Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
TANGERANG, KOMPAS.TV - Seorang balita ditemukan tewas dengan sejumlah luka bakar di sebuah rumah kontrakan di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Polisi tengah memburu terduga pelaku yang merupakan kekasih ibu korban.

Membahas kasus ini, sudah bergabung bersama kami Kriminolog Adrianus Meliala.

Baca Juga Kronologi Penemuan Jenazah Balita dengan Luka Bakar di Kontrakan Kekasih Sang Ibu di https://www.kompas.tv/nasional/590163/kronologi-penemuan-jenazah-balita-dengan-luka-bakar-di-kontrakan-kekasih-sang-ibu

#tangerang #kriminal

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/590166/full-kriminolog-soal-balita-tewas-dianiaya-dengan-luka-bakar-di-tangerang
Transkrip
00:00Balita ditemukan tewas dengan sejumlah luka bakar di sebuah rumah kontrakan di kawasan Kosambi,
00:04Kabupaten Tanggerang, Banten, Saudara.
00:06Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku yang diduga merupakan kekasih korban.
00:13Membahas kasus ini sudah bergabung bersama kami,
00:16kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Meilyala.
00:19Selamat petang, Mas Adrianus.
00:23Selamat petang, Mas Yasir.
00:24Melihat kasus ini, Balita yang ditemukan tewas diduga dianiaya,
00:30apa yang bisa Anda baca dari kasus ini?
00:33Cukup sering hal ini terjadi, dan itu umumnya ketika orang dewasa yang menjadi pelakunya
00:40itu melihat anak itu sebagai obyek lemah untuk menjadi sasaran pelampiasan emosinya.
00:47Jadi ketika dia marah kepada pihak lain yang lebih kuat atau di mana pihak itu tidak mampu dia lawan,
00:52lalu kemudian dia lampiaskan kemarahan itu kepada pihak yang lebih lemah dalam hal ini anak-anak.
00:59Itu dalam bahasa psikologi disebut sebagai displacement.
01:02Jadi dalam psikologi dikenal yang namanya mekanisme pertahanan diri,
01:05ketika diri itu dibinta pertanggung jawaban,
01:10dipersalahkan,
01:11atau dianggap tidak becus,
01:12maka kemudian harga dirinya itu lalu menjadi at risk ya,
01:16atau diganggu begitu,
01:18maka kemudian dia mempertahankannya dengan cara membela,
01:23dengan cara mencari kilah,
01:25mencari pemenaran,
01:26dan juga ada yang kemudian mencari subyek yang lebih lemah dalam hal ini displacement.
01:31Nah maka dalam hal ini anak-anak misalnya sering menjadi sasaran ketika orang tua ditegur bosnya di kantor,
01:38dan dia tidak berani melawan,
01:39maka kemudian dia pukul anaknya.
01:40Atau istri ketika dimarahi suami tidak berani melawan,
01:44lalu dia pukul anaknya,
01:45dan seterusnya anak-anak dalam hal ini seringkali menjadi korban dalam hal itu.
01:48Begitu.
01:49Berarti Anda melihat,
01:50meskipun kita masih menunggu ya keterangan resmi dari polisi terkait dengan
01:53apa sebenarnya motif dari tindakan kejising pelaku,
01:57namun Anda membaca ini karena ada motif sakit hati,
02:00ataupun cekcok antara pelaku dengan ibu korban?
02:03Ya ya, jadi mungkin pada hari-hari sebelumnya,
02:05antara ibu dan sang pelaku itu ada cekcok,
02:10lalu kemudian sakit hati,
02:11berarti, maka kemudian lalu dia bawa anaknya ke kontrakannya,
02:16nah ini menarik nih,
02:17pacaran tapi kemudian sang anak sudah lengket pada sang pria,
02:20jangan kata lain,
02:21sudah percaya pula si ibu,
02:23atau mungkin juga si ibu tidak tahu bahwa anaknya diajak ke kontrakan sang pelaku,
02:29lalu kemudian mungkin juga karena ditambah lagi dengan sang anak yang sudah berumur 4 tahun,
02:33sedang lasak-lasaknya gitu ya,
02:35maka kemudian dia pukul anak itu,
02:36lalu kemudian dia bakar untuk menyembunyikan ya,
02:40atau mengalihkan alibi lah begitu ya,
02:43nah menariknya adalah bahwa kebakaran itu,
02:46itu tidak kemudian lalu menghanguskan ya,
02:48mungkin sekali dalam hal ini pola pembakarannya buruk,
02:52sehingga kemudian lalu mati apinya ya,
02:57tidak kemudian membakar kontrakannya,
02:59nah maka ketahuan lah bahwa sebelum korban itu terbakar,
03:06maka sebelumnya sudah mati duluan,
03:07ditandai dengan hasil visum, begitu.
03:09Karena kalau kita lihat dari hasil visum ini,
03:11polisi juga menyatakan bahwa ada luka lebam begitu di sekujur tubuh korban,
03:16apakah ini bisa terindikasi sebelum dibakar ini,
03:20korban juga mendapatkan sejumlah penganyayan dari pelaku?
03:25Kelihatannya begitu ya,
03:26jadi walaupun sudah ada luka bakar yang serius ya,
03:29kalau kita katakan dengan persentase,
03:31maka masih bisa dibaca oleh dunia kedokteran forensik
03:34tentang lebam-lebam tersebut.
03:36Kenapa?
03:37Karena lebam itu berarti pendarahan ya,
03:38pendarahan ada darah membeku begitu,
03:40dan itu masih terlihat pada tubuh korban,
03:44demikian juga pada jalan keluar masuk udara,
03:47itu juga masih kelihatan tertekanan,
03:50dan itu yang kemudian diperkirakan oleh dokter
03:53sebagai yang menyebabkan lalu ada kematian.
03:56Juga jangan lupa bahwa ada luka,
03:59lebam di kepala yang diperkirakan itu ada pukulan mungkin
04:02dari tungkat atau apa,
04:07yang kemudian lalu mengakibatkan darah membeku pada kepala korban.
04:10Nah, sekali lagi bahwa ketika korban sudah meninggal,
04:13untuk kemudian menyabarkan bahwa korban bukan dibunuh,
04:20maka kemudian kos itu kemudian dibakar,
04:22tapi sekali lagi,
04:23terkaitnya pembakaran tidak sempurna,
04:24kepolisian masih bisa mendapatkan jejak jasad si anak.
04:31Baik, Prof, kemudian apa dari kacamata kriminolog,
04:34sebenarnya apa yang akhirnya menjadi trigger begitu,
04:37sehingga pelaku ini tega,
04:39melakukan tindakan yang kita bisa katakan ini sangat keji begitu,
04:43ada penganiayaan di situ,
04:45kemudian ada luka bakar yang ditemukan,
04:47hingga akhirnya balitanya tewas.
04:48Kembali pada analisa ya,
04:51bahwa sebetulnya sang pelaku ini
04:54tengah mempertahankan egonya,
04:56tengah mempertahankan hak dirinya,
04:58maka ada kemungkinan pada waktu dia berkelahi
05:00atau bertengkar dengan pacarnya sang ibu korban,
05:03maka sang ibu korban misalnya mempertanyakan
05:05kapan saya dinikahi,
05:06kamu ini sudah sekian lama tapi tidak mau menikahi saya,
05:09kamu sih gajinya kecil,
05:11kamu sih hanya satpam,
05:12ya begitu-begitu ya,
05:13yang lalu kemudian membuat sang pelaku ini tersinggung,
05:16dan tadi ya, apa, semacam rasa luka batin begitu ya,
05:20dan karena tadi tidak berani melampiaskan kepada sang pacarnya,
05:23maka kemudian dia mencari subjek yang lebih lemah,
05:26anaknya yang kubutuskan sasaran.
05:28Jadi saya kira ini bukan pertengkaran biasa ya,
05:31tapi sudah mulai masuk kepada harga diri pada sang pria, begitu.
05:34Indikasi-indikasi seperti ini apakah bisa terbaca
05:37sehingga tentu ada antisipasi begitu,
05:40dari seorang ibu ataupun seorang perempuan yang memiliki anak?
05:44Wah, saya kira itu amat privat ya,
05:48dan amat personal itu ya,
05:49hal yang bagi banyak orang atau beberapa orang dianggap biasa,
05:53tapi bagi yang bersangkutan dianggap sudah menusuk batin,
05:55dan kemudian lalu hanya dengan melampiaskan secara setara,
06:00yakni pembunuhan,
06:00itu kemudian dianggap cukup.
06:02Jadi saya kira ini susah untuk kemudian kita predik,
06:04apalagi kita jadikan sebagai alat ramal ya,
06:06untuk memperkirakan kasus-kasus ke depan.
06:08Jadi apa yang harus diantisipasi?
06:11Karena kalau kita lihat bukan kasus yang pertama,
06:14dan tentu dari diskusi kita ini harapannya ada hal yang bisa diambil
06:18begitu untuk tindakan preventifnya ke depan.
06:21Jadi tentu saja dengan satu asumsi bahwa perkiraan saya benar ya,
06:25maka bayangkan sang ibu ketika telah membuat pacarnya tersinggung,
06:31kelihatannya sang ibu ini juga kemudian gak mengerti,
06:35gak cukup sensitif bahwa telah menyinggung perasaan sang pacar,
06:39lalu kemudian masih juga menyerahkan anaknya kepada sang pacar.
06:43Ini kalau asumsi bahwa sang anak itu dengan sukarela diserahkan oleh ibunya kepada sang pacar.
06:48Atau mungkin juga sang anak itu diambil secara diam-diam oleh sang pacar.
06:52Tapi kalau misalnya anak itu diserahkan kepada sang pacar,
06:55walaupun sudah dibuat tersinggung oleh sang ibu,
06:58ini mengindikasikan bahwa sang ibu sendiri juga tidak cukup sensitif ini.
07:01Jadi saya kira kepada semua orang,
07:03mungkin lesser learn-nya atau pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa
07:08ketika orang tersinggung, orang sakit hati itu,
07:11lalu kemudian bisa macam-macam manifestasinya,
07:14mulai dari sekedar bahwa dia memendam, menyimpan,
07:18sampai kemudian dia melampiaskannya secara fatal,
07:21dalam bentuk suatu tindakan kekerasan yang kita tidak duga,
07:24sebagaimana terjadi pada kasus ini.
07:25Begitu.
07:26Baik.
07:27Terima kasih.
07:28Kriminal Universitas Indonesia Adrianus Meliala telah berbagi perspektifnya terkait dengan kasus ini.
07:34Salam sehat, Prof.

Dianjurkan