Creative/Videographer/Video Editor : Yulita Futty, Liana Marta/ Rahadyan Adi, Nizam Agatha/ Indra Santika
===================================
Homepage: https://www.suara.com
Facebook Fan Page: / suaradotcom
Instagram: / suaradotcom
Twitter: / suaradotcom
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Agama Buddha itu kalau kita ibaratkan seperti sebuah pohon.
00:20Jadi mungkin bibitnya dari Sang Buddha di India pertama kali.
00:24Sang Buddha mencapai pencerahan, kemudian ajaran beliau berkembang ke seluruh dunia.
00:30Nah, jadi agama Buddha itu hidup dia memiliki tempat di mana dia tumbuh, berkembang.
00:39Kalau dikatakan aliran apa, di sini kami masuk ke dalam papan bumi, Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia.
00:48Jadi agama Buddha Maitreya di Indonesia itu merupakan bagian dari perkembangan agama Buddha di China, Taiwan, Korea, Jepang.
01:00Jadi adalah bagian dari Mahayana.
01:03Ada sebagian besar agama Buddha Terawada berada di Thailand.
01:06Contohnya Biksu Tudong yang kemarin datang, mereka punya tata cara mereka sendiri, mereka punya sila mereka sendiri.
01:14Seperti misalnya kalau agama Buddha di Thailand itu, mereka menjalankan sila atau sila.
01:19Artinya setelah jam 12 siang, mereka enggak makan, enggak boleh makan seperti itu.
01:24Nah, tapi kalau misalnya agama Buddha yang berada di daerah seperti China, Taiwan, Korea, Jepang, itu kebanyakan Mahayana.
01:33Nah, ciri khasnya lainnya mungkin silanya mereka bervegetarian.
01:36Ya, seperti kami di sini melakukan pola makan atau pola diet vegetarian atau vegan.
01:42Ustiklet ini hadir di Yogyakarta, terutama di Babarsari.
02:00Ini untuk menjauh kebutuhan umat.
02:02Waktu itu Buddha Mudi, khususnya Buddha Mudi umat Buddha Maitreya di Yogyakarta
02:09yang kebetulan memang secara demografi kebanyakan mahasiswa.
02:14Nah, kemudian postiklet ini hadir untuk menjawab kebutuhan tempat berkumpul
02:20dan mengadakan kegiatan positif di antara sesama umat Buddha Maitreya pada saat itu, hingga saat ini.
02:26Nah, kegiatannya apa saja?
02:28Kegiatannya kami melakukan pembinaan, melakukan pelatihan,
02:32terutama berkait dengan kebutuhan keimanan agama Buddha,
02:36bagaimana kami memberikan ceramah,
02:40dan terutama yang belakangan ini yang paling sering dibicarakan adalah
02:45bagaimana kita mencintai lingkungan.
02:47Karena mencintai lingkungan berarti kita menjaga masa depan kita,
02:51terutama sebagai anak muda ya.
02:53Karena masa depan dunia ini, masa depan bumi ini adalah milik anak muda saat ini.
02:58Jadi, kita menanamkan kepedulian lingkungan
03:00karena kita percaya sesuai dengan ajaran kami,
03:03ajaran Buddha Maitreya bahwa Buddha Maitreya kelak akan menciptakan bumi suci,
03:09bukan setelah kita meninggal,
03:12bukan di luar dari dunia ini,
03:14tapi melalinkan di tanah yang kita bijak saat ini,
03:16di bumi ini, di planet ini.
03:18Sekarang ini kita mulai bersama-sama,
03:20kita ikut membantu dibentuknya,
03:24diwujudkannya bumi suci ini.
03:26Jadi, kalau kita tidak pernah ikut berkontribusi terhadap bumi suci ini,
03:29malah kita merusaknya,
03:30sama saja artinya kita, kalau dalam bahasa umat beragama,
03:34mungkin kita tidak beriman.
03:36Kita tidak melakukan kewajiban kita sebagai pemuluh agama.
03:39Kegiatannya sangat sehari-hari.
03:55Dari misalnya pola makan,
03:57kami menjalankan pola makan vegan,
03:59karena sebenarnya peternakan itu juga merupakan bagian dari pencemaran lingkungan industri,
04:05terutama ketika peternakan itu sudah menjadi sebuah industri,
04:09di sana banyak resource atau sumber daya alam yang terlalu berlebihan,
04:14sehingga menguras dan menjadi tidak baik untuk lingkungan.
04:18Hal lain yang kita lakukan adalah pemilihan sampah,
04:22penghematan air.
04:24Nah, untuk pemilihan sampah ini,
04:26terutama kami di sini berusaha untuk tidak mengeluarkan sampah.
04:32Jadwal tanggung jawab masak,
04:34ini dari sini kita belajar banyak hal.
04:36Selain tadi pola makan vegan yang sudah saya sebutkan,
04:40kita juga belajar bahwa sesungguhnya
04:42sampah terbesar,
04:44kalau kita lihat ya,
04:46teman-teman bisa google, bisa lihat,
04:48sebenarnya sampah terbesar yang ada di kota Jogja saja,
04:52kita tidak usah bicara dunia.
04:53Kota Jogja saja sampah paling banyak itu apa?
04:56Sampah organik.
04:58Lalu lebih jauh lagi sampah apa?
05:00Sampah sisa makanan.
05:02Jadi di sini kita banyak filosofi yang kita ajarkan,
05:05sederhananya seperti misalnya,
05:07sebutir nasi sejuta keringat.
05:09Jadi bahkan sampai satu butir nasi pun tidak boleh kita sia-siakan,
05:12tidak boleh kita buang.
05:13Jadi makan di piring itu harus bersih.
05:15Jadi begitu dari proses memasak,
05:18giliran memasak,
05:19itu mendatangkan kesadaran bagi teman-teman di sini
05:22untuk mencintai lingkungan,
05:24menjaga sumber daya,
05:25tidak menyanyiakan makanan yang ada di piring kita,
05:29supaya tidak menjadi sampah.
05:35Jadi vegan itu atau plant-based ya,
05:37itu adalah pola makan atau diet berbasis nabati.
05:41Atau kita bisa juga bilang diet ataupun lifestyle ya,
05:47yang berbasis nabati.
05:48Jadi dari makanannya tidak mengandungsi daging,
05:53susu, telur, dan turunannya,
05:55seperti mayonaise, keju, dan sebagainya.
05:58Bahkan sampai tidak menggunakan seperti sepatu kulit,
06:02atau kutali pinggang kulit, dan sebagainya.
06:05Jadi sebenarnya berbasis nabati.
06:07Ini mungkin agak bingung,
06:09rata-rata orang itu bingung,
06:10eh vegan sama vegetarian itu bedanya apa?
06:14Nah vegetarian ini ada lagi yang dibagi dengan
06:16lacto-ovo vegetarian.
06:18Jadi vegetarian lacto-ovo itu artinya,
06:20dia tidak makan daging,
06:22tapi masih konsumsi susu dan telur.
06:25Kalau lacto-ovo vegetarian saja,
06:27lacto-ovo vegetarian artinya susu ya,
06:29berarti masih konsumsi susu.
06:31Kalau ovo vegetarian berarti masih konsumsi telur.
06:34Seperti itu.
06:35Jadi ada perbedaannya antara vegan yang full nabati
06:38dengan vegetarian daging.
06:41Kalau kita lihat data dari pemanasan global,
06:43secara umum,
06:45sebenarnya ada loh,
06:48impact dari makan daging.
06:51Nah makan daging ini kan dari industriisasi peternakan.
06:56Peternakan ini menyumbang global warming belasan persen.
07:01Karena apa?
07:02Karena satu, deforestasi.
07:04Jadi deforestasi di hutan Amazon sekitar 60%-an itu
07:09dibuka lahannya untuk apa?
07:12Tanam kedele,
07:14tanam gandum itu buat apa?
07:16Buat pakan ternak.
07:18Atau buat lapangan,
07:22buat industri hewan ternak di situ.
07:24Misalnya sapi,
07:26akhirnya apa?
07:28Setelah deforestasi ini muncul hewan ini,
07:30mereka buang kotoran di situ.
07:33Akhirnya itu menyebabkan gas metana.
07:36Kotoran hewan,
07:37sendawanya hewan itu,
07:39itu mengeluarkan gas metana.
07:41Nah metana itu 70 kali lipat
07:43lebih berbahaya daripada karbon dioksida.
07:46impact-nya terhadap global warming.
07:48Akibatnya,
07:49deforestasi,
07:51universalisasi peternakan ini
07:53mengakibatkan pemanasan global.
07:56Termasuk juga
07:57rantai chain-nya untuk
07:59mengolah daging ini panjang.
08:01Mulai dari dia baby,
08:03dari kecil dibesarin,
08:04ini kan butuh pakan,
08:06butuh air.
08:08Itu kalau kita bandingkan
08:09dengan nanam kentang,
08:10nanam jagung,
08:11nanam apetu,
08:12ratusan kali lipat.
08:14Lebih hemat sumber daya.
08:15Seperti itu.
08:16Ini punya impact yang besar juga
08:19buat bumi kita.
08:21Makanya lebih hemat,
08:22lebih ramah lingkungan
08:23orang yang konsumsi
08:25vegan atau vegan.
08:26Jadi utamanya itu
08:37semuanya di sini produknya
08:39dari makanan,
08:40minumannya,
08:41semuanya itu
08:41berbasis nabati
08:43atau vegan.
08:44Kenapa vegan?
08:46Karena kembali lagi
08:47ke mengasih alam tadi.
08:49Di sini alam
08:50mempunyai pengertian
08:51yang lebih luas
08:53yaitu
08:53langit, bumi,
08:55manusia dan semua makhluk.
08:57Jadi kalau kita mengasih
08:58alam,
08:59berarti juga kita mengasih
09:00semua makhluk termasuk
09:01hewan.
09:02Makanya kita
09:03berbasis nabati.
09:06Jadinya di sini kita
09:07ada yang kita sebut
09:09sebagai mok mit
09:09atau daging buatan.
09:12Di sini bisa kita
09:13olah dari
09:14teo-tau denpe
09:15atau jijamuran
09:17atau kacang-kacangan.
09:18Misalnya
09:19katsu.
09:21Kita di sini katsu-nya
09:22ada yang dari
09:23tau denpe,
09:24ada yang dari jijamuran.
09:25atau steak.
09:26Nanti ada steak tempe,
09:28ada steak jamur.
09:29Pizzak kita juga
09:30toppingnya itu dari
09:31jamur,
09:33tahu tempe,
09:33dan sebagainya.
09:34Orang bule justru seneng
09:36makan tahu tempe
09:38yang seperti ini.
09:39Mereka
09:40sangat
09:40apresiasi.
09:42Jadi ini
09:43menurut
09:44orang-orang
09:45yang sudah sering makan
09:46di sini,
09:47ini rasanya mirip.
09:48Kalau misalnya
09:49kita berbicara
09:50dari sisi spiritualitas
09:51atau mungkin
09:52dari sisi
09:53kesehatan mental.
09:55Pola makan vegan itu
09:57kalau misalnya
09:58dari agama Buddha
09:59jelas kita percaya.
10:00Karena kami percaya
10:01yang namanya
10:02reinkarnasi ya.
10:03Bahwa
10:04hewan itu juga
10:05punya roh,
10:07mereka juga
10:07punya kehidupan.
10:09Jadi
10:09ketika kita
10:10makan daging
10:11berarti kita juga
10:12ikut ambil dalam
10:13menimbulkan
10:14penderitaan
10:15bagi mereka.
10:16Menjadi
10:17vegan-vegetarian
10:18menjadi juga
10:19melatih kita
10:19hidup sederhana,
10:21melatih kita
10:22mengekang ya.
10:23Karena bagaimanapun
10:24musuh yang terbesar
10:25itu adalah
10:25diri sendiri ya.
10:27Musuh yang terbesar
10:28itu jadi
10:28kalau kita bisa
10:29mengontrol diri kita
10:30dimulai dari
10:31mengontrol lidah kita,
10:33mengontrol hawa nafsu kita.
10:34Jadi
10:34vegan-vegetarian itu
10:35kita berusaha
10:36mengendalikan diri kita.
10:38Kita tidak kalah
10:39oleh
10:40godaan-godaran
10:42dari luar.
10:45Jadi
10:46pesan kami ya
10:48kepada
10:49semua customer,
10:50semua orang ya
10:51yaitu
10:52satu
10:52mari kita
10:54sama-sama
10:54mengasih alam.
10:56Mengasih alam itu kan
10:57mulai dari hal kecil
10:58seperti
10:58kita membuang sampah
10:59di tempatnya,
11:01memilah sampah,
11:03sama kita
11:03mengurangi
11:04sampah,
11:05bahkan kita
11:06belajar
11:06bervegetarian,
11:07bervegan itu
11:08termasuk salah satu
11:09cara kita
11:10mengasih alam.
11:11Yang kedua
11:12mari kita
11:13mengenai hidup kita
11:14dengan bahagia.
11:15jadi hidup ini
11:17singkat,
11:1970 tahun,
11:2080 tahun itu
11:21singkat ya.
11:22Mari kita isi
11:23hidup kita
11:23waktu kita ini
11:24dengan
11:25hal-hal yang positif,
11:27hal-hal yang
11:28membawakan kebahagiaan
11:28bagi orang lain.
11:30Sehingga hidup kita ini
11:31menjadi
11:31penuh makna.
11:33Hidup kita ini
11:34menjadi lebih
11:34bermakna
11:35dan bahagia.
11:37Bahagia
11:37bukan hanya untuk
11:38orang lain
11:38tetapi buat
11:39diri kita sendiri.
11:40Jadi
11:40sebenarnya
11:41prinsip lingkungan
11:42ini yang paling penting
11:43itu satu
11:44keharmonisan dulu,
11:46harmonis antar manusia.
11:47Jangan karena
11:47lingkungan membuat
11:48kita itu berantem ya.
11:50Jadi
11:50antar manusia kita
11:52sendiri sudah tidak
11:53harmonis itu
11:53sebenarnya juga
11:54tidak bagi lingkungan.
11:56Jadi prinsip lingkungan
11:57ini jangan kita
11:57lakukan secara
11:58terlalu
11:59membuat hubungan
12:00kita menjadi rusak
12:01tapi kita
12:02pelan-pelan.
12:02selamat menikmati