Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 4/14/2025
Tiga emiten Grup Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk dan PT Petrosea Tbk dipastikan tak masuk dalam daftar evaluasi indeks MSCI per Mei 2025. Meski tak masuk daftar evaluasi indeks MSCI terbaru, tiga emiten tersebut justru menguat signifikan pada sesi I, Senin (14/4/2025) dengan saham CUAN dan BREN ditutup melesat masing-masing 8,75% dan 8,25%.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Thank you very much.
00:30Di indeks MSCI terbaru, tiga emiten tersebut justru menguat signifikan pada sesi pertama Senin 14 April 2025 dengan samcuan dan brand ditutup melesat masing-masing 8,75% dan 8,25%.
00:48Morgan Stanley Capital International atau MSCI mengumumkan tiga emiten milik Konglomerat Indonesia Prayogo Pangestu tak masuk dalam daftar inklusi MSCI pada review indeks Mei 2025.
01:00Tiga emiten tersebut yakni PT. Barito Renewable Energy TBK, PT. Petrindo Jaya Kreasi TBK, dan PT. Petrosi TBK.
01:07Dalam pengumuman pada Jumat 11 April 2025, MSCI menyampaikan bahwa mereka tengah meninjau kemungkinan perubahan aturan yang dapat mengecualikan saham-saham di bursa efek.
01:15Dari MSCI Global Investable Market Index, pengecualian ini berlaku bagi saham yang dalam 12 bulan terakhir pernah tercatat dalam pengumuman initial market activity dan atau masuk ke pepan pemantauan karena nanya pergerakan harga yang tak wajar.
01:28Terkait pengumuman terbaru, indeks MSCI, tiga emiten grup Prayogo Pangestu justru mencatatkan pergerakan positif hingga akhir sesi pertama Senin.
01:37Sempat mengalami koreksi pada awal pembukaan perdagangan, namun ketiga emiten Prayogo Pangestu berhasil naik signifikan di sesi pertama.
01:42Dengan kenaikan tertinggi dipimpin saham cuan yang naik 8,75% ke posisi Rp6.525, disusul saham brand melesat 8,25% ke level Rp5.575, dan terakhir saham PTRO menguat 6,22% ke level Rp2.390 persaham.
01:58Sebagai catatan, keputusan terbaru MSCI yang tidak memasukkan tiga emiten grup Barito dalam indeks MSCI per Mei 2025, merupakan kelanjutan dari perlakuan khusus yang juga diterapkan dalam kajian indeks Februari lalu.
02:08Seat itu MSCI menilai saham-saham tersebut belum cukup layak diinvestasikan, termasuk karena potensi konsentrasi kepemilikan berbagai sumber IDX Channel.

Recommended