• kemarin dulu
SUKOHARJO, KOMPAS.TV - Penjual takjil yang bernama Sri Cahyaningsih ini, harus beralih profesi menjual es buah, es kuwud, dan es cendol cokelat, demi bertahan hidup pasca terkena PHK massal Sritex. Sebelumnya, Sri bekerja di Sritex selama 25 tahun sebagai satpam.

Tak hanya berharap hak setelah di PHK terpenuhi, Sri juga masih menyimpan secercah harapan bisa kembali bekerja di Sritex, karena khawatir sulit mendapatkan pekerjaan baru di usia yang tidak lagi muda.

"Bagian security (satpam), ya kurang lebih 25 tahun. Ada putusan PHK itu saya 'wah untuk tambahan sehari-hari apa ya?', terus saya pikir buka jualan es begitu, untuk menambah penghasilan. Saya mohon untuk managemen kurator, juga dinas terkait untuk bisa menampung lagi kita-kita yang sudah keluar dari Sritex ini, untuk kita-kita ini kan usianya sudah melampaui, sudah di atas 50 tahun, di Sritex apalagi juga kurang lebih lama ya, ingin lagi berkaya untuk mengabdi pada Sritex," ujar Sri.

Salah satu pembeli yang juga rekan kerjanya sewaktu masih bekerja di Sritex mengaku sengaja membeli minuman es buatan Sri, sebagai bentuk dukungan dan saling menguatkan pasca PHK massal.

"Yang viral di TV mas, Sritex ini. (Temannya) Iya, anak buahnya, mas. Ini kebetulan lewat, kasihan temannya kan sudah tidak di Sritex lagi, ikut memajukan, ikut mensejahterakan biar sama-sama maju mas," kata Yunik Dwi, pembeli.

Selain berjualan takjil, Sri bersama ribuan mantan karyawan Sritex juga mengurus BPJS Ketenagakerjaan untuk pencairan dana sosial BPJS Ketenagakerjaan, yang nantinya bisa ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

#phkmassal #sritex #sukoharjo

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/578686/pasca-phk-massal-mantan-karyawan-sritex-jualan-es

Dianjurkan