Berikut beberapa dampak terlalu sering makan mie instan
1. Kerusakan Jaringan Otak
Mengkonsumsi mie instan terlalu sering juga menyebabkan bahan kimia menumpuk di dalam tubuh. Dampak buruknya dapat merusak sel-sel jaringan di otak. Menurut laporan dari Healthline.com, mi instan mengandung MSG, sedangkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa MSG memiliki efek negatif pada kesehatan otak.
2. Obesitas
Salah satu bahaya makan mi instan adalah meningkatnya risiko obesitas. Thehealthsite.com melaporkan bahwa mi instan terbuat dari tepung olahan yang menjadi salah satu faktor penyebab berat badan seseorang bertambah. Ini karena kalori dan karbohidratnya cukup tinggi. Jadi, sangat mungkin seseorang yang sering mengkonsumsi mi instan mengalami obesitas.
3. Meningkatkan Risiko Diabetes
Olahan tepung terigu yang digunakan sebagai bahan utama membuat pasta memiliki kalori yang cukup tinggi. Sementara itu, konsumsi tepung terigu yang berlebihan juga dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 dan resistensi insulin.
Menurut laporan thehealthsite.com, sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan menemukan bahwa konsumsi mie instan secara berlebihan dapat meningkatkan gula darah.
4. Meningkatkan Risiko Kolesterol
Sebagian besar makanan olahan seperti mi instan mengandung lemak jahat seperti lemak jenuh atau trans. Menurut laporan Food.ndtv.com, mi instan mengandung lemak jenuh yang bila dikonsumsi secara berlebihan atau teratur dapat meningkatkan kolesterol darah. Sementara itu, kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
5. Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi
Bumbu-bumbu yang ada pada mie instan memang menjadi kunci dari rasa yang nikmat sehingga sangat digemari. Sayangnya, rempah-rempah ini juga banyak mengandung garam dan rentan terhadap tekanan darah tinggi. Menurut laporan dari Healthline.com, mie instan mengandung 861 mg sodium. Jumlahnya yang cukup tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, terutama pada orang yang sensitif terhadap garam.
6. Rendah Serat dan Protein
Mengetahui kandungan mie instan penting karena biasanya rendah serat dan protein. Jadi ada kemungkinan besar tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Protein dan serat memainkan peran penting. Menurut sebuah laporan di Healthline.com, protein telah terbukti meningkatkan rasa kenyang, sedangkan serat meningkatkan kesehatan pencernaan.
7. Sistem Pencernaan Terganggu
Setelah mengonsumsi mi instan, perut cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna dan benar-benar hancur. Menurut food.ndtv.com, mie instan lebih sulit dicerna oleh tubuh daripada mie segar yang baru dibuat. Hal ini tentu saja dapat merusak sistem pencernaan dan membuat tubuh berisiko mengalami sembelit, kembung, bahkan usus bocor.
8. Mengandung Pengawet Berbahaya
Ada dua jenis bahan kimia pengawet yang biasa ditambahkan dalam pembuatan mie instan, yaitu butylated hydroxyanisole (BHA) dan tertiary butylhydroquinone (TBHQ). Ketika tubuh menerima terlalu banyak bahan kimia ini
1. Kerusakan Jaringan Otak
Mengkonsumsi mie instan terlalu sering juga menyebabkan bahan kimia menumpuk di dalam tubuh. Dampak buruknya dapat merusak sel-sel jaringan di otak. Menurut laporan dari Healthline.com, mi instan mengandung MSG, sedangkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa MSG memiliki efek negatif pada kesehatan otak.
2. Obesitas
Salah satu bahaya makan mi instan adalah meningkatnya risiko obesitas. Thehealthsite.com melaporkan bahwa mi instan terbuat dari tepung olahan yang menjadi salah satu faktor penyebab berat badan seseorang bertambah. Ini karena kalori dan karbohidratnya cukup tinggi. Jadi, sangat mungkin seseorang yang sering mengkonsumsi mi instan mengalami obesitas.
3. Meningkatkan Risiko Diabetes
Olahan tepung terigu yang digunakan sebagai bahan utama membuat pasta memiliki kalori yang cukup tinggi. Sementara itu, konsumsi tepung terigu yang berlebihan juga dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 dan resistensi insulin.
Menurut laporan thehealthsite.com, sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan menemukan bahwa konsumsi mie instan secara berlebihan dapat meningkatkan gula darah.
4. Meningkatkan Risiko Kolesterol
Sebagian besar makanan olahan seperti mi instan mengandung lemak jahat seperti lemak jenuh atau trans. Menurut laporan Food.ndtv.com, mi instan mengandung lemak jenuh yang bila dikonsumsi secara berlebihan atau teratur dapat meningkatkan kolesterol darah. Sementara itu, kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
5. Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi
Bumbu-bumbu yang ada pada mie instan memang menjadi kunci dari rasa yang nikmat sehingga sangat digemari. Sayangnya, rempah-rempah ini juga banyak mengandung garam dan rentan terhadap tekanan darah tinggi. Menurut laporan dari Healthline.com, mie instan mengandung 861 mg sodium. Jumlahnya yang cukup tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, terutama pada orang yang sensitif terhadap garam.
6. Rendah Serat dan Protein
Mengetahui kandungan mie instan penting karena biasanya rendah serat dan protein. Jadi ada kemungkinan besar tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Protein dan serat memainkan peran penting. Menurut sebuah laporan di Healthline.com, protein telah terbukti meningkatkan rasa kenyang, sedangkan serat meningkatkan kesehatan pencernaan.
7. Sistem Pencernaan Terganggu
Setelah mengonsumsi mi instan, perut cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna dan benar-benar hancur. Menurut food.ndtv.com, mie instan lebih sulit dicerna oleh tubuh daripada mie segar yang baru dibuat. Hal ini tentu saja dapat merusak sistem pencernaan dan membuat tubuh berisiko mengalami sembelit, kembung, bahkan usus bocor.
8. Mengandung Pengawet Berbahaya
Ada dua jenis bahan kimia pengawet yang biasa ditambahkan dalam pembuatan mie instan, yaitu butylated hydroxyanisole (BHA) dan tertiary butylhydroquinone (TBHQ). Ketika tubuh menerima terlalu banyak bahan kimia ini
Category
🛠️
Gaya hidup