Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 4 hari yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menjelaskan soal pernyataannya terkait pengamat yang menyebarkan opini tanpa dasar dan diduga terlibat proyek fiktif dan rugikan negara hingga Rp5 M.

Hal ini disampaika Andi Amran saat konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta pada Kamis (17/4/2025).

Amran mengatakan Kementan telah melakukan proses hukum dan akan dituntaskan oleh aparat penegak hukum.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa banyak yang melobi kepada dirinya untuk dimaafkan.

"Ini adalah musuh negara. Jangan karena dia pengamat lalu merasa tak bisa disentuh hukum. Tidak ada pihak yang kebal hukum, termasuk pengamat bahkan pegawai Kementan sendiri. Kami tidak akan membiarkan koruptor berkeliaran di Kementan, dalam bentuk dan simbol apapun," tegas Mentan Amran.

Video Editor: Laurensius Galih

#mentan #pengamat #musuhnegara

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/587865/full-penjelasan-mentan-amran-ada-pengamat-musuh-negara-ada-upaya-lobi-rugikan-negara-rp5-m
Transkrip
00:00apa tuh tentang itu karena kan jadi gini mau jelas enggak ya dengar baik-baik ya jangan salah
00:18kutip yang pertama saya tidak sebut nama silahkan cari sendiri yang pertama ada oknum eh sorry
00:26ulangi yang pertama adalah pengamat kritik yang konstruktif kita butuh saya ulangi yang mengeritik
00:41secara konstruktif negara butuh kritik membangun kita sangat butuh karena sukses tidak bisa berjalan
00:50pendirian ini harus kolaborasi siapapun termasuk pengamat dan saya berterima kasih kepada beberapa
01:00pengamat yang memberikan masukan pada pertanian contoh mereka mengamat memberikan kritikan tapi
01:07kami terima kasih Kenapa kita kalau mau besar mau kuat harus menerima kritikan mau menerima terbuka
01:18keretika karena yang membuat kita sukses adalah bagian dari sukses adalah ia memberikan kritikan dan
01:25seterusnya itu mengeritik memuji dua-dua adalah berkontribusi membangun negara khususnya sektor
01:33pengantin klir ya Hai mengeritik konstruktif tetapi yang kami maksud adalah
01:40ada si A atau si B yang mengeritik dari dulu
01:47dan kami menganalisa ya kritikannya tidak sebagian besar tidak konstruktif bahkan kadang datanya salah
01:59nah puncaknya adalah punya agenda Hai di saat kami tidak Menteri lagi ikut proyek di pertanian dan proyek itu
02:14Hai sebagian hasilnya fiktif dan tidak digunakan
02:20Hai kami sudah investigasi kami serahkan ke penegak hukum menurut kecematah saya
02:26bukan hukum ya kami lihat Hai itu merugikan negara
02:34karena ada kalimat nah jangan dipelintir yang belintir ya ada kalimat bahwa kok pengamat musuh negara
02:43Hai yang musuh negara saya tanya anda yang bertanya kalau korupsi musuh negara nggak
02:48musuh mana eh Metro TV TV One mana tadi musuh negara nggak sepakat
03:04Hai ini oknum dan ini musuh negara dan kami tidak akan membiarkan berkeliaran dengan simbol
03:14apapun di Kementerian Pertanian mau pengamat mau apapun kami beresin enggak boleh kami tinggal diam
03:21itu yang saya maksud oke
03:28Oh bukan karena korupsi titik
03:32Hai langsung iya semua selesaikan masa jauh-jauh aku tidak mungkin aku mengeluarkan statement tapi
03:38baguslah anda tanya saya lagi di luar negeri di banyak-banyak wartawan Pak ini-kini sudah lah tunggu
03:43itu bukan karena mengamatnya aku mengang kalau ada mengamat pertanian ini menarik tolong ditulis juga
03:49ada seorang profesor memberi masukan Pak Mentan ada yang minta fee di kantornya aku lacak aku pecat
03:57sekarang tersangka dan anda boleh cek cari sendiri aku sudah tanda tangan pemecatannya dan tersangka
04:05itu jadi terima kasih kalau ada yang memberi masukan berani bermain-main pasti kami beresin jangankan
04:18pengamat pegawai sendiri aku pecat padahal dia anakku anak kandungku harusnya pecat apalagi
04:25pengamat masuk bermain-main mau korupsi di pertanian aku beresin clear sepakat kan musuh negara
04:32ada berani wartawan mengatakan bukan musuh negara masih ada enggak ada ya bukan Amran yang meminta
04:40kami kirim berkasnya ke ke penegak hukum mungkin sebentar lagi dia di penjara pengamat
04:48terkenal dan kalau saya sebut namanya bapak pasti tahu enggak boleh ya parek izin parektor ya yang
04:57bukan UNS saya Radisa Putra saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital pay TV dan media
05:16streaming lainnya Kompas TV independen terpercaya
05:20selamat menikmati

Dianjurkan