JAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Mahkamah Agung, Yanto, mengatakan akan mengambil langkah cepat guna mengantisipasi terjadinya judicial corruption yang melibatkan hakim, seperti dalam pola promosi dan pola mutasi.
Hal ini sebagai upaya pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan.
"Mahkamah Agung akan menerapkan SMAP majelis atau sistem robotik. Jadi nanti penunjukan majelis itu akan dilakukan secara mesin," ungkapnya.
Dengan sistem ini, artinya penunjukkan hakim baik di tingkat pengadilan negeri maupun pengadilan tinggi, akan melalui sistem dan tidak lagi ditunjuk oleh misalnya wakil ketua atau ketua. Tidak ada intervensi dalam penunjukkan hakim.
Saksikan selengkapnya dalam Dipo Investigasi KompasTV.
https://www.youtube.com/live/UKAh9YOJjSY?si=HWS1odxR0yCFQ-MJ
#korupsi #dugaansuap #eksporminyakgoreng
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/588616/berantas-mafia-peradilan-ma-penunjukkan-majelis-hakim-pakai-sistem-komputer-dipo-investigasi
Hal ini sebagai upaya pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan.
"Mahkamah Agung akan menerapkan SMAP majelis atau sistem robotik. Jadi nanti penunjukan majelis itu akan dilakukan secara mesin," ungkapnya.
Dengan sistem ini, artinya penunjukkan hakim baik di tingkat pengadilan negeri maupun pengadilan tinggi, akan melalui sistem dan tidak lagi ditunjuk oleh misalnya wakil ketua atau ketua. Tidak ada intervensi dalam penunjukkan hakim.
Saksikan selengkapnya dalam Dipo Investigasi KompasTV.
https://www.youtube.com/live/UKAh9YOJjSY?si=HWS1odxR0yCFQ-MJ
#korupsi #dugaansuap #eksporminyakgoreng
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/588616/berantas-mafia-peradilan-ma-penunjukkan-majelis-hakim-pakai-sistem-komputer-dipo-investigasi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Intro
00:00Terjeratnya empat hakim dalam kasus suap tentu mencoreng maruah Mahkamah Agung
00:22Terlebih para hakim ini memiliki prestasi mentereng dalam karir kehakiman mereka
00:27Hakim Muhammad Arief Nurianta yang berusia 53 tahun ini adalah lulusan magis terhukum Universitas Diponegoro
00:35Jabatan ketua pengadilan negeri di sejumlah daerah telah iruduki
00:39Terakhir, Arief menuduki jabatan sebagai ketua pengadilan negeri Jakarta Selatan
00:44Sosok Arief dikenal sebagai sosok panutan di pengadilan negeri Jakarta Selatan
00:49Terlihat dari fotonya yang terpampang di situs pengadilan negeri Jakarta Selatan
00:53Yang disertai dengan tulisan role model
00:56Lalu ada hakim Ali Muhtaro
00:59Hakim berusia 52 tahun ini merupakan hakim ad hoc tipikor pengadilan negeri Jakarta Pusat
01:05Hal ini membuatnya selalu bersentuhan dengan perkara korupsi
01:08Sejumlah kasus korupsi besar pernah ia tangani
01:12Di antaranya kasus korupsi impor gula kemendak
01:14Korupsi asabri
01:16Korupsi ex-gubernur Papua
01:18Lukas NMB
01:19Serta korupsi BTS Kemenkominfo
01:22Selanjutnya ada nama hakim Juyamto
01:25Hakim berusia 58 tahun ini merupakan alumni dari Universitas 11 Maret Surakarta
01:30Kutip dari situs pengadilan negeri Jakarta Selatan
01:32Juyamto baru saja mendapat penghargaan sebagai alumni terbaik dari kampusnya
01:37Sebagai bentuk apresiasi
01:39Atas kiprahnya di bidang hukum
01:40Juyamto beberapa kali menjabat sebagai ketua pengadilan negeri di sejumlah daerah
01:46Juyamto juga dikenal aktif dalam kepengurusan ikatan hakim Indonesia
01:51Dan terakhir ada nama hakim Agam Syarif Baharudin
01:55Hakim berusia 56 tahun ini merupakan lulusan magister hukum Universitas 11 Maret
02:01Agam pernah menjabat sebagai ketua pengadilan negeri Demak
02:04Sebelum akhirnya menjalankan tugas sebagai hakim di pengadilan negeri Jakarta Pusat
02:09Saya sudah bersama dengan jurubicara MA sekaligus hakim Agung MA
02:26Dengan Profesor Yanto
02:27Pak Yanto terima kasih bentuk wakumnya Pak
02:29Terima kasih
02:29Pak Yanto kita tahu bahwa 4 hakim Pak
02:33Yang kemudian dijadikan tersangka oleh kejaksaan Agung
02:36Terkait dengan ekspor CPO atau minyak sawit mentah Pak
02:41Ini begitu minta perhatian publik Pak
02:44Dan banyak kemudian yang berpikir bahwa ini mendegradasi kepercayaan publik terhadap hakim
02:49Bagaimana kemudian MA menyikapi hal ini?
02:52Sedikit banyak peristiwa ini tentunya akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat
02:57Tentang pandangan masyarakat
02:59Tentang peradilan dan makam agung khususnya
03:02Namun begitu makam agung memastikan
03:06Telah mengambil langkah-langkah yang cepat
03:09Celah-celah yang memungkinkan terjadinya judicial corruption
03:13Yang melibatkan hakim harus segera ditutup
03:16Seperti pola promosi, pola mutasi
03:19Dan juga makam agung akan menerapkan semap majelis
03:24Sistem robotik
03:26Jadi nanti penunjukan majelis itu akan dilakukan secara mesin
03:30Kalau makam agung kan sudah mas
03:32Kalau dulu kan berbulan-bulan ya
03:34Sekarang 90 hari harus sudah diputus itu
03:37Kedepannya nanti akan ke bawah
03:41Ada sistem robotik artinya penunjukan hakim
03:44Baik di tingkat pengadilan negeri maupun pengadilan tinggi
03:47Ini akan by system
03:49Tidak lagi ditunjuk oleh misalnya wakil ketua atau ketua PM
03:52Iya, di makam agung sudah berlaku
03:54Sudah berlaku kurang lebih 7 bulan
03:59Dan itu artinya juga dipastikan bahwa
04:01Mesin ini akan betul-betul tidak bisa diintervensi siapapun
04:05Karena dari kasus 4 hakim ini
04:07Memang titik celahnya ada di penunjukan hakim
04:10Yang kemudian mengepalai perkara tersebut ya Pak ya
04:12Oke
04:12Ada juga soal evaluasi promosi dan mutasi Pak
04:17Bagaimana kemudian nanti mekanisme ke depan
04:19Ya, promosi dan mutasi itu nanti harus ada
04:23Kemarin hasil rapin
04:24Harus ada penjamin individu
04:27Penjamin individu?
04:27Iya, perorangan menjamin kualitas yang akan diusulkan
04:31Kemudian juga harus ada rekomendasi dari bawas
04:35Oke
04:36Iya, seperti
04:37Oke, sebelumnya itu tidak ada Pak?
04:39Kalau penjaminan individu belum ada
04:41Oke, terkait dengan saat gasus Pak
04:43Mungkin saat gasus yang kemudian sudah dibentuk ya Pak ya oleh MA
04:48Kedepan ini akan berjalan seperti apa?
04:50Karena kalau kita lihat ternyata
04:51Cukup banyak rentetan kasus hakim yang menerima suap
04:54Apakah ini bisa menjamin bahwa
04:56Saat gasus ini betul-betul akan meminimalisir Pak
04:58Praktik-praktik tersebut?
04:59Jadi tentang saat gasus ini
05:01Sebenarnya sudah berjalan lama ya
05:04Dan dilaksanakan di lingkungan mahkamah agung
05:06Karena dipandang berhasil
05:08Maka tugas saat gasus ini diperluas
05:11Kelingkup pengadilan di wilayah
05:14Oke
05:14Kemudian saat gasus ini merupakan bagian dari bawah sebetulnya
05:18Yang memiliki penugasan khusus untuk memastikan
05:22Proses bisnis
05:23Proses bisnis di mahkamah agung
05:25Dan pengadilan di bawahnya
05:27Yang selama ini telah berjalan sebagai menemersinya
05:30Transparan dan akuntabel
05:32Selain itu saat gasus juga merupakan
05:35Tol untuk mencegah terhadap potensi penyimpangan
05:39Yang terjadi selama ini
05:42Artinya saat gasus juga akan mengawasi panitra ini Pak
05:46Oh iya semuanya
05:47Termasuk
05:48Saya pastikan mahkamah agung
05:50Akan tetap mewujudkan visi dan misinya
05:53Yang digariskan oleh pimpinan mahkamah agung
05:56Sebagai lembaga peradilan yang agung
05:58Dengan memastikan jiru korupsi di seluruh pengadilan di Indonesia
06:02Dan itu yang akan diawasi betul oleh mahkamah agung
06:05Satgasus mahkamah agung
06:06Pak, sebelumnya Pak Yanto juga sudah menyatakan bahwa
06:09Empat hakim Pak
06:10Yang ditetapkan sebagai tersangka ini
06:12Sudah diberhentikan secara sementara ya Pak ya
06:14Itu berarti hak-haknya masih diberikan Pak
06:17Seperti gaji dan lain-lain selama proses hukum berlangsung?
06:19Berlangsung
06:19Ya jadi begini
06:20Dia akan diberhentikan sementara
06:23Sambil menunggu putusan yang berkekuatan hukum tetap
06:28Seperti itu
06:28Kalau inkrah
06:29Dinyatakan bersalah
06:31Akan diberhentikan dengan tidak hormat
06:33Tanpa uang pensiun
06:34Tanpa uang pensiun?
06:36Iya
06:36Oke
06:36Artinya selama proses hukum berjalan
06:39Mereka masih mendapatkan haknya
06:41Seperti gaji dan lain-lain
06:42Gaji
06:42Tapi tunjangan kan enggak lagi
06:44Tunjangan tidak ya Pak
06:45Karena tidak menjalankan tugas lagi
06:46Oke
06:46Melihat kasus yang kemudian menyita perhatian publik Pak
06:50Khususnya terkait dengan
06:51Empat hakim yang diduga menerima suap
06:53Ini apa yang kemudian
06:54Ingin Pak Yanto sampaikan kepada publik
06:57Agar betul-betul
06:57Kepercayaan publik ini tetap terjaga kepada hakim-hakim
07:00Iya
07:00Harapan saya
07:01Mari kita sama saya diawasi
07:03Makam Agung mengawasi lembaganya
07:06Ya perangkatnya
07:07Jadi kita mengawasi
07:09Hakim-hakimnya
07:10Ya panitra dan pegawainya
07:12Nah tentunya juga masyarakat juga mengawasi
07:14Pencari keadilan juga harus
07:16Tertip
07:17Ya tertip artinya
07:18Jangan berusaha untuk
07:20Mengalalkan segala cara
07:22Agar perkara yang menang
07:23Oke
07:23Nah ya
07:24Kan kalau suap itu kan kedua belah pihak
07:26Kalau satu pihak
07:28Enggak
07:28Enggak reaksi kan enggak ada
07:30Enggak akan terjadi
07:30Nah disini maka
07:32Antara pencari keadilan dengan penegak hukumnya
07:35Sama-sama tertip
07:36Tidak saling
07:37Ya mempengaruhi
07:39Mengiming-iming dan lain sebagainya
07:40Yang harus digarisbawahi adalah
07:41Keadilan tidak bisa dibeli dengan uang
07:43Seberapapun besarnya Pak
07:45Ya
07:45Oke
07:45Jadi bicara Eman dan juga
07:46Hakim Agung
07:47MA
07:48Pak Yanto terima kasih
07:49Untuk waktunya Pak
07:50Terima kasih
07:50Terima kasih