IHSG berhasil memangkas pelemahan di 7,71% ke 6.008,477 di sesi I Selasa (8/4) , usai melemah di atas 9%. Pelemahan IHSG disokong seluruh indeks sektoral. IDX Sektor Barang Baku -11,01%, AMMN -14,05% ARB. IDX Sektor Teknologi -10,19%, GOTO ARB -14,46%. IDX Sektor Barang Konsumen Non-Primer -8,49%, MAPI -12,2%. Dari sisi saham, perbankan Big Caps masih jadi pemberat utama meskipun berhasil memangkas pelemahan, BBCA -7,35%, BMRI -8,27%, BBRI -7,90%, dan BBNI -4,72%.
Dari global, S&P 500 dan Dow berakhir di zona merah, Senin setelah sesi roller coaster, dengan investor mengkhawatirkan perlambatan ekonomi dan kenaikan inflasi karena Presiden AS Donald Trump bersikukuh pada tarif.
Dari global, S&P 500 dan Dow berakhir di zona merah, Senin setelah sesi roller coaster, dengan investor mengkhawatirkan perlambatan ekonomi dan kenaikan inflasi karena Presiden AS Donald Trump bersikukuh pada tarif.
Category
📺
TVTranscript
00:30Research Analyst Semesta Indofest Sekuritas.
00:32Kita akan langsung sahabat saja.
00:33Pak Nikola, selamat sore. Apa kabar, Pak?
00:36Selamat sore, Mas David. Kabar baik. Terima kasih.
00:38Ya, terima kasih Pak Nikola sudah meluangkan waktu di IDA Channel.
00:41Tampaknya kabar kurang baik datang dari Indekarga Samkabungan.
00:45Sesuai dengan perkiraan, hari ini mengalami pelemahan yang cukup dalam dan tadi sempat trading hall.
00:49Yang cukup menarik adalah ketika bursa domestik libur, bursa Amerika dan juga Asia sudah merespon.
00:58Koreksi cukup dalam juga terjadi dan posisi saat ini bursa Amerika lebih cuman bergerak mix data terakhir dan Asia tampaknya mulai kembali bangkit.
01:06Bagaimana analisis Anda? Pelemahan yang terjadi untuk bursa domestik di sepanjang perdagangan hari ini?
01:12Tampaknya sesuai dengan perkiraan mengalami koreksi dalam, Pak Nikolas?
01:18Ya, mungkin untuk pergerakan ISG ya tentunya memang sudah diperkirakan dari pelaku pasar ya khususnya analis dan investor dari kita lebaran ya sebenarnya.
01:29Karena kalau kita pantau market global dan regional, itu sebenarnya pas Trump announce tarif untuk negara-negara partner dagang,
01:38Dow Jones, S&P dan Nasdaq itu turunnya sudah sangat ekstrim ya, sudah mungkin 20 persenan kurang lebih.
01:44Lalu juga di regional kita lihat, sama ya dari Shanghai dan Hang Seng, lalu Nikkei itu turunnya juga sudah belasan sampai 20 persen.
01:53Jadi kalau kita lihat memang dampaknya ini sebenarnya dibalik penurunan cukup dramatis, ini cukup luas ya dampaknya.
02:02Karena ini bisa trigger sesuai global lagi yang memang mulai membayangi market,
02:05di mana terakhir kali kita dengar itu post-COVID recovery ya, pas hubungan depan itu tinggi-tingginya.
02:11Jadi otomatis Indonesia kita lihat hari ini penurunan 7 persen, hampir 8 persen ini di 5.900,
02:17itu merespon hal yang sama dari beberapa market global pada lebaran minggu lalu ya.
02:23Karena kalau kita lihat ini delay akibat lebaran, cuma di satu sisi kita harapkan memang penurunan ISG itu sedikit lebih terbatas.
02:31Karena sebenarnya sebelum crash kemarin itu kan ISG turunnya sudah lumayan banyak ya, year to date-nya.
02:35Jadi kita harapkan memang ISG sudah price-in duluan, dan mungkin selling pressure khususnya dari asing itu diharapkan juga sudah mulai menipis seperti itu.
02:44Baik, apa yang bisa digambarkan Pak dari sisi teknikal indekar gasam kabungan hari ini?
02:49Sempat mengalami tekanan yang cukup dalam di posisi level 5 ribuan, kemudian secara intraday hari ini sempat menyentuh kembali di atas level 6 ribu Pak Nikolas?
03:01Oke, mungkin secara teknikal kita lihat memang sebelum adanya announcement tarif daripada Trump ini,
03:07sebenarnya memang kita lihat kan memang ISG itu kan sudah bergerak di dalam trend bearish ya,
03:11terutama ketika rupiah kita itu sebenarnya cenderung melemah terus terhadap dolar.
03:16Jadi kalau kita lihat ini korrelation-nya dengan USD-IDR kita sudah dari sebelum announcement tarif itu sudah bearish.
03:24Dan diperparah memang ketika announcement tarif Indonesia itu cukup besar ya, 32 persen.
03:30Dan kalau kita lihat dari sisi teknikal, sebenarnya memang kemarin itu sudah sempat memuat sebenarnya ISG.
03:36Pastinya rebound dari 5.900.
03:38Namun sebenarnya secara teknikal juga fun fact dia masih belum berhasil menembus resistance level 6.500.
03:46Jadi sebenarnya ini confluence juga ya dengan teknikal dan announcement tarif revisi Trump ini.
03:52Makanya kalau kita lihat hari ini dia rejectnya lumayan kasar ya, lumayan dalam ya langsung 8 persen.
03:59Dan kalau kita lihat juga tutupannya sebenarnya cenderung beresiko besok juga bisa lanjutin turun karena hari ini dia gagal maintain dari status level 6.000.
04:07Jadi mungkin antisipasi untuk perdagangan esok.
04:09Baik, arahnya akan kemana Pak Nikolas?
04:12Oke, mungkin untuk dalam waktu dekat ya kita roughly perkirakan ISG masih akan mengalami penurunan.
04:18Mungkin kembali ke level 5.100 untuk perdagangan besok.
04:22Dan pekan ini kita perkirakan ada kemungkinan dia bergerak ke level 5.800an.
04:27Karena secara penurunan kita lihat masih cukup terbuka lebar dari sisi teknikal seperti itu.
04:32Baik, tapi dari analisis Sanda, seperti apa dampaknya terhadap penerapan tarif resiprokal untuk Indonesia 32 persen
04:38dalam tindakan pemerintah tidak melakukan pembalasan tapi lebih kepada agar melakukan perundingan terlebih dahulu?
04:45Oke, mungkin untuk dampaknya ya kita lihat memang ini kan akan berlangsung selama terang menjabat ya.
04:51Jadi mungkin kalau memang ke depannya tarif ini nggak dinegosiasikan lagi pasti dampak ini lumayan banyak produktivitas
04:59dari perusahaan manufaktur-manufaktur negara partner dagangnya US ini bisa kena impact.
05:04Produktivity menurun, otomatis impor mineral lalu bahan baku dari Indonesia itu bisa berkurang juga.
05:12Yang mana itu juga salah satu produk ekspor unggulannya kayak batu bara, lalu juga sawit dan ada nikel seperti itu.
05:19Jadi memang kalau ujung-ujungnya profitabilitas mereka turun, produktivitas mereka turun, lalu juga ekspor kita turun,
05:28otomatis juga untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia otomatis juga profitabilitasnya akan turun.
05:35Yang mana ujung-ujungnya perusahaan ini dipaksa untuk menurunkan efisiensi gitu.
05:40Jadi bisa aja ini trigger ke keadaan masalah ujungnya.
05:43Seperti itu Mas Kevin.
05:43Baik, kondisi fundamental ekonomi Indonesia dikatakan masih cukup kuat.
05:47Apakah ini akan cukup mengimbangi tidak Pak dalam jangka menengah memelisir dampak negatif dari sentimen global?
05:55Oke, mungkin untuk domestik sendiri juga sebenarnya kita lihat juga sebenarnya udah mulai price-in ya.
06:01Jadi mungkin untuk dampak dari tarif Trump ini ujung-ujungnya kita lihat harusnya dari asumsi kita,
06:09karena Trump sendiri juga selama menjabat dari 2017 dan 2021 itu agresif di awal,
06:16namun seiring berjalanan waktu kita lihat juga ada eskalasi dan negosiasi pastinya.
06:19Karena juga walaupun ini bisa memperkuat ekonomi US, ini bisa double-edged sword untuk pisau bermata dua untuk ekonomi US,
06:27karena at the end output mereka akan jadi mahal juga kalau mereka produksi domestik.
06:32Jadi ujung-ujungnya mungkin seiring berjalanan waktu harusnya ini bisa menguntungkan bagi dua pihak seperti itu Mas David.
06:39Baik, dari sisi saham-saham perbankan BICAP kembali menjadi pemberat utama indekar gasam kabungan di sepanjang perdagakan hari ini.
06:45Pak Nikolas, bank perbankan BICAP bahkan rata-rata melemah di atas 10, 8, kemudian juga ada yang melemah di atas 4 persen.
06:53Bagaimana Anda melihat ketika dari situasi tidak menguntungkan asing melakukan aksi jual dan sasarannya adalah kepada perbankan BICAP?
07:05Mungkin untuk perbankan sebenarnya bebannya dari tahun lalu itu masih sama ya, suku bunga kan masih tinggi.
07:11Jadi likuiditas ketat, kosong kredit tinggi dan selain itu kita lihat ke depannya kalau ini mengarahnya ke daya beli masyarakat
07:20karena resiko kayak kemasa dana dan sebagainya, kita lihat ini bisa ada revisi dari long growth di sektor perbankan
07:28jadi mungkin long growth-nya nggak akan setinggi tahun lalu dan ini juga ujung-ujungnya bisa berdapat ke net interest marginnya perbankan
07:36yang mana ujung-ujungnya bottom line-nya akan terpas lagi.
07:39Jadi mungkin ya memang untuk perbankan ini masih menjadi masalah tambahan ya setelah sebelumnya memang masalah suku bunga ini sebenarnya belum selesai juga seperti itu Mas David.
07:48Baik, seperti apa rekomendasi Anda di tengah pelemahan dalam indekar gasam kabungan
07:55dan tadi yang mengatakan juga ada proyeksi lanjutan pelemahan akan terus terjadi ini
08:01terutama untuk jangka pendek, strategi pemelihan dari sisi sektor dan juga rekomendasi?
08:07Pak Nikolas?
08:09Oke, mungkin untuk action yang harus dilakukan ya untuk sekarang memang shift tight dulu aja
08:14karena sebenarnya juga market kita kan baru open hari pertama ya setelah libur panjang
08:18ini kita absorb dulu untuk action-actionnya investor dulu
08:24lalu juga kita nunggu eskalasi kan ke depannya nih kebijakannya si Trump itu gimana
08:30lalu juga sebenarnya foreign itu nunggu, investor juga nunggu RDGBI berikutnya itu gimana nih
08:37untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
08:39Jadi untuk sekarang mungkin karena kondisi ekonomi itu masih uncertainty, geopolitik juga makin unpredictable
08:45kita lihat untuk sekarang itu mungkin boleh WNC dulu ya
08:48karena memang untuk sekarang kayaknya penurunan itu masih akan berlanjut ya
08:54seperti yang tadi kita mention, jadi mungkin untuk sekarang acuan banyak boleh nunggu
08:58net foreignnya mulai inflow lagi kalian, minimal untuk sepekan gitu
09:02karena untuk sekarang memang belum ada katalis untuk PSG rebound kecuali memang bargain hunting
09:08karena penurunan yang cukup cepat dan dalam seperti itu.
09:11Baik, tapi di sisi lain bagaimana Anda melihat langkah yang diambil oleh Bursa FWK Indonesia
09:16pembaharuan dari auto reject sembawah kemudian juga trading hall Pak?
09:24Oke, kalau kita lihat memang ini preemptifnya bursa ya
09:27karena memang kalau kita lihat sebenarnya market kan sudah expect bahwa indeks kita ini akan turun
09:32jadi ya memang sebenarnya preemptif ini sebenarnya cukup oke lah ya
09:37karena ya ini untuk meredam kekhawatiran investor juga
09:40setelah kalau kita lihat juga di libur minggu lalu itu penurunan di bursa global cukup dalam
09:48jadi ya ini meredam aja supaya dia di dalam satu hari ini kita nggak turun sampai lebih dari batas yang sudah ditetapkan seperti itu
09:55jadi mungkin dari segala pengukuran yang dilakukan oleh bursa ini menurut saya sudah menjadi keputusan yang cukup matang ya
10:02karena kalau kita lihat ya kalau auto rejectnya tetap di 5 dan 10 persen kayaknya bisa lebih babas ya
10:09apalagi kalau emitter masih auto rejectnya di 25 persenan gitu
10:13Baik Pak Nikolas menarik nanti kita akan lanjutkan kembali
10:16nanti kita akan coba lihat saham-saham apa saja yang masih Anda rekomendasikan
10:20terutama di tengah tekanan dalam di karga saham kabungan di sepanjang perdagakan hari ini
10:24dan pemirsa kami akan segera kembali sesaat lagi
10:27selamat menikmati
10:29selamat menikmati
10:31selamat menikmati
10:33selamat menikmati
10:35selamat menikmati
10:37selamat menikmati