• 2 days ago
Meski dibayangi sejumlah sentimen negatif seperti perlambatan harga Properti residensial, data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan kinerja sektor properti naik 8,86% secara year to date. Sementara itu, terkait dengan kinerja keuangan emiten, analis pasar modal menilai emiten properti masih membukukan kinerja positif hingga Kuartal III-2024 ditopang oleh terjaga nya permintaan di dalam negeri.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Baru, Solu Intense Terip Stain. Warna intens, tahan hingga 12 jam. Beli sekarang!
00:05Di mana meski dibayangi sejumlah sentimen negatif seperti perlambatan harga properti residensial,
00:10data Bursa Efek Indonesia menunjukkan kinerja sektor properti naik 8,86% secara year-to-date.
00:17Sementara itu terkait dengan kinerja keuangan emiten.
00:20Analis pasar modal menilai emiten properti masih membukukan kinerja positif hingga kuartal ke-3 2024
00:27ditopang oleh terjaganya permintaan di dalam ekor ini.
00:34Kinerja emiten sektor properti masih dibayangi sejumlah emiten yang membuat industri properti menghadapi ketidakpastian.
00:41Hasil survei harga properti residensial oleh Bank Indonesia menunjukkan
00:45bahwa indeks harga properti residensial pada kuartal 3 2024 hanya tumbuh 1,46% secara tahunan.
00:52Pertumbuhannya melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang sebesar 1,76%.
00:57Di sisi lain, kenaikan tarif pajak pertama nilai menjadi 12% di tahun 2025
01:01dianggap bisa menurunkan minat masyarakat dalam membeli properti.
01:06Meski dibayangi sejumlah sentimen negatif,
01:08data Bursa Efek Indonesia menunjukkan kinerja sektor properti dan real estate naik 8,86% sejak awal tahun alias year-to-date.
01:17Adapun terkait kinerja keuangan emiten properti hingga kuartal 3 2024,
01:22emiten Bumi Serpong Dame atau BSDE melaporkan laba bersih Rp2,7 triliun meningkat 17,8% year-on-year
01:29dengan total pendapatan Rp10,1 triliun.
01:33Kemudian emiten Ciputra Development atau CTRA menjatuhkan kenaikan laba bersih 11,99% menjadi Rp1,4 triliun
01:40dengan pendapatan meningkat 8% menjadi Rp7,1 triliun.
01:45Emiten properti lainnya yang dipakuwon atau pewon menjatuhkan laba bersih Rp1,66 triliun
01:50dengan pendapatan Rp4,78 triliun.
01:53Selanjutnya, Metropolitan Land atau MTLA membukukkan laba bersih Rp314 miliar dengan pendapatan Rp1,3 triliun.
02:03Terkait saham properti, pada pergelangan sesi pertama Jumat 6 Desember 2024,
02:07gerak saham properti cenderung bervariasi.
02:10Sebagian saham menunjukkan penguatan seperti saham PANI naik 7,07%, saham ASRI naik 1,27%,
02:17saham APLN menguat 0,98% dan saham BSDE menguat 0,5%.
02:23Sementara sejumlah saham lainnya justru terkoreksi,
02:25seperti saham LPKR dan SMRA masing-masing turun 1,75% dan 1,83%.
02:31Begitupun dengan saham CTRA dan MTLA yang bergerak di zona merah.
02:36Selanjutnya, terkait kinerja dan prospek saham properti,
02:39senior market analis Mirai Aset Sekuritas, Nafan Adjigusta Utama,
02:43mengatakan para emiten properti masih mencetak raihan marketing sales yang baik hingga kuartal 3 2024.
02:49Hal tersebut mencerminkan ada permintaan yang masih baik di tengah mahasiswa tingginya tingkat suku bunga BI.
02:55Selain itu, ia menyebut sejumlah sentimen positif yang pengaruhi kinerja emiten properti ke depan adalah adanya program 3 juta rumah
03:02dan potensi perpanjangan insentif PPN DTP.

Recommended