Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik rencana Presiden Prabowo Subianto yang ingin mengevakuasi seribu warga Gaza ke Indonesia untuk mendapat pengobatan.

MUI menilai bantuan seharusnya tetap diberikan tanpa memindahkan warga dari tanah airnya.

Presiden Prabowo sebelumnya menyatakan kesiapan Indonesia mengevakuasi warga Gaza yang terluka akibat serangan Israel sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan.

Namun, Wakil Ketua MUI Anwar Abbas meminta rencana itu dikaji ulang. Ia khawatir pemindahan warga justru memudahkan Israel menguasai wilayah Gaza. Menurutnya, pengobatan sebaiknya dilakukan di dalam negeri Palestina demi menjaga kedaulatan rakyatnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Emergency Medical Team ke-8 MER-C Indonesia di Gaza, dr. Tonggo Meaty Fransisca. Ia menyebut mayoritas warga Gaza lebih memilih tetap bertahan di tanah air mereka, meskipun menghadapi situasi sulit.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan bahwa rencana tersebut belum bersifat final. Presiden Prabowo masih melakukan konsultasi dengan sejumlah pemimpin negara di Timur Tengah dan Pemerintah Palestina.

Masyarakat berharap, niat baik Presiden dalam membantu Gaza tetap selaras dengan aspirasi rakyat Palestina sendiri.

#prabowo #gaza #indonesia #palestina

Baca Juga [FULL] Menanti Hasil Olah TKP Ulang Kasus Dokter PPDS Perkosa Anak Pasien di RSHS Bandung di https://www.kompas.tv/nasional/586320/full-menanti-hasil-olah-tkp-ulang-kasus-dokter-ppds-perkosa-anak-pasien-di-rshs-bandung

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/586322/full-fakta-wacana-presiden-prabowo-bawa-1-000-warga-gaza-ke-ri-tuai-kontroversi-dapat-kritikan-mui
Transkrip
00:00Majelis Ulama Indonesia mengkritik rencana kebijakan Presiden Prabowo Subianto
00:04membawa warga Gaza keluar dari Palestina.
00:08MUI meminta pemerintah agar membantu mengobati warga Palestina di dalam Gaza
00:13demi mempertahankan tanah air Gaza.
00:23Warga Gaza tak henti menanggung derita.
00:25Israel kembali melanjutkan agresi usai berakhirnya kencatan senjata.
00:32Tak ayal, jumlah korban terus bertambah.
00:36Bermaksud mengatasi krisis kemanusiaan,
00:38Presiden Prabowo menyatakan siap mengevakuasi seribu warga Gaza
00:42yang terluka akibat serangan Israel untuk mendapat pengobatan di Indonesia.
00:47Kami siap mengevakuasi mereka yang luka-luka,
00:52mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu,
00:55siapapun yang oleh pemerintah Palestina dan pihak-pihak yang terkait di situ,
01:05mereka ingin dievakuasi ke Indonesia,
01:09kami siap akan kirim pesawat-pesawat untuk mengangkut mereka.
01:14Kita memperkirakan mungkin jumlahnya sekitar seribu untuk gelombang pertama.
01:22Namun rencana Presiden menuai pro dan kontra.
01:27Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, meminta Presiden Prabowo Subianto
01:31mengkaji kembali kebijakan tersebut.
01:34Pasalnya, dengan membawa warga Palestina keluar Gaza,
01:38justru akan memudahkan Israel menguasai wilayah Gaza.
01:41Anwar meminta kepada pemerintah agar membantu mengobati warga Palestina
01:46dengan tidak meninggalkan Gaza demi mempertahankan tanah air Gaza.
01:51Ini yang kita lihat yang terlupakan atau terabaikan dan kurang terperhitungkan oleh Pak Prabowo.
01:59Dimana Donald Trump dan Benyamin Netanyahu sudah bertekad untuk mengusir rakyat Gaza.
02:07Netanyahu dan Donald Trump ingin supaya Gaza dikosongkan.
02:12Sehingga dengan demikian, Gaza akan sepenuhnya dikuasai dan menjadi bahagian dari Israel rakyat
02:19yang sudah lama mereka cita-citakan.
02:22Oleh karena itu, tindakan ini seperti pisau war mata dua ini.
02:26Di satu sisi dia baik, di satu sisi dia buruk.
02:29Tiba-tiba, apa yang akan dilakukan?
02:31Ketua Mergensi Medical Team ke-8, Mersi Indonesia di Gaza, Dr. Tonggo Miati Francisca,
02:39membeberkan respon warga Gaza terkait rencana evakuasi ke Indonesia.
02:43Dr. Tonggo menegaskan, warga Gaza lebih memilih bertahan di tanah airnya.
02:50Mereka ingin garansi ada hitam di atas putih apabila mereka bisa kembali.
02:55Tapi, saya bilang kalau memang tidak ada garansi untuk itu, apakah kalian mau keluar?
03:03Mereka bilang tidak.
03:04Dengan dari apapun, mereka bilang tidak.
03:07Kalau misalnya tidak ada garansi, mereka tidak mau keluar.
03:11Jadi, kemudian ada juga beberapa, jadi kayak semacam dokter senior-senior
03:15yang ada dari rumah sakit juga bilang.
03:18Ada yang bilang, mengatakan bahwa dengan dari apapun, kami tidak bisa keluar.
03:22Karena ini tanah kami, kalaupun memang keluar, kalaupun memang harus ada yang diberikan pengobatan,
03:31ya buka saja, buka saja selebar-lebarnya bantuan medis, bantuan makanan,
03:37material-material untuk membangun kembali rumah mereka.
03:41Jadi, itu saja sebenarnya, sebenarnya itu yang paling rampang.
03:45Sementara itu, menurut Menteri Luar Negeri Sidiono,
03:48kepastian rencana Presiden Prabowo membawa warga Gaza ke Indonesia belumlah final.
03:52Sidiono bilang, Presiden Prabowo masih berkonsultasi dengan sejumlah pemimpin negara
03:58di kawasan Timur Tengah dan pemerintah Palestina.
04:01Dari awal juga kami sudah menyampaikan dari Kementerian Luar Negeri bahwa Indonesia tidak setuju
04:08dengan upaya relokasi paksa, warga Gaza, under any pretext, dalam bentuk apapun,
04:18semua ini dilakukan harus suka rela dan atus dengan persetujuan dari semua pihak yang ada di Palestina.
04:28Kita masih berkonsultasi, beliau masih berkonsultasi dengan pemimpin-pemimpin di kawasan ini.
04:34Hasil konsultasi itu nanti kemudian jadi pertimbangan untuk keputusan terakhirnya seperti apa.
04:41Dari situlah kemudian mekanisme-mekanisme dijalankan berdasarkan kesempatan semua.
04:44Publik tentu berharap, niat baik Prabowo membantu mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza.
04:52Jangan sampai berlawanan dengan harapan warga Palestina di Gaza.
04:56Jangan sampai jumpa di video selanjutnya.

Dianjurkan