KOMPAS.TV - Lagi-lagi, pasien menjadi korban pelecehan dokter. Kali ini terjadi di Garut, Jawa Barat.
Seorang dokter kandungan di sebuah klinik melecehkan pasiennya saat pemeriksaan USG. Polres Garut sudah memeriksa lokasi dan berjanji mengusut tuntas kasus ini.
Namun, menurut pihak Klinik Karya Harsa Garut, dokter terduga pelaku sudah tak lagi bekerja di klinik tersebut sejak beberapa hari terakhir.
Dinas Kesehatan Garut mengonfirmasi, peristiwa itu berlangsung pada 2024. Terduga pelaku diketahui praktik di rumah sakit pemerintah dan beberapa klinik serta rumah sakit swasta di Garut.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengultimatum polisi menangkap pelaku dalam satu kali 24 jam. Jika tidak, Ahmad Sahroni akan melaporkan kasus ini ke Kapolri dan meminta pimpinan Polres Garut dipecat.
Sebelumnya, kasus kekerasan seksual terhadap pasien juga terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Seorang calon dokter spesialis anastesi memperdaya dan membius pasien untuk melancarkan aksi bejatnya. Polisi bilang akan memeriksa kejiwaan tersangka.
Dokter seharusnya menjadi sosok terpercaya dan memberi rasa aman bagi pasien.
Lantas bagaimana pemerintah dapat memberikan perlindungan terhadap pasien dan memastikan kejadian serupa takkan berulang di lain tempat?
#dokter #kekerasanseksual #pelecehanseksual
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587087/begini-perkembangan-langkah-hukum-untuk-dokter-cabul-di-garut-dan-rumah-sakit-hasan-sadikin
Seorang dokter kandungan di sebuah klinik melecehkan pasiennya saat pemeriksaan USG. Polres Garut sudah memeriksa lokasi dan berjanji mengusut tuntas kasus ini.
Namun, menurut pihak Klinik Karya Harsa Garut, dokter terduga pelaku sudah tak lagi bekerja di klinik tersebut sejak beberapa hari terakhir.
Dinas Kesehatan Garut mengonfirmasi, peristiwa itu berlangsung pada 2024. Terduga pelaku diketahui praktik di rumah sakit pemerintah dan beberapa klinik serta rumah sakit swasta di Garut.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengultimatum polisi menangkap pelaku dalam satu kali 24 jam. Jika tidak, Ahmad Sahroni akan melaporkan kasus ini ke Kapolri dan meminta pimpinan Polres Garut dipecat.
Sebelumnya, kasus kekerasan seksual terhadap pasien juga terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Seorang calon dokter spesialis anastesi memperdaya dan membius pasien untuk melancarkan aksi bejatnya. Polisi bilang akan memeriksa kejiwaan tersangka.
Dokter seharusnya menjadi sosok terpercaya dan memberi rasa aman bagi pasien.
Lantas bagaimana pemerintah dapat memberikan perlindungan terhadap pasien dan memastikan kejadian serupa takkan berulang di lain tempat?
#dokter #kekerasanseksual #pelecehanseksual
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587087/begini-perkembangan-langkah-hukum-untuk-dokter-cabul-di-garut-dan-rumah-sakit-hasan-sadikin
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Saudara seorang dokter kandungan di Garut, Jawa Barat diduga melecehkan pasiennya.
00:05Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.
00:12Lagi-lagi, pasien menjadi korban pelecehan dokter.
00:16Kali ini terjadi di Garut, Jawa Barat.
00:19Seorang dokter kandungan di sebuah klinik melecehkan pasiennya saat pemeriksaan USG.
00:24Polres Garut sudah memeriksa lokasi dan berjanji mengusut tuntas kasus ini.
00:28Polres Garut beserta Polde Jabar telah membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan.
00:36Kemudian apabila nanti memang dugaan itu benar, kita masih mengumpulkan alat bukti.
00:43Kita akan proses, tangani secara tuntas dan tindak tegas.
00:46Hasil keterangan maupun CCTV, betul, TKP berada di klinik karya hasa di Kabupaten Jawa.
00:55Pohon berapa itu, Pak? Kejadiannya.
00:56Kejadiannya kapan itu, Pak?
00:57Data sementara tadi yang kita peroleh itu terjadi di 20 Juni 2024.
01:04Namun menurut pihak klinik karya harsah Garut, dokter terduga pelaku sudah tak lagi bekerja di klinik itu sejak beberapa hari terakhir.
01:12Pertugasnya di sini?
01:13Sekitar 2 tahun.
01:15Oh, 2 tahun. Sejak tahun berapa, Pak?
01:172022.
01:18Sampai?
01:18Sampai sekarang, tapi sudah, kalau dari dulu sudah tidak perhatikan klinik sih.
01:25Sempat ada keluhan nggak sih di pasien yang disampaikan langsung ke pihak klinik?
01:29Ya, sempat ada keluhan. Kemudian saya juga sudah koordinasi dengan TKP.
01:35Selanjutnya, kami sarankan kepada TKP.
01:37Dinas Kesehatan Garut mengonfirmasi peristiwa itu berlangsung pada 2024.
01:45Terduga pelaku diketahui praktik di sebuah rumah sakit pemerintah dan beberapa klinik dan rumah sakit swasta di Garut.
01:51Sempat lapor, beliaunya aktif lapor atau kitanya yang dapat laporan terus manggil gitu ya.
01:59Nah, itu yang mungkin yang harus saya pastikan lagi ya.
02:03Karena itu kasus sebetulnya sudah cukup lama ya.
02:07Ya, maksudnya itu di 2024 gitu.
02:09Beliau itu pernah praktek di salah satu rumah sakit pemerintah atau kemudian juga di beberapa klinik swasta dan di rumah sakit swasta.
02:18Di Garut?
02:19Di Garut.
02:19Nah, yang video itu saya pastikan itu bukan di rumah sakit milik pemerintah.
02:29Wakil Ketua Komisi 3 DPR RI, Ahmad Sahroni mengeluti matum polisi menangkap pelaku dalam 1x24 jam.
02:37Jika tidak, Ahmad Sahroni akan melaporkan kasus ini ke Kapolri dan meminta pimpinan Polres Garut dipecat.
02:43Bagaimana polisi Garut merespon ini secara cepat?
02:49Tidak usah lagi penyelidikan, ngapain om di depan mata kelihatan kok.
02:52Harusnya segera.
02:54Bagaimana caranya?
02:55Itu yang tahu Polres Garut.
02:57Sisi penegakan aturan hukumnya Polres Garut yang tahu.
03:02Tapi kalau dia lambat, 1x24 jam ini dokter nggak ketangkap, saya minta Kapolri, Polres Garut ganti.
03:08Ini gampang kok, gitu aja.
03:09Sebelumnya, kasus kekerasan seksual terhadap pasien juga terjadi di rumah sakit Hasan Sadikin, Bandung.
03:17Seorang calon dokter spesialis anestesi memperdaya dan membius pasien untuk melancarkan aksi bejatnya.
03:24Polisi bilang akan memeriksa kejiwaan tersangka.
03:27Dokter seharusnya menjadi sosok terpercaya dan memberi rasa aman bagi pasien.
03:32Lantas bagaimana pemerintah dapat memberikan perlindungan terhadap pasien dan memastikan kejadian serupa takkan berulang di lain tempat.