini
05:08yang perlu dimatangkan
05:09sehingga
05:10tidak seperti
05:11hangat-hangat
05:12sementara
05:12setiap anak yang bolos
05:13akan jadi ancaman
05:15nantinya.
05:16Awas nanti masuk ke wamil,
05:17awas nanti
05:18berhubungan dengan TNI,
05:19gitu ya.
05:20Padahal itu nanti
05:21tidak berdampak signifikan
05:22kalau
05:23pembagian kriterianya
05:24tidak valid
05:25di depan,
05:26Mas Ibrahim.
05:27Oke,
05:27ini sebetulnya memang
05:28ditegaskan bukan
05:29wajib militer
05:30sebetulnya Mbak Velia,
05:31tapi ada
05:32pembinaan karakter
05:33di barak militer.
05:35Nah,
05:35untuk menentukan
05:37siapa yang masuk,
05:38siapa yang harus dibawa,
05:40ini ranahnya siapa sih?
05:41Mbak Velia,
05:42apakah pihak sekolah
05:43atau dinas pendidikan
05:44daerah?
05:45yang bisa menentukan
05:48karakter anak
05:49satu,
05:50wali kelasnya,
05:50Mas,
05:51karena yang tiap hari
05:51berurusan.
05:53Dua,
05:53guru-guru mata pelajaran,
05:55Mas.
05:56Tiga,
05:56kalau dia punya
05:57guru panselor
05:57atau psikolog sekolah
05:59bisa juga menentukan.
06:00Jadi,
06:01tidak serta-merta
06:01hanya karena opini
06:02subjektivitas
06:04dari kepala sekolah
06:05atau guru yang bilang
06:06si A bandel,
06:08si A nakal,
06:09ternyata tidak ada
06:09praktisi
06:10atau tenaga ahli
06:11di dalamnya,
06:12itu kan jadinya subjektif.
06:13dan nantinya
06:14tidak efektif
06:15karena tidak ada
06:16standar yang baku,
06:18Mas.
06:18Jadi,
06:19perlu ada
06:19istilahnya
06:21di pendekatan
06:23terlebih dahulu
06:23atau beberapa kali
06:25agar si A nak
06:26bisa berubah
06:27dari sekolah
06:28internal sendiri
06:29sebelum dikirim
06:29ke barang militer?
06:32Betul,
06:33Mas.
06:33Jadi,
06:34kalau dikirim ke barang militer
06:35kalaupun nanti
06:35akhirnya kesampaian ya
06:37seperti ini,
06:38itu harus ada
06:39sosialisasi dulu
06:40ke siswanya,
06:41Mas,
06:41bahwa akan ada
06:42perilaku
06:43atau perlakuan
06:44khusus terhadap
06:45anak-anak yang masuk
06:46pada kriteria
06:46yang sudah disepakati.
06:48Orang tuanya juga
06:49perlu diinformasikan
06:50bahwa
06:50anaknya sudah masuk loh,
06:53alarm-alarm sudah masuk
06:54dari 10 indikator
06:55sudah ada setengahnya.
06:57Gurunya juga digembeling
06:58apakah anaknya
06:59bisa berubah
07:00atau butuh perhatian
07:02khusus dari
07:02misalnya
07:03pelajarannya bagus kok,
07:05di sekolah aman kok,
07:07kenapa tiba-tiba
07:08gurunya bilang
07:09dia nakal
07:09atau bahkan temannya
07:10yang melaporkan
07:11dia nakal.
07:12Nah ini harus ada
07:13konsep dasar
07:14yang matang
07:14dan pengujian
07:15yang cukup lama
07:16nih Mas,
07:17karena ada trial error,
07:18uji coba lagi
07:19penilaiannya valid
07:20atau tidak,
07:21ada sekelompok
07:22yang dinyatakan
07:23masuk kriteria,
07:24kita lihat
07:24perilakunya
07:25selama beberapa waktu,
07:27apakah betul
07:27masuk kriteria yang itu.
07:29Jadi penelitiannya
07:30harus cukup panjang
07:31dan komprehensif
07:31Mas Ibrahim.
07:32harus ada kajian
07:33mendalam
07:34agar siswa juga
07:35bisa
07:36jika betul
07:37memang membutuhkan
07:38pendidikan di militer
07:40ini bisa menjadi
07:41solusinya.
07:42Terima kasih.
07:43Felicitas
07:44Kaban,
07:45psikolog pendidikan
07:45dan anak
07:46telah berbagi pandangan
07:47di program
07:48Kompas Malam
07:48hari ini.
07:50Malam Mas Ibrahim.
07:51Selamat menikmati.

Dianjurkan