Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Dulu kita bangga dengan pabrik tekstil lokal yang berjaya hingga Asia. Tapi kini?
Ribuan pekerja dirumahkan, pasar dibanjiri barang impor, dan kita hanya bisa menonton.
Apa sebenarnya yang terjadi? Simak selengkapnya—agar kita tidak cuma jadi penonton kebangkrutan industri sendiri.

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Tak pernah terbayang, Industri Tekstil dan Produk Tekstil atau TPT menghadapi tantangan seberat ini.
00:07Di tengah maraknya belanja online dan gempuran produk impor, pelaku Industri Tekstil dan produk turunannya harus berjuang keras agar tetap bertahan.
00:17Kondisi kian runyam ketika publik dikejutkan dengan kondisi PT. Sri Isman Rezeki atau SriTex yang dinyatakan pilot oleh pengadilan Niaga Semarang.
00:26SriTex yang pernah menjadi perusahaan raksasa di level Asia tersebut saat ini disebut-sebut memiliki tumpukan utang.
00:34Ada apa dengan Industri Tekstil dan Produk Tekstil kita?
00:38Industri Tekstil dan Produk Tekstil dinilai alami kemunduran signifikan.
00:42Banyak pabrik tutup, ribuan pekerja terkena pemutusan hubungan kerja.
00:46Sementara pedagang pasar tradisional harus bersaing dengan barang impor murah yang membanjiri pasar.
00:52Melemahnya industri ini dinilai bukan hanya disebabkan oleh perubahan pola konsumsi masyarakat,
00:58tetapi juga kebijakan pemerintah yang dinilai lebih berpihak pada impor dibandingkan perlindungan terhadap produk dalam negeri.
01:08Jadi memang satu pertama penyebab besarnya adalah importasi yang terlalu berlebihan.
01:13Kita sebut sih terdapat kebijakan politik liberalisasi impor yang masuk ke Indonesia dengan sangat berlebihan.
01:19Itu terkait produk-produk jadi.
01:21Tapi di sisi lain, apakah masalah kualitas tenaga kerja kita?
01:25Atau apakah masalah teknologi kita yang ketinggalan zaman?
01:29Nah, kita bisa menjawab.
01:30Sebenarnya dari kualitas tenaga kerja kita, relatif lebih baik ya.
01:35Di seluruh negara-negara asli yang produsen tekstil dan garmen,
01:38Indonesia menempati ranking yang tengah.
01:41Baik dari segi UMP,
01:43kemudian dari jam kerjanya Indonesia masih 40 jam per minggu,
01:46UMP kita juga di atas 150 dolar.
01:50Dan dilihat dari produk-produk output Indonesia yang diproduksi di Indonesia,
01:56itu sejauh ini kualitasnya tidak kalah.
02:00Artinya apa?
02:01Pabrik-pabrik kita beroperasi dengan mesin-mesin yang sangat bagus.
02:04Separuh dari pabrik-pabrik kita sudah sangat modern mesin-mesinnya.
02:09Hampir 250-an pabrik-pabrik TPT di Indonesia,
02:13mesin-mesinnya sudah sangat modern.
02:15Streetech sendiri termasuk pabrik yang amat sangat maju secara teknologi,
02:21itu pun harus kalah.
02:22Raksasa sebesar itu dengan mesin yang sangat modern,
02:25dan jumlah karyawan yang sangat besar dengan kualitas yang sangat baik pun kalah.
02:29Artinya bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas kebijakan kita di industri padat karya,
02:37supaya bisa kompetitif dengan produk lain yang masuk ke Indonesia.
02:41Kalau mereka bisa masuk dengan sangat bebas,
02:43dengan biaya yang sangat murah,
02:44pasti ada yang keliru dari proses kebijakannya.
02:49Kasus Ritex.
02:50Satu dari sekian contoh betapa rapuhnya industri tekstil dan produk tekstil tanah air.
02:55Asosiasi mencatat banyak pelaku industri yang amruk tak kuat melawan perubahan.
03:00Apabila situasi ini dibiarkan,
03:03bukan tak mungkin bakal bermunculan kabar buruk lainnya.
03:06Sekarang umum ya,
03:10tekstil kita memang lagi buruk,
03:12lebih sulit lah.
03:15Sejak 2023,
03:16pertumbuhan kita selalu minus,
03:18kemudian ya kita ada pergantian pasar nih,
03:21dan biasanya kita supply ke domestik,
03:23karena kita nggak bisa supply ke domestik,
03:25akhirnya supply-nya ke ekspor.
03:28Bahkan kalau saya sempat hitung,
03:30dari serat dan menang saja,
03:31itu pertumbuhannya sampai 30 persen ekspor.
03:34Berarti secara permintaan,
03:36demand kita masih ada.
03:37Tapi kenapa akhirnya domestik kita tidak bisa supply?
03:40Karena memang dari sisi competitiveness,
03:44dari sisi regulasi,
03:45kemudian dari harga bahan baku yang dari China,
03:48kemudian dari predatory pricing,
03:50ini jadi masalah bagi kita.
03:52Penduduk kita itu 200 juta orang.
03:59Kalau misalnya penduduk Indonesia
04:01beli 70 persen itu produk lokal,
04:04nggak usah sampai 90 persen,
04:0670 persen aja,
04:08kita bisa dapat perputaran ekonominya itu 13 triliun.
04:12Kalau misalnya sampai 100 persen,
04:14itu bisa sampai 20 triliun.
04:16Kalau misalnya itu bisa di switch,
04:19saya yakin bisa jalanin seritek lagi,
04:21bahkan bikin seritek yang lebih banyak lagi.
04:23Banyak pedagang mengeluhkan omset yang merosot
04:25akibat persaingan dengan penjualan online.
04:28Selain persaingan dengan produk impor dan toko online,
04:31kebijakan pajak juga semakin mendekan pedagang lokal.
04:35Aturan pajak saat ini justru semakin membebani mereka,
04:39sementara produk impor lebih mudah masuk
04:41tanpa dikenai beban yang sama.
04:43Menurut saya pribadi sih,
04:46lebih ke menyulitkan pedagang ya.
04:49Karena kan pedagang itu berkesannya mengharapkan pembeli.
04:53Jadi misalkan pembelinya berkurang,
04:55kita ngaruh juga sih.
04:57Kebetulan kan ada satu lagi ke dunia online juga.
05:00Jadi orang itu berpikirnya kayak gini,
05:02daripada saya keluar panas atau males,
05:04mending dia online langsung bareng sampai.
05:06Dampaknya itu ngaruh banget ke pedagang seperti kita-kita gini.
05:10Ya semoga untuk kedepannya itu buat pemerintah
05:13biar agak dipertimbangkan dan diuruslah yang lebih baik lagi sih.
05:16Kayak gitu.
05:18Asosiasi menilai,
05:19perlu sinergi bersama seluruh stakeholder
05:21guna menyelamatkan industri tekstil dan produk tekstil tanah air.
05:26Tanpa sinergi, mustahil akan terjadi perbaikan.
05:31Yang pasti, tidak ada kata terlambat untuk perubahan,
05:34mengingat dukungan publik begitu besar.
05:37Kita ini sebenarnya punya harapan besar ya,
05:39masyarakat Indonesia sangat fashionable.
05:42Nah itu sebenarnya menjadi satu harapan,
05:44kalau produk pakaian jadi di Indonesia ini
05:47memakai tekstil dari Indonesia sendiri,
05:50menurut saya akan cukup menguatkan industri tekstil di Indonesia.
05:54Tidak hanya ekspor saja,
05:56tapi kalau di Indonesia ini benar-benar bergandingan tangan
05:59semua produk pakaian jadi yang memakai bahan tekstil dari Indonesia,
06:02nah itu cukup akan menguatkan industri tekstil di Indonesia.
06:07Nah ini bagaimana peran pemerintah dan peran semua stakeholder
06:11untuk menyatu, bersama-sama, bekerja sama,
06:15untuk supaya ini bisa terwujud.
06:17Jadi kita gaungkan lagi bahwa pentingnya memakai produk dalam negeri.
06:23Sampai jumpa di video selanjutnya.

Dianjurkan