Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dihadapkan pada tantangan fiskal yang sangat berat. Beban utang jatuh tempo yang harus dilunasi sepanjang tahun 2025 mencapai angka fantastis Rp 800,33 triliun.
Angka ini jauh melampaui beban utang jatuh tempo pada tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp 434,29 triliun.
Dari total Rp 800,33 triliun tersebut, sebesar Rp 705,5 triliun berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 94,83 triliun dari pinjaman. Dengan waktu efektif yang tersisa hanya sembilan bulan, pemerintah dituntut untuk melakukan pengelolaan anggaran yang sangat cermat dan memastikan likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban ini.
Link Terkait:
https://www.suara.com/bisnis/2025/04/23/130032/juni-mengerikan-menanti-prabowo-beban-utang-jatuh-tempo-capai-rp-178-triliun-warisan-pandemi?page=1
#UtangNegara#Prabowo
VO/Video Editor: Akbar/Indra
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom
Angka ini jauh melampaui beban utang jatuh tempo pada tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp 434,29 triliun.
Dari total Rp 800,33 triliun tersebut, sebesar Rp 705,5 triliun berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp 94,83 triliun dari pinjaman. Dengan waktu efektif yang tersisa hanya sembilan bulan, pemerintah dituntut untuk melakukan pengelolaan anggaran yang sangat cermat dan memastikan likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban ini.
Link Terkait:
https://www.suara.com/bisnis/2025/04/23/130032/juni-mengerikan-menanti-prabowo-beban-utang-jatuh-tempo-capai-rp-178-triliun-warisan-pandemi?page=1
#UtangNegara#Prabowo
VO/Video Editor: Akbar/Indra
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: https://www.facebook.com/suaradotcom
Instagram:https://www.instagram.com/suaradotcom/
Twitter: https://twitter.com/suaradotcom
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dihadapkan pada tantangan fiskal yang sangat berat.
00:05Beban utang jatuh tempo yang harus dilunasi sepanjang tahun 2025 mencapai angka fantastis Rp800,33 triliun.
00:15Angka ini jauh melampaui beban utang jatuh tempo pada tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp434,29 triliun.
00:24Dari total Rp800,33 triliun tersebut sebesar Rp705,5 triliun berasal dari Surat Berharga Negara atau SPBN dan Rp94,83 triliun dari pinjaman.
00:40Dengan waktu efektif yang tersisa hanya 9 bulan, pemerintah dituntut untuk melakukan pengelolaan anggaran yang sangat tepat dan cermat
00:47dan memastikan likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban ini.
00:52Data dari dokumen Kementerian Keuangan yang diperoleh pada Rabu 23 April 2025
00:58mengungkapkan rincian pembayaran utang jatuh tempo per bulan sepanjang tahun ini.
01:03Di awal tahun, pemerintah telah melakukan pembayaran utang sebesar Rp37,7 triliun pada Januari,
01:10Rp48,9 triliun pada Februari, dan Rp23,3 triliun pada Maret.
01:16April dan Mei masih relatif lebih ringan dengan masing-masing Rp22 dan Rp42,4 triliun.
01:23Namun, Juni 2025 menjadi bulan yang sangat kursial dan menantang.
01:28Pada bulan tersebut, pemerintah harus menyiapkan dana sebesar Rp178,9 triliun untuk melunasi utang jatuh tempo.
01:36Angka ini menjadikan Juni sebagai puncak tekanan fiskal terkait pembayaran utang di tahun ini.
01:42Setelah Juni yang menguras kas negara, beban pembayaran utang akan terus berlanjut dengan rincian sebagai berikut.
01:48Juli sebesar Rp34,7 triliun, Agustus melonjak menjadi Rp105,3 triliun, September Rp50,7 triliun, Oktober kembali signifikan di angka Rp100,7 triliun, November Rp28,7 triliun, dan Desember sebesar Rp32,1 triliun.
02:09Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa penumpukan utang jatuh tempo pada tahun 2025 adalah konsekuensi dari pandemi COVID-19.
02:19Pada saat itu, Indonesia membutuhkan belanja tambahan hampir Rp1.000 triliun untuk menangani dampak pandemi.
02:25Narikan utang tersebut dilakukan melalui skema burden sharing bersama Bank Indonesia dengan menggunakan surat utang negara yang maturitasnya maksimal 7 tahun.
02:34Dan Sri Mulyani menambahkan, itu adalah biaya pandemi yang mayoritas kita isu surat utang yang berdasarkan agreement.
02:43Waktu itu, Komisi 11, kami dengan BI melakukan burden sharing karena neraca BI tetap baik, fiskalnya tetap kredibel, politik juga acceptable.
02:55Kita akhirnya menyetujui menyepakati instrumen tersebut, kata bendahar negara itu.
03:01Beban utang jatuh tempo yang sangat besar pada tahun 2025 menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Prabowo Subianto.
03:09Pemerintah perlu menyusun strategi fiskal yang jitu untuk memastikan likuiditas yang cukup dan menjaga stabilitas ekonomi.
03:18Pengelolaan utang yang transparan dan akuntabel juga menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan investor dan masyarakat.
03:25Mengingat, kondisi ini, prioritas belanja negara perlu ditinjau ulang.
03:31Dan efisiensi belanja harus ditingkatkan.
03:34Selain itu, upaya meningkatkan penerimaan negara dari berbagai sektor juga menjadi sangat penting.
03:39Selain itu, upaya meningkatkan penerimaan negara tersebut,