JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok M. Takwim mengatakan, pihaknya akan alihkan bongkar muat kapal di New Priok Container Terminal (NPCT) 1 ke terminal lain.
Tujuan pengalihan bongkar muat untuk mencegah terulangnya kemacetan panjang di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, seperti yang terjadi sejak Rabu (16/4/2025) malam hingga Jumat (18/4/2025) siang.
"Kami akan melakukan untuk di-shifting ke terminal yang lain sehingga mengurangi kegiatan bongkar muat di NPCT 1," kata Takwim dalam jumpa pers di KSOP Utama Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025).
Selanjutnya, pihaknya tidak akan melakukan bongkar muat secara waktu bersamaan sehingga tak ada lagi truk yang memaksa masuk untuk mengangkut kontainer.
Baca Juga Gubernur Pramono Minta Maaf atas Kemacetan 3 Hari di Priok, Kini Lalu Lintas Ramai Lancar di https://www.kompas.tv/regional/587933/gubernur-pramono-minta-maaf-atas-kemacetan-3-hari-di-priok-kini-lalu-lintas-ramai-lancar
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587951/cegah-macet-parah-terulang-kembali-di-tanjung-priok-bongkar-muat-kapal-dialihkan
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Untuk hari ini, ada jadwal kapal yang memang tiga kapal, yang saat ini sudah tiba dua, dua kapal.
00:11Namun yang tiga kapal yang kemarin itu sudah, dua sudah berangkat, satunya nanti yang ini sudah berangkat juga.
00:18Jadi nanti akan tiga kapal.
00:19Namun Bapak dan Ibu sekalian, kami juga bersama-sama dengan teman-teman dari Pelindo, kemudian dengan Polres,
00:30kami melakukan meeting untuk memitigasi terhadap tiga kapal ini, jangan sampai terjadi seperti yang beberapa hari kemarin.
00:40Yaitu salah satunya adalah kita akan melakukan, dimungkinkan untuk di-shifting ke terminal yang lain,
00:50sehingga mengurangi kegiatan pengkarmuat di MPC Tuhan.
00:56Itu yang pertama.
00:57Kemungkinan yang kedua adalah kita mungkin melakukan mitigasi dari sisi laut,
01:05artinya mungkin mendelay kegiatan pengkarmuat, sehingga dilakukan secara bersamaan.
01:13Kemudian kami juga berdasarkan kesepakatan bersama untuk nanti, mungkin di hari ini kita akan buat dalam bentuk SOP,
01:20namun ini sudah disepakati oleh teman-teman pelindung dan Polres dan pihak terminal,
01:26bahwa kami akan melakukan pembatasan terhadap volume receiving delivery,
01:37sesuai dengan parameter yang ada di masing-masing terminal.
01:40Untuk ditahui bahwa kita disini punya tuji terminal dengan parameter, parameter itu adalah jumlah maksimal yang dimungkinkan untuk kegiatan dalam satu hari terhadap terminal tersebut.
01:53Nah, untuk itu kami ke depan akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan receiving delivery di setiap terminal dengan parameter yang sudah ditentukan.
02:10Artinya parameter itu dimungkinkan untuk kegiatan dengan jumlah segitu bisa berlangsung secara normal di dalam terminal.
02:20Nah, itu yang terhadap kondisi di MPC Tuan.
02:26Pak, itu tadi kan ada rencana si tingkat terminal lain Pak, kemana aja sih Pak?
02:31Rencana, rencana dua, Koja, terminal Koja sama JICT.
02:47Itu di masing-masing terminal, jadi Pak penipu sekalian, khusus untuk parameter ini memang sudah dihitung sendiri oleh teman-teman terminal,
03:01sama-sama dengan pelindung juga dan kami.
03:06Ini, kita ada tujuh terminal dengan parameter yang berbeda-beda,
03:16di mana untuk JICT sendiri, itu parameternya bisa berkegiatan dalam satu hari, receiving delivery sebanyak 5 ribu.
03:26Kemudian untuk terminal Koja, itu 1.300.
03:41Kemudian untuk terminal NPC Tuan, 2.500.
03:47Untuk terminal Mal, 800.
03:55Untuk IPC TPK TP2, untuk Ocean Going, 1.500.
04:04Kemudian untuk IPC TPK 2, untuk Domestik, 2.000.
04:09Dan IKT, 1.500.
04:12Jadi ini masing-masing terminal punya parameter yang berbeda,
04:17kami akan melakukan sama-sama dengan Pelindo dan Polres,
04:21dan juga dengan teman-teman terminal untuk terus kita memantau ini.
04:27Kalau itu dia berjalan dengan jumlah tersebut, tentu akan kondisi bisa lebih kondusif.
04:32Nah, kita tahu bahwa di terminal di pelabuhan ini memang ada bukan hanya NPC Tuan,
04:39ada JICT dan lain-lain yang memang pada saat yang bersamaan itu ada kegiatan di terminal masing-masing.
04:45Sehingga dengan volume yang tadi, diharapkan kita bisa mengendalikan lebih baik lagi.