• 19 jam yang lalu
KOMPAS.TV Peristiwa yang menimpa dua pendaki senior, Elsa Laksono dan Lilie Wijayati, di Carstensz Pyramid meninggalkan duka mendalam serta menuai empati dari publik, terutama di kalangan para pendaki perempuan.

Salah satu yang turut menyampaikan belasungkawa adalah mantan pendaki Carstensz, Ferissa Djohan.

Ferissa, yang pernah mencapai puncak Carstensz pada 2007, mengapresiasi perjalanan kedua pendaki senior tersebut.

Mantan jurnalis ini juga menceritakan beratnya pendakian ke puncak bagi pendaki non-profesional.

Gunung Carstensz, atau Carstensz Pyramid, merupakan gunung tertinggi di Papua, Indonesia, dan menjadi salah satu tantangan terbesar dalam dunia pendakian.

Puncaknya yang masuk dalam jajaran World Seven Summits berada di Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah, dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut.

Sebelum mencapai puncak, pendaki biasanya beristirahat dan beradaptasi dengan ketinggian di Camp Yellow Valley.

Tragedi yang menimpa Lilie Wijayati, yang dikenal sebagai "Mamak Pendaki", serta sahabatnya Elsa Laksono alias "Mamak Gigi", menjadi pengingat akan besarnya risiko dalam pendakian ke jalur ekstrem seperti Carstensz.

Pendakian gunung bukanlah aktivitas yang bisa dianggap enteng. Medan yang berat serta perubahan suhu ekstrem dapat membahayakan keselamatan pendaki.

Oleh karena itu, Carstensz Pyramid tidak disarankan bagi pendaki pemula tanpa pendamping.

Persiapan maksimal harus dilakukan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

Baca Juga [FULL] Deretan Fakta Tragedi Tewasnya 2 Sahabat Pendaki di Puncak Carstensz di https://www.kompas.tv/nasional/578000/full-deretan-fakta-tragedi-tewasnya-2-sahabat-pendaki-di-puncak-carstensz

#pendaki #carstensz #liliewijayanti #elsalaksono

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/578046/eks-pendaki-carstensz-ceritakan-sulitnya-medan-pendakian-puncak-carstensz

Dianjurkan