Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • 2 days ago
Nilai industri halal Nusantara begitu besar, khususnya melibatkan dua negara Malaysia dan Indonesia. Di Malaysia, hakim bertanggungjawab soal pensijilan yang ketat perlu dipatuhi, manakala di Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal memainkan peranan hampir sama. Nilai industri halal Indonesia mencecah 135 juta dolar ketika ini, manakala Malaysia adalah sebanyak 146.6 bilion ringgit. Ikuti temubual eksklusif Nazri Kahar bersama Ahmad Haikal Hassan, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.
Transcript
00:00Dan kita akan teruskan dengan perkemasan seterusnya dengan nilai industri halal Nusantara begitu besar khususnya melibatkan dua negara Malaysia dan Indonesia.
00:08Di Malaysia, hakim bertanggungjawab soal pensijilan yang ketat perlu dipatuhi.
00:13Di Indonesia, badan penyelenggaraan jaminan produk halal memainkan peranan hampir yang sama.
00:19Nilai industri halal Indonesia mencecah $135 juta ketika ini manakala Malaysia adalah sebanyak $146.6 bilion.
00:28Ikuti temubual eksklusif Nazri Kaha bersama Ahmad Haikal Hassan, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.
00:39Isu ataupun industri halal di peringkat global begitu besar jumlahnya.
00:44Apatah lagi di kalangan negara ASEAN, populasi halal iaitu di kalangan umat Islam dan bukan Islam juga menyahut keperluan halal ini dalam pelbagai sektor.
00:54Sama ada ekonomi industri halal, industri perkhidmatan dan sempamanya dan Malaysia ada kepakaran dan kekuatan yang mungkin boleh dikongsikan dengan negara berjiran seperti Indonesia.
01:05Jadi saya amat bertuah, Bapak Ahmad Haikal Hassan sebelah kiri saya macam menteri yang bertanggungjawab tentang halal ya Pak ya.
01:12Itu Kepala BPH, panjangnya itu, kami yang pendek dulu.
01:17Pak Haikal, dalam ruang tetapun meja bulat bersama yang Ahmad Berhormat Timbalan Perdana Menteri Malaysia, Datuk Dr. Sri Ahmad Zaid Hamidi.
01:25Jadi apa yang dibincangkan dalam meja bulat kita sebentar tadi?
01:29Ya, yang dibincangkan intinya itu adalah kita harus naik kelas. Kita harus orang Islam menyebutnya Aizah. Punya Aizah, punya kebanggaan.
01:40Dan kebanggaan itu akan lebih cepat ketika kita berjamaah bersama-sama.
01:44Wabit khusus, tadi bicara dengan Datuk Sri, Yang Mulia, ini akan harus segera hari ini jika perlu kata beliau tadi.
01:54Jangan tangguh-tanggu lagi ya?
01:55Ya, dibentuk satu ASEAN Halal Council atau ASEAN Halal Forum.
02:02Saya menyambut dengan sangat gembira. Ini harus kita bentuk segera.
02:06You know, ada 700 ribu people in ASEAN.
02:11Dan ini untuk melayani hampir 3 miliar penduduk dunia yang membutuhkan halal.
02:16Saya kampaikan tadi bahwa halal is lifestyle. Halal not for Muslim only.
02:23Halal sekarang itu adalah the symbol of health, symbol of clean and modern civilization.
02:30Saya mau menyampaikan pesan, if you're not halal, you're not modern. You're not health.
02:36Sampai ketahui itu ya?
02:37Itu standardnya?
02:39Ya, standardnya. Karena firman Allah SWT, halal itu kepada semua manusia.
02:44Allah menyampaikan, ya ayuhannas, wahai seluruh manusia.
02:48Itu manusia semua suku bangsa, semua agama, semua ras, kelompok dan golongan.
02:53Kuluh Mimah Filarudi halalan.
02:55Tehiban. Makanlah di bumi Tuhan ini yang halal lagi pula baik.
02:59Jadi untuk semua umat manusia.
03:01Ya, sepatutnya.
03:02Jadi dari kerjasama Malaysia-Indonesia, ada titik bengik yang mungkin menjadi halangan sebelum ini.
03:08Mungkin persijilan halal.
03:09Indonesianya sertifikasinya lain.
03:12Sertifikasi di Malaysia itu tinggi di bawah jakimnya.
03:15Jadi adakah itu ada persifahaman yang sudah dicapai?
03:18Untuk memudahkan industri-industri yang terlibat dengan pertirapan halal ini, bisa masuk pasaran Malaysia dan Indonesia.
03:25Itulah yang tadi kita akan ambil sepakati dengan perbincangan-perbincangan yang lebih lanjut.
03:31Kemungkinan saya harus datang juga ke Malaysia untuk melihat how about the standard.
03:35Hari ini halal di bawah Presiden Republik Indonesia.
03:38Bernama kami, Badan Halal.
03:40Tidak lagi berada di organisasi atau yang lain, tidak lagi.
03:44Ada pun organisasi yang lain itu adalah mitra-mitra kami semua.
03:47Sahabat-sahabat kami untuk bersama-sama meninggikan soal halal.
03:51Begitu pula dengan jakim.
03:53Jadi kedatangan saya nanti untuk mengetahui standar jakim, standar badan halal, dan kita capai standar bersama.
04:00Kalau sudah capai standar bersama, apa yang halal di sana, juga halal di sini.
04:04Apa yang halal di sini, juga halal di sana.
04:06Kita sama-sama umat Islam, apalagi Malaysia dan kita ini, negara jiran, sama-sama ahlus sunnah wal jemaah, sama-sama syafi'i, dan semuanya.
04:15Jadi insya Allah, tak ada hambatan soal itu.
04:18Yakin sekali saya.
04:19Itu akan menjadi satu keutamaan, Bapak ya?
04:22Insya Allah, sebelum bulan Juni, itu harus sudah terdaksana.
04:25Dan startnya itu sekarang.
04:27Kata Sri Datuk tadi, untuk mencapai 10 kilometer, 1000 kilometer, kita mulai dengan satu langkah pertama.
04:34Dan tadi sudah dimulai langkah pertama.
04:36Alhamdulillah.
04:36Pak Ekal, sekali lagi, itu dari sudut sertifikasi, dari sudut standarnya.
04:40Tetapi dari sudut mempromosikan, juga mengkoordinasikan industri ini besar.
04:45Ada industri makanan, FMB, ada industri pimpinan perbankan, Islam, dan sebagainya.
04:50Di Malaysia, ada HDC-nya.
04:51Jadi, adakah ini juga sedang diterokai, lebih luas, bagaimana Malaysia dan Indonesia perlu membina kekuatan dalam halal ini?
05:00Sekali lagi, saya sampaikan lebih dahulu bahwa seluruh instrumen halal, ekosistem halal, the way of halal, the industrial halal, sertifikat halal, everything about halal berada di satu badan.
05:14Langsung di bawah presiden.
05:16Presiden sendiri yang akan mengawasi itu.
05:18Di bawahnya baru banyak cabang-cabang.
05:20Kantor-kantor terkait dengan sembilan kementerian, dengan tiga badan, dengan 84 lembaga pemeriksa halal, dan banyak sekali kaitan-kaitan yang halal.
05:34Inilah yang akan membuat halal itu berjaya, yaitu satu atap.
05:38Dan itu akan kami sampaikan, akan kami tukar fikiran juga di Malaysia agar dapat menjadi satu atap.
05:46Kalau Indonesia satu atap, Malaysia satu atap, itu akan terjadi yang namanya G2G.
05:52Symbiosis mutualism.
05:54Saling kuatkan, saling menguatkan.
05:56Kalau Indonesia sama Malaysia sudah bersama-sama.
05:58Di Saudi Arabia, itu kan Indonesia, Malaysia, saya suka mengamati di Saudi Arabia.
06:06Indonesia, Malaysia, di Palestina.
06:08Indonesia, Malaysia, di Asia.
06:10Indonesia, Malaysia.
06:11Selalu ditanya, Indonesia, Malaysia.
06:12Artinya, kita ini berdua adalah bangsa yang suka belanja.
06:17Dan itu mentularkan semua orang.
06:19Artinya, kita harus naik kelas untuk bangsa yang suka belanja, dan suka memproduksi, dan diterima produksi kita.
06:26Indonesia dan Malaysia bersatu, halal ASEAN, halal forum.
06:30Itu akan menjadi besar, insyaAllah.
06:31The low hanging fruit, Bapak Haikal.
06:33Karena inter-ASEAN ini sentiasa bercakap, populasinya besar, pasarannya besar, mewah.
06:39Tetapi, bila ekspornya, rendah.
06:41Kerana masih ekspor ke mereka, ke Australia, dan Eropa.
06:46Mengapa ini satu low hanging fruit halal industri, untuk dalam perang tarif yang tidak menentu sekarang, sebagai satu kekuatan di kalangan negara ASEAN, Malaysia dan Indonesia menjadi pendahului, tetapi mesti ada sistemnya yang berstruktur.
06:58Ijinkan saya mengutip satu ayat.
07:01Sanurihim ayatina fir'afaki wa fi'an fusihim.
07:05Hatta ya tabayyanalahum annaul haq.
07:06Akan kami tampakkan tanda-tanda kekuasaan kami di seluruh barat, timur, utara, selatan, artinya di seluruh penjuru dunia, sampai dalam setiap pribadi.
07:15Bahwa annaul haq, bahwa Allah lah yang hak, Quran lah yang hak.
07:19Nah, itu kita ambil manfaat itu dari perang tarif ini.
07:21Kita akan naik kelas ketika kita dengan percaya diri tinggi, mengatakan halal, itu akan naik kelas.
07:28Dan halal kita ini akan diminati oleh semua.
07:32Jangan lupa, Malaysia, Indonesia sebagai negara yang care about halal, itu Amerika pun care dengan halal.
07:40Yang saya tahu, Amerika sudah mulai more than 40 years ago dengan IFANCA, Islamic Food Nutrition, American Council, IFANCA.
07:52Begitu juga dengan negara China, begitu juga dengan negara yang lain, sehingga everybody need halal.
07:56Izinkan saya menyampaikan sekali lagi untuk disclaimer bahwa halal is not for Muslim only, halal for everybody.
08:03Dan halal kita, halal Indonesia, halal Indonesia akan dikenang halal seluruh dunia sebagai acuan.
08:09sebagai patokan bahwa walaupun dengan perang tarif yang seperti ini, jika kita fokus kepada halal kita, jika fokus kepada asian kita, insyaAllah kita akan melewati perang tarif seperti ini.
08:22Ya, lebih tenang Pak ya.
08:23Lebih tenang, kalm, seperti dicontohkan oleh Presiden dan Perdana Menteri.
08:28Alhamdulillah. Terima kasih Pak Haikal Hassan.
08:30Kandasudi ditemubual secara eksklusif di Esrawani dan berkaitan dengan industri halal.
08:36Ada MIHAS di Indonesia yang besar?
08:38Pameran halal?
08:40Ya, saya berharap, Malaysia harus ikut.
08:43Jangan sampai Malaysia ketinggalan.
08:45Malaysia pun lagi besar Pak.
08:46Namanya Indonesia International Halal Festival, tanggal 9, 10 dan 11 Mei 2025 ini.
08:54Jemput industri dia dari Malaysia?
08:56Ya, of course.
08:57Ya, kami undang nanti Malaysia.
08:58Ya, terima kasih.
08:59Terima kasih Pak Haikal.
09:01Kita jumpa lagi ya.
09:01Terima kasih Pak Haikal.

Recommended