Bursa Wall Street berakhir di zona merah pada Kamis, menghentikan kenaikan beruntun terpanjang bagi indeks Nasdaq dan S&P 500. Dimana keduanya menguat 8 dan 9 hari beruntun atau terpanjang dalam dua tahun. Sentimen utama adalah imbal hasil US Treasury kembali melesat, setelah lelang surat utang 30-tahun yang mengecewakan dan komentar dari Chairman Federal Reserve Jerome Powell. Powell mengatakan / pejabat the Fed "tidak yakin" suku bunga cukup tinggi untuk mengendalikan inflasi dan mungkin tidak mendapatkan lebih banyak bantuan dari membaiknya pasokan barang/ jasa dan tenaga kerja. Dengan demikian pasar menilai Powell "mengambil sudut pandang hawkish lagi, yang mana perjuangan melawan inflasi belum dimenangkan dan jika kondisi perekonomian memungkinkan, mereka tidak akan ragu untuk menaikkan suku bunga lagi. Hal ini memberikan tekanan pada saham.
Category
📺
TVTranscript
00:00 Selamat pagi pemirsa bagi anda yang baru bergabung bersama kami.
00:03 Anda kembali menjauhkan segmen marketbuzz.
00:06 Saham PT MAP Aktif Adi Perkasa pada perdagangan kemarin tercatat kembali menguat 1,97% ke level 775.
00:14 Dan dalam sepekan sahamnya pemirsa telah menguat sekitar 3,33%
00:19 di tengah masih maraknya aksi boykot produk-produk asal Amerika Serikat.
00:27 Saham PT MAP Aktif Adi Perkasa TBK pada penutupan perdagangan kemarin tercatat naik 1,97% ke level 775 rupiah per saham.
00:37 Peguatan terjadi di tengah masih ramahnya aksi boykot produk-produk induk usaha emiten berkode saham MAPA ini,
00:44 yakni PT Mitra Adi Perkasa TBK.
00:46 Sepanjang perdagangan kemarin saham MAPA bergerak di kisaran level 760 hingga 800.
00:52 Dan dalam sepekan saham emiten retail ini telah menguat 3,33% meski dalam sebulan saham MAPA justru melemah 7,19%.
01:01 MAP Aktif Adi Perkasa sendiri merupakan anak usaha dari PT Mitra Adi Perkasa TBK,
01:07 di mana produk-produk yang dijual di gerai MAPA sebagian besar merupakan produk olahraga
01:12 seperti Skechers, New Balance, Rebook, Converse, dan gerai olahraga seperti Planet Sports dan Sports Station.
01:19 Tak hanya produk olahraga dan gerai olahraga, MAPA juga mengelola produk mainan dan lainnya untuk anak
01:26 seperti Lego, Bandai, dan Kids Station.
01:28 Meski aksi boykot terhadap merek-merek asal Amerika Serikat masih berlangsung hingga saat ini,
01:33 namun aksi boykot ini nyatanya tidak terlalu berpengaruh cukup lama terhadap saham grup Mitra Adi Perkasa.
01:39 Hal itu terbukti dengan saham Mitra Adi Perkasa yang pada perdagangan kemarin
01:43 menguat 0,6% ke level 1,665 rupiah per saham.
01:48 Berbagai sumber IDX Channel.
02:18 Indeks harga saham gabungan pada perdagangan 9 November 2023 ditutup menguat 0,5% ke level 6.838,23.
02:27 Sempat dibuka melemah, IHSG berbalik menguat hingga penutupan sesi pertama
02:31 dan konsisten di zona hijau pada sesi kedua perdagangan.
02:35 Penguatan yang terjadi kemarin ditopang oleh tujuh sektor saham,
02:39 di mana sektor infrastruktur menjadi pendorong penguatan terbesar dengan kenaikan 7,5%.
02:44 Diikuti sektor keuangan yang naik dan sektor energi yang naik masing-masing 0,5% dan 0,36%.
02:51 Kenaikan sektor infrastruktur terutama ditopang oleh saham Bariton Renewables Energy TBK atau BREN
02:58 yang naik signifikan hingga 18,75% ke level 5.225.
03:04 Penguatan ini membawa kapitalisasi saham Bariton Renewables menyalip PT Bayan Resources TBK
03:09 di posisi ketiga emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia
03:14 dengan nilai market cap Rp699 triliun.
03:17 Kenaikan saham emiten konglomerasi Prayogo Pangestu tidak hanya dialami oleh saham BREN,
03:24 namun juga terjadi pada saham PT Petrindojaya Kreasi TBK atau Cuan yang naik 7,69%,
03:31 kemudian saham BRPT yang naik 4,9% serta saham TPIA yang menguat 0,34%.
03:39 Berbagai Sumber IDX Channel
03:42 Dan pemirsa berikut adalah data agenda ekonomi dan juga emiten serta update dari Bursa Asia
03:51 dimana dari Asia Pemirsa ada data pinjaman Nabaru China,
03:54 kemudian ada pertumbuhan utang kumulatif China, PDB Hong Kong year on year,
03:59 dan dari AS Pemirsa yang sudah rilis atau sudah disaksikan semalam
04:05 ada pidato ketua Dewan Gubernur VAT Jerome Powell
04:08 dan ada informasi posisi cadangan di Bank Federal Reserve.
04:12 Dari Eropa ada pidato Gubernur ICB Christine Lagarde.
04:15 Dari emiten pemirsa ada CO Rups, KO Bx Rups, SGER DPS Dividend Tunai,
04:22 SIKO DPS Dividend Tunai, SOHO, akhir perdagangan nominal lama Stock Split,
04:28 Hukum Dividend Tunai, serta TSP Pemirsa, X Dividend Tunai.
04:35 Update dari Bursa Asia Pemirsa pada pagi hari ini apakah sejalan dengan Bursa Amerika Serikat
04:45 yang cenderung bergerak di teritori negatif ditutup di zona merah?
04:49 Kita lihat Nikkei dari Jepang juga turun 0,82%,
04:53 Straight Times turun 0,61%, Kospi turun 0,88%, Hang Seng turun 0,92%.
04:59 Semuanya kompak meloma pembukaan perdagangan jelang akhir pekan ini.
05:05 Apakah ini karena komentar dari ketua Bank Central Amerika Serikat, The Fed, Jerome Powell semalam
05:11 yang kembali menunjukkan ada nada-nada haukis atau peluang kenaikan suku bunga lebih lanjut?
05:16 Kita akan membahasnya pada pagi hari ini.
05:18 Pemirsa bersama Andika Ciptalabora, analis dari PTK Kanaka, Hita Solvera.
05:23 Apa kabar Mas Andika?
05:25 Halo, selamat pagi Mbak Prisa dan teman-teman semua.
05:29 Kabar, puji Tuhan, sehat Mbak.
05:31 Oke, Mas Andika, kira-kira bagaimana peluang dari Indeks Harga Saham Gabungan pada kesempatan kali ini,
05:39 mungkin di akhir pekan ini, mengingatkan semalam Jerome Powell ini mengatakan kepada pasar
05:43 untuk tidak terlalu, kesannya tidak terlalu berpuas diri dululah.
05:46 Karena ini masih ada peluang untuk kenaikan, meskipun tidak mengatakan kenaikan suku bunga,
05:51 tapi dia mengatakan bahwa perang menghadapi inflasi ini belum kita menangkan.
05:56 Berarti kan ada nada-nada haukis di sana dan wallsit turun, mungkin wajar ya,
06:02 karena SNP dan juga Nasdaq sudah menguat 8 dan 9 hari beruntun
06:06 atau penguatan rally harian terpanjang dalam 2 tahun,
06:10 tapi Asia juga melemah pada pagi hari ini.
06:12 Nah, bagaimana tuh peluangnya Mas Andika?
06:14 Oke, memang kalau kita lihat Indeks Amerika mengalami penguatan 8-9 hari perdagangan
06:21 dan memang kenaikan itu sebelumnya disebabkan oleh statement oleh The Fed
06:28 yang memang akan ada tanda-tanda suku bunga,
06:31 tetapi bagi tadi kembali The Fed atau gubernurnya Jerome Powell itu kembali membuat statement
06:40 yang ada indikasi untuk kembali menaikan suku bunga untuk meredam inflasi.
06:47 Dan memang ini wajar ya mbak di respon market Amerika selain adanya profit taking,
06:53 ini juga menjadi sentimen negatif dari pergerakan 3 indeks utama Amerika.
06:59 Dan kalau kita lihat ya, mayoritas indeks Asia seperti Nikkei, Shanghai,
07:06 juga pada awal perdagangan melemah ya,
07:10 karena memang sentimen dari Amerika dan melemahnya 3 indeks utama Wall Street nih mbak.
07:15 Oke, dalam pekan ini sebenarnya YSG itu menguat di Senin,
07:19 kemudian selasa Rabu-nya melemah, kemarin hari Kamis menguat lagi.
07:23 Nah, peluangnya untuk Jumat hari ini merespon komentar dari Ketua The Fed ini
07:27 akan bagaimana mengikuti Bursa Asia cenderung turun juga nggak?
07:30 Karena kemarin juga ditutup di teritori positif.
07:33 Oke, kalau menurut saya sendiri ya,
07:36 untuk IHSG pada perdagangan hari ini akan terkena sentimen dari melemahnya indeks Amerika
07:41 dan juga indeks Asia yang mayoritas juga melemah.
07:46 Kalau secara teknikal juga kemarin itu IHSG sudah kena ya,
07:51 dari target atau resisten si Bonacci Retardsman Golden Ratio 61,8% di 68,38.
07:57 Jadi memang secara teknikal dan sentimen juga ini
08:00 harusnya akan ada pelemahan untuk pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini.
08:07 Dan memang untuk IHSG sendiri supportnya itu di level 67,60 ya,
08:12 lowest pada candle Rabu 8 November tahun 2023, Mbak.
08:18 Oke, berarti ada peluang IHSG memang berbalik arah ke Sonamera pada akhir pekan ini begitu ya?
08:23 Betul, Mbak.
08:25 Tapi kalau kita lihat big picture-nya untuk pasar modal domestik kita sendiri,
08:31 peluangnya akan seperti apa sih jelang-jelang akhir tahun ini, Mas Sandika,
08:34 dan sektor mana yang layak dicermati?
08:37 Oke, Mbak. Kalau memang secara sektor di saat adanya kedidakpastian ekonomi ya,
08:43 akibat penyetanian The Fed yang memang bernada ingin menaikkan suku bunga lagi,
08:48 kembali Mbak kita ke sektor saham-saham defensif nih,
08:53 seperti sektor konsumer, lalu juga telekomunikasi.
08:57 Dan memang kan pada akhir bulan nanti ini akan ada mulai masa kampanye ya,
09:02 yang juga ini akan mendukung atau menjadi sentimen positif untuk sektor konsumer juga.
09:07 Kalau saya sendiri memang akan lebih baik atau safe kita ke saham-saham konsumer ya,
09:12 seperti Mayora, Unilever, Ultrajaya, seperti itu Mbak.
09:17 Atau di saham-saham telekomunikasi seperti Excel, Telkom,
09:20 karena memang di tengah kedidakpastian ekonomi,
09:25 dua sektor ini akan tetap mendapatkan demand ya,
09:29 karena diperlukan oleh masyarakat kebutuhan utama, seperti itu Mbak.
09:33 Oke, berarti masih memilih saham-saham yang cenderung defensif begitu ya?
09:38 Betul Mbak.
09:39 Oke, nanti akan kita bahas lebih jauh mengenai rekomendasi juga dari Kanakahita Solvero, Mas Sandika, dan Pomiarsa.
09:45 Tetaplah bersama kami, karena kami akan segera kembali dengan saham pilihan sesaat lagi.
09:50 [Musik]
09:53 [SUARA KOIN]
09:55 [SUARA RONIN]