Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
LAMPUNG, KOMPAS.TV - Buak tat merupakan kue tradisional yang berasal dari Pesisir Barat Lampung. Kue berbahan dasar tepung beras, gula, telur, margarin, susu serta rempah kayu manis pilihan ini memiliki proses pembuatan yang cukup unik.

Baca Juga Masuk Masa Panen, Harga Cabai Mulai Dijual Murah di https://www.kompas.tv/regional/590265/masuk-masa-panen-harga-cabai-mulai-dijual-murah

Mula-mula seluruh bahan yang telah dicampur dan menjadi adonan dicetak tipis yang lalu dimasukkan ke dalam loyang berukuran persegi panjang dan lingkaran untuk selanjutnya diberi selai nanas dan dilapisi kembali dengan adonan. Ketebalanya pun disesuaikan dengan keinginan.

Setelah itu adonan paling atas mulai dibentuk pola atau motif khas Lampung agar mempercantik tampilan serta sebagai ciri dari kue buak tart itu sendiri, yang selanjutnya baru dimasukan ke dalam oven selama kurang lebih 30 menit.

Biasanya buak tat dengan cita rasa manis. gurih dan lembut ini dihidangkan ketika acara adat dan hari-hari besar lain di daerah Pesisir Barat Lampung sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu.

Selain menjadi ladang bisnis yang menguntungkan, produksi kue buak tat ini juga sebagai upaya menjaga kelestarian budaya khususnya di bidang kulinar khas Lampung Pesisir.

Untuk harga satu loyang buak tat ukuran kecil dan besar dihargai 20 ribu hingga 100 ribu rupiah yang dalam sebulan Dwi Mulya Atikah mampu meraup omzet belasan hingga puluhan juta rupiah dari produksi buak tat miliknya dan membuka lapangan pekerjaan buatisejumlah ibu rumah tangga.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/590268/mengenal-buak-tat-kue-tradisional-khas-pesisir-barat-lampung
Transkrip
00:00Buak Tat merupakan kue tradisional yang berasal dari pesisir Barat Lampung.
00:08Kue berbahan dasar tepung beras, gula, telur, margarin, susu, serta rempah kayu manis pilihan ini memiliki proses pembuatan yang cukup unik.
00:19Mula-mula seluruh bahan yang telah dicampur dan menjadi adonan dicetak tipis,
00:23lalu dimasukkan ke dalam loyang berukuran persegi panjang dan lingkaran.
00:28Untuk selanjutnya diberi selai nanas dan dilapisi kembali dengan adonan.
00:33Ketebalannya pun disesuaikan dengan keinginan.
00:38Setelah itu adonan paling atas mulai dibentuk pola atau motif khas lampu,
00:43agar mempercantik tampilan serta sebagai ciri dari kue buak tat itu sendiri.
00:50Selanjutnya adonan yang sudah diberi motif ini dimasukkan ke dalam oven selama kurang lebih 30 menit.
00:56Biasanya buak tat dengan cita rasa manis, gurih, dan lembut ini dihidangkan ketika acara adat dan hari-hari besar lain di daerah pesisir barat Lampung
01:07sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu.
01:09Kue khas Lampung ini kebetulan banyak sekali peminatnya gitu.
01:16Orang yang mampir ke pisisir barat, kalau memang dia suka gitu,
01:21dia akan mencari lagi gitu biasanya ya.
01:26Kalau suka selai nanas biasanya atau nastar,
01:29dan mereka akan mencoba lagi gitu.
01:32Bulan biasa itu bisa 50 loyang per minggu,
01:38tapi kalau untuk, bisa lebih juga sih,
01:41tapi kalau untuk hari besar itu bisa 3-4 kali lipat lebih banyak.
01:49Selain menjadi ladang bisnis yang menguntungkan,
01:52produksi kue buak tat ini juga sebagai upaya menjaga kelestarian budaya,
01:57khususnya di bidang kuliner khas Lampung Pesisir.
01:59Untuk harga satu loyang buak tat ukuran kecil dan besar,
02:04dihargai 20.000 hingga 100.000 rupiah.
02:08Dalam sebulan, Dewi Mulia Atikah mampu meraup omset belasan hingga puluhan juta rupiah
02:13dari produksi buak tat miliknya,
02:15dan membuka lapangan pekerjaan bagi sejumlah ibu rumah tangga.
02:29Terima kasih telah menonton!

Dianjurkan