Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • yesterday
Koruptor cenderung tidak bertransaksi melalui bank karena sistem perbankan diawasi secara ketat dan meninggalkan jejak digital.
Transcript
00:00In the case of corruption,
00:02not often the case of corruption
00:04made property of corrupt corrupts
00:07to make sure that they are
00:09in the case of corruption.
00:10They can be used to pay for money or money
00:12such as the case of Zaroff Richard
00:14and the case of corruption of minyak goreng.
00:17In the case of Zaroff Richard,
00:19the case of corruption
00:20has managed to pay for a million dollars
00:22in the case of 1 trillion
00:24from the court court.
00:27Dikutip dari laman PPATK dan KPK, koruptor cenderung tidak bertransaksi melalui bank karena sistem perbankan diawasi secara ketat
00:36dan meninggalkan jejak digital yang bisa digunakan oleh aparat penegak hukum untuk melacak aliran dana tersebut
00:43Ada beberapa alasan koruptor tidak menggunakan bank, yaitu mudah dilacak
00:49Transaksi melalui bank terekam secara otomatis dan permanen
00:53Autoritas seperti PPATK atau pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan dapat mendeteksi transaksi mencurigakan
01:01terutama yang tidak sebanding dengan profil keuangan pelaku
01:06Yang kedua, kewajiban pelaporan transaksi mencurigakan
01:10Bank diwajibkan melaporkan transaksi yang mencurigakan atau bernilai besar ke PPATK
01:16Ini membuat koruptor enggan menggunakan bank karena takut terdeteksi
01:20Yang ketiga, aturan KYC dan AML
01:25Biasanya, bank menerapkan kebijakan Now Your Customer atau KYC dan Anti-Money Laundering atau AML
01:36yang mewajibkan identifikasi dan verifikasi identitas nasabah
01:40Kemudian, ancaman pembekuan aset
01:43Dana dalam sistem perbankan bisa dibakukan bila terbukti terkait korupsi
01:47Koruptor lebih memilih bentuk aset lain seperti tunai, properti, atau emas yang lebih sulit dilacak dan disita
01:54Jika membeli properti, biasanya koruptor akan menggunakan nama orang lain sebagai pemilik sah secara hukum
02:02Koruptor lebih sering menggunakan cara-cara seperti barter, pembelian aset atas nama orang lain, pengiriman uang melalui kurir tunai, atau memakai jasa pencucian uang lewat bisnis fiktif atau lintas negara
02:15Terima kasih telah menonton!

Recommended