Dedi Mulyadi Usulkan Penerima Bansos Dengan Syarat Vasektomi
Category
🗞
NewsTranscript
00:00Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi, mengusulkan sebuah terobosan baru
00:06untuk mendorong sukses Program Keluarga Berencana atau KB di Indonesia.
00:11Dalam rapat koordinasi bersama ratusan kepala desa di Balai Asri Pusdai Bandung,
00:16Senin 28 April, Deddy mengusulkan fasektomi sebagai syarat bagi suami
00:21untuk bisa menerima bantuan sosial.
00:24Usulan ini berangkat dari banyaknya temuan bahwa keluarga penerima bantuan sosial
00:29memiliki banyak anak.
00:31Usulan ini juga bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif laki-laki,
00:35terutama dari kalangan keluarga miskin, dalam pengendalian kelahiran
00:38dan memperbaiki kesejahteraan keluarga.
00:41Deddy menjelaskan, selama ini program keluarga berencana lebih banyak
00:45membebani kaum perempuan, baik melalui penggunaan pil KB,
00:49pemakaian alat kontrasepsi, maupun prosedur lainnya.
00:53Ia menegaskan bahwa laki-laki juga harus terlibat dalam pengendalian jumlah penduduk
00:57serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tanah air.
01:02Saya selalu menuntut orang yang saya bantu KB dulu
01:05dan yang harus hari ini dikejar, yang KB harus laki-laki.
01:10Saya sudah berhasil Pak, Bapak bisa dilihat di tayangan saya.
01:17Kenapa?
01:18Jangan membebani reproduksi hanya perempuan.
01:21Perempuan jangan menjadi orang yang menanggung beban dari reproduksi
01:25sahabat nubekian salah kinak.
01:30Ini serius.
01:31Harus laki-lakinya.
01:33Harus laki-lakinya.
01:34Menurut Deddy, dengan memberikan syarat fasektomi kepada suami penerima bantuan sosial,
01:44diharapkan dapat tercipta keluarga yang lebih sejahtera dan terkendali
01:47dalam hal jumlah anak.
01:49Selain itu, beban sosial yang muncul akibat letupan jumlah penduduk
01:53juga dapat dikurangi.
01:54Deddy menambahkan, usulan ini dapat mendorong kesetaraan gender
01:59dalam pengelolaan keluarga dan mengurangi ketimpangan sosial
02:02di kalangan keluarga miskin.
02:07Dari Bandung, Jawa Barat, Dian Hardiana, Kantor Berita Antara, mewartakan.
02:11Dari Bandung, Jawa Barat, Dian Hardiana, Kantor Berita Antara, mewartakan.