Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengutuk dan memastikan akan memecat oknum Residen Anestesi dari Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang terjadi di Bandung, Jawa Barat. Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto di Jakarta, Sabtu (12/4), mengatakan proses hukum saat ini masih berlangsung dan tengah dilakukan penyelidikan dan penyidikan oleh pihak berwenang.
(ANTARA/Azhfar Muhammad Robbani/Rizky Bagus Dhermawan/I Gusti Agung Ayu N)
(ANTARA/Azhfar Muhammad Robbani/Rizky Bagus Dhermawan/I Gusti Agung Ayu N)
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia PBID mengutuk dan memastikan akan memecat oknum residen anestesi dari program pendidikan dokter spesialis PPDS yang terjadi di Bandung, Jawa Barat.
00:17Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum PBID Selamet Budiarto di Jakarta Pusat Sabtu 12 April, usai pelantikan pengurus PBID periode 2025-2028.
00:27Budiarto juga mengatakan kasus kriminal ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan oleh pihak kepolisian.
00:35Pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak Kemenkes untuk membahas sejumlah standar operasional prosedur bagi PPDS.
00:44Kami sangat tertampan, makanya kami sangat mengutuk dan kalau perlu secara kriminal ya harus ditegakkan hukum.
00:51Kami di IDI sudah melakukan proses tapi kan kami menunggu hasil penyelidikan dan penyidikan.
00:59Tapi prinsip IDI tidak mentolerir dan mengutuklah hal tersebut karena melakukan perbatasan yang tidak senonoh.
01:08Di dalam rumah sakit itu yang sangat memprihatinkan sekali.
01:12Sebelumnya, Konsil Kesehatan Indonesia juga diminta untuk mencabut surat tanda registrasi STR pelaku pelecehan seksual yang terjadi di Bandung.
01:23Hal ini disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saxono Harbuono beberapa waktu yang lalu.
01:28Dari Jakarta, Asfar Muhammad, Kantor Berita Antara mewartakan.