Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
BENGKULU, KOMPAS.TV - Polisi telah menetapkan seorang tersangka, pembunuh dua bocah yang jasadnya disimpan dalam karung.

Tersangka merupakan remaja 17 tahun yang emosi karena kedua korban memancing di kolam milik tersangka.

Kedua korban dibunuh di kolam ikan milik tersangka. Kini polisi telah memeriksa 10 saksi, termasuk orang tua pelaku.

Namun bagi keluarga, tak cukup sampai di situ. Keluarga korban meyakini pelaku pembunuhan anaknya tak hanya satu orang.

Pihak keluarga melalui penasihat hukumnya meminta polisi membuka seterang-terangnya kasus ini agar tak ada lagi isu berkeliaran di luar.

Sebelumnya, pada Minggu (20/4/2025), warga Kelurahan Lingkar Barat, Kota Bengkulu, dikagetkan dengan temuan sesosok mayat tanpa identitas di dalam karung.

Berselang sehari kemudian, saat menggeledah rumah pelaku, polisi menemukan satu mayat lagi yang dibungkus dalam karung di dalam septic tank rumahnya.

Polisi menyebut perbuatan itu dilakukan tersangka lantaran kesal kolam ikan miliknya yang berada di belakang rumah, dipancing kedua korban.

Terbaru, polisi sudah memeriksa 16 saksi terkait kasus ini.

Baca Juga Geger Semburan Lumpur Panas di Lahan Perkebunan Warga Sumatera Utara: Asal dari Mana? di https://www.kompas.tv/regional/589575/geger-semburan-lumpur-panas-di-lahan-perkebunan-warga-sumatera-utara-asal-dari-mana

#pembunuhan #bengkulu #kriminal

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/589579/full-polisi-ungkap-motif-hingga-kronologi-kasus-pembunuhan-2-bocah-di-bengkulu
Transkrip
00:00Sudara, polisi berhasil mengungkap kasus pembunuhan dua bocah yang jasadnya ditemukan di dalam karung.
00:06Penyelidikan masih berlangsung dengan sejumlah saksi diperiksa untuk mengetahui dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.
00:16Polisi telah menetapkan seorang tersangka pembunuhan dua bocah yang jasadnya disimpan dalam karung.
00:22Tersangka merupakan remaja 17 tahun yang emosi karena kedua korban memancing di kolam milik tersangka.
00:28Kedua korban dibunuh di kolam ikan milik tersangka.
00:32Kini polisi telah memeriksa 10 saksi termasuk orang tua pelaku.
00:37Semua rangkaian peristiwa ini, mulai dari petunjuk dan penuhan awal di TKP yang juga keterkaitan dengan adanya peristiwa ini.
00:47Jika memang ada informasi dari masyarakat yang kiranya dapat membantu, segala pihak dari membantu untuk mengungkapkan kasus ini, ya kami membuka diri silahkan.
01:02Namun bagi keluarga tak cukup sampai di situ.
01:06Keluarga korban meyakini pelaku pembunuhan anaknya tak hanya satu orang.
01:11Pihak keluarga melalui penasihat tukunnya meminta polisi membuka seterang-terangnya kasus ini, agar tidak ada lagi isu berkeliaran di luar.
01:18Pihak Polres bahwa mereka juga ingin kasus ini terang-terang, dan tadi kami sudah sampaikan kami tidak ingin ada yang ditutupi, dan kami akan siap membantu jika pihak Polres membuka.
01:28Dan pihak Polres pun menyatakan hal yang sama bahwa mereka akan membuka ini secara terang-terang.
01:35Sebelumnya warga kelurahan lingkar barat kota Bengkulu, Minggu sore dikagetkan dengan temuan sesosok mayat tanpa identitas di dalam karu.
01:42Berselang sehari kemudian saat menggeledah rumah pelaku, polisi menemukan satu mayat lagi yang dibungkus dalam karung di dalam septi tank rumahnya.
01:52Polisi menyebut perbuatan itu dilakukan tersangka lantaran kesal kolam ikan miliknya yang berada di belakang rumah dipancing kedua korban.
02:00Tim Liputan Kompas TV
02:02Dan setelah terkait pembunuhan dua bocah di Bengkulu, kita tanyakan langsung ke Ibda Refi Hari Sonaka, Sudit Pidung Polresta Bengkulu.
02:14Selamat malam Pak Refi.
02:18Selamat malam Pak Ibrahim, selamat malam Kompas TV.
02:21Baik, jadi untuk saat ini yang menjadi kebaruan apa? Siapa lagi yang sudah diperiksa Pak?
02:26Kita sudah memeriksa total seluruh hanya 16 saksi, Pak, termasuk pelaku, orang tua pelaku dan saksi lain yang berdasarkan hasil penyelidikan kita di lapangan.
02:40Untuk diambilkan keterangan terkait perkembangan dari perkara tersebut.
02:44Bagaimana ini ada dugaan, kekhawatiran, atau kecurigaan dari keluarga?
02:52Ini ada juga yang menutupi perbuatan pelaku atau menyamarkan lah istilahnya.
02:57Bagaimana soal itu Pak Refi?
02:59Dari hasil penyelidikan dan penyelidikan kita di lapangan, dan berdasarkan keterangan saksi-saksi yang sudah kita periksa,
03:05Saat ini baru satu pelaku, kita belum menemukan alat bukti atau konstaksi yang lain yang menguatkan keterlibatan dari pelaku yang lain.
03:17Jadi sampai saat ini baru satu orang pelaku yang telah ditetapkan tersangka.
03:22Dan kami terus bekerja untuk melakukan penyelidikan dan penyelidikan apabila terdapat adanya potensi pihak lain yang terlibat.
03:31Tapi sampai saat ini kami baru menemukan keterangan dan bukti-bukti yang mengarah kepada satu orang pelaku.
03:40Pak Refi, bagaimana awal mula kasus ini bisa terungkap mulai dari polisi mencari korban?
03:46Apakah betul informasi yang pelaku ini juga sempat ikut mencari keberadaan korban ini?
03:51Nah kita setelah menemukan korban pertama pada hari Minggu, tanggal hari Minggu sekitar pukul 14.00 WIB,
04:04kemudian pihak Coresta Bengkulu di backup oleh Polda Bengkulu, kita melakukan serangkaian penyelidikan,
04:12menemukan petunjuk dan bukti-bukti yang mengarah pada terangnya perkara tersebut.
04:20Sehingga pada hari Senin yang lalu kita berhasil mengungkap terduga berdasarkan petunjuk yang ada,
04:32kemudian kita lakukan pengledahan di rumah terduga pelaku dan ditemukan.
04:36Satu jenazah korban di dalam seti tank di posisi sebelah kiri belakang dari rumah pelaku.
04:44Untuk pelaku sendiri, setelah kita lakukan pemeriksaan, dia tidak melakukan pencarian.
04:50Dia hanya berdiam diri di rumah karena merasa ketakutan terhadap tindakan yang telah dilakukan pelaku terhadap korban.
05:00Ketika pelaku membawa jasad korban yang kedua di area lingkuan rumahnya,
05:07apakah ada yang melihat atau yang mencurigai pelaku?
05:11Pak Refi?
05:12Sampai saat ini, jenazah kita berdasarkan keterangan saksi-saksi yang telah kita periksa,
05:19itu belum ada saksi yang melihat langsung pelaku membawa jenazah atau membuang jenazah ke dalam seti tank di samping rumah pelaku.
05:31Oke. Ini pelaku merencanakan tidak peristiwa pembunuhan ini? Atau spontanitas pengakuannya?
05:39Dari serangkaian pemeriksaan maraton yang kami lakukan terhadap pelaku,
05:44bahwa aksi dari pelaku tersebut dilakukan secara spontanitas.
05:48Dikarenakan pelaku memergoki korban memancing dan mengambil ikan yang ada di kolam milik pelaku.
06:00Sehingga aksi tersebut spontanitas pelaku mendatangi kedua korban dan melakukan tindakan sehingga menyebabkan korban meninggal dunia.
06:08Ini kalau misalkan masih ada kecurigaan dari keluarga, penasaran, belum puas,
06:13bagaimana upaya untuk bisa mengembangkan kasus ini terutama soal mengejar jika ada keterlibatan pihak lain?
06:22Penyidik Poresta Bengkulu telah kemarin kita melakukan olah TKP ulang.
06:27Kita juga memanggil saksi-saksi yang memungkinkan mengetahui atau dapat memberikan bukti-bukti baru terkait dengan keterlibatan pihak lain.
06:37Namun sampai saat ini, dari sejumlah saksi, olah TKP, dan pencocokan barang bukti, belum ada hasil kita untuk mengarah kepada pihak yang lain.
06:49Dengan kasus ini yang dilakukan spontanitas terhadap dua bocah, bagaimana ancaman hukuman pasal yang disangkakan, yang dijadikan pada pelaku, Pak Refi?
06:59Penyidik saat ini telah mesangkakan pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Perlindungan Anak dan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan masing-masing ancaman 15 tahun penjara.
07:1315 tahun penjara, 16 saksi sudah diperiksa hingga saat ini.
07:19Terima kasih, Ibda, Refi, Arizona, Pak Sundit, Pidung, Polresta, Bengkulu, telah bergabung di Kompas Malam dan menyampaikan informasi terkininya.
07:29Terima kasih, Pak Refi.
07:31Terima kasih, Kompas TV. Terima kasih, Pak Ibroing.

Dianjurkan