SEMARANG, KOMPAS.TV - Tarian berjudul 'Ayo Rukun' ini menjadi sorotan utama dalam perayaan Hari Guru. Pementasan ini merupakan hasil kolaborasi dari tim Kesenian Taman Budaya Jawa Tengah oleh Sanggar Greget Semarang.
Tari 'Ayo Rukun' tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang mendalam kepada para penonton, khususnya generasi muda. Selain itu juga sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya tradisional Jawa.
Pesan moral yang disampaikan melalui tarian ini, sejalan dengan upaya pemerintah untuk membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghargai keberagaman. Tarian ini lahir dari gagasan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah, yang menciptakan lirik lagu sebagai bagian dari tarian tersebut.
Pembina Sanggar Tari Greget, Yoyok B Priyambodo mengatakan, tarian ini merupakan ajakan bagi generasi muda untuk hidup rukun dan damai, saling menghormati tanpa memandang perbedaan agama, suku, dan ras.
Tarian ini menyampaikan nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan solidaritas dengan cara yang estetis. Setiap gerakan penari menjadi simbol ajakan untuk mempererat persaudaraan di tengah masyarakat yang majemuk.
"Tari 'Ayo Rukun' ini merupakan semangat untuk pelajar kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar, tanpa harus membeda-bedakan antara suku, ras, dan agamanya. Makanya, belajar bersama dengan kerukunan dan gotong royong untuk bersama-sama," ujar Yoyok B Priyambodo.
Sementara, Kabid Pembinaan Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Eris Yunianto, mengapresiasi pementasan ini. Dia berharap, generasi muda semakin memahami pentingnya toleransi melalui seni.
"Tarian 'Ayo Rukun' itu tarian yang merepresentasikan, ajakan pada semua pihak khususnya anak-anak SMK dan SMA. Tidak hanya fokus itu, anak-anak saya pun bisa. Tarian itu mengajak semuanya untuk mengedepankan toleransi," jelas Eris Yunianto.
Rencana ke depan, Provinsi Jawa Tengah akan menggelar lomba tari 'Ayo Rukun' untuk pelajar se-Jawa Tengah karena banyaknya simbol gerakan di tarian, yang menunjukkan ajakan saling rukun ini.
#semarang #tari #ayorukun
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/557754/tari-ayo-rukun-satukan-perbedaan-di-perayaan-hari-guru
Tari 'Ayo Rukun' tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menyampaikan pesan moral yang mendalam kepada para penonton, khususnya generasi muda. Selain itu juga sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya tradisional Jawa.
Pesan moral yang disampaikan melalui tarian ini, sejalan dengan upaya pemerintah untuk membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghargai keberagaman. Tarian ini lahir dari gagasan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Uswatun Hasanah, yang menciptakan lirik lagu sebagai bagian dari tarian tersebut.
Pembina Sanggar Tari Greget, Yoyok B Priyambodo mengatakan, tarian ini merupakan ajakan bagi generasi muda untuk hidup rukun dan damai, saling menghormati tanpa memandang perbedaan agama, suku, dan ras.
Tarian ini menyampaikan nilai-nilai toleransi, kebersamaan, dan solidaritas dengan cara yang estetis. Setiap gerakan penari menjadi simbol ajakan untuk mempererat persaudaraan di tengah masyarakat yang majemuk.
"Tari 'Ayo Rukun' ini merupakan semangat untuk pelajar kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar, tanpa harus membeda-bedakan antara suku, ras, dan agamanya. Makanya, belajar bersama dengan kerukunan dan gotong royong untuk bersama-sama," ujar Yoyok B Priyambodo.
Sementara, Kabid Pembinaan Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Eris Yunianto, mengapresiasi pementasan ini. Dia berharap, generasi muda semakin memahami pentingnya toleransi melalui seni.
"Tarian 'Ayo Rukun' itu tarian yang merepresentasikan, ajakan pada semua pihak khususnya anak-anak SMK dan SMA. Tidak hanya fokus itu, anak-anak saya pun bisa. Tarian itu mengajak semuanya untuk mengedepankan toleransi," jelas Eris Yunianto.
Rencana ke depan, Provinsi Jawa Tengah akan menggelar lomba tari 'Ayo Rukun' untuk pelajar se-Jawa Tengah karena banyaknya simbol gerakan di tarian, yang menunjukkan ajakan saling rukun ini.
#semarang #tari #ayorukun
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/557754/tari-ayo-rukun-satukan-perbedaan-di-perayaan-hari-guru
Category
🗞
Berita