Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
MADIUN, KOMPAS.TV- Perjuangan Nahwowi dimulai dari tahun 2012. Sejak saat itu Nahrowi telah menyisihkan uang untuk berangkat menunaikan Ibadah Haji.

Setiap harinya ia menabung Rp10-Rp20 ribu dari pendapatannya sebagai perajin tusuk sate.

Hingga kini, ia telah mengumpulkan Rp33 juta dan bisa untuk lekas berangkat menuju Tanah Suci.

Baca Juga Suasana Haru Pelepasan Calon Haji Kloter Pertama Bengkulu di https://www.kompas.tv/regional/591303/suasana-haru-pelepasan-calon-haji-kloter-pertama-bengkulu

Editor Video: Joshua Victor

#ibadahhaji#haji2025#ibadahhaji2025

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/591308/perajin-tusuk-sate-siap-berangkat-ibadah-haji-ke-tanah-suci-saya-menabung-dari-rp10-ribu
Transkrip
00:00Saya daftar haji tahun bulan Maret 2012, 13 tahun sampai sekarang.
00:05Saya sangat-sangat bersyukur pada Allah, Allah memanggil saya bisa berangkat haji.
00:11Karena di dunia ini ada tiga panggilan.
00:15Pertama panggilan sholat, kedua panggilan haji, dan ketiga panggilan mati.
00:20Alhamdulillah saya bisa memenuhi panggilan Allah, panggilan yang kedua, panggilan berangkat haji.
00:25Saya daftar haji itu arna muda nekat.
00:30Dulu saya ziaroh ke, ada teman waktu itu pulang dari haji.
00:36Saya ziaroh ke rumahnya, silaturahim ke rumahnya.
00:39Pada di rumahnya, waktu itu waktu hujan.
00:42Di rumahnya itu banyak terdapat terocoh-terocoh atau nggak layak lah rumahnya.
00:49Rumah kayak gitu bisa daftar haji.
00:52Kenapa saya tidak bisa daftar haji?
00:54Makanya dari situ saya punya modal uang lima juta, memberanikan diri, nekat daftar haji yang katanya pendaftarannya itu dua puluh juta.
01:04Yang dua puluh juta saya angsur selama dua tahun.
01:08Alhamdulillah saya nunggu tiga belas tahun bisa berangkat tahun ini.
01:12Kalau daftar haji tahun berapa?
01:13Ada daftar haji tahun bulan Maret 2012, tiga belas tahun sampai sekarang.
01:20Saya nggak nyangka, nggak bermimpi, Alhamdulillah dari ketekatan saya, dari ketelatanan saya, saya bisa berangkat haji.
01:29Karena apa pelunasan tahun ini kan juga banyak, 33 juta, 700 ribu.
01:37Itu kan uang segitu kalau orang dari usaha tusuk sate kan nggak mungkin bisa.
01:42Kalau nggak nekat, rajin menabung.
01:45Jadi tiap hari saya menabung 10 ribu, 20 ribu, genap 1 juta saya masukkan rekening.
01:51Itu modal saya.
01:52Jadi benar-benar dari nol, dari tusuk sate.
01:55Yang harganya hanya puluhan ribu, dari 18 ribu, 19 ribu, saya telateni, saya tekuni, Alhamdulillah menghasilkan ketekatan saya bisa berangkat haji tahun ini.
02:08Kalau doa yang pertama nanti dibatikan di sana, Pak?
02:11Saya ingin sehat jasmani, sehat rohani, dan sehat ekonomi keluarga saya.
02:19Itu yang utama itu.
02:20Ada harapan untuk keluarga Bapak yang nanti bisa mengusung?
02:24Kalau soal keluarga, pastilah tahun ini saya berangkat haji.
02:30Insya Allah tahun-tahun berikutnya minimal.
02:33Seluruh keluarga saya harus bisa berangkat umroh.
02:36Karena haji kan menunggunya tahun ini kan 38 tahun.
02:40Daftar tahun ini berangkatnya masih 38 tahun lagi.
02:44Kalau tahapan mulai, Pak, kemarin sudah dipaksin?
02:47Sudah dari dinas kesehatan, sudah vaksin semua, vaksin polio, sama vaksin meningitis, dan sama influenza itu yang bayar cuma influenza saja, yang polio sama meningitis gratis.
03:02Itu sudah, sudah saya lalui.
03:05Hingga nunggu keberangkatan saja.
03:08Tanggal 17 nanti berangkat dari rumah, masuk asram haji, tanggal 18 jam 6 pagi.
03:13Terima kasih telah menonton!
03:43Saya Ogin Fredianto, saksikan terus program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lain.
03:53Kompas TV, independen, dan percaya.

Dianjurkan