Perkembangan olah raga surfing di Indonesia khususnya di Bali diawali di daerah Kuta, Badung. Meledaknya olah raga surfing di pantai Kuta perjalananya berawal dari negara Eropa sampai ke negara Asia masuk ke Bali lanjut ke negara Australia.
"Surfing di Bali dan Indonesia itu diawali di Kuta kala itu", jelas salah satu tokoh Surfing di Bali, Bagus Made Irawan (Piping) di Badung. Pemain surfing pada 1970 beberapa ada juga dari militer Amerika yang stress setelah ikut dalam peperangan di negara Vietnam kala itu.
"Mereka militer, akan tetapi mereka juga surfer. Jadi mereka datang ke Bali dan menemukan Bali begitu indah. Vibrasinya begitu enak dan mereka menetap di Bali awal 1970. Itulah perjalanan singkat olah raga surfing di Bali ".
Selanjutnya Dirinya (Piping) menceritakan bahwasanya Dirinya masuk ke dunia surfing.Malah diawali bukan dari pemain surfing, akan tetapi sebagai supir Taxi. Pada 1986 kebetulan dari fakultas teknik ada 3 orang teman ikut menjadi supir taxi kala itu.
"Hanya, 3 bulan menjadi supir taxi dan aku memutuskan untuk menjadi surfer ". Dari 1986 itu mulai senang dengan surfing dan mempelajari surfing melihat ada sebuah potensi yang sangat dasyat yang belum dimiliki oleh anak-anak Indonesia kala itu.
"Akhirnya, Saya tidak kembali ke fakultas teknik Udayana untuk melanjutkan kuliah. Tiga panggilan untuk menyelesaikan skripsi tapi aku tolak lebih memilih menjadi seorang surfer ". Kemudian, dari 1986 dan bertemulah dengan sang istri. Kemudian pada 1989 awal ke negara Swiss. Kemudian pada 1990 menetap 1 tahun di Swiss. Setelah lahir anak pertama kembali lagi ke Indonesia dan mulai mendalami surfing kembali.
Setelah setahun mengamati Bali lagi. Dan mulai membuat tim kecil untuk membuat majalah surfing tandangan dari teman yang bekerja di Amerika. "Kemudia pada saat itu aku presentasikan ke Mangku Kasim dari Legian dan dirinya memberi Rp 50 juta pertama untuk meruning nama majalahnya waktu itu surf time “.
Setelah setahun mengamati Bali lagi. Dan mulai membuat tim kecil untuk membuat majalah surfing tantangan dari teman yang bekerja di Amerika. "Kemudian pada saat itu aku presentasikan ke Mangku Kasim dari Legian dan dirinya memberi Rp 50 juta pertama untuk meruning nama majalahnya waktu itu surf time “.
Pandemi membuat semua terdiam karena, tidak ada tamu dan tidak boleh kemana-mana. Akan tetapi dari 2020 akhirnya mendapat inspirasi untuk mengumpulkan beberapa anak kolong. Selanjutnya membuat paguyuban.
#Sejarah #Bali #SejarahBali
======================================
Connect with us on website and social media :
WEBSITE : https://www.sejarahbali.com
FACEBOOK : https://www.facebook.com/SejarahBali
INSTAGRAM : https://www.instagram.com/SejarahBali
TWITTER : https://twitter.com/SejarahBali
YOUTUBE : https://www.youtube.com/SejarahBaliChannel
TIKTOK : https://www.tiktok.com/@sejarahbalicom
DAILYMOTION : https://www.dailymotion.com/sejarahbali
TELEGRAM : https://t.me/sejarahbalicom
======================================
"Surfing di Bali dan Indonesia itu diawali di Kuta kala itu", jelas salah satu tokoh Surfing di Bali, Bagus Made Irawan (Piping) di Badung. Pemain surfing pada 1970 beberapa ada juga dari militer Amerika yang stress setelah ikut dalam peperangan di negara Vietnam kala itu.
"Mereka militer, akan tetapi mereka juga surfer. Jadi mereka datang ke Bali dan menemukan Bali begitu indah. Vibrasinya begitu enak dan mereka menetap di Bali awal 1970. Itulah perjalanan singkat olah raga surfing di Bali ".
Selanjutnya Dirinya (Piping) menceritakan bahwasanya Dirinya masuk ke dunia surfing.Malah diawali bukan dari pemain surfing, akan tetapi sebagai supir Taxi. Pada 1986 kebetulan dari fakultas teknik ada 3 orang teman ikut menjadi supir taxi kala itu.
"Hanya, 3 bulan menjadi supir taxi dan aku memutuskan untuk menjadi surfer ". Dari 1986 itu mulai senang dengan surfing dan mempelajari surfing melihat ada sebuah potensi yang sangat dasyat yang belum dimiliki oleh anak-anak Indonesia kala itu.
"Akhirnya, Saya tidak kembali ke fakultas teknik Udayana untuk melanjutkan kuliah. Tiga panggilan untuk menyelesaikan skripsi tapi aku tolak lebih memilih menjadi seorang surfer ". Kemudian, dari 1986 dan bertemulah dengan sang istri. Kemudian pada 1989 awal ke negara Swiss. Kemudian pada 1990 menetap 1 tahun di Swiss. Setelah lahir anak pertama kembali lagi ke Indonesia dan mulai mendalami surfing kembali.
Setelah setahun mengamati Bali lagi. Dan mulai membuat tim kecil untuk membuat majalah surfing tandangan dari teman yang bekerja di Amerika. "Kemudia pada saat itu aku presentasikan ke Mangku Kasim dari Legian dan dirinya memberi Rp 50 juta pertama untuk meruning nama majalahnya waktu itu surf time “.
Setelah setahun mengamati Bali lagi. Dan mulai membuat tim kecil untuk membuat majalah surfing tantangan dari teman yang bekerja di Amerika. "Kemudian pada saat itu aku presentasikan ke Mangku Kasim dari Legian dan dirinya memberi Rp 50 juta pertama untuk meruning nama majalahnya waktu itu surf time “.
Pandemi membuat semua terdiam karena, tidak ada tamu dan tidak boleh kemana-mana. Akan tetapi dari 2020 akhirnya mendapat inspirasi untuk mengumpulkan beberapa anak kolong. Selanjutnya membuat paguyuban.
#Sejarah #Bali #SejarahBali
======================================
Connect with us on website and social media :
WEBSITE : https://www.sejarahbali.com
FACEBOOK : https://www.facebook.com/SejarahBali
INSTAGRAM : https://www.instagram.com/SejarahBali
TWITTER : https://twitter.com/SejarahBali
YOUTUBE : https://www.youtube.com/SejarahBaliChannel
TIKTOK : https://www.tiktok.com/@sejarahbalicom
DAILYMOTION : https://www.dailymotion.com/sejarahbali
TELEGRAM : https://t.me/sejarahbalicom
======================================
Category
📚
Learning