JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Hilirisasi dan Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan capaian investasi kuartal I tahun 2025. Capaian ini, menurutnya, sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah.
Menurut Rosan, capaian investasi di kuartal I 2025 sangat menggembirakan, sebab menunjukkan keyakinan dan kepercayaan internasional terhadap Indonesia.
Rosan Roeslani memastikan Singapura kembali menempati peringkat pertama sebagai negara dengan nilai investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) terbesar di Indonesia pada kuartal I.
Video editor: Vila Randita
#rosanroeslani #investasi
Baca Juga Rosan Roeslani Buka Suara Nasib Sri Mulyani dan Tony Blair di Jajaran Danantara di https://www.kompas.tv/nasional/582754/rosan-roeslani-buka-suara-nasib-sri-mulyani-dan-tony-blair-di-jajaran-danantara
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588985/full-bertemu-prabowo-rosan-roeslani-laporkan-realisasi-investasi-ke-indonesia
Menurut Rosan, capaian investasi di kuartal I 2025 sangat menggembirakan, sebab menunjukkan keyakinan dan kepercayaan internasional terhadap Indonesia.
Rosan Roeslani memastikan Singapura kembali menempati peringkat pertama sebagai negara dengan nilai investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) terbesar di Indonesia pada kuartal I.
Video editor: Vila Randita
#rosanroeslani #investasi
Baca Juga Rosan Roeslani Buka Suara Nasib Sri Mulyani dan Tony Blair di Jajaran Danantara di https://www.kompas.tv/nasional/582754/rosan-roeslani-buka-suara-nasib-sri-mulyani-dan-tony-blair-di-jajaran-danantara
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588985/full-bertemu-prabowo-rosan-roeslani-laporkan-realisasi-investasi-ke-indonesia
Kategori
đ
BeritaTranskrip
00:00Memang Singapura memberikan kontribusi yang terbesar masih ya,
00:04memberikan kontribusi yang terbesar dan ini sudah selama 10 tahun terakhir,
00:08Singapura menjadi investor terbesar di Indonesia.
00:11Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
00:14Salam, Om Swastiastu, Nama Budaya, Salam Kebajikan,
00:17Selamat malam dan salam sejahtera buat kita semua.
00:20Pertama-tama,
00:21dalam kesempatan ini saya baru saja melaporkan dan menghadap ke Bapak Presiden
00:30untuk melaporkan capaian dari realisasi investasi triwulan pertama tahun 2025.
00:38Alhamdulillah, investasi pada triwulan pertama ini
00:45sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Bapak Penas yang diberikan kepada kami
00:51dari total target investasi di tahun 2025 ini sebesar Rp1.905,6 triliun
00:59pada triwulan pertama ini investasi yang sudah masuk dan direalisasikan
01:06dan sudah dikeluarkan adalah Rp465,2 triliun
01:14atau kurang lebih 24,4 persen.
01:17dari ini sesuai dengan target kami
01:19bahkan kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya
01:24year on year itu adalah peningkatan 15,9 persen
01:29atau di tahun sebelumnya itu nilainya Rp401,5 triliun.
01:37Oh ada di belakang ya.
01:38Jadi ini angka yang sangat mengembirakan ini menunjukkan juga bahwa keyakinan
01:45dan juga confidence dari baik dunia internasional maupun dalam negeri
01:51dalam rangka berinvestasi ke Indonesia ini tetap terjaga.
01:55Karena kita ketahui bersama investasi itu adalah long term commitment
01:58commitment jangka panjang dan mereka melihat di bawah kepimpinan Bapak Prabowo ini
02:04kestabilan kemudian juga ke apa
02:10peace and stability-nya itu sangat-sangat baik dan sangat-sangat terjaga
02:15sehingga investasi yang masuk ini terus bisa berjalan sesuai dengan target kita ke depannya.
02:21Dan yang paling penting adalah penyerapan dari tenaga kerjanya.
02:26Jadi dari tribulan pertama ini penyerapan tenaga kerja
02:29yang dihasilkan dari investasi yang Rp465,2 triliun itu adalah
02:34594.104 orang atau peningkatan 8,5 persen dari tahun sebelumnya.
02:44Dan kalau kita lihat di sebelah kiri, ini pembagiannya
02:48kurang lebih penanaman modal asingnya adalah Rp230,4 triliun atau Rp49,5 persen
02:54dan dalam negeri itu adalah Rp50,5 persen atau Rp234,8 triliun.
03:01Ini pun kalau kita lihat konsentrasinya
03:04antara Jawa dan luar Jawa ini alhamdulillah di luar Jawa
03:08justru slightly lebih besar yaitu adalah Rp235,9 triliun
03:13dan di Jawa mencapai Rp229,3 triliun.
03:19Nah tentunya yang ingin saya sampaikan juga memang kalau kita lihat
03:24dari investasi yang masuk ini memang Singapura memberikan kontribusi yang terbesar masih ya.
03:30Memberikan kontribusi yang terbesar dan ini sudah selama 10 tahun terakhir
03:33Singapura menjadi investor terbesar di Indonesia.
03:38Ada pun di dalam tribulan pertama ini 5 negara besarnya memang adalah Singapura
03:42kurang lebih Rp4,6 miliar dolar.
03:44Kemudian Hongkong dilanjutkan oleh Tiongkok
03:49Hongkong kurang lebih Rp2,2 miliar dolar.
03:54Tiongkok atau China Rp1,8 miliar dolar.
03:57Dilanjutkan oleh Malaysia Rp1 miliar dolar.
04:00Dan Jepang Rp1 miliar dolar ini saya hanya menggambarkan 5 negara besar
04:06yang berinvestasi di tribulan pertama ini.
04:08Nanti saya, kami akan memberikan lebih detailnya secara terperinci
04:13kita akan berikan pada saat nanti kita akan melakukan pemaparan lebih panjang lagi.
04:19Dan itu pun dalam kesempatan ini saya sampaikan memang investasi itu
04:23nomor satu memang masih berada di kalau kita lihat dengan provinsi yang ada
04:29pertama memang masih di Jakarta kurang lebih 15 persen atau Rp69,8 triliun.
04:35Kedua ada di Jawa Barat kurang lebih Rp14,7 triliun atau Rp68,5 triliun.
04:41Kemudian Jawa Timur 7,8 persen 36 triliun.
04:47Dan kemudian dilanjuti oleh Sulawesi Tengah 32,7 triliun atau 7 persen.
04:51Dan juga Banten yang dimana mencapai 6,7 triliun atau 31 persen.
04:58Dan di dalam investasi ini mereka pun berinvestasi di dalam sektor-sektor.
05:05Lima besarnya kalau bisa saya sampaikan sendiri adalah industri logam dasar,
05:10barang logam dan bukan mesin dan peralatannya, smelter dan yang lain-lain.
05:14Itu 14,5 persen itu yang paling besar.
05:17Dilanjutkan oleh 14,3 persen di bidang transportasi, gudang dan telekomunikasi.
05:22Kemudian pertambangan 10,4 persen.
05:25Jasa lainnya 8,8 persen.
05:27Dan kawasan industri dan perkantoran itu 8,1 persen atau Rp37,5 triliun.
05:35Jadi ini saya hanya ingin menggambarkan investasi yang sedang berjalan.
05:43Dan kita melihat di tengah sensi geopolitik yang meningkat, geokonomi yang meningkat.
05:52Tetapi Alhamdulillah kita masih bisa mencapai target investasi.
05:58Walaupun kami mengetahui ada berita-berita,
06:03mungkin pastinya para wartawan juga akan bertanya juga mengenai LG.
06:06Saya lihat daripada senyum pas saya bilang gitu.
06:10Ya kalau boleh saya gambarkan sedikit.
06:12Memang LG ini kan investasi yang totalnya itu ternyata 9,8 miliar dolar.
06:19Terbagi, memang ini adalah suatu investasi besar.
06:22Ekosistem dari miningnya sampai,
06:28ini kalau saya bilang dari mining,
06:30nickel made, nickel sulfur,
06:32precursor, cathode, anoda,
06:34battery cell, cell pack,
06:35sampai recycle baterainya.
06:37Jadi terbagi dalam 4 GV gitu.
06:41Dan mereka sudah groundbreaking dan sudah selesai di GV nomor 4.
06:46Jadi memang berita yang kemarin mereka mundur,
06:50itu bukan mundur, oh semuanya enggak.
06:53Mereka sudah melakukan dan sudah selesai di GV nomor 4 senilai 1,1 miliar dolar.
07:01Dan yang memang untuk proyek sebesar ini,
07:06ya tentunya kan negosiasi itu lama.
07:09Dan memang kita juga melihat ya kita juga ingin berinvestasi ini berjalan.
07:16Jadi oleh sebab itu memang diputuskan untuk proyek ini tetap berjalan,
07:21tetapi memang digantikan oleh parter lain.
07:25Dan dengan parter lain ini juga sudah berjalan diskusinya.
07:28Jadi kami dan pihak dari LG pun tetap komitmen,
07:33tetap berinvestasi di bidang-bidang lainnya.
07:36Dan ini pun masih juga terbuka untuk berinvestasi di bidang yang sama.
07:40Jadi memang saya tahu ini beritanya cukup ini, cukup ramai.
07:48Tetapi yang ingin saya sampaikan bahwa angka yang ada,
07:52ini kan angka yang statistik yang realistis, yang benar.
07:56Yang dimana, ya ini buktinya bahwa investasi kita tetap berjalan dengan baik,
08:02bahkan meningkat.
08:04Bahkan meningkat.
08:07Jadi kalau saya ini senangnya dengan statistik dan numbers,
08:10karena itu angka tidak berbohong.
08:12Angka tidak berbohong.
08:13Jadi ini yang ingin saya sampaikan,
08:17tetapi semua program tetap berjalan dengan baik,
08:22dan apalagi dengan adanya dan antara ini,
08:23ini juga memberikan lebih banyak confidence dan juga keyakinan
08:30untuk para investor, untuk perinvestasi Indonesia.
08:34Sekarang sangat banyak yang datang ketemu dengan kami, dengan saya,
08:39dan mereka melihat kehadiran dan antara ini sangat-sangat tepat waktunya.
08:42Karena ini juga, mereka juga menginginkan dan antara bagian dari banyak konsorsium mereka,
08:52banyak investasi mereka,
08:54dan ini menurut kami bukan signal yang sangat-sangat positif.
08:59Apalagi kemarin baru kita ketahui bersama,
09:02dan kesempatan ini pun kita sampaikan,
09:03para teman media juga sudah tahu,
09:06bahwa pada saat kunjungan Bapak Presiden ke Qatar,
09:09Alhamdulillah itu juga sudah dicapai kesepakatan,
09:12dan sekarang realisasinya sedang berjalan,
09:16untuk membentukkan joint fund atau investasi bersama dengan Qatar Investment Authority
09:24yang disepakati langsung sebesar 4 miliar dolar,
09:28yang dimana dari kami, dari dan antara 2 miliar dolar,
09:32dan juga dari pemerintah Qatar,
09:35dalam hari ini QAE,
09:37yang dimana adalah sovereign wealth fund dari mereka,
09:40juga menaruh 2 miliar dolar di bidang-bidang,
09:42dan ini akan fokus, investasi fokus di Indonesia,
09:47walaupun terbuka untuk berinvestasi di tempat lain,
09:50dengan bidang-bidang diantaranya prioritasnya adalah hirisasi,
09:55bidang kesehatan, bidang digital ekonomi,
09:58dan juga renewable energy atau energi baru terbarukan.
10:02Ternyata, nanti saya juga akan sampaikan lebih lanjut,
10:07Alhamdulillah banyak juga, bukan banyak,
10:09malah ada 2 langsung yang membimbing kami,
10:11membimbing saya juga, untuk sama-sama membentuk fund
10:15perusahaan investasi bersama-sama dengan dan antara
10:18di bidang-bidang lainnya, di bidang infrastruktur,
10:22dan yang lain-lain, mungkin pada saat ini saya belum bisa
10:24menyampaikan detailsnya, karena kita juga sedang
10:27berbicara untuk mendetailskan, untuk merealisasinya,
10:32kami bercerita dengan ada 2 fund dari negara lain,
10:36insya Allah ini juga bisa terrealisasi,
10:38kembali lagi ini membuktikan bahwa confidence,
10:41kepercayaan dunia luar, dunia luar terhadap Indonesia,
10:44ini sangat-sangat baik, dibuktikan dengan inflasi yang masuk
10:48sesuai dengan target, investasi yang akan masuk pun
10:51juga makin meningkat, dan insya Allah ini memberikan asas manfaat
10:55yang sangat besar untuk bangsa dan rakyat yang kita cintai.
10:58Mungkin itu yang ingin saya sampaikan, saya terbuka untuk pertanyaan
11:03dari teman-teman-teman. Terima kasih.
11:04Pak Bahlil sudah sebut Huayu, Pak, yang punya pabrik nikel di Cina,
11:34itu apa benar, Pak? Dan dia komitmennya berapa ke sini, Pak?
11:38Mungkin 2 pertanyaan itu, Pak, yang mau saya tanyakan. Terima kasih, Pak.
11:41Oke, ada yang lain? Biar saya jawab sekalian.
11:45Saya sudah tahu, Pak, ini nanyanya LG.
11:47Ya, ini, Pak, masih seputar LG juga sih, Pak, terkait dengan GV Project itu,
11:52kan dari China ya, Pak, yang Huayu itu, itu bakal ambil seluruh proyek investasi LG
11:55atau ada investor lain juga nanti yang bakal diincar juga sama pemerintah.
12:00Dan paket kebijakan investasi yang mau ditawarin ke Amerika Serikat
12:03nanti kedepannya akan seperti apa? Karena kan LG juga salah satu bagian
12:06yang juga sebelumnya ditawarkan.
12:09Sama terakhir, Pak, Cina kan akan mengatakan ingin mengurangi investasi CATL juga, Pak.
12:14Kalau misalnya itu tanggapan pemerintah dan antisipasi kedepannya seperti apa?
12:19Oke, mungkin saya jawab dulu, ya.
12:22Komensi, ayo, silakan.
12:23Baik, Pak, izin Azura dari Bloomberg Technos.
12:25Mungkin melanjutkan yang LG, Pak.
12:27Kalau dari BKPM sendiri, itu mengapa sih, Pak, yang menggantikan ini Huayu?
12:31Alasannya mengapa mereka itu tertarik?
12:34Dan setelah itu, berarti di proyek PITAN itu,
12:38berapa sih investasi Huayu yang masuk?
12:40Dan sekarang, joint venture yang ada di IBC itu siapa saja.
12:46Baik dari ditambang, smelter, pabrik atau ada, sampai yang battery pack.
12:51Dan terakhir, LG kan kalau nggak salah, itu juga investasi pabrik atau ada di Batang ya, Pak.
12:57Nah, itu kapan mulai sih, Pak, ground breaking-nya dan berapa nilai investasinya?
13:01Nah, untuk yang itu, apakah masih sama satu bagian dari proyek TITAN yang bersama IBC
13:06atau proyek LG-nya sendiri? Mungkin itu yang ditanyakan.
13:09Oh ya, sama satu lagi, terkait tadi, Pak, realisasi investasi.
13:13Kan di kuartal satu itu naik sekitar 15% secara year on year.
13:17Itu mungkin faktornya apa aja sih, Pak?
13:19Mungkin bisa dibeberkan kenapa ada kenaikan investasi di kuartal satu ini.
13:23Mungkin itu, terima kasih.
13:24Oke, terima kasih.
13:28Ini mungkin pertanyaannya juga agak-agak mirip ya.
13:31Jadi, mengenai dengan adanya investasi LG.
13:37Jadi, yang saya ingin sampaikan sebelumnya begini dulu.
13:40Bahwa di Indonesia ini sekarang, yang seperti yang saya sampaikan tadi sebelumnya,
13:45investasi mengenai the whole ecosystem dari battery, ini udah ada semua di Indonesia.
13:50Udah ada semua di Indonesia.
13:51Yang tadi saya sampaikan tadi, sempat dari mining-nya,
13:55baik itu misalnya contoh di Morawali atau Weda Barea,
13:59terutama itu sudah ada, karena saya juga udah lihat ke sana.
14:02Itu dari mining, kemudian masuk ke prosesnya,
14:07mau pakai H-PAL, mau pakai dari nickel made, nickel sulfat,
14:12kemudian ke precursor, ke cathoda, anoda,
14:15cell battery, battery pack, sampai dengan recycle battery.
14:19The whole ecosystem-nya di kita udah ada.
14:22Tapi memang investasi yang kita inginkan kan tidak hanya di satu dua company.
14:27Proyek yang sama, tadi sempat di sini,
14:29yang proyek ini kan memang disebutnya ini grand package ya.
14:33Ini sebenarnya kan sudah mulai disepakati di tahun 2020.
14:36Di tahun 2020, dan memang ini suatu pekerjaan besar yang dimana GV pertamanya,
14:47ini yang dimana mengenai coal mine-nya, ada aneka tambang di situ mayoritasnya.
14:52Aneka tambang, kemudian ada Sorsium, ada LG, ada Hyundai, dan yang lain-lain.
14:57Nah kemudian ada GV keduanya, ada GV ketiganya cathoda, kemudian cell batterynya GV keempat.
15:02Nah di cell battery ini udah berjalan nih, di cell battery ini.
15:06Nah kemudian memang Pak Bahlil sudah menyampaikan,
15:10oh mungkin saya ingin ditampaikan tadi, dikatakan bahwa dari sana memutus,
15:13sebetulnya untuk lebih tepatnya sebetulnya dari kami yang memutus.
15:17Itu berdasarkan surat tanggal 31 Januari 2025,
15:21yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Mineral Resources Republik Indonesia.
15:26Itu kenapa dikeluarkan surat itu, karena memang negosiasinya ini sudah terlalu lama.
15:32Sedangkan kita kan ingin semua ini berjalan dengan baik, dengan cepat,
15:37karena negosiasinya sudah berlangsung 5 tahun.
15:415 tahun, jadi kan gak mungkin proyek itu lama gitu.
15:45Nah jadi oleh sebab itu dikeluarkan surat oleh Pak Bahlil mengenai surat tertanggal 31 Januari tahun 2025,
15:58yang dikirimkan oleh Pak Bahlil kepada CEO dari LG Chem maupun LG Energy Solution.
16:05Jadi surat itu dikeluarkan, karena memang dari Wayu itu memang berminat untuk berinvestasi,
16:16karena mereka juga teknologinya juga sudah ada.
16:19Dan mereka hanya mereplace atau menggantikan posisi dari LG.
16:25Dan memang di dalam itu ada tidak hanya Antam, tapi juga ada IBC.
16:30Itu adalah anak dari Antam di GV yang lainnya, sehingga total investasinya memang tetap tidak berubah dari 9,8 miliar dolar.
16:42Jadi karena memang Wayu ini kan dia juga udah investasi di Indonesia sebelumnya, di bidang yang hampir sama juga.
16:47Jadi mereka sudah sangat memahami, kalau tanya kenapa Wayu, ya mereka udah berinvestasi sebelumnya,
16:53bahkan jauh lebih besar, dan mereka pun udah berinvestasi di daerah WDB juga.
16:57Jadi mereka sudah sangat-sangat paham, sangat-sangat mengerti, dan di saat bersamaan dia juga sudah mempunyai sources untuk pengembangan ini ke depannya.
17:06Jadi oleh sebab itu Wayu yang masuk rencananya untuk menggantikan LG.
17:15Jadi kita sudah bertemu dengan Wayu-nya, saya sendiri juga sudah bertemu dengan Wayu, sangat-sangat positif,
17:28karena mereka sudah sejak tahun 2024 ya, 2024 ini sudah menyatakan minatnya untuk menjadi konsorsium dari LG ini.
17:43Jadi sebelumnya dalam konsorsium LG itu, sebelumnya memang sudah ada Wayu-nya, sudah ada Wayu-nya.
17:50Jadi mereka sekarang ya menjadi leading konsorsium, itu aja.
17:53Jadi saya ingin sampaikan bahwa investasi yang lain berjalan, kalau ditanya kenapa sih investasi tetap berjalan, tetap bertemu,
18:02ya karena ada keyakinan gitu, bahwa tadi yang saya sampaikan, kalau investasi kan komitmen jangka panjang ya,
18:11dan tentunya mereka menganalisinya dari segala macam aspek atau sudut yang dimana tidak hanya dari segi return-nya juga,
18:18tapi juga dari segi itu yang saya sampaikan, kestabilan, kedamaian, dan yang lain-lain.
18:25Jadi oleh sebab itu, hal yang baru saja terjadi ini, ya kita lihat kedepannya akan menjadi lebih baik,
18:38dan kembali lagi, apalagi sekarang juga sudah ada dan antara yang kita pun bisa berinvestasi secara langsung,
18:49dan tidak langsung di banyak program, di banyak proyek yang memang memberikan dapat besar,
18:57terutama dari segi penciptaan lapangan pekerjaan, dari segi peningkatan ekspor, dari segi pengurangan impor,
19:03dan yang paling penting adalah bagaimana dari segi peningkatan dari sumber daya manusia kita.
19:09Mungkin itu jawaban saya, terima kasih.
19:19Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
19:27Kompas TV, independen, terpercaya.