Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
KOMPAS.TV - Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun, Senin (21/4/2025) pagi waktu setempat.

Mendengar kabar ini, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus. Ia pun mengaku kaget karena per Senin pagi (21/4), ia sempat mendapat pesan untuk berkunjung ke Vatikan pada September mendatang.

Menag mengenang sosok Paus Fransiskus terlebih beliau sempat memiliki kenangan manis bersama sosok pemimpin umat Katolik di Masjid Istiqlal dalam kunjungan Paus ke Indonesia pada September 2024 lalu.

Simak ragam momen kenangan manis Menag terkait sosok Paus Fransiskus melalui tayangan berikut.

#pausfransiskus #menang #popefrancis

Baca Juga Paus Fransiskus Wafat, Menag Sempat Diundang Berkunjung ke Vatikan September Mendatang di https://www.kompas.tv/nasional/588307/paus-fransiskus-wafat-menag-sempat-diundang-berkunjung-ke-vatikan-september-mendatang

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/588310/full-paus-fransiskus-wafat-menag-nasaruddin-sampaikan-duka-dan-kenangan-mendalam
Transkrip
00:00Mas Yosi, kita juga sudah tersambung melalui sambungan telepon bersama dengan Menteri Agama, Pak Nasaruddin Umar.
00:06Pak Nasaruddin, selamat sore.
00:11Halo, Assalamualaikum.
00:13Waalaikumsalam.
00:14Waalaikumsalam.
00:15Pak Nasaruddin, apa yang bisa Anda sampaikan juga kepada umat Katolik di Indonesia setelah mendengar kabar duka ini?
00:24Saya sangat kaget karena tadi pagi ini barusan saya dapat tutusan dari beliau mengundang saya untuk ada acara pertemuan dengan Patikan ya.
00:36Beliau di paus di bulan September akan datang tadi pagi ya.
00:41Sama mesin saya berkurya ya, dari tali langsung.
00:46Jadi jam 9 tadi pagi ya.
00:51Nah saya katakan mudah-mudahan saya masih bisa berjumpa lagi nanti di Patikan pada bulan itu karena beliau kan sakit-sakitan.
00:59Lalu iya mudah-mudahan, tapi sekarang sudah mulai bagus karena sudah keluar dari rumah sakit.
01:04Nah betapa kagetnya saya, suratnya masih ada di kantong saya.
01:09Beliau mengundang saya dalam acara di Patikan itu.
01:14Nah mendengarkan kabar ini tentu saja saya sangat kaget ya kan.
01:17Kenapa? Karena banyak sekali kenangan yang saya tidak bisa lupakan ya.
01:21Terutama perjumpaan saya dengan di Istiqlal itu.
01:27Dan menjadi foto saya atau menjadi foto of the year di tahun 2024 ya.
01:35Nah poin yang pertama saya ingin kesankan kepada para pemirsa sosok figur.
01:41Kedalaman cintanya beliau ya, ketulusan cintanya itu kepada umat bangsa Indonesia walaupun beda agama.
01:51Tetapi saya merasakan ketulusan dari genggaman tangan beliau ketika jabat tangan.
01:57Itu bukan sekedar jabat tangan, tapi dia pegang erat tangan saya kan.
02:01Pegang sampai tidak mau lepas.
02:03Saya juga pegang erat.
02:04Nah itu bagi saya itu simbol ke ada stressing di situ, penekanan di situ.
02:11Nah kemudian masuk di terowongan Istiqlal itu ya, sampai di lipnya kita belum turun.
02:20Saya jelaskan bahwa ini terowongan ini dari arah masjid Istiqlal itu ada sayup-sayup kedengaran bunyi beduk.
02:28Tapi dari arah katedral itu ada sayup-sayup kedengaran bunyi lonceng.
02:34Tapi di tengah perjumpaan itu nanti ada persautan antara bunyi beduk dengan bunyi lonceng.
02:43Jadi sangat indah dengan lagu-lagu instrumentaliannya itu ya.
02:47Ada AC-nya, kemudian juga bisa dipakai untuk ruang pertemuan.
02:50Kami sering gunakan untuk interface meeting.
02:53Jadi sangat apresi.
02:55Saya pakai bahasa Inggris tapi kurang direspon.
02:59Akhirnya saya diberitahu oleh penerjemah.
03:01Pak itu lama, pernah lama tinggal di Timur Tengah.
03:05Di Suri atau Sudan, saya lupa ya.
03:07Nah begitu saya bahasa Arab, eh direspon.
03:10Jadi ternyata beliau bahasa Arabnya lebih bisa daripada bahasa Inggris.
03:14Bahasa Inggris saya nggak direspon.
03:16Tapi bahasa Arab saya direspon.
03:18Jadi saya bercakap bahasa Arab, akhirnya translaternya itu mengatakan
03:22kalau begitu saya nggak usah terjemahkan.
03:24Pak, iya ya udah nggak usah.
03:25Dia ternyata paham bahasa Arab.
03:28Saya mencoba menjelaskan istiqlal dengan versi bahasa Arab ya.
03:33Dan dia ngerti.
03:35Kemudian juga yang kedua sangat terkesan ya.
03:40Tenyumnya itu masih kebayang-bayang di wajah saya itu ya.
03:43Ketika kita mendeklarasikan poin-poin
03:46persepakatan istiklal katedral itu ya.
03:50Dan itu luar biasa.
03:52Itu dijadikan tema konferensi di Uzbekistan, di Amerika, dan juga di Bali.
03:58Dan beberapa tempat yang lain.
04:00Saya ke Mesir juga.
04:02Saya berfoto dengan pimpinan Al-Azhar.
04:05Oh, masa cuma pos bisa berfoto dengan Anda?
04:08Kami juga punya, akhirnya satu persatu
04:11Sheikh di situ berfoto dengan saya.
04:13Karena istilahnya masa cuma pos berfoto.
04:16Kita juga boleh berfoto dengan imam besar.
04:19Jadi foto-foto kami juga dipopuler di Mesir juga.
04:23Dan di Dubai.
04:25Dan kemarin di Amerika ya.
04:27Dan dampaknya lebih jauh ya.
04:31Istiqlal diminta jadi model mesjid
04:34yang kami diminta untuk memberikan model mesjid
04:39yang ada di Amerika Latina dan di Afrika.
04:42Dan itu sponsor PBB, United Nations di New York.
04:46Nah, jadi luas sekali pengaruhnya itu.
04:49Dan kata teman-teman di Amerika,
04:51ini baru pertama kali ada himbauan
04:55menggunakan bahasa agama untuk meleserikan lingkungan.
05:00Dan poin yang ketiga itu sangat penting ya.
05:03Dan itu kita menggunakan bahasa agama
05:06untuk mengajak para umat kita,
05:08agama apapun,
05:09untuk menyayangi,
05:11set planet yang untuk menyayangi planet kita.
05:15Bagaimana mencegah datangnya kiamat.
05:18Karena kalau dalam Abrahamic religion,
05:20Yahudi, Nasrani, dan Islam
05:23percaya akan ada hari kebangkitan kan.
05:26Percaya juga akan ada hari kiamat.
05:27Nah, jadi bahasa kami bahwa
05:30salah satu upaya untuk menunda hari kiamat itu adalah
05:33kita menggunakan penyelamatan alam.
05:37Ya, karena setiap ayat-ayat Quran,
05:40ayat Bible juga ada bahwa
05:41rusaknya alam itu karena tangan-tangan jahilnya
05:44anak manusia ini kan.
05:46Nah, jadi kita menggunakan bahasa agama
05:48mengajak kepada para umat beragama
05:50untuk save planet ini.
05:53Jadi kita jangan sampai melakukan
05:54perusakan alam, lingkungan,
05:56sebab itu menyangkut masalah keselamatan,
05:59kesehatan anak cucu kita juga dimasalkan datang.
06:01Kemudian yang kedua poin yang sangat penting
06:03ditandatangani bersama
06:04imam besar dengan
06:06paus itu ialah
06:09bagaimana
06:10hantikan segala bentuk peperangan itu ya.
06:14Jangan menyelesaikan persoalan
06:15kemunusiaan dengan peperangan,
06:17karena itu tidak akan pernah menyelesaikan persoalan.
06:21Nah, kemudian yang ketiga bahwa
06:22jangan juga
06:24memperhatasnamakan agama
06:25untuk melakukan tindakan kekerasan.
06:27Kekerasan tidak ada tempatnya dalam agama-agama.
06:30Jadi saya kira
06:31poin ini sangat penting,
06:33ditambah dengan satu lagi poin
06:34pentingnya toleransi.
06:36Toleransi itu bukan
06:37hanya koeksistensi,
06:38sama-sama hadit tidak saling mengganggu,
06:40tapi harus ada
06:41sama-sama hadit tidak saling mengganggu
06:43dan ada ikatan tali cinta kasih
06:45yang mengikat antara satu sama lain.
06:48Itu luar biasa ya.
06:49Pesan-pesan kemunusiaan yang ditandatangani itu
06:52menjadi viral di
06:53media-media asingnya.
06:55Dan yang paling penting adalah
06:57ketika satu saat
06:58saya mencium
07:00jidatnya
07:01kepalaannya beliau,
07:02lalu dia mencium tangan saya
07:03dan itu berkali-kali.
07:05Dan itulah yang jadi
07:06paling viral dan
07:08pernah menjadi cover
07:10di beberapa majalah,
07:12cover berita di beberapa tempat
07:14termasuk juga di Fatikan.
07:16Ya, karena dulu
07:18belum pernah ada foto seperti itu
07:21kata komentarnya.
07:23Makanya itu
07:24foto saja itu sudah menjadi
07:26pesan khusus bahwa
07:27masyarakat Indonesia itu luar biasa
07:28walaupun
07:30minoritas katolik
07:32tetapi bisa begitu akrab
07:33dengan jamaah, masyid, istiqlar
07:35dan tamu-tamu istiqlar
07:36pada waktu itu ya.
07:38Dan inilah Indonesia ya.
07:39Satu bangsa yang sangat
07:40menjunjung tinggi
07:42martabat kemanusiaan
07:44sehingga tidak ada bedanya
07:45antara agama apapun
07:46mereka itu
07:47sama-sama
07:48menjunjung tinggi kemanusiaan.
07:51Dan itulah memang pesan Al-Quran juga
07:53walau karam nabadi Adam
07:55Allah memuliakan anak cucu Adam
07:56agama apapun
07:58agamanya, etnik apapun
07:59warga negara apapun
08:00jenis kalimini apapun
08:01pokoknya wajib
08:03dimuliakan anak manusia itu
08:04anak cucu Adam itu ya kan.
08:06Nah inilah persamaan bahasa
08:09persamaan tema kami
08:10dengan Paus pada waktu itu
08:11sehingga
08:12kita sangat berbahagia
08:14menyaksikan kegembiraan dunia
08:17pada pertemuan Istiqlal itu
08:19dan
08:19sudah ditetimahkan ke
08:21hampir semua bahasa dunia ya
08:24tentang deklarasi Istiqlal
08:26pada waktu itu.
08:28Dan
08:29itulah
08:30yang sangat berkesan.
08:32Satu lagi poin yang sangat berkesan
08:34ketika
08:35mau pamit
08:36tidak mau melepaskan tangan saya
08:38sehingga
08:39ada orang mau jebak tangan
08:40gak jadi
08:40karena tangan-tangan saya
08:41dan tangan-tangan beliau
08:42berpegangan erat
08:44jadi tersenyum
08:46jadi
08:46Masya Allah
08:47luar biasa
08:48kesan saya dengan Paus
08:52tadi pagi
08:53datang untuk saya
08:53mengundang saya
08:54tapi
08:54siangnya mendengarkan beliau wafat
08:56jadi saya sangat terharus
08:58dan yang terakhir
08:59saya juga punya kesan tersendiri
09:00ketika beliau masuk rumah sakit
09:04harian sama juga
09:05saya masuk rumah sakit
09:06jadi
09:07kaki saya
09:08tergelincir
09:09patah di operasi
09:11dan
09:12ketika membuka TV
09:13eh Paus
09:14masuk rumah sakit juga
09:15disana loh
09:16kok kenapa bisa
09:17bersamaan harinya
09:19masuk rumah sakit
09:19ini
09:20nah
09:21jadi itu
09:22kesan saya
09:22gak tau
09:23apa maknanya ini semua
09:24Pak Nasaruddin
09:27kan
09:27perdamaian ini
09:29jadi salah satu pesan
09:30yang terakhir disampaikan
09:31juga oleh
09:32Paus
09:32ketika
09:33pascah kemarin
09:34tapi dari
09:35banyaknya nilai-nilai
09:36yang bisa kita pelajari
09:37banyaknya pesan
09:38yang sudah pernah
09:39ia sampaikan juga
09:40kalau secara personal
09:41Pak Nasaruddin
09:42kesan yang paling kuat
09:44yang paling Anda ingat
09:45selama mengenal
09:46bertemu langsung
09:47berkomunikasi langsung
09:48dengan Paus
09:48seperti apa Pak?
09:50pelajaran berharga saya
09:51adalah ternyata
09:52kesederhanaan
09:54itulah yang melahirkan
09:55sesuatu yang besar
09:56kita semua bisa
09:58sepakat bahwa
09:58kesederhanaan
09:59Paus ini
10:01dari segi
10:01pakaiannya
10:02saya juga lihat
10:02sepatunya bukan
10:03sepatu istimewa ya
10:04juga tidak
10:05mau menggunakan
10:06mobil mewah
10:07juga tidak
10:09mau menggunakan
10:09hotel mewah
10:10juga tidak
10:11mau menggunakan
10:12fasilitas
10:13kenagaran yang mewah
10:14jadi semuanya
10:16mau bersahaja
10:16jadi inilah
10:17membuat saya
10:18belajar ya
10:19ya saya
10:20hanya menteri
10:21masak
10:21sama melakukan
10:22macam-macam
10:22jadi saya itu
10:24belajar betul
10:25bahwa ternyata
10:26kesederhanaan itu
10:27melahirkan
10:27sesuatu yang besar
10:28bukanlah sesuatu yang besar
10:30itu otomatis
10:31melahirkan yang besar
10:32tapi justru
10:33kesederhanaan itu
10:34mampu melahirkan
10:35suatu
10:36image yang besar
10:37untuk
10:37sebuah gagasan
10:38dan makanya itu
10:40saya kira
10:40nilai kemanusiaan
10:42yang dibawa oleh
10:43PAOS itu
10:43didukung
10:44sepenuhnya oleh
10:45umat manusia
10:47tanpa membedakan
10:47agama apapun
10:48ya
10:49jadi inilah
10:50satu hal yang perlu
10:51kita pelajari
10:52dari seorang tokoh
10:53seperti PAOS
10:54bahwa
10:55di tengah
10:56kesederhanaannya
10:57ketulusannya
10:57keikhlasannya
10:58tanpa pamrihnya
11:00ternyata
11:01menghasilkan
11:04sesuatu yang sangat
11:05mulia
11:06satu hal yang sangat
11:07besar
11:08semoga ini
11:09pelajaran berharga
11:09buat siapapun
11:10terutama
11:11tokoh-tokoh agama
11:11bahwa
11:12kita harus
11:13tawadu
11:14kita harus
11:14meruah
11:15dan kita harus
11:16menempatkan diri
11:18itu jangan terlalu
11:19bangga
11:20sombong
11:20dan seterusnya
11:21sebagai pemimpin
11:22agama
11:23ternyata
11:23kita lihat
11:24tokoh-tokoh agama
11:25yang lain juga
11:26ternyata sama
11:26ya
11:27kita lihat
11:28tokoh-tokoh Hindu
11:29Buddha
11:30Sidataka Utama
11:31apalagi
11:31Nabi Muhammad
11:32kita tidak
11:34membandingkan
11:34satu sama lain
11:35tetapi
11:35pelajaran berharga
11:37yang kita bisa
11:37pelajari
11:38bahwa
11:39tokoh-tokoh yang
11:40mengusun sebuah gagasan
11:43dengan cara yang jujur
11:44tulus
11:44dan sederhana
11:45ternyata itulah
11:46yang monumental
11:47yang abadi
11:48dan itu
11:49diterima
11:51diterima semua pihak
11:52jadi saya kira
11:53pelajaran berharga
11:54dari kita semuanya
11:55walaupun
11:56paus nanti
11:57memang sudah
11:58wafat
11:58tetapi
11:59nilai-nilai kehidupan
12:00dan nilai-nilai
12:02humanitinya
12:03itu tetap
12:03harus hidup
12:04di dalam benak
12:05kita masing-masing
12:06apapun agama kita
12:08mari kita menghormati
12:09tokoh-tokoh kemanusiaan
12:10seperti paus
12:11sebab
12:12langkah orang
12:13bisa seperti itu
12:14ya
12:14Panasarundin
12:16tapi setelah Anda
12:17mendapatkan juga
12:18kabar duka ini
12:19dari Fatikan
12:19pemerintah Indonesia
12:20sudah menyampaikan
12:21duka citanya juga
12:22secara langsung
12:22sudah komunikasi
12:23dengan Fatikan Pak
12:24ya saya langsung
12:26tadi
12:27karena
12:28saya ketemu dengan
12:29orangnya yang baru
12:30mengundang saya
12:31tadi
12:31saya dalam
12:32teks bahasa Inggris
12:33saya sudah sampaikan
12:34kemudian juga
12:35saya
12:36seandainya
12:37saya
12:37seandainya
12:39pos itu di Indonesia
12:40pasti saya terbang
12:41untuk
12:42mengunjunginya
12:44tetapi ya
12:45negara lain
12:47dan saya terikat
12:47dengan peraturan
12:48perundang-undangan
12:49kita tentu harus
12:50mendapatkan izin
12:51dan lain-lain
12:52sebagainya
12:53untuk bisa mengunjungi
12:54beliau
12:55tetapi
12:55ya kita serahkan
12:57kepada
12:58Pak Presiden kita
13:00saya kira Pak Prabowo
13:01juga sangat konsen
13:02terhadap
13:03pesan-pesan beliau
13:04kemarin
13:04itu juga
13:04disampaikan
13:05itu sangat mendalam
13:06jadi sering di quote
13:08bahwa
13:10paus ini adalah
13:11figur yang
13:11sangat bersahaja
13:13tetapi
13:13sangat care
13:15terhadap
13:16kaum
13:18kaum dua
13:19orang-orang
13:20lemah
13:20dan Pak Prabowo
13:23juga kan sama
13:23kita lihat
13:25bagaimana
13:26care-nya
13:26beliau terhadap
13:27orang-orang miskin
13:29sehingga membuat
13:30berbagai macam
13:31kebijakan
13:31sekolah rakyat
13:32kemudian juga
13:33pemberian
13:35makanan bergisi
13:37kepada anak-anak
13:37terutama
13:38yang fakir miskin
13:39itu ada
13:41persamaan
13:41humanitinya
13:42sangat dalam
13:43antara
13:43kepala negara kita
13:45dengan
13:45paus ya
13:46dan
13:47saya kira
13:48nilai-nilai baik
13:48kepada
13:49dari orang
13:50siapapun orangnya
13:51mari kita terbuka
13:52memberikan
13:53apresiasi ya
13:54setiap orang punya
13:55kelemahan
13:55tetapi jangan mengingkar
13:57kelebihan
13:57setiap orang
13:58tapi
14:00Pak Nasarudin
14:01juga ada
14:01rencanakan
14:02kefatikan
14:02dalam waktu dekat
14:03ya
14:06undangan saya
14:06itu bulan September
14:07tapi masih jauh
14:09maka itu
14:09saya gak tahu
14:10nanti ini
14:11karena
14:11waktu
14:12wafatnya
14:13paus
14:14saya juga
14:16diundang khusus
14:17jadi
14:18waktu meninggal
14:18paus itu
14:19saya juga ikuti
14:20upacaranya
14:21dihadiri
14:212 jutaan orang
14:22pada waktu itu
14:23saya juga
14:25hadir
14:25bersama
14:25Gus Dur
14:26waktu itu
14:28ya
14:30saya gak tahu
14:31nanti ini
14:32pokoknya
14:32karena kita
14:32sudah menjadi
14:33pejabat publik
14:34ya kita
14:34tergantung
14:35pimpinan
14:36ya
14:37apa
14:37petunjuknya
14:38dari beliau
14:38tapi
14:39saya sangat yakin
14:41bahwa Indonesia
14:41itu
14:42pasti merasa
14:43kehilangan
14:44sosok figur
14:46teladan
14:47kemanusiaan
14:48sebelum
14:52berita duka
14:53hari ini
14:53dan juga mungkin
14:54setelah September
14:55lalu Pak
14:55bertemu di
14:56istiklal
14:56di
14:57terowongan
14:57silaturahmi
14:58komunikasi
14:59yang juga
14:59dilakukan
15:00untuk tetap
15:01membawa pesan
15:02perdamaian
15:02itu rutin
15:03juga dilakukan
15:03antara Indonesia
15:04dengan paus
15:05Franciscus
15:05iya
15:07kami
15:08atas dasar
15:09kunjungan itu
15:10saya diundang
15:11di beberapa negara
15:12mungkin hampir
15:1210 negara
15:13yang mendiskusikan
15:14tentang
15:15deklarasi
15:16istiklal itu
15:17karena itu
15:18dianggap
15:19sangat unik
15:20karena
15:20ada imbauan
15:21menggunakan
15:22bahasa agama
15:22untuk melestarikan
15:23lingkungan
15:24selama ini kan
15:25hanya bahasa politik
15:26yang digunakan
15:26bahasa birokrasi
15:28nah ternyata itu kan
15:29tidak efisien
15:30efektif ya
15:31karena tidak
15:32menyentuh hati
15:32masyarakat
15:34dengan deklarasi
15:34istiklal
15:35menghimbau dengan
15:36menggunakan
15:36bahasa agama
15:37kepada umat yang
15:38beragama
15:39apapun agamanya
15:40mari kita
15:41melestarikan
15:42lingkungan
15:43mari kita merawat
15:44paling ini
15:45demi untuk
15:45anak cucu kita
15:46yang akan datang
15:47itu kan
15:48message
15:48dan apalagi
15:49sekarang
15:50kamu simperan
15:50di beberapa tempat
15:51disitu pernyataan
15:53kami berdua
15:53bahwa
15:54kekerasan
15:55tidak akan pernah
15:55menyelesaikan
15:56persoalan
15:56dan jangan
15:58atas nama
15:59agama
16:01kita menghalalkan
16:02kekerasan
16:02tidak ada tempatnya
16:03kekerasan
16:04oleh agama
16:04apapun juga
16:05menemukan keberanian
16:08untuk melanjutkan
16:09dialog
16:09tanggung jawab
16:10bersama
16:10untuk
16:11menyelesaikan
16:12kekerasan
16:13di berbagai
16:13belahan dunia
16:14itu juga jadi
16:15pesan paus
16:15Pak Nasaruddin Umar
16:17Menteri Agama
16:18terima kasih
16:18sudah berbagi
16:19di Breaking News
16:19Kompasif
16:20saya selalu
16:20terima kasih

Dianjurkan