• 2 days ago
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menetapkan tarif dasar impor baru sebesar 10% untuk barang impor yang masuk ke AS. Besaran tarif yang lebih tinggi juga dikenakan bagi negara mitra dagang yang memiliki surplus perdagangan dengan AS. Kalimat kedua. Indonesia menjadi salah satu negara terdampak dengan dikenakan tarif 32% untuk barang-barang yang masuk ke AS.

Pada Januari-Februari 2025, AS menjadi kontributor terbesar surplus perdagangan Indonesia mencapai USD3,1 miliar. Pengenaan tarif ini berpotensi mempengaruhi kinerja ekspor produk Indonesia di Pasar AS. Bagaimana strategi yang perlu diterapkan Pemerintah dalam merespons kebijakan tersebut?

Category

📺
TV
Transcript
00:00Musik
00:19Halo pemirsa langsung dari studio IDX Channel Jakarta
00:23saya Reza Siregar hadir dalam spesial dialog dan jangan lupa
00:27live streaming kami bisa anda saksikan di idxchannel.com
00:31dan pemirsa mari kita ikuti spesial dialog selengkapnya
00:35Musik
00:45Dan pemirsa Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan
00:48kebijakan tarif impor yang disebutnya sebagai timbal balik
00:51atau reciprocal tarif Indonesia sendiri terkena kenaikan
00:55tarif Amerika Serikat dengan besaran 32 persen
00:59Musik
01:04Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif impor
01:08yang disebutnya sebagai timbal balik atau reciprocal tarif pada Rabu kemarin
01:14Kebijakan tarif baru ini terapkan terhadap impor yang masuk ke Amerika
01:18dari berbagai negara di seluruh dunia termasuk Indonesia
01:23Selain itu Amerika juga bakal mengenakan tarif dasar paling rendah 10 persen
01:27untuk semua barang impor yang masuk
01:30Sementara itu beberapa negara dikenakan tarif timbal balik khusus
01:34atau reciprocal yang lebih tinggi
01:38Indonesia sendiri terkena kenaikan tarif Amerika Serikat dengan besaran 32 persen
01:44Tarif itu merupakan timbal balik karena Indonesia mengenakan tarif terhadap
01:48barang dari Amerika yang masuk ke dalam negeri
01:52Dalam pidatonya Trump menyinggung tarif yang dikenakan Indonesia terhadap
01:56produk etanol asal Amerika sebesar 30 persen
02:00Menurut Trump tarif ini lebih besar dari yang diterapkan Amerika
02:03untuk produk serupa yang disebesar 2,5 persen
02:08Selamat pagi orang-orang Amerika, hari ini adalah hari pembebasan
02:12Saya menunggu selama ini
02:15April 2nd, 2025 akan selamanya diingat
02:20sebagai hari kembali kendaraan Amerika
02:23hari ketemuan Amerika kembali
02:26dan hari kita mulai membuat Amerika kaya lagi
02:32Kita akan membuatnya kaya, baik dan kaya
02:36Selain itu Trump juga mempersoalkan kebijakan non-tarif
02:40dan menyoroti kebijakan tingkat komponen dalam negeri di berbagai sektor
02:44Perizinan import yang sulit hingga kebijakan Presiden Prabowo-Sutianto
02:49yang mengharuskan perusahaan sumber daya alam
02:52menyimpan pengapatan ekspor di rekening dalam negeri
02:56Di meliputan IDX Channel
03:04Sekitar 60 negara bakal dikenai tarif timbal balik separuh
03:08dari tarif yang mereka berlakukan terhadap Amerika Serikat
03:12Negara yang dikenakan tarif timbal balik tertinggi
03:15yakni Lesotho sebesar 50%
03:18Kamboja sebesar 49%
03:21Laos 48%
03:24Kemudian Madagaskar 47%
03:27Vietnam 46%
03:29Myanmar 45%
03:32Sri Lanka 44%
03:36Sementara Cina 34%
03:38Indonesia 32%
03:40Uni Eropa 20%
03:42Korea Selatan 25%
03:45Jepang 24%
03:47Taiwan 32%
03:49dan India 26%
03:52Dan untuk membahas tema menarik kita hari ini
04:04RI bersiap menghadapi tarif impor 32% dari Amerika Serikat
04:08sudah tersambung melalui Zoom dengan kami
04:11Bapak Tauhid Ahmad, Ekonom Senior Indef
04:14Selamat siang Pak Tauhid, apa kabar Pak?
04:18Selamat siang Pak Tauhid
04:24Selamat siang Mas Reza, apa kabar?
04:26Alhamdulillah baik, Pak Tauhid apa kabar Pak?
04:33Ya, Pak Tauhid
04:37Halo ya
04:38Pak Tauhid ini kita ketahui bahwa Amerika Serikat kemarin
04:41memberlakukan tarif impor 32% kepada Indonesia
04:46dan apa signifikansi pengenaan tarif impor produk Indonesia
04:49di pasar Amerika Serikat?
04:53Ya, saya kira pengenaan tarif ini
04:56kalau kita lihat ya dari historical data
05:00disebabkan oleh divisit perdagangan Amerika
05:04yang cukup besar
05:06diperikalkan sampai kemarin bulan Februari ya
05:10data dari trading itu trading ekonomi sebentar 121 miliar
05:15USD
05:16yang tentu saja ini akan mengurus perekonomian Amerika
05:19dalam jangka panjang
05:22dengan pengenaan tarif tentu berdampak bagi semua negara
05:25bagi Indonesia yang 2004 itu surplus perdagangan
05:30sebesar 18 bilion USD
05:33atau kurang lebih sekitar 10% dari total ekspor
05:37pengenaan tarif dari Amerika 32% ini
05:41tentu sangat berdampak
05:43kepada ekspor kita secara keseluruhan
05:46the worst case-nya tentu saja
05:48kita tidak bisa menikmati surplus yang sebesar itu
05:52dari total perdagangan kita ke Amerika
05:54yang rata-rata per tahun sekitar 26 sampai 28 miliar USD
06:01dan saya kira ini yang kemudian mungkin
06:06Amerika melihat perlu ada risiko tarif
06:10dan saya kira memang harus dicermati
06:13resiprokal tarif ini
06:15kalau kita lihat baca dalam detail
06:18sebenarnya bukan semataan si tarifnya
06:21tapi non tarif yang kemudian dihitung
06:24sebagai kos biaya yang cukup besar
06:27dari katakanlah 32, 64
06:31sebenarnya realnya itu tidak sebesar itu
06:33kalau kita harus cermati nanti terhadap pengenaan tarif
06:36kalau kita amati misalnya yang dituduhkan Trump
06:39soal alkohol dan sebagainya
06:42beberapa komunitas kimia
06:44itu juga saya kira perlu ditinjau ulang
06:47misalnya saja untuk kasusnya
06:49katakanlah import tarif
06:52kita mengenakan tarif impor kepakaian
06:55jadi dari Amerika 12,7
06:58tapi Amerika menerapkan tarif impor 1,7
07:01namun di sisi lain
07:03kalau kita ekspor ke Amerika
07:05kita kena tarif impor sebesar 4,8%
07:09sementara kalau kita impor dari Amerika 0,1
07:12jadi untuk beberapa produk memang
07:15saling besar tarif itu berbeda
07:18kemudian kita harus ulik lagi
07:21komponen tarif pada masing-masing produk
07:25dan saya kira semangatnya ini adalah
07:29memang proteksionisme dari Amerika sendiri
07:32terhadap beragam divisit perdagangan
07:37yang cukup besar dari beberapa produk yang ada di kita
07:41mulai dari produk makanan
07:43kemudian karet, alas kaki
07:45kemudian produk kimia
07:47sampai kemudian produk kayu
07:50hingga CPU kita
07:55Pak Tauhid, mengulik komponen tarif
07:57dari masing-masing produk perlu dilakukan
07:59dan kemudian kita ketahui juga
08:01Pak Tauhid bahwa penyebab pengenaan tarif ini
08:03karena Indonesia ini telah menerapkan
08:05tarif impor tinggi terhadap
08:07beberapa produk AS
08:09salah satunya diantara adalah produk etanol
08:11ini sebesar 30%
08:13dan tarif itu lebih besar dari yang diterapkan
08:15AS untuk produk serupa ke Indonesia
08:17yang ini hanya 2,5%
08:19ini kemudian apa pendapat Anda Pak Tauhid?
08:24Saya kira kita belum terlibat satu
08:27perjanjian perdagangan bebas
08:29perjanjian perdagangan bebas
08:31dengan Amerika
08:32jadi pengenaan tarif sepanjang
08:34tidak dipermasalahkan
08:36dalam persidangan WTO
08:38itu sah-sah saja
08:40kecuali kita sudah perjanjian perdagangan bebas
08:42perjanjian perdagangan bebas itu
08:44membuahkan dua hal
08:46apakah ada kesamaan tarif
08:48kita dengan Amerika
08:50yang kedua ada perbedaan tarif
08:52karena kita tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas
08:54untuk beragam produk yang
08:56dikeluhkan oleh Amerika
08:58jadi WTO masih
09:00mengesahkan hal ini
09:02kecuali tadi ada banding dari Amerika
09:04beberapa produk atau regulasi
09:06yang sifatnya nontarif baris
09:08juga diadukan begitu
09:10nah saya kira dengan perbedaan tarif ini
09:12memang pasti akan
09:14dikulik-kulik lagi oleh pemerintah
09:16mana yang kemudian
09:18bisa dikurangi mana yang tidak
09:20karena tidak semua
09:22bisa dikurangi misalnya saja
09:24untuk kebijakan
09:26sertifikasi halal
09:28sebagai nontarif
09:30baris dan itu sangat khas
09:32di negara kita
09:34ini kalau itu dikurangi
09:36maka bisa jadi katakanlah
09:38beragam produk yang
09:40nonhalal masuk ke kita dan itu
09:42akan menghantam secara
09:44ideologis beragam produk-produk yang
09:46ada di kita, nah ini yang kemudian
09:48mungkin jadi
09:50bahan untuk kita mereview ulang
09:52tuntutan dari Amerika
09:54tapi tidak semuanya bisa kita penuhi
09:56dengan beragam
09:58kemampuan daya sain industri
10:00dalam negeri kita yang sekiranya
10:02sebagian besar tidak siap
10:04menghadapi tarif sebesar 32%
10:06karena on average
10:08misalnya rata-rata yang kita lihat
10:10dari data
10:12tarif yang dikenakan oleh
10:14kita impor
10:16dari Amerika
10:18itu memang rata-rata
10:20maksimum sekitar 5-6%
10:226%
10:24begitu kita
10:26kalau masuk ke Amerika
10:28begitu tarifnya
10:30sampai 32%
10:32secara formal dan itu dia menghitung
10:34non tarif baril sebagai ikuran
10:36maka harganya
10:38akan meningkat luar biasa besar
10:40misalnya alas kaki, kena tarif
10:42Amerika sebesar 5,3%
10:44ketika dia kena
10:4632% betapa
10:48kenaikan harganya itu sangat mahal dan
10:50pasti membuat
10:52alas kaki yang diproduksi Indonesia
10:54menjadi kurang laku
10:56atau permintaan akan
10:58turun, saya kira itu yang kemudian
11:00penting, saya kira sebelum free trade
11:02agreement itu disepakati 2 negara
11:04itu juga menjadi paling penting
11:06kita belajar dari negara-negara
11:08yang juga telah mendatangi
11:10free trade agreement
11:12misalnya antara Amerika
11:14dengan negara-negara
11:16yang sekarang kena 10%
11:18maupun misalnya Switzerland
11:20tetap saja mereka dikenai
11:22apa namanya
11:24peningkatan tarif yang luar biasa meskipun
11:26katakanlah kena tarifnya hanya 10%
11:28tapi itu membalmi masing-masing
11:30negara dan itu juga diprotes
11:32oleh negara-negara yang
11:34katakanlah telah
11:36mendatangi free trade agreement
11:38dari 2 hal ini maka saya
11:40berkesimpulan ini memang alat strategi
11:42untuk perang dagang
11:44dengan beragam negara yang
11:46mengalami surplus
11:48perdagangan terhadap Amerika
11:50baik
11:52Pak Tauhid strategi perang dagang yang dilakukan oleh
11:54Amerika Serikat karena beberapa negara
11:56ini surplus
11:58dan nantinya kita akan
12:00kita akan kembali usai jadwal berikut
12:02dan pemirsa tetaplah di special dialog
12:04tetaplah bersama kami
12:16Terima kasih Pemirsa Anda
12:18masih bersama kami di special dialog
12:20Pemerintah Indonesia bergerak cepat
12:22menikapi kebijakan tarif impor
12:24Presiden Amerika Serikat Donald Trump
12:26dalam keterangan resmi
12:28Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia
12:30Pemerintah Indonesia akan
12:32segera mengirimkan delegasi tingkat tinggi
12:34ke Washington DC
12:36untuk melakukan negosiasi langsung
12:38dengan Pemerintah Amerika Serikat
12:46Tidak hanya itu
12:48Indonesia juga akan menjalin komunikasi
12:50intensif bersama
12:52Malaysia yang memegang
12:54Keketuaan ASEAN saat ini
12:56Komunikasi tersebut bertujuan
12:58untuk merumuskan langkah
13:00kolektif sebagai respon
13:02atas kebijakan Amerika Serikat
13:04yang memungkul semua anggota ASEAN
13:06dengan besaran tarif
13:08yang bervariasi
13:10Kebijakan Tarif Impor
13:12yang diberlakukan
13:14Presiden Donald Trump
13:16dikhawatirkan akan berdampak
13:18pada surplus neraca perdagangan
13:20Indonesia Amerika
13:22Seperti diketahui
13:24neraca perdagangan Indonesia
13:26dalam 10 tahun terakhir
13:28terus mencatatkan kinerja positif
13:30Neraca perdagangan Indonesia Amerika Serikat
13:32menyentuh angka tertinggi
13:34di 2022
13:36yang mencapai
13:3816,56 miliar dolar
13:40Amerika Serikat
13:52Dan kita lihat
13:54mobil saya inilah neraca dagang Indonesia
13:56Amerika Serikat sejak tahun
13:582015 hingga
14:002024
14:02Kita lihat
14:04kenaikan tertinggi ini terjadi
14:06pada tahun
14:082022
14:10yakni sebesar 16,56 miliar dolar
14:22Dan pembedasan masih tersambung
14:24bersama kami melalui Zoom
14:26Bapak Tauhid Abad
14:28Ekonom Senior Indef
14:30Bapak Tauhid kita lanjutkan Pak
14:32dialog kita
14:34Tadi kita berbincang mengenai
14:36beberapa alasan terkait dengan
14:38kebijakan yang diberikan oleh
14:40Amerika Serikat terhadap Indonesia
14:42tarif impor sebesar 32%
14:44Kemudian ada alasan lain Pak
14:46soal pengenaan tarif kepada Indonesia
14:48Trump mengatakan kebijakan tingkat
14:50komponen dalam negeri atau TKDN
14:52ini yang diterapkan oleh Indonesia
14:54di berbagai sektor seperti
14:56perizinan impor kemudian hingga kebijakan
14:58dari pemerintah Indonesia yang mengharuskan
15:00perusahaan sumber daya alam ini menyimpan
15:02pendapatan ekspor dalam bentuk
15:04dolar Amerika Serikat di rekening
15:06dalam negeri. Pendapat Pak Tauhid Pak
15:18Ya Pak Tauhid silakan Pak
15:29Ya Pak Tauhid bisa mendengar
15:31suara saya dengan jelas Pak
15:33Ya ya jelas
15:35Pak Srija. Baik silakan Pak
15:37Ya ya mengenai
15:39TKDN ya saya kira kan kalau kita
15:41lihat kebijakan TKDN kan
15:43sudah berlangsung lebih dari 5
15:45tahun ya. Pada dasarnya
15:47untuk mendorong industri
15:49lokar bisa bermitra
15:51dengan negara-negara luar
15:53terutama para investor yang
15:55membuat investasi
15:57ataupun menanam investasi di dalam
15:59negeri ya. Saya kira kalau
16:01kita lihat dengan kebijakan ini
16:03pada dasarnya tujuannya positif ya
16:05ingin agar ciptanya
16:07lapangan pekerjaan
16:09termasuk juga meningkatkan nilai
16:11tabah di dalam negeri ya
16:13kalau kemudian ini diprotes
16:15oleh Amerika dengan case
16:17katakanlah yang kemarin ya
16:19kasusnya untuk Apple misalnya sebagai
16:21kasus saya kira memang
16:23harus ada proses dialog yang
16:25kemudian ini tidak hanya berlaku
16:27bagi Amerika tapi juga bagi negara-negara
16:29lain. Ini masih bisa
16:31dinegosiable tapi TKDN juga penting
16:33mengenai angkanya
16:35berapa persen dan sebagainya ini yang
16:37kemudian bisa menjadi bahan
16:39untuk negosiasi ya
16:41di banyak negara formula
16:43ini misalnya di China sebenarnya diberlakukan
16:45tapi angkanya ya tidak terlampau
16:47besar seperti yang jadi kita
16:49begitu ya mereka melibatkan
16:51para pelaku usaha lokal dalam rantai
16:53masuk sehingga mereka bisa terlibat
16:55begitu ya dan
16:57apa ini bisa jauh lebih
16:59mungkin yang bisa dilakukan
17:01dengan mengacu pada negara-negara lain
17:03yang menerapkan kebijakan
17:05serupa ya
17:07kemudian untuk kebijakan devisa
17:09hasil ekspor memang
17:11satu sisi bisa menguatkan
17:13nilai tukar rupiah kita dengan
17:15masuknya katakanlah
17:17dolar ke mari ya paling tidak
17:19selama setahun ini ya dan
17:21saya kira memang kalau kita
17:23lihat ini akan sangat bermanfaat
17:25bagi
17:27industri-industri yang
17:29katakanlah bagi kita
17:31tapi industri-industri yang
17:33cash flow manajemennya itu dalam jangka
17:35panjang tetapi bagi industri
17:37katakanlah yang cash flownya
17:39jangka pendek short term maka
17:41kebijakan devisa hasil ekspor tentu saja
17:43sangat sulit begitu karena mereka
17:45menggunakan bahan
17:47baku input bahan baku katakanlah
17:49bahan baku dari
17:51luar yang membutuhkan juga
17:53dolar begitu nah ini yang kemudian
17:55menghambat bagi
17:57katakanlah para
17:59pabrikan atau para eksportir kita
18:01di dalam negeri termasuk juga
18:03sebagian bagi para importir
18:05menurut saya memang untuk
18:07devisa hasil ekspor juga masih bisa
18:09di negosiable apakah kemudian
18:11waktunya tidak setahun
18:13sebelumnya kan hanya beberapa bulan begitu
18:15nah ini yang kemudian masih
18:17menjadi proses juga di negosiasi
18:19ulang tapi memang kalau
18:21kita lihat ini kan kemarin kebijakan
18:23untuk memperkuat nilai tukar rupiah
18:25kita yang sempat depresiasi
18:27lebih dari
18:2916.500 dan
18:31ini sebagai upaya pemerintah
18:33namun kalau ini kemudian dipermasalahkan
18:35Amerika menurut
18:37saya memang perlu kita
18:39kritisi apakah waktunya
18:41yang kemudian bisa dikurangi
18:43dari satu tahun menjadi
18:45jadi kurang begitu ya
18:47ini yang kemudian masih bisa proses
18:49negosiasi dengan Amerika
18:51ini tidak perlu di
18:53hapus ya tetapi beberapa
18:55poin mungkin yang masih bisa di negosiasi
18:57ulang begitu ya
18:59meski demikian saya kira juga
19:01harus ada jaminan bahwa kalau
19:03misalnya beberapa kebijakan direvisi
19:05upaya untuk
19:07mengurangi katakanlah tarif resiprokalnya
19:09harus padat
19:11atau senilai apa
19:13valuenya harus sama begitu
19:15jangan sampai justru kita
19:17melakukan negosiasi untuk
19:19mengurangi beberapa hambatan tarif dan
19:21nontarif tetapi
19:23pengurangan tarif resiprokannya juga tidak
19:25signifikan saya kira ini proses yang
19:27memang harus diperjuangkan oleh
19:29pemerintah begitu mas
19:33perlu dihapus namun dengan adanya kebijakan
19:35tarif impor 32% ini
19:37kepada Indonesia yang nanti akan berlaku
19:39mulai 9 April
19:41apakah ada kemungkinan pak ada perlakuan khusus
19:43bagi produk asal Amerika Serikat
19:45soal TKD EDD
19:49saya kira tidak ya ini kan TKD
19:51peraturan menteri yang didasarkan oleh
19:53apa undang-undang mengenai industri
19:55saya kira tidak bisa kita
19:57melakukan ini hanya untuk satu negara
19:59tapi juga harus berlaku untuk
20:01negara-negara lain yang berinvestasi
20:03di kita begitu ya
20:05karena memang kalau ini
20:07berlaku hanya Amerika negara lain
20:09yang melakukan protes misalnya
20:11investor kita dari China dari Jepang
20:13dari Korea dan sebagainya yang pada
20:15dasarnya sebagian besar sudah patuh
20:17terhadap ketentuan TKD EDD
20:19nah ini yang kemudian
20:21beberapa pelaku
20:23luar malah mereka juga
20:25mendukung untuk kebijakan ini karena
20:27bagi mereka ini memperkuat
20:29hubungan bilateral antar negara
20:31tetapi kalau ini hanya
20:33spesial untuk Amerika menurut saya
20:35ini terlalu besar pengorbanan kita
20:37mendapatkan tarif resiprokal
20:39itu sendiri begitu ya
20:41dan kita terus memikirkan
20:43matang-matang masing-masing
20:45kebijakan itu dampaknya terhadap
20:47daya saing masing-masing industri kita
20:49di dalam negeri termasuk
20:51nilai tambah yang kemungkinan akan
20:53berkurang dengan masing-masing
20:55kebijakan yang ingin
20:57dirubah ini yang kemudian
20:59pengorbanan
21:01kita juga luar biasa
21:03besar untuk merubah beberapa ketentuan
21:05yang diminta
21:07dalam regulasi
21:09yang diajukan oleh pemerintah mereka
21:11baik tidak perlu
21:13ada perlakuan khusus ke Amerika
21:15agar nantinya tidak menimbulkan
21:17kecemburuan begitu ya terhadap negara lain
21:19kemudian penerapan TKD ini
21:21merupakan bentuk kedaulatan
21:23Indonesia. Akankah hal ini membuat Indonesia
21:25gentar? Pak Tauhid
21:29menurut saya sih
21:31kalau kita lihat sih kita tuh punya
21:33cukup mampu ya untuk melakukan
21:35diversifikasi
21:37apa mitra dagang ya
21:39memang Amerika posisinya ini
21:41cukup strategis ya kurang lebih
21:439-10%
21:45ya dari apa
21:47tujuan ekspor kita ya
21:49walaupun demikian kita juga harus mulai
21:51memikirkan negara tujuan ekspor
21:53lain ya untuk
21:55selain Amerika yang bisa diperbesar
21:57termasuk mengurangi
21:59ketergantungan importasi kita dari Amerika
22:01dengan merujuk
22:03negara-negara lain yang tidak
22:05terlalu
22:07menyulitkan
22:09kita dalam proses perjanjian perdagangan
22:11seperti hal nyata revolusi
22:13vokal negara ini begitu. Saya kira
22:15kita tetap masih bisa kuat
22:17ya memiliki
22:19power ya meskipun mungkin
22:21tadi prosesnya tidak mudah
22:23dan kalaupun TKD
22:27Pak Tauhid
22:31baik
22:33pembedasan kita sepertinya
22:35terganggu komunikasi dengan
22:37Pak Tauhid Ahmad, ekonomi senior indef
22:39dan spesial dialog akan kembali
22:41usai jeda tetaplah bersama kami
22:43musik
22:59terima kasih Anda masih bersama kami
23:01dalam spesial dialog pemirsa
23:03Presiden Provost Subianto telah mempersiapkan
23:05tiga gebrakan besar
23:07untuk menghadapi gejolak kebijakan tarif
23:09balasan dari Presiden Amerika Serikat
23:11Donald Trump. Salah satu dia
23:13pemerintah akan segera memperluas jaringan
23:15dan pasar mitra dagang
23:17Indonesia
23:19musik
23:21dalam menghadapi tantangan
23:23global termasuk kebijakan tarif baru
23:25Amerika Serikat Presiden
23:27Provost Subianto menunjukkan ketajaman
23:29melihat dinamika geopolitik
23:31dimana pemahaman mendalam
23:33tentang hubungan internasional dan
23:35perdagangan global menjadi kekuatan
23:37utama dalam menjaga stabilitas
23:39ekonomi Indonesia
23:41musik
23:43deputi bidang
23:45diseminasi dan media informasi
23:47kantor komunikasi kepresidenan
23:49Nocte Falgrino menegaskan
23:51Presiden Prabowo telah menyiapkan
23:53tiga gebrakan besar untuk menghadapi
23:55pemberlakuan tarif impor
23:5732% untuk
23:59barang dari Indonesia
24:01gebrakan pertama yang diambil
24:03Presiden Prabowo adalah memperluas
24:05jaringan mitra dagang Indonesia
24:07termasuk memperluas pasar keanggotaan
24:09BRICS, Brazil, Rusia
24:11India, China dan Afrika Selatan
24:13dimana negara BRICS
24:15tercatat memegang 40%
24:17perdagangan global
24:19gebrakan kedua mempercapai
24:21hilirisasi sumber daya alam
24:23dan gebrakan ketiga adalah memperkuat
24:25daya beli masyarakat melalui program
24:27yang langsung menyentuh kesejahteraan rakyat
24:29salah satunya adalah program
24:31bakan berisi gratis
24:33yang menargetkan 82 juta penerima
24:35manfaat pada akhir tahun
24:372025
24:39diisi selain dalam menghadapi
24:41ancaman perang dagang 32%
24:43pemberlakuan tarif impor terhadap
24:45Indonesia, pemerintah justru
24:47terus memperkuat berbagai perjanjian
24:49dagang multilateral
24:51termasuk perjanjian regional
24:53comprehensive economic partnership
24:55atau RCEP
24:57dengan 10 negara ASEAN dan Australia
24:59China, Jepang, Korea Selatan
25:01dan Selandia Baru
25:03yang mencakup 27% perdagangan
25:05global
25:07selain langsusik
25:09organisasi kerja sama dan pembangunan
25:11ekonomik atau OECD
25:13yang mencakup 64% perdagangan
25:15global serta beberapa
25:17perjanjian dagang lainnya
25:19yaitu IEU-CEPA dan
25:21CPTTP yang semakin
25:23memperkokokkan daya saing Indonesia
25:25di pasar internasional
25:27dari Jakarta
25:29Tim Leputan IDXO
25:33Bersambung
25:35Bersambung
26:03Bersambung
26:05Bersambung
26:07Bersambung
26:09Bersambung
26:11Bersambung
26:13Bersambung
26:15Bersambung
26:17Bersambung
26:19Bersambung
26:21Bersambung
26:23Bersambung
26:25Bersambung
26:27Bersambung
26:29Bersambung
26:31Bersambung
26:33Bersambung
26:35Bersambung
26:37Bersambung
26:39Bersambung
26:41Bersambung
26:43Bersambung
26:45Bersambung
26:47Bersambung
26:49Bersambung
26:51Bersambung
26:53Bersambung
26:55Bersambung
26:57Bersambung
26:59Bersambung
27:01Bersambung
27:03Bersambung
27:05Bersambung
27:07Bersambung
27:09Bersambung
27:11Bersambung
27:13Bersambung
27:15Bersambung
27:17Bersambung
27:19Bersambung
27:21Bersambung
27:23Bersambung
27:25Bersambung
27:27Bersambung
27:29Bersambung
27:31Bersambung
27:33Bersambung
27:35Bersambung
27:37Bersambung
27:39Bersambung
27:41Bersambung
27:43Bersambung
27:45Bersambung
27:47Bersambung
27:49Bersambung
27:51Bersambung
27:53Bersambung
27:55Bersambung
27:57Bersambung
27:59Bersambung
28:01Bersambung
28:03Bersambung
28:05Bersambung
28:07Bersambung
28:09Bersambung
28:11Bersambung
28:13Bersambung
28:15Bersambung
28:17Bersambung
28:19Bersambung
28:21Bersambung
28:23Bersambung
28:25Bersambung
28:27Bersambung
28:29Bersambung
28:31Bersambung
28:33Bersambung
28:35Bersambung
28:37Bersambung
28:39Bersambung
28:41Bersambung
28:43Bersambung
28:45Bersambung
28:47Bersambung
28:49Bersambung
28:51Bersambung
28:53Bersambung
28:55Bersambung
28:57Bersambung
28:59Bersambung
29:01Bersambung
29:03Bersambung
29:05Bersambung
29:07Bersambung
29:09Bersambung
29:11Bersambung
29:13Bersambung
29:15Bersambung
29:17Bersambung
29:19Bersambung
29:21Bersambung
29:23Bersambung
29:25Bersambung
29:27Bersambung
29:29Bersambung
29:31Bersambung
29:33Bersambung
29:35Bersambung
29:37Bersambung
29:39Bersambung
29:41Bersambung
29:43Bersambung
29:45Bersambung
29:47Bersambung
29:49Bersambung
29:51Bersambung
29:53Bersambung
29:55Bersambung
29:57Bersambung
29:59Bersambung
30:01Bersambung
30:03Bersambung
30:05Bersambung
30:07Bersambung
30:09Bersambung
30:11Bersambung
30:13Bersambung
30:15Bersambung
30:17Bersambung
30:19Bersambung
30:21Bersambung
30:23Bersambung
30:25Bersambung
30:27Bersambung
30:29Bersambung
30:31Bersambung
30:33Bersambung
30:35Bersambung
30:37Bersambung
30:39Bersambung
30:41Bersambung
30:43Bersambung
30:45Bersambung
30:47Bersambung
30:49Bersambung
30:51Bersambung
30:53Bersambung
30:55Bersambung
30:57Bersambung
30:59Bersambung
31:01Bersambung
31:03Bersambung
31:05Bersambung
31:07Bersambung
31:09Bersambung
31:11Bersambung
31:13Bersambung
31:15Bersambung
31:17Bersambung
31:19Bersambung
31:21Bersambung
31:23Bersambung
31:25Bersambung
31:27Bersambung
31:29Bersambung
31:31Bersambung
31:33Bersambung
31:35Bersambung
31:37Bersambung
31:39Bersambung
31:41Bersambung
31:43Bersambung
31:45Bersambung
31:47Bersambung
31:49Bersambung
31:51Bersambung
31:53Bersambung
31:55Bersambung
31:57Bersambung
31:59Bersambung
32:01Bersambung
32:03Bersambung
32:05Bersambung
32:07Bersambung
32:09Bersambung
32:11Bersambung
32:13Bersambung
32:15Bersambung
32:17Bersambung
32:19Bersambung
32:21Bersambung
32:23Bersambung
32:25Bersambung
32:27Bersambung
32:29Bersambung
32:31Bersambung
32:33Bersambung
32:35Bersambung
32:37Bersambung
32:39Bersambung
32:41Bersambung
32:43Bersambung
32:45Bersambung
32:47Bersambung
32:49Bersambung
32:51Bersambung
32:53Bersambung
32:55Bersambung
32:57Bersambung
32:59Bersambung
33:01Bersambung
33:03Bersambung
33:05Bersambung
33:07Bersambung
33:09Bersambung
33:11Bersambung
33:13Bersambung
33:15Bersambung
33:17Bersambung
33:19Bersambung
33:21Bersambung
33:23Bersambung
33:25Bersambung
33:27Bersambung
33:29Bersambung
33:31Bersambung
33:33Bersambung
33:35Bersambung
33:37Bersambung
33:39Bersambung
33:41Bersambung
33:43Bersambung
33:45Bersambung
33:47Bersambung
33:49Bersambung
33:51Bersambung
33:53Bersambung
33:55Bersambung
33:57Bersambung
33:59Bersambung
34:01Bersambung
34:03Bersambung
34:05Bersambung
34:07Bersambung
34:09Bersambung
34:11Bersambung
34:13Bersambung
34:15Bersambung
34:17Bersambung
34:19Bersambung
34:21Bersambung
34:23Bersambung
34:25Bersambung
34:27Bersambung
34:29Bersambung
34:31Bersambung
34:33Bersambung
34:35Bersambung
34:37Bersambung
34:39Bersambung
34:41Bersambung
34:43Bersambung
34:45Bersambung
34:47Bersambung
34:49Bersambung
34:51Bersambung
34:53Bersambung
34:55Pengumuman tarif pasuk barang ke AS oleh Presiden Donald Trump
34:59Berdampak pada pelebahan yang terjadi pada perusahaan AS dan Eropa pada perdagangan Kamis kemarin waktu setempat
35:07Pengumuman tarif pasuk tersebut menambah kehawatiran meluasnya perang dagang dan ancaman resesi global
35:15Bursa Selama Amerika Serikat dan Eropa Kompak ditutup melemah pada perdagangan kemis kemarin
35:23di tengah khawatiran meningkatnya tensi perang dagang
35:26akan mengambil pertumbuhan ekonomi dunia pasca keputusan terbaru pembelakuan tarif masuk barang
35:32ke Amerika Serikat oleh Presiden Donald Trump
35:35Dari Amerika Serikat, bursa ekuitas Wall Street ditutup melemah
35:41dengan persentase kerugian harian terbesar dalam beberapa tahun terakhir
35:46Kejatuhan bursa Amerika Serikat terlepas dari kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
35:51yang memicu khawatiran akan perang dagang yang meluas serta resesi ekonomi global
35:57Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup turun 4,84% menjadi 5.396,52
36:07Kemudian Nasdaq Composite Index turun 5,97% menjadi 16.550,61
36:14Dan Dow Jones Industrial Average melemah 3,98% menjadi 40.545,93
36:23Ada pemarket ke perusahaan yang tergabung dalam indeks S&P 500
36:29berkurang sebesar 2,4 triliun dolar Amerika
36:32dan menjadi penurunan terbesar yang terjadi dalam satu hari sejak Juni 2020
36:41Bursa ekuitas Eropa melemah pada perdagangan Kamis kemarin
36:44dan menjadi kerugian secara harian yang terbesar dalam 8 bulan terakhir
36:49Indeks Bank Eropa Stock 600 ditutup melemah 2,57% menjadi 523,12
36:57dan menjadi level terendah sejak Januari 2025
37:01Bursa regional utama juga berguguran dimana bursa selam Italia dan Perancis
37:06mengalami penurunan terburuk dalam lebih dari 2 tahun
37:09Di Jerman, Indeks DAX turun 3,01% menjadi 21.717,39
37:16Fosil 100 Inggris menyusuh 1,55% menjadi 8.474,74
37:24dan CAC Perancis melemah 3,31% ke level 7.598,98
37:33Pergerakan tersebut mengikuti aksi jual besar-besaran di saham global
37:37karena investor beralih ke obligasi pemerintah danian Jepang
37:41yang merupakan aset safe haven
37:43Berbagi Sumber, IDX Channel
37:45Nilai tukar dolar Amerika Serikat menguat terhadap rupiah pada perdagangan hari ini
37:56Bata uang negeri paman SEM telah menyentuh level 16.745 rupiah per dolar
38:07Kebijakan pengenang tarif impor 32% dari Presiden Donald Trump
38:11bagi produk Indonesia yang masuk ke Amerika
38:14langsung berdampak kuat terhadap nilai tukar rupiah
38:18Pada perdagangan hari ini, dolar Amerika Serikat melonjak menyentuh level 16.745 rupiah per dolar
38:26Berdasarkan data dari Bloomberg, nilai tukar dolar Amerika Serikat berada pada level 16.745
38:33atau naik 33,0,20%
38:37Sementara pada perdagangan pagi ini, dolar Amerika Serikat dibuka di level 16.718 rupiah
38:45Selanjutnya pergerakan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang lainnya bervariasi
38:50Nilai tukar dolar Amerika Serikat menguat 0,17% terhadap dolar Australia
38:56Sejauh ini, dolar Amerika Serikat bergerak di antara level 16.565 rupiah hingga 16.618 rupiah per dolar
39:05Berbagi Sumber, IDX Channel
39:14Baik pemirsa, 60 menit sudah saya menemani Anda dalam spesial dialog perbaharui
39:19Terus informasi Anda hadir di IDX Channel
39:21Your Trustworthy and Comprehensive Investment Preference
39:25Kalau urusan masa depan harus terdepan, aku Investor Saham
39:28Saya Reza Seregar, Pak Betundur Dili
39:30Terima kasih dan sampai jumpa
39:44Terima kasih telah menonton
40:14Terima kasih telah menonton