Ratusan umat Katolik melaksanakan tradisi Semana Santa atau Pekan Suci Paskah di Kapela Tuhan Ma, Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (16/4) yang ditandai dengan Tradisi Trewa, usai kegiatan mengaji Tuan Mardomu Pintu Tuhan Ma dan Tuhan Ana. Trewa yang berarti bunyi-bunyian atau kegaduhan adalah saat memasuki suasana Trihari Suci dimana sebagian aktivitas kegembiraan mulai dibatasi.
(ANTARA/Johanes Viandinando/Yovita Amalia/Gracia Simanjuntak)
(ANTARA/Johanes Viandinando/Yovita Amalia/Gracia Simanjuntak)
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Terima kasih.
00:30Menurut umat Katolik Larantuka, Yohan Riberu, seluruh umat yang datang untuk mengikuti prosesi Semana Santa akan mengikuti perkabungan hingga Jumat Agung, di mana akan ada perarakan Tuhan ma untuk melihat kisah sengsara Yesus.
00:47Masa perkabungan, suasana kota sungai sepi itu ditandai dengan rabu terlewat.
00:55Nanti sebentar itu ada kegaduhan di kota ini, khususnya wilayah ini.
01:00Jadi setelah Mama Mudi ini mengaji, maka mereka akan membuat kegaduhan, pertanda bahwa seolah-olah Yesus mau ditangkap.
01:14Sehingga setelah kegadian itu, kota menjadi sepi.
01:18Selain itu, tradisi rabu terlewat ditandai dengan kegiatan mengaji terakhir bagi Tuhan Mardomu Pintu Tuhan Ma dan Tuhan Ana.
01:43Serta sejumlah pemuda dan anak-anak yang mulai membuat kegaduhan dengan menyeret lembaran seng ke aspal sepanjang jalan depan kapel Tuhan Ma dan Tuhan Ana.
01:55Selanjutnya, suasana hening dan duka akan berlangsung hingga malam pasca pada Sabtu 19 April.
02:01Saat lonceng gereja dibunyikan sebagai pertanda kebangkitan.
02:05Dari Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Johannes Vian Di Nando, Kantor Berita Antara, mewartakan.
02:12Sampai jumpa di video selanjutnya.