Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
JAKARTA, KOMPASTV - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman enggan mengekspor beras dalam negeri meski sudah diizinkan Presiden Prabowo.

Ia ingin memastikan stok dalam negeri tercukupi lebih dahulu.

"Kita upayakan dulu, stok kita berkuat. Yang penting, kita dulu cukup dalam negeri. Bila perlu kita siapkan betul-betul, lebih dari cukup bila perlu. Kenapa? Iklim tidak bersahabat? Kita harus mengantisipasi terburuk. Jangan sampai terjadi seperti Jepang, Malaysia dan Filipina," jelas Mentan Amran kepada media, Sabtu (26/4/2025).

Amran juga memuji produksi beras dalam negeri lompatannya sesuai BPS berkat perintah gagasan besar oleh Bapak Presiden Republik Indonesia.

"Beliau luar biasa menerbitkan impres dengan perpres 4 di saat kepemimpinan 100 hari. Ini mempermudah petani kita untuk mengakses sarana produksi, khususnya pupuk. Jumlahnya ditambah, kemudian regulasinya disederhanakan. Dan itu berdampak pada produksi," kata Amran.

Amran pastikan Indonesia kini surplus, di tengah negara tetangga, Malaysia, Filipina, dan Jepang kesulitan pangan.

Video Editor: Agung

#mentanamran #eksporberas #prabowo

Baca Juga Momen Jokowi Berdoa Depan Peti Paus Fransiskus: Saya Ditugaskan Presiden di https://www.kompas.tv/internasional/589615/momen-jokowi-berdoa-depan-peti-paus-fransiskus-saya-ditugaskan-presiden



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/589624/alasan-mentan-amran-tolak-ekspor-beras-meski-diizinkan-prabowo
Transkrip
00:00Pak Amra, kemarin Pak Prabowo sudah mengizinkan kita untuk ekspor beras, itu gimana Pak tanggapannya kemarin?
00:07Kita upayakan dulu, stok kita perkuat.
00:10Produksi kita lompatannya sesuai BPS, bukan kata saya itu Januari sampai April itu, kurang lebih 50-60%, 62%.
00:21Nah ini berkat kerja keras kita semua atas perintah gagasan besar oleh Bapak Presiden Republik Indonesia.
00:28Beliau luar biasa menerbitkan impres dengan perpres 4 di saat kepemimpinan 100 hari.
00:38Ini mempermudah petani kita untuk mengakses sarana produksi khususnya pupuk.
00:43Jumlahnya ditambah, kemudian regulasinya disederhanakan dan itu berdampak pada produksi.
00:51Kemudian tim-tim teman-teman PPL se-Indonesia kompak solid, kepada dinas pertanian se-Indonesia kompak solid untuk mengangkat produksi.
01:02Di saat, saat ini kita surplus di saat negara sahabat, negara tetangga Malaysia, Filipina dan Jepang kesulitan pangan.
01:13Itu kebanggaan kita.
01:14Penyebabnya sampai 93 ribu perkilau itu penyebabnya apa ya Pak di Malaysia?
01:18Bukan, itu di Jepang itu produktivitas.
01:21Baru saja kami ketemu Menteri Pertanian Malaysia.
01:25Itu produktivitas, karena ada climate change, perubahan iklim.
01:30Kemudian kita mengantisifikasi kembali perubahan iklim itu dengan langkah cepat, yaitu kompanisasi.
01:36Nah ini mungkin yang tidak dilakukan.
01:39Sehingga mereka belajar ke Indonesia.
01:43Minta belajar, saya katakan kita terbuka.
01:46Minta belajar tentang benih, tentang water management, tentang sumur dangkal, sumur dalam, irigasi pompa, irpom.
01:55Kita kenal itu.
01:56Mereka akan kirim timnya belajar di Indonesia.
02:00Pak tadi Pak Wamentan sempat bilang ada lembaga AS yang bilang kalau misalnya ada pihak-pihak yang ingin di Indonesia tempat impor beras itu apa?
02:07Oh kemarin yang kami dapat lembaga Amerika Serikat, itu USD ya, itu mengatakan bahwa produksi Indonesia melompat tinggi.
02:24Dan kata-katanya itu mengecewakan eksportir negara lain.
02:32Sangat menarik, karena diprediksi produksi kita 34 lebih juta tahun, dari target kita 32.
02:40Moga-moga itu tercapai.
02:41Dan ada keyakinannya di atas.
02:44Ada keyakinan kami produksi tahun ini di atas daripada ditargetkan pemerintah.
02:49Jadi ada negara-negara yang kok ingin di Indonesia tempat impor gitu ya Pak?
02:52Oh itu sudah pasti. Sudah tidak ada satupun negara di dunia menginginkan, khususnya eksportir, menginginkan Indonesia sewaspada.
03:01Kenapa? Kita adalah pasarnya.
03:02Iya kan? Itu pasti. Itu normal. Normatif. Itu sangat normal.
03:09Oke.
03:09Pak Amraj, kemarin Pak Prabowo sudah mengizinkan kita untuk ekspor beras. Itu gimana Pak tanggapannya kemarin?
03:16Kita upayakan dulu, stok kita perkuat.
03:18Artinya kita bakal ekspor beras sesuai dengan arahan Pak Prabowo?
03:23Yang penting, kita dulu cukup dalam negeri.
03:26Bapak?
03:26Kita harus siap kecukupan kita bila perlu. Kita siapkan betul-betul lebih dari cukup bila perlu.
03:37Kenapa? Iklim tidak bersahabat. Kita harus mengantisipasi terburuk.
03:43Jangan sampai terjadi seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina.
03:48Saya Tifa Solaesan.
03:53Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
03:59Kompas TV, independen dan percaya.
04:01Jalkan Kompas TV, Indonesia danwellya.
04:04Jalkan Kompas TV flasih
04:14Jalkan Kompas TV, panden dan percaya.

Dianjurkan