KOTA GORONTALO, KOMPAS.TV - Di bulan suci Ramadan, banyak tradisi dan budaya unik yang sering dilakukan warga.
Kali ini kita akan melihat tradisi yang sudah turun temurun dilakukan warga Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya,bersama seluruh warga di Gorontalo.
Tradisi Kokoo namanya, tradisi ketuk sahur ini dilakukan dengan menggunakan perpaduan alat musik tradisional dan modern berupa drum band.
Dalam tradisi ketuk sahur ini, panitia pun menyediakan lebih dari 800 buah alat musik tradisional bambu atau yang biasa disebut kokoo.
Dengan keliling kota, irama ketukan alat musik bambu di iringi drum band dan lantunan sholawat bangunkan warga dan jadi pertanda waktu sahur akan tiba.
Tradisi kokoo ini sudah dilakukan sejak 11 tahun lalu dan terus berkambang seiring perkembangan zaman, tanpa mengurangi nilai nilai adat dan Budaya Gorontalo.
Ketua Kokoo Gorontalo bilang, tradisi ini selain untuk membangunkan warga untuk santap sahur, juga sebagai wadah pengenalan Budaya Gorontalo serta jadi penyemangat untuk memulai puasa.
Tradisi ini pun disambut antusias ribuan warga Gorontalo, bahkan tak sedikit warga luar Gorontalo yang juga ikut menikmati keseruan tradisi ketuk sahur ini.
Salah satu warga mengaku kagum dengan kemeriahan dan keseruan bertajuk religi yang dikemas dalam tradisi kokoo atau ketuk sahur ala Gorontalo ini.
Baca Juga [FULL] Suasana Bulan Ramadan di Gaza, Umat Muslim Jalankan Puasa di Tengah Gencatan Senjata di https://www.kompas.tv/internasional/577529/full-suasana-bulan-ramadan-di-gaza-umat-muslim-jalankan-puasa-di-tengah-gencatan-senjata
Kedepan, tradisi kokoo akan terus berkolaborasi dengan berbagai kalangan untuk lebih memeriahkan bulan suci ramadan bertajuk adat dan budaya.
Tradisi kokoo atau ketuk sahur ini pun diharapkan dapat terus dilestarikan oleh seluruh warga atau generasi muda di Gorontalo.
#koko'o
#tradisi
#bagunsahur
#ramadan
#gorontalo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/577531/koko-o-tradisi-membangunkan-warga-untuk-sahur-di-gorontalo
Kali ini kita akan melihat tradisi yang sudah turun temurun dilakukan warga Talumolo, Kecamatan Dumbo Raya,bersama seluruh warga di Gorontalo.
Tradisi Kokoo namanya, tradisi ketuk sahur ini dilakukan dengan menggunakan perpaduan alat musik tradisional dan modern berupa drum band.
Dalam tradisi ketuk sahur ini, panitia pun menyediakan lebih dari 800 buah alat musik tradisional bambu atau yang biasa disebut kokoo.
Dengan keliling kota, irama ketukan alat musik bambu di iringi drum band dan lantunan sholawat bangunkan warga dan jadi pertanda waktu sahur akan tiba.
Tradisi kokoo ini sudah dilakukan sejak 11 tahun lalu dan terus berkambang seiring perkembangan zaman, tanpa mengurangi nilai nilai adat dan Budaya Gorontalo.
Ketua Kokoo Gorontalo bilang, tradisi ini selain untuk membangunkan warga untuk santap sahur, juga sebagai wadah pengenalan Budaya Gorontalo serta jadi penyemangat untuk memulai puasa.
Tradisi ini pun disambut antusias ribuan warga Gorontalo, bahkan tak sedikit warga luar Gorontalo yang juga ikut menikmati keseruan tradisi ketuk sahur ini.
Salah satu warga mengaku kagum dengan kemeriahan dan keseruan bertajuk religi yang dikemas dalam tradisi kokoo atau ketuk sahur ala Gorontalo ini.
Baca Juga [FULL] Suasana Bulan Ramadan di Gaza, Umat Muslim Jalankan Puasa di Tengah Gencatan Senjata di https://www.kompas.tv/internasional/577529/full-suasana-bulan-ramadan-di-gaza-umat-muslim-jalankan-puasa-di-tengah-gencatan-senjata
Kedepan, tradisi kokoo akan terus berkolaborasi dengan berbagai kalangan untuk lebih memeriahkan bulan suci ramadan bertajuk adat dan budaya.
Tradisi kokoo atau ketuk sahur ini pun diharapkan dapat terus dilestarikan oleh seluruh warga atau generasi muda di Gorontalo.
#koko'o
#tradisi
#bagunsahur
#ramadan
#gorontalo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/577531/koko-o-tradisi-membangunkan-warga-untuk-sahur-di-gorontalo
Kategori
🗞
Berita