"Saksikan tayangan kami Official Youtube IDX Channel di Breaking News, Selasa, (08/04/2025) dengan tema Paparan Terkait MBG oleh Kepala Badan Gizi Nasional di Sarasehan Ekonomi".
Category
📺
TVTranscript
00:00Thank you very much, Menteri Keuangan.
00:08So, because the food is gratis, it became important and often discussed, I minta Kepala Badan Gizi Nasional
00:22untuk menyampaikan paparan secara singkat, sehingga jelas masalahnya, dan pertanyaan silakan,
00:32nanti diajukan ke semua pemapar, sehingga kita mengerti benar-benar keadaan yang berlaku.
00:42Silakan.
00:44Baik, terima kasih Pak Presiden.
00:46Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
00:48Selamat siang, salam, om siasastu, nama budaya, selamat kebajikan.
00:53Yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, para Menko, para Menteri Kabinet Merah Putih,
01:01Kepala Badan, Wakil Menteri, Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Gubernur BI, Ketua OJK, Ketua Komisi, Ketua LPS,
01:09para Dirut, Bang Himbara, para Ibu Bapak sekalian dari asosiasi, ikatan keilmuan, dan lain-lain yang tidak bisa saya butuhkan satu persatu.
01:21Ijinkan saya memaparkan sedikit terkait dengan progres dari Makan Bergiji Gratis,
01:28yang merupakan program, salah satu program delapan hasil terbaik cepat dan nomor satu.
01:35Dan ini adalah program andalannya Pak Presiden Prabowo Subianto.
01:38Dan Pak Presiden selalu menyampaikan bahwa ini adalah langkah strategik bangsa Indonesia
01:44dan merupakan investasi SDM besar terhadap SDM masa depan Indonesia.
01:51Dan kenapa demikian?
01:53Karena Indonesia masih tumbuh 6 orang per menit sampai sekarang, 3 juta per tahun,
02:01dan akan masih tumbuh mencapai 324 juta di tahun 2045.
02:09Nah, dari mana sumber pertumbuhan penduduk ini?
02:12Kalau kita lihat dari grafik yang saya sampaikan,
02:15itu rata-rata lama pendidikan bangsa Indonesia itu hanya 9 tahun.
02:20Jadi bukan yang di ruangan ini yang sudah 20-30 tahun.
02:23Tapi rata-rata pendidikan Indonesia adalah 9 tahun.
02:26Dan kalau kita lihat klasifikasi anggota rumah tangga,
02:31kita lihat bahwa pertumbuhan penduduk itu dihasilkan dari anggota rumah tangga,
02:37kelas miskin dan tentan miskin.
02:39Di situ ada angka yang miskin 4,78.
02:42Itu artinya apa?
02:44Kalau ada satu ibu, satu bapak, maka rata-rata anaknya 3 atau 2.
02:494,78 itu artinya, kalau ada 100 keluarga miskin,
02:53maka 78 keluarga anaknya 3.
02:5622 keluarga anaknya 2.
02:58Kalau kita gabungkan antara rentan miskin dan miskin,
03:01maka rata-rata anggota rumah tangga di Indonesia,
03:05itu anggota rumah tangganya 4,5.
03:07Jadi kalau ada 100 keluarga miskin dan rentan miskin,
03:11maka 50 keluarga anaknya 3,
03:1350 keluarga anaknya 2.
03:14Tidak tumbuh dari kelas atas.
03:17Kenapa?
03:18Karena anggota keluarganya hanya 2,84.
03:20Satu ibu dan satu bapak digantikan oleh 0,84.
03:24Demikian juga kelas atas.
03:26Jadi kenapa Pak Presiden sangat gelisah dengan masa depan Indonesia?
03:31Karena anak-anak lahir dari keluarga dengan pendidikan rata-rata 9 tahun,
03:37dan juga dengan pendapatan rata-rata di bawah 1 juta.
03:43Jadi itulah investasi besar-besaran Pemerintah Republik Indonesia terhadap masa depan SDM Indonesia.
03:50Dan jangan lupa bahwa mereka yang sekarang ada dalam kandungan,
03:56mereka yang sekarang di SD,
03:58mereka yang sekarang ada di SMP,
04:00dan mereka sekarang di SMA,
04:0120 tahun kemudian,
04:032045 itu adalah tenaga kerja produktif.
04:07Dimana 60 persen anak-anak yang lahir di keluarga miskin dan rentan miskin,
04:1360 persen tidak pernah melihat menu dengan gigi seimbang.
04:19Dan 60 persen anak-anak itu tidak pernah minum susu.
04:23Bukan karena tidak tahu susu itu bermanfaat,
04:26tetapi mereka tidak mampu beli susu.
04:29Nah, kemudian kita akhirnya mengintervensi,
04:33kenapa dari ibu hamil sampai anak SMA?
04:37Karena ada dua titik pertumbuhan yang penting di dalam pertumbuhan anak,
04:41yaitu seribu hari pertama,
04:42itu untuk mencegah stunting,
04:44dan kemudian kita juga harus intervensi ketika anak tumbuh,
04:48dari umur 8 sampai 18 tahun.
04:50Itu untuk menghasilkan fisik yang optimal.
04:53Jadi yang kita harapkan dengan program ini nanti,
04:56anak pinter, karena seribu hari pertama diintervensi oleh gigi seimbang,
05:00oleh sebab itu maka kita intervensi ibu hamil,
05:03ibu menyusui, dan anak balita,
05:04dan kita kirim makanannya ke rumah.
05:07Jadi langsung ke rumah masing-masing.
05:09Sementara anak sekolah,
05:11dari mulai PAUD sampai SMA,
05:13termasuk pesantren atau santri dan sekolah keagaman lainnya,
05:17kita kirim ke rumah masing-masing.
05:19Dan total penerima manfaatnya akan mencapai 82,9 juta.
05:23Karena setiap tahun di Indonesia ada sekitar 5 juta yang hamil.
05:28Kemudian ada 5 juta santri,
05:31jadi total 82,9 juta.
05:34Ada 30 juta balita,
05:37sekitar 44 juta siswa sekolah.
05:42Dan program ini,
05:44Alhamdulillah sudah kita launching pada tanggal 6 Januari,
05:47dan kita lihat grafiknya.
05:48Jadi kita sudah mulai roll out program ini 6 Januari
05:53dengan 190 satuan pelayanan pemenuhan gizi.
05:58Jadi kita tidak sebut dapur,
06:00karena dalam satuan pelayanan itu ada 3 fungsi yang kita laksanakan.
06:04Pertama adalah masak-memasak,
06:07untuk memberikan makanan kepada ibu hamil,
06:10ibu menyusui, anak balita, dan anak sekolah.
06:12Yang kedua untuk menjadi pertemuan antara pembeli,
06:17yaitu badan gizi,
06:19dengan penjual, produsen, lokal.
06:22Dan yang ketiga,
06:23di setiap satuan pelayanan ada ahli gizi.
06:26Jadi bagi anak-anak dan ibu hamil,
06:28diberikan makanan yang dengan gizi seimbang,
06:31tetapi bagi mereka yang tidak menerima manfaat,
06:33akan dilayani melalui konsultasi gizi di satuan pelayanan tersebut.
06:36Nah, satuan pelayanan ini akan utamanya sekarang adalah melayani 3.000 penerima manfaat di setiap satu titik.
06:44Kalau di Jawa itu satu desa,
06:47kalau di luar Jawa mungkin 3-4 desa.
06:50Dan satu satuan pelayanan akan menerima uang setiap tahun antara 8-10 miliar.
06:57Dan 85 persennya digunakan untuk membeli bahan baku,
07:02dan 95 persen bahan baku itu bersumber dari produk pertanian.
07:08Dan Alhamdulillah,
07:09Januari kita sudah bisa melayani 570.000 penerima manfaat di 26 provinsi.
07:16Kemudian di Perubuari kita sudah melakukan di 726 satuan pelayanan penuhan gizi,
07:21mencakup 2,2 juta penerima manfaat di 38 provinsi.
07:24Dan bulan Maret, ini sampai menjelang lebaran kemarin,
07:31sudah di 1.009 satuan pelayanan penuhan gizi dengan 3 juta penerima manfaat.
07:36Jadi tadi kalau ada data dari Kementerian Keuangan 2,6,
07:40karena ada anggaran yang baru akan dicairkan setelah lebaran ini,
07:43karena kemarin KPPN-nya keburu tutup.
07:47Kemudian insya Allah, April ini kita akan mencapai 1.533 satuan pelayanan penuhan gizi,
07:57yang mencakup 4,59 perlima manfaat.
08:01Agustus akan,
08:04bulan Mei itu akan kita capai per stage untuk maksimum di 1.994 satuan pelayanan,
08:12dan akan bertahan sampai Juli.
08:13Nah kenapa sampai bertahan sampai Juli?
08:15Karena program ini ada tiga faktor yang menentukan.
08:18Yang pertama adalah anggaran,
08:20yang kedua adalah SDM,
08:22yang ketiga adalah infrastruktur.
08:24Anggaran ini kelihatannya sudah dijamin oleh Pak Presiden,
08:28berapapun yang badan gizi butuhkan akan disiapkan,
08:31dan tahun ini sudah menerima Rp71 triliun,
08:35dan Pak Presiden sudah ancang-ancang menyiapkan tambahan Rp100 triliun,
08:39jadi anggaran bukan isu.
08:41Kemudian yang kedua SDM,
08:42SDM ini adalah yang kita sebut sebagai messenger atau pembawa program,
08:49yang disebut dengan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia,
08:52ini ide murni dari Pak Presiden,
08:54di mana Sarjana sangat terbaik di seluruh Indonesia,
08:57dari berbagai program tinggi,
08:58dididik secara khusus,
09:003-4 bulan di Unhan,
09:022 bulan dididik untuk Komcad,
09:05dan 1 bulan 2 bulan untuk teknis keamanan pangan,
09:10kemudian teknis penyiapan makanan,
09:13termasuk juga teknik budidaya pertanian.
09:16Dan Alhamdulillah sampai sekarang sudah dididik 2 batch,
09:21yaitu masing-masing seribu,
09:24dan sudah 2 ribu yang kita hasilkan,
09:27sudah ada di lapangan di seluruh Indonesia,
09:29di 38 provinsi,
09:31ada 6 orang yang mengundurkan diri,
09:33dan untuk batch pertama,
09:35ini betul murni dianai oleh hamba Allah,
09:38makanya tadi Pak Presiden menyampaikan,
09:40sudah mulai bekerja dari bulan Februari,
09:42setelah diumumkan,
09:43dan kemudian batch kedua,
09:45sudah didanai dengan APBN,
09:46anggaran biaya tambahan,
09:48dan sekarang sudah diterima kurang lebih 30 ribu
09:52sarjana penggerak pengguna Indonesia,
09:54di bawah Kementerian Pertahanan,
09:56dididik di Unhan,
09:58yang baru akan selesai pada bulan Juli pendidikannya.
10:01Nah itu adalah STM yang akan membawa program ini,
10:05kemudian mengendalikan program ini,
10:06dan mengeksekusi program ini,
10:09sehingga tidak ada satuan pelayanan pemenuhan giji
10:12yang tidak dipimpin oleh Sarjana Penggerak Pengguna Indonesia.
10:17Dan faktor yang ketiga adalah infrastruktur.
10:21Nah infrastruktur ini sampai sekarang,
10:24belum sepulia serupiah pun dari anggaran negara.
10:28Jadi kalau sudah ada yang 1009 sampai sekarang,
10:32dan April ini akan mencapai 1533,
10:35itu murni dari kemitraan,
10:37dan 100% dari UMKM.
10:40Jadi banyak restoran-restoran,
10:42Presiden catering-catering yang di daerah,
10:45di Prangmahera Barat sana,
10:47termasuk yang Bapak Tinjau di Jakarta,
10:50di Jawa Timur,
10:52di Pesantren,
10:53itu adalah mitra badan gizi nasional.
10:56Jadi restoran yang hampir dying,
10:59atau sudah hampir bangkrut,
11:01tidak laku,
11:02sekarang bangkit kembali,
11:05karena memperoleh customer fix minimal 3.000 per hari.
11:09Kemudian ada juga kantin di Bogor,
11:12di Sekolah Boswa Bina Insani,
11:15yang tadinya hanya melayani siswa di Sekolah Bina Insani,
11:19sekarang dikonversi menjadi Satuan Payanan Pembunuhan Gizi,
11:23dan melayani 3.000 anak,
11:25jadi tidak hanya melayani sekolah tersebut,
11:28tapi juga melayani 10 sekolah di sekitarnya.
11:31Dan Alhamdulillah,
11:32yayasannya senang,
11:33karena biasanya hanya mendapatkan 2-3 juta per hari,
11:36sekarang bisa 6 juta per hari,
11:38dari program Makanan Pembunuhan Gizi gratis ini.
11:41Dan program kita akan bertahan sampai Juli,
11:43melayani 6 juta,
11:45dan ketika May dihasilkan,
11:48ini adalah kesempatan badan-badan gizi,
11:50untuk melakukan akreditasi,
11:52sertifikasi Satuan Payanan Pembunuhan Gizi yang ada.
11:56Sambil kemudian kita sekarang siap-siap
11:58untuk melakukan tender,
12:01untuk 1.542 Satuan Payanan Pembunuhan Gizi,
12:05yang didanai oleh APBN,
12:07khusus untuk daerah-daerah targeted, Pak.
12:10Di daerah-daerah yang mitra tidak mungkin masuk,
12:12di daerah 3T,
12:14di daerah-daerah pegunungan,
12:15di daerah terpencil,
12:17yang penerima manfaatnya mungkin hanya 200 atau 500,
12:21yang kami akan bangun,
12:22nempel dengan sekolah,
12:23dan itu didanai oleh APBN,
12:26itu artinya negara hadir.
12:28Jadi kami tidak,
12:29bukan tidak mendengar bahwa,
12:31ini harus di daerah yang terpencil dulu,
12:33yang dimutuhkan dulu,
12:34tetapi kami memang sedang mempersiapkan
12:37APBN-nya secara seksama,
12:39dan insya Allah sekarang dalam proses perencanaan,
12:42dan baru akan selesai pada bulan Juli bangunannya,
12:46paling cepat.
12:47Jadi kalau program ini mengandalkan APBN
12:49untuk membangun Satuan Payanan Pembunuhan Gizi,
12:51maka program makan bergizi ini baru bisa dilaksanakan Agustus.
12:55Tapi Alhamdulillah dengan pola kemitraan,
12:57sekarang itu banyak sekali mitra-mitra kita di catering,
13:00di yang food and beverage,
13:02banyak restoran yang dikonversi menjadi Satuan Payanan Pembunuhan Gizi,
13:06akhirnya program ini bisa jauh lebih cepat.
13:08Dan insya Allah nanti Agustus,
13:10ini akan mencapai 7.000 Satuan Payanan Pembunuhan Gizi,
13:13dan saat itulah kita sudah akan menyerap anggaran
13:16kurang lebih 7T per bulan.
13:20Sekarang ini kita baru menyerap 1,1T,
13:23itu sudah lebih besar dibandingkan anggaran salah satu kementerian.
13:26Satu bulan, banyak kementerian.
13:31Dan kemudian mulai September,
13:33kita akan melakukan pelayanan di 42 juta,
13:37dan itu sudah akan menyerap 14T satu bulan.
13:41Kemudian Oktober,
13:42kita akan melayani kurang lebih 266 juta,
13:46di 22.000 Satuan Payanan Pembunuhan Gizi,
13:50dan itu sudah akan menyerap anggaran 21 Triliun satu bulan.
13:53Dan sesuai dengan target Pak Presiden,
13:56mudah-mudahan tercapai Pak,
13:57doakan kerja kita tetap cepat.
13:5932.000 melayani 82,9 juta,
14:02itu di bulan November akhir.
14:03Dan itu sudah akan menyerap anggaran 25 Triliun per bulan,
14:07atau 1 Triliun per hari.
14:10Jadi anggaran badan Gizi satu hari Pak,
14:12kementerian lain satu tahun.
14:17Dan kami,
14:19proses kemitraannya melalui sistem,
14:21jadi pendaftaran menjadi mitra badan Gizi,
14:24itu hanya melalui website,
14:27yaitu mitra.bgn.go.id,
14:30dan kami bisa contohkan di sini pengajuan colongan SPPG,
14:33dengan urutan-urutan,
14:35kapan itu ditinjau,
14:36dan kemudian akhirnya,
14:37di ujungnya adalah penempatan,
14:39sajarina penggerak penguangan Indonesia.
14:41Seperti contohnya,
14:42yang akan terjadi di bulan April ini,
14:44ada 71 SPPG yang siap operasional,
14:46menunggu penugasan kepala SPPG,
14:48kemudian 44 SPPG menunggu kesimpulan verifikator,
14:52179 SPPG menunggu laporan SPPI,
14:55perihal hasil survei lapangan,
14:57dan ada 230 SPPG menunggu penugasan SPPI,
15:01untuk melaksanakan survei lapangan.
15:02Jadi demikian proses-prosesnya,
15:04kita buat setransparan mungkin,
15:06dan alhamdulillah sekarang reaksi masyarakat cukup besar,
15:10kami juga sudah bermitra dengan berbagai KL,
15:12dan juga lembaga,
15:14termasuk misalnya dengan TNI yang berjanji akan membangun
15:172.000 satuan pengenahan pembunuhan gizi,
15:19kemudian Polri akan membangun 1.000 satuan pengenahan gizi,
15:23kemudian BIN juga akan 1.000,
15:25NU 1.000,
15:26Muhammadiyah mungkin 500,
15:28dan kami menunggu juga dari Bapak-Ibu sekalian,
15:30barangkali yang punya rumah kosong,
15:32tidak digunakan,
15:33lebih baik menjadi mitra badan gizi,
15:35dan kemudian kami akan operasionalkan
15:37menjadi satuan pengenahan pembunuhan gizi.
15:40Kemudian berikutnya,
15:41dan ini adalah potensi ekonomi program makan bergizi gratis,
15:46jadi peran BGN ini sekarang akhirnya berfungsi 2,
15:49memang program ini adalah untuk investasi SDM terbesar,
15:54pemerintah Republik Indonesia,
15:56untuk SDM Emas 2045,
15:59karena anak-anak yang sekarang dalam tandungan 20 tahun lagi
16:02akan jadi tenaga kerja produktif,
16:04kalau kita tidak intervensi,
16:05maka mereka akan menjadi tenaga kerja produktif
16:08yang berkualitas rendah,
16:10dan akhirnya BGN kemudian menciptakan 2 hal,
16:14pertama creating demand,
16:16atau yang disebut dengan new emerging market,
16:18apa itu?
16:1982,9 juta,
16:21itu adalah new emerging market,
16:24yang selama ini belum pernah ada.
16:27Jadi,
16:27kalau Ibu Bapak punya rumah kosong,
16:30kemudian di sekitarnya ada sekolah,
16:32katakanlah 5 sekolah yang masing-masing 800 orang,
16:36800 orang,
16:38maka akan ada kurang lebih 4.000 anak yang bisa dilayani,
16:42dan itu creating demand-nya 4.000 itu.
16:47Jadi,
16:48ada insentif dari Badan Gigi untuk menjadi mitra.
16:52Kemudian yang kedua,
16:53yang paling penting adalah menjadi optiker terdepan bagi produk lokal.
16:56Karena satu-satuan pelayanan dengan melayani 3.000,
17:00setiap hari butuh 200 kilogram beras,
17:03setiap hari.
17:04Butuh 3.000 telur,
17:07setiap sekali masak.
17:08Jadi,
17:09kalau dua kali masak saja,
17:11butuh 6.000 telur,
17:14satu minggu.
17:16Kalau 82,9 juta,
17:19sudah dilaksanakan pada bulan November,
17:21maka setiap kali masak,
17:23butuh 82,9 juta telur.
17:26Itu artinya berapa?
17:275.000 ton.
17:29Kalau dua kali saja seminggu kita masak,
17:31maka butuh 10.000 ton.
17:35Artinya,
17:35kalau satu tahun,
17:36itu butuh 400.000 ton telur.
17:41Nah,
17:41Indonesia sekarang surplus telur.
17:43Surplusnya per tahun 200.000 ton.
17:46Makanya kita bisa ekspor ke Amerika.
17:48Tetapi,
17:48kalau Badan Gigi sudah melaksanakan program makan bergiji,
17:51dan melayani 82,9 juta,
17:54maka yang 200.000 itu,
17:55sebentar saja langsung terserap,
17:57Pak Presiden.
17:58Kalau tidak ada entrepreneur baru,
18:01yang menghasilkan peternak baru,
18:03maka nanti kita akan membatasi penggunaan telurnya.
18:08Karena akhirnya akan kurang 200.000 ton.
18:11Jadi,
18:13ini semua dipeserap oleh Badan Gigi,
18:16dan selain telur,
18:16kita butuh 350 kilogram ayam setiap hari.
18:19Butuh 300 kilogram sayur setiap hari.
18:23Butuh 350 kilogram buah setiap hari.
18:27Jadi,
18:27sekarang itu disentuh,
18:28Pak,
18:28di tempatnya Bapak di Hambalang,
18:31itu penjual pisang senang sekali.
18:36Karena setiap hari dibeli pisangnya dengan kodian,
18:39dibagikan kepada 3.000 anak,
18:42setiap hari makan pisang.
18:43Jadi,
18:44ini produk-produk lokal akhirnya sekarang bangkit,
18:46karena adanya program makan bergiji gratis.
18:50Dan kemudian kita juga kalau memberikan susu,
18:52butuh 40 sampai 50 liter susu per hari,
18:56di satu satuan pelayanan.
18:58Jadi,
18:59kalau seluruh Indonesia,
19:00kita memang akan membutuhkan sekitar tambahan,
19:03satu setengah juta ekor sapi.
19:06Dan Alhamdulillah,
19:07Kementan sekarang sudah mengimport beberapa,
19:09dan kami untuk awal ini memwajibkan susu diberikan kepada anak sekolah,
19:17ibu hamil,
19:18di daerah-daerah yang ada sapi perahnya.
19:21Nah,
19:22kemudian,
19:23ini adalah potensi pertumbuhan ekonomi.
19:25Jadi,
19:25Pak Presiden pada pertama kali dulu menyampaikan APBN untuk apa,
19:30ada tiga hal yang saya masih ingat.
19:32Satu,
19:32untuk menciptakan lapangan kerja.
19:34Dua,
19:35untuk meningkatkan produktivitas.
19:36Yang ketiga,
19:37untuk meningkatkan inovasi.
19:38Dan ketiga-tiganya dipenuhi oleh badan giji.
19:41Kenapa?
19:41Karena satu satuan pelayanan membutuhkan 50 orang untuk bekerja.
19:45Jadi,
19:46kalau ada 30 ribu,
19:47maka otomatis akan satu setengah juta orang bekerja di satuan pelayanan pembutuhan giji.
19:52Direct.
19:53Banyak ibu-ibu yang umurnya 40-45 tahun sekarang senang, Pak.
19:57Dari tidak punya pendapatan menjadi pendapatan 2 juta per bulan,
20:01itu sudah kemiskinan ekstrem langsung hilang.
20:04Dan sekarang sudah bekerja 50 ribu orang.
20:08Nah,
20:08kemudian,
20:09ini peluang juga bagi yang bekerja di food and beverage.
20:13Banyak restoran-restoran di Jakarta yang kurang laku sekarang dikonversi
20:18untuk menjadi satuan pelayanan pembutuhan giji,
20:20untuk menjadi mitra badan giji.
20:22Di daerah-daerah juga banyak yang restorannya sudah hampir bangkrut,
20:25sekarang bangkit kembali.
20:27Dan kemudian setiap satuan pelayanan pembutuhan giji,
20:30itu membutuhkan 15 minimal supplier.
20:34Supplier telur,
20:35supplier beras,
20:36supplier tepung,
20:38supplier mie,
20:39supplier termasuk
20:40orang yang mengambil sisa jelantahnya.
20:44Jadi,
20:45setiap satuan pelayanan,
20:46itu meng-create new entrepreneur.
20:50Minimal,
20:5115.
20:51Karena banyak yang diusahakan.
20:53Kebetulan,
20:54di palet proyek kami di Warung Kiara itu,
20:57ada palet proyek yang pertama,
20:59SPPG,
20:59kemudian kami bangun satu lagi,
21:01kemudian kami tanya,
21:02ini supplier yang di Warung Kiara 2,
21:05supplier lama atau supplier baru?
21:07Rupanya supplier baru Pak.
21:09Jadi,
21:0915 supplier baru muncul setiap kali satu-satuan pelayanan berdiri.
21:14Nah,
21:15sekarang karena masih ada 1009 satuan pelayanan pembutuhan giji,
21:20banyak supplier masih berebut masuk ke satuan pelayanan pembutuhan giji.
21:24Tapi sebentar lagi,
21:25di bulan Agustus,
21:27satuan pelayanan pembutuhan gijilah yang akan mencari supplier.
21:30Jadi,
21:31kalau tidak diikuti dengan peningkatan produktivitas wilayah,
21:36di mana kita setiap hari butuh 300 kilogram sayur,
21:41maka suatu hari mungkin butuh waktu untuk mendorong orang agar bisa menanam sayur lebih intens.
21:49Jadi,
21:49saya perkirakan ketika program ini sudah jalan,
21:52tidak akan ada lagi pekarangan yang nganggur,
21:55termasuk di perkotaan,
21:56seperti idenya Pak Presiden,
21:57mungkin akan ada vertical farming.
21:58Karena setiap hari butuh 300 kilogram sayur.
22:02Jadi,
22:03kalau ada ide mendirikan kooperasi,
22:07badan giji senang sekali.
22:08Karena kami butuh agregator,
22:10dan agregatornya itu adalah kooperasi.
22:12Karena tidak mungkin kami bekerja sama dengan petani,
22:15untuk menanam 300 kilogram sayur setiap hari.
22:19Jadi,
22:20butuh memang agregator.
22:22Agregator inilah yang bisa mengatur pola tanam,
22:26hari Senin nanam kangkung,
22:27hari Selasa nanam bayam,
22:29hari Rabu nanam cesin,
22:31hari Kamis nanam terong,
22:33hari Jumat nanam brokoli,
22:37yang jumlahnya harus sesuai dengan kebutuhan satu-satuan pelayanan.
22:42Dan ini kami memang mengharapkan produknya adalah produk lokal,
22:46dan dengan demikian,
22:48saya yakin suatu saat tidak akan ada lagi tanah subur di seluruh Indonesia yang nganggur,
22:54dan kemudian akan ditanami.
22:56Ini contoh anggaran yang akan masuk di satu provinsi.
23:00NTT itu memiliki murid 1,5 juta.
23:05Itu akan ada 749 satuan pelayanan pemenuhan giji di NTT.
23:11Anggaran APBN-nya provinsi NTT itu hanya 3 triliun, Pak.
23:17Sementara badan giji akan mengirim ke NTT 8 triliun.
23:20Jadi, jauh lebih besar anggaran badan giji yang masuk ke NTT dibandingkan APBD-nya.
23:25Dan itu 85% dari 8 triliun itu digunakan untuk membeli bahan baku kalau bisa lokal.
23:34Dan 10,5%-nya untuk membayar ibu-ibu yang masak tersebut.
23:37Jadi, inilah potensi ekonomi yang akan hadir, Pak, dengan adanya program makan bergiji.
23:42Kalau 82,9 juta sudah bisa kita laksanakan,
23:48maka badan giji akan mendispers 1,2 triliun per hari.
23:52Dan ini adalah potensi ekonomi yang...
23:53Terima kasih telah menonton!