Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
MALANG, KOMPAS.TV - Polisi telah memeriksa dua saksi terkait kasus dugaan pelecehan seksual dokter IGD di Rumah Sakit Persada Malang, Jawa Timur. Polisi juga akan memanggil terduga pelaku, Dokter AY.

Setelah korban Q melapor ke Polresta Malang Kota pada Jumat (18/4/2025) lalu, polisi terus bergerak melakukan penyelidikan.

Ada dua saksi yang sudah dimintai keterangan, mereka adalah BY, teman korban, dan AK, pegawai Rumah Sakit Persada Kota Malang.

Polisi menyebut kemungkinan akan ada korban lain yang melapor. Dalam waktu dekat, pemeriksaan juga akan dilakukan kepada Dokter AY, yang merupakan terduga pelaku.

Hari Selasa (22/4/2025) ini rencananya akan ada korban lain yang melapor ke polisi terkait kasus dugaan pelecehan seksual oleh dokter IGD di Rumah Sakit Persada Kota Malang, Jawa Timur.

Informasi terkini, kita segera bergabung dengan Jurnalis KompasTV, Nadhifa Rahma dan Juru Kamera, Dedi Prasetio, di Polresta Malang Kota, Jawa Timur.

Baca Juga Korban Dugaan Pelecehan oleh Dokter IGD Akhirnya Lapor Polisi, Peristiwa Terjadi pada September 2022 di https://www.kompas.tv/nasional/588092/korban-dugaan-pelecehan-oleh-dokter-igd-akhirnya-lapor-polisi-peristiwa-terjadi-pada-september-2022

#malang #dokterigd #pelecehanseksual

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588585/korban-dugaan-pelecehan-seksual-dokter-igd-di-malang-bertambah
Transkrip
00:00Polisi telah memeriksa dua saksi terkait kasus dugaan pelecehan seksual Dr. IGD di Rumah Sakit Persada Malang, Jawa Timur.
00:08Polisi juga akan memanggil terduga pelaku Dr. A.Y.
00:16Setelah korban Q melapor ke Polresta Malang Kota pada Jumat lalu, polisi terus bergerak melakukan penyelidikan.
00:25Ada dua saksi yang sudah dimintai keterangan. Mereka adalah B.Y. teman korban dan A.K. pegawai Rumah Sakit Persada Kota Malang.
00:34Polisi menyebut kemungkinan ada korban lain yang melapor.
00:38Dalam waktu dekat, pemeriksaan juga akan dilakukan kepada Dr. A.Y. yang merupakan terduga pelaku.
00:44Kemarin Satres Dinda melaksanakan permian terhadap saksi AK.
00:55Saksi AK ini merupakan pegawai salah satu Rumah Sakit Persada yang ada di Kota Malang
01:04terkait dengan adanya pelaburan dugaan pelecehan yang dilakukan salah satu dokter.
01:11Berapa saksi total hari sampai saat ini?
01:16Untuk sampai saat ini ada dua saksi ya.
01:19Dua saksi, yang satu teman korban, yang satu pegawai dari Rumah Sakit Persada.
01:28Kemarin, polisi mendatangi Rumah Sakit Persada Kota Malang
01:32untuk memeriksa kamar tempat korban di Rawat Inap.
01:36Polisi juga mengumpulkan alat bukti lain, salah satunya adalah rekaman CCTV.
01:40Analisis rekaman CCTV tengah dilakukan karena dugaan pelecehan seksual terjadi tahun 2022 lalu.
01:56Hari ini rencananya akan ada korban lain yang melapor ke polisi
02:00terkait kasus dugaan pelecehan seksual oleh Dr. IGD di Rumah Sakit Persada, Kota Malang, Jawa Timur.
02:06Informasi terkini kita segera bergabung dengan jurnalis Kompas TV Nadifa Rahma
02:11dan juru kamera Deddy Panastio di Polresta Malang, Jawa Timur.
02:15Selamat siang Nadifa.
02:17Ada berapa jumlah korban baru yang hari ini melapor ke polisi?
02:21Ya, selamat siang Imran dan saudara.
02:24Informasi terbaru yang dapat saya sampaikan di hari ini,
02:27sekitar satu jam yang lalu,
02:29dapat saya sampaikan bahwa ada korban kedua yang melapor ke Polresta Malang Kota
02:33dinampingi oleh dua kuasa hukumnya,
02:36dari LBH Surabaya ke unit PPA Perlindungan Perempuan Anak Polresta Malang Kota.
02:42Nah, untuk korban kedua sendiri ini merupakan warga Malang
02:45dan menurut kuasa hukumnya sendiri bilang korban ini mengalami pelecehan serupa
02:50dengan kasus yang pertama, korban yang pertama.
02:54Namun untuk korban kedua ini mengalami pelecehan di rumah sakit yang sama,
02:58rumah sakit persada dengan dokter yang sama pada tahun 2023.
03:02Memang pada 2023 tersebut,
03:05korban kedua ini mengeluh kelelahan begitu ya,
03:09lalu ke IGD dan diperiksa oleh dokter tersebut seperti itu.
03:13Dan memang di sini juga sama seperti korban pertama,
03:17bahwa korban kedua ini diperiksa tanpa pendampingan dari perawat,
03:21sehingga hal tersebut melanggar SOP dari rumah sakit seperti itu.
03:27Nah, untuk selanjutnya, saat ini korban sudah melapor ke Polresta Malang Kota
03:31dan korban berani melapor karena memang kasus ini sudah viral di media sosial,
03:36sehingga ada keberanian korban untuk ikut melapor ke Polresta Malang Kota seperti itu.
03:41Karena sampai saat ini, walaupun sudah berselang sekitar dua tahun,
03:45yaitu dari 2023, karena saat ini korban juga sempat mengalami trauma hingga saat ini seperti itu.
03:53Nah, korban yang melapor kedua ini merupakan korban yang,
03:57salah satu korban yang mengirimkan pesan ke media sosial korban pertama.
04:01Karena sebelumnya, saat korban pertama,
04:04Siu mengunggah kejadian pelecehan seksual ini ke media sosial dan berakhir viral,
04:10ada tiga akun yang mengirimkan pesan serupa,
04:12menceritakan kejadian-kejadian serupa,
04:15dan korban kedua ini merupakan korban,
04:17salah satu korban dari tiga akun tersebut seperti itu.
04:20Dan memang hingga saat ini,
04:22total pelapor dari korban asesan seksual sendiri ini ada dua orang.
04:27Dan dari polisi sendiri juga menyampaikan bahwa
04:30jangan takut untuk melapor jika mengalami kejadian yang sama seperti itu.
04:37Nadifa, lalu bagaimana perkembangan penyelidikan kasus ini?
04:42Ya, untuk saat ini, pada Jumat kemarin,
04:45karena memang sudah ada laporan dari korban pertama ke Polresa Malang Kota,
04:51sehingga kepolisian juga sudah melakukan berbagai penyelidikan,
04:57investigasi salah satunya pada hari Sabtu,
04:59mengumpulkan bukti-bukti dengan datang langsung ke Rumah Sakit Persada
05:02dengan mengecek, memeriksa kamar tempat korban pertama ini,
05:10rawat inat saat itu, lalu juga mengecek positif,
05:12sehingga saat ini masih proses untuk investigasi dari positif tersebut,
05:16karena memang kasus ini juga sudah lama ya,
05:19dari 2023 sehingga perlu adanya investigasi lebih lanjut.
05:22Dan tentunya nanti akan terduga pelaku,
05:26yaitu dokter Aie akan diperiksa juga, akan dipanggil,
05:29namun saat ini masih belum dipanggil,
05:31karena memang polisi masih fokus untuk mengumpulkan bukti-bukti
05:34dan melakukan investigasi dan memeriksa saksi-saksi,
05:38karena saat ini juga sudah ada dua saksi,
05:40yaitu BE, teman korban, dan AK,
05:42yaitu pegawai Rumah Sakit Persada.
05:45Dan saksi sudah diterima dan masih proses untuk pengumpulan
05:48bukti-bukti dari saksi tersebut.
05:51Begitu, Imron.
05:53Ya ya, pada setelahnya,
05:57Polis Tamalang Kota membuka lebar
05:59siapa saja yang akan melaporkan
06:03kejadian pindah pidana atau tambahan korban-korban lain,
06:07dugaan, pelecehan yang terjadi di Kota Malang.
06:12Nah, kalau tentang apa, saat itu dia melihat
06:17atau mendengar terlapor ya, berada di rumah sakit.
06:24Itu saja.
06:25Nanti kalau secara detail,
06:26secara detail nantinya akan kami laksanakan
06:30pilih senegap apabila istilahnya
06:33perkara ini sudah dinyatakan cukup bukti
06:36dan bisa dilimpahkan ke kejaksaan untuk dilakukan penelitian.
06:43Ya, Imron dan Saudara,
06:44memang karena bertambahnya jumlah korban,
06:47hingga saat ini total ada dua korban
06:49yang sedang melapor ke Polres Tamalang Kota,
06:51terkait dengan jugaan kasus pelecehan seksual
06:53oleh dokter kepada pasiennya di rumah sakit persada ini,
06:57maka polisi pun juga mengimbau begitu ya,
06:59untuk jika ada korban-korban lain yang bertambah,
07:02seperti dan mengalami kejadian serupa di rumah sakit yang sama,
07:04apapun dokter yang sama,
07:06disarankan untuk tidak takut melapor
07:08dan segera melapor,
07:09karena memang laporan-laporan tersebut
07:10juga akan menjadi bukti-bukti yang kuat
07:13terkait dugaan kasus pelecehan seksual ini.
07:16Imron.
07:17Baik, hingga siang hari ini,
07:19tercatat ada dua orang yang telah melapor
07:21kasus dugaan pelecehan seksual
07:23yang dilakukan oleh terduga pelaku dokter IGD
07:25di sebuah rumah sakit di Kota Malang, Jawa Timur.
07:27Terima kasih atas laporan Anda,
07:28Jurnalus Komas TV,
07:30Nadifa Rahma dan Jurukamera Dedy Prasetyo.

Dianjurkan