Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 22/4/2025
MALANG, KOMPAS.TV-Kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe harganya terus naik dalam beberapa pekan terakhir. Imbas kenaikan harga kedelai dirasakan langsung oleh perajin tempe di sentra industri tempe Sanan, Kota Malang.

Menurut perajin tempe, harga kedelai yang sebelumnya berkisar Rp 9.000 kini naik menjadi Rp 9.950 rupiah. Kenaikan harga kedelai ini berdampak besar pada perajin tempe. Sejak kenaikan harga kedelai, perajin terpaksa mengurangi ukuran tempe menjadi lebih tipis dari biasanya.

Mengurangi ukuran tempe ini menjadi pilihan bagi perajin daripada harus menaikkan harga jual tempe ke konsumen.

"Semakin naik, sekarang aja hampir Rp 10.000, semakin tipis tempenya karena pengurangan," kata Dice.

Sementara itu menurut pedagang tempe, sejak kenaikan harga kedelai dan menyusutnya ukuran tempe, tak jarang para pembeli protes. Pedagang pun harus memberikan penjelasan kepada pembeli tentang kondisi yang dialami para perajin tempe.

"Biasanya beli Rp 50.000 sekarang Rp 30.000 jelas pengaruh lah dengan kenaikan ini, ya pasti ada yang protes," Terang Mustofa.

Selain memperkecil ukuran, beberapa perajin tempe di Sanan juga mengurangi kapasitas produksi. Jika sebelumnya Dice bisa menghabiskan 200 kilogram kedelai, kini jumlah tersebut berkurang menjadi 150 kilogram setiap harinya.



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/588598/harga-kedelai-naik-perajin-di-malang-perkecil-ukuran-tempe
Transkrip
00:00Kedelai sebagai bahan baku utama pembuatan tempe, harganya terus naik dalam beberapa pekan terakhir.
00:08Impas kenaikan harga kedelai dirasakan langsung oleh perajin tempe di Sentra Industri Tempe Sanan, Kota Malang.
00:15Menurut perajin tempe, harga kedelai yang sebelumnya berkisar Rp 9.000, kini naik menjadi Rp 9.950.
00:24Kenaikan harga kedelai ini berdampak besar pada perajin tempe.
00:28Sejak kenaikan harga kedelai, perajin terpaksa mengurangi ukuran tempe menjadi lebih tipis dari biasanya.
00:37Mengurangi ukuran tempe ini menjadi pilihan bagi perajin daripada harus menaikkan harga jual tempe ke konsumen.
00:43Harus tambah naik, tambah naik, tambah naik, tambah naik, setiap hari naik.
00:50Naiknya sampai berapa mas?
00:52Sekarang ini aja hampir Rp 10.000, Rp 10.000 kurang Rp 50.000 ya, Rp 9.000-Rp 50.000.
00:58Itu per apa mas?
00:59Per kilo.
01:01Dan semakin lama semakin menipis-menipis gitu lah pengurangan tempenya.
01:07Oh jadi ukurannya dikurangi mas ya?
01:09Iya ukurannya dikurangi bisa.
01:12Itu yang dikurangi apa? Tebelnya?
01:15Ya tebelnya.
01:16Tebelnya kalau semakin naik terus ya bisa-bisa panjangnya juga yang dikurangi.
01:23Sementara itu menurut pedagang tempe, sejak kenaikan harga kedelai dan menyusutnya ukuran tempe,
01:30tak jarang para pembeli protes.
01:33Pedagang pun harus memberikan penjelasan kepada pembeli tentang kondisi yang dialami para perajin tempe.
01:38Dari meleja-meleja itu ya belinya mengurangi juga.
01:44Biasanya Rp 50.000 cuma beli Rp 30.000.
01:48Dan jelas sangat pengaruh lah kalau dengan kenaikan harga kedelai.
01:52Tapi ada yang protes kak ukuran tempe?
01:54Di pasar itu mas?
01:55Jelas pasti mas protes.
01:58Dari hari-hari nanti kan menyelesaikan teman-teman mas.
02:02Kalau teman-teman kecil semua kan akhirnya kan buka protes.
02:06Pertama protes mesti.
02:07Selain memperkecil ukuran, beberapa perajin tempe di Sanan juga mengurangi kapasitas produksi.
02:15Jika sebelumnya di C bisa menghabiskan 200 kg kedelai,
02:19ini jumlah tersebut berkurang menjadi 150 kg setiap harinya.
02:25Tim Liputan, Kompas TV Malang, Jawa Timur.

Dianjurkan