JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani memberikan penjelasan soal batalnya realisasi investasi pengembangan baterai listrik (EV battery) oleh konsorsium asal Korea Selatan di Indonesia.
Menurut Rosan, konsorsium yang dipimpin oleh LG tersebut bukan batal melakukan investasi. Melainkan tahapan untuk rangkaian investasi yang dilakukan sudah diselesaikan.
Diberitakan sebelumnya, konsorsium Korea Selatan telah memutuskan menarik proyek investasi dari realisasi pengembangan baterai listrik di Indonesia. Konsorsium tersebut meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan mitra lainnya.
Video editor: Vila Randita
#rosanroeslani #bateraiev
Baca Juga [FULL] Polemik Investasi LG: Antara MBG, Revisi UU TNI, dan Masa Depan Ekosistem EV Indonesia di https://www.kompas.tv/ekonomi/589005/full-polemik-investasi-lg-antara-mbg-revisi-uu-tni-dan-masa-depan-ekosistem-ev-indonesia
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/589012/rosan-beberkan-alasan-pemerintah-tunjuk-huayou-gantikan-lg-di-proyek-baterai-ev
Menurut Rosan, konsorsium yang dipimpin oleh LG tersebut bukan batal melakukan investasi. Melainkan tahapan untuk rangkaian investasi yang dilakukan sudah diselesaikan.
Diberitakan sebelumnya, konsorsium Korea Selatan telah memutuskan menarik proyek investasi dari realisasi pengembangan baterai listrik di Indonesia. Konsorsium tersebut meliputi LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp, dan mitra lainnya.
Video editor: Vila Randita
#rosanroeslani #bateraiev
Baca Juga [FULL] Polemik Investasi LG: Antara MBG, Revisi UU TNI, dan Masa Depan Ekosistem EV Indonesia di https://www.kompas.tv/ekonomi/589005/full-polemik-investasi-lg-antara-mbg-revisi-uu-tni-dan-masa-depan-ekosistem-ev-indonesia
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/589012/rosan-beberkan-alasan-pemerintah-tunjuk-huayou-gantikan-lg-di-proyek-baterai-ev
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Ya kalau boleh saya gambarkan sedikit, memang LG ini kan investasi yang totalnya itu ternyata 9,8 miliar dolar.
00:10Terbagi, memang ini adalah suatu investasi besar, ekosistem dari miningnya sampai,
00:19ini kalau saya bilang dari mining, nickel made, nickel sulfur, precursor, cathode, anoda, battery cell, cell pack, sampai recycle baterainya.
00:27Jadi terbagi dalam 4 GV gitu.
00:32Dan mereka sudah groundbreaking dan sudah selesai di GV nomor 4.
00:38Jadi memang berita yang mereka mundur itu bukan mundur, oh semuanya enggak, mereka sudah melakukan dan sudah selesai di GV nomor 4 senilai 1,1 miliar dolar.
00:51Dan yang memang untuk proyek sebesar ini ya kan, ya tentunya kan negosiasi itu lama dan memang kita juga melihat ya kita juga ingin berinvestasi ini berjalan.
01:06Jadi oleh sebab itu memang diputuskan untuk proyek ini tetap berjalan tetapi memang digantikan oleh parter lain.
01:15Dan dengan parter lain ini juga sudah berjalan diskusinya, jadi kami dan pihak dari LG pun tetap komitmen, tetap berinvestasi di bidang-bidang lainnya dan ini pun masih juga terbuka untuk berinvestasi di bidang yang sama.
01:30Nah jadi apa, memang saya tahu ini beritanya cukup ini, cukup ramai tetapi yang ingin saya sampaikan bahwa angka yang ada ini kan angka yang statistik yang realistis, yang benar.
01:47Yang dimana, ya ini buktinya bahwa investasi kita tetap berjalan dengan baik, bahkan meningkat, bahkan meningkat.
01:56Jadi mengenai dengan adanya investasi LG.
02:03Jadi yang saya ingin sampaikan sebelumnya begini dulu, bahwa di Indonesia ini sekarang, yang seperti yang saya sampaikan tadi sebelumnya,
02:10investasi mengenai the whole ecosystem dari baterai, ini sudah ada semua di Indonesia.
02:16Sudah ada semua di Indonesia.
02:17Yang tadi saya sampaikan tadi sempat dari miningnya, baik itu misalnya contoh di Morawali atau Weda Barea,
02:25ya terutama itu sudah ada, karena saya juga sudah lihat ke sana, itu dari mining, kemudian masuk ke prosesnya,
02:32mau pakai espal, mau pakai dari nickel made, nickel sulfat, kemudian ke precursor, ke cathode, anoda, cell battery, battery pack, sampai dengan recycle battery.
02:45The whole ecosystemnya di kita sudah ada.
02:48Tapi memang investasi yang kita inginkan kan tidak hanya di satu dua company.
02:53Proyek yang sama, tadi seperti di sini, yang proyek ini kan memang disebutnya ini grand package ya.
02:58Ini sebenarnya kan sudah mulai disepakati di tahun 2020, ya di tahun 2020, dan memang ini suatu pekerjaan besar di mana
03:11GV pertamanya, ini yang di mana mengenai coal mine-nya, ada aneka tambang di situ mayoritasnya, ya kan.
03:18Aneka tambang, kemudian ada source source, ada LG, ada Hyundai, dan yang lain-lain.
03:22Nah kemudian ada GV keduanya, ada GV ketiganya cathode, kemudian cell batterynya GV keempat.
03:28Nah di cell battery ini sudah berjalan nih, di cell battery ini.
03:32Nah kemudian memang Pak Bahlil sudah menyampaikan, oh mungkin saya ingin menampaikan tadi,
03:37dikatakan bahwa dari sana memutus sebetulnya untuk lebih tepatnya sebetulnya dari kami yang memutus.
03:43Itu berdasarkan surat tanggal 31 Januari 2025, yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Mineral Resources Republik Indonesia.
03:53Itu kenapa dikeluarkan surat itu?
03:55Karena memang negosiasinya ini sudah terlalu lama.
03:58Sedangkan kita kan ingin semua ini berjalan dengan baik, dengan cepat,
04:03karena negosiasinya sudah berlangsung 5 tahun.
04:065 tahun, jadi kan gak mungkin proyek itu lama gitu.
04:11Nah jadi oleh sebab itu, dikeluarkan surat oleh Pak Bahlil
04:15mengenai ini surat tertanggal 31 Januari tahun 2025
04:24yang dikirimkan oleh Pak Bahlil kepada CEO dari LG Chem maupun LG Energy Solution.
04:31Jadi surat itu dikeluarkan karena memang dari WAYU itu memang berminat untuk berinvestasi
04:42karena mereka juga teknologinya juga sudah ada.
04:45Dan mereka hanya mereplace atau menggantikan posisi dari LG.
04:51Dan memang di dalam itu ada tidak hanya Antam tapi juga ada IBC.
04:55itu adalah anak dari Antam di GV yang lainnya.
05:01Sehingga total investasinya memang tetap tidak berubah dari 9,8 miliar dolar.
05:08Jadi karena memang WAYU ini kan dia juga udah investasi di Indonesia sebelumnya.
05:12Di bidang yang hampir sama juga.
05:13Jadi mereka sudah sangat memahami.
05:15Kau tanya kenapa WAYU?
05:17Ya mereka udah berinvestasi sebelumnya bahkan jauh lebih besar.
05:20Dan mereka pun udah berinvestasi di daerah WEDABE juga.
05:23Jadi mereka sudah sangat-sangat paham, sangat-sangat mengerti.
05:26Dan di saat bersamaan dia juga sudah mempunyai sources untuk pengembangan ini ke depannya.
05:32Jadi oleh sebab itu WAYU yang masuk rencananya untuk menggantikan LG.
05:41Jadi kita sudah bertemu dengan WAYU-nya.
05:49Saya sendiri juga sudah bertemu dengan WAYU.
05:52Sangat-sangat positif karena mereka sudah sejak tahun 2024 ya.
06:012024 ini sudah menyatakan minatnya untuk menjadi konsorsium dari LG ini.
06:09Jadi sebelumnya dalam konsorsium LG itu sebelumnya memang sudah ada WAYU-nya.
06:14Sudah ada WAYU-nya.
06:15Jadi mereka sekarang yang menjadi leading konsorsium.
06:18Itu aja.
06:39Saya Rizka Klarissa.
06:43Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
06:51Kompas TV, independen, terpercaya.