Brand jam tangan lokal asal Bandung, Jawa Barat Pala Nusantara, beberapa tahun lalu telah terjun dengan memanfaatkan material keberlanjutan. Mereka sudah menggunakan bahan dari puntung rokok, ampas kopi, jamur, sampai karbon.
Category
📺
TVTranscript
00:00 Terima kasih, Pak Miarsan, udah kembali bersama kami, bersama saya Prisa Sompodatu dalam CreateUp dan rekan saya,
00:05 Wiki Adrian, dan kali ini kita akan membahas mengenai waktunya jam tangan lokal Unjuk Taji,
00:10 dan sudah bergabung bersama kami Mas Ilham Pinastiko, founder dan juga CCO dari Palanu Santar.
00:17 Apa kabar Mas Ilham?
00:18 Yes, halo Mas, halo Mbak. Sehat Mbak?
00:21 Sehat, terima kasih sudah bergabung bersama kami.
00:25 Oke, ini adalah jam tangan kayu asli buatan Bandung ya?
00:33 Indonesia, Bandung.
00:35 Apa sih yang menginspirasi pendirian dari Palanu Santar sendiri?
00:38 Budaya, Mas. Jadi sebenarnya kalau saya lihat mitologi sama budaya karifan lokal Indonesia itu kan banyak banget ya,
00:45 sesuatu yang bisa kita ceritakan lagi sama orang-orang di sekitar kita,
00:50 karena kita tuh punya budaya yang menurut negara barat itu sesuatu yang sangat seksi.
00:55 That's why kenapa sampai sekarang orang-orang bule itu pada datang ke sini ya karena kita selalu mengangkat itu gitu.
01:02 Jadi memang inspirasinya Palanu Santar dari situ.
01:04 Oke, Mas melihat market jam tangan lokal kita ini sejauh mana sih sudah dikuasai juga oleh produsen lokal?
01:12 Oke, kalau ngomongin jam tangan sebenarnya industri jam tangan sendiri kalau di dunia kan industri yang paling tua ya Mbak ya.
01:19 Jadi dari zaman sebelum revolusi industri itu jam tangan itu sudah ada.
01:23 Nah kalau di Indonesia sendiri jam tangan kayu itu baru ada tahun 2009, 2010.
01:28 Begitu dan kebetulan pun itu 2010 pun sebenarnya yang berperan di situ ada saya.
01:34 Jadi 2010 kita coba launching jam tangan kayu pertama di Indonesia dan antusiasnya, animunya bagus banget.
01:42 Sampai akhirnya mulailah di situ saat kita menjadi leader market, kita jadi market leader,
01:48 muncullah gerakan jam tangan kayu yang mulai, mulai apa ya istilahnya, price pointnya itu di harga gitu.
01:56 Jadi sekarang usianya sudah 13 tahun lah kalau jam tangan di Indonesia.
01:59 Oke, jadi Palanu Santara ini salah satu pioneer jam tangan kayu di Bandung ya?
02:05 Betul, betul.
02:06 Oke, oke.
02:07 Okmen lah Mas kalau sekarang insya Allah.
02:09 Siap, siap. Oke, apa yang sebetulnya membuat Palanu Santara ini berbeda dengan jam tangan lokal lainnya, Mas Hilam?
02:18 Kita tuh base-nya dari desain, Mas. Jadi kebetulan saya desain produk.
02:22 Jadi memang kita interest-nya di kayu dan di pengolahan material.
02:26 Jadi yang membedakan kita dengan jam tangan kayu lainnya yang ada saat ini, kita tuh menggunakan banyak material, Mbak.
02:33 Salah satunya kita berkolaborasi dengan Kikyorbat, itu kita menggunakan dari puntung rokok.
02:40 Jadi bodi jam tangan itu dari puntung rokok. Kemudian kita kolaborasi dengan MYCL, dengan Jamur.
02:46 Itu kita ngeluarkan statement jam tangan vegan pertama di dunia bahkan.
02:50 Saat itu launching-nya juga di Super Design Milano tahun 2019.
02:55 Untuk strap-nya ya?
02:56 Betul, sama bodi belakangnya.
02:59 Oh, oke.
03:00 Terus yang terakhir yang sekarang lagi kita coba olah itu dari bioresin.
03:05 Jadi kita bikin namanya ada seri namanya Pala Ubur.
03:08 Itu dari bioresin dan masih cukup, apa ya, masih cukup. Barulah di pasar Indonesia seperti itu.
03:16 Oke, bagaimana Mas dan kawan-kawan begitu ya, ataupun tim, sangat yakin bahwa jam tangan dari kayu ini akan diminati?
03:26 Karena kan mengingat agak jarang ya memang jam tangan kayu itu digunakan.
03:31 Sebenarnya kalau dari saya, Palanusantara itu model awalnya adalah kompetisi ya.
03:40 Jadi kita selalu kompetisi di desain, kita kompetisi di marketplace, dan seterusnya.
03:45 Jadi kompetisi offline ataupun online.
03:47 Sebenarnya dari situ saya melihat antusias karena ini produk yang unik.
03:52 Jadi kadang-kadang orang sudah bosen dengan kado-kado.
03:57 Jadi sekarang itu Palanusantara banyak menjadi customize, corporate ataupun gift.
04:03 Jadi karena eksplorasi tadi di event, di kompetisi, akhirnya corporate ngelihat.
04:11 Kayak gitu, kayak kemarin kita ada di BSD di Jakarta, kita coba untuk bikin event.
04:21 Dan ternyata di situ alhamdulillah respon dari corporate dan istansi bagus banget.
04:25 Mereka order puluhan, ratusan, jadi untuk B2B.
04:29 Nah dari situ sebenarnya ada yang kecil-kecilnya itu untuk gift.
04:33 Untuk Natal, untuk tahun baru.
04:36 Keunikannya itu yang sebenarnya jadi daya tarik utama.
04:39 Betul.
04:41 Banyak menggunakan bahan-bahan yang mempedulikan keberlanjutan.
04:50 Sejauh mana ini kemudian menjadi sebuah value dari produk Palanusantara sendiri, Mas Ilham?
04:57 Kalau ngomongin value, sebenarnya core kita tetap ada di story telling tadi ya Mas ya.
05:03 Jadi story telling dan handcraft, handcraft-mennya gitu.
05:06 Jadi memang Indonesia yang kaya dengan tarifan lokalnya ini, harus kita tetap kita jaga.
05:14 Intinya gitu Mas.
05:15 Nah material, new material atau material alternatif ini sebenarnya memberikan value lebih.
05:20 Di saat kita trendnya saat ini kalau sama Mbak Tau sendiri,
05:24 itu kita udah mulai ke arah lingkungan, ramah lingkungan, terus material baru dan sebagainya.
05:30 Kita coba riding the wave dengan trend tersebut, dengan mengajak kolaborasi-kolaborasi kita.
05:35 Yuk kita bareng-bareng yuk, mau nggak bareng sama Pala.
05:39 Kita punya market, kita punya traffic, kita bareng-bareng kita coba gedein untuk memperkenalkan ya ini.
05:48 Bagaimana material baru dari Indonesia ini bisa melangguan.
05:52 Karena Alhamdulillah dengan material ini Mas, kita tuh bisa lebih mudah di ekspor ke Jepang, Korea, ke Eropa.
06:01 Karena di sana mereka kompetisinya udah di situ, sedangkan di Indonesia ini masih baru buka pintu ibaratnya gitu.
06:07 Oh malah lebih disambut baik saat ini di luar negeri dan lebih banyak saat ini ke ekspor gitu ya.
06:16 Betul, ekspornya bukan kontaineran ya Mbak ya, ekspor.
06:19 Nah kecil lah gitu.
06:21 Oke, semakin menarik kita akan lanjutkan lonseng jadwal berikut ini Mas Ilham dan Pak Mirza.
06:25 Tetap bersama kami, bisa jadi kami akan segera kembali.
06:28 Terima kasih Pak Mirza, namaskan bersama kami dalam Kreatab.
06:30 Kita masih membahas mengenai salah satu merek jam tangan lokal nih asal Bandung bersama dengan Mas Ilham Pinastiko,
06:38 founder dan juga CCO Pala Nusantara.
06:41 Oke, tadi disampaikan memang marketnya adalah untuk ekspor juga ini banyak di cater gitu oleh Pala Nusantara.
06:49 Tapi biasanya kalau ngomongin soal kepodulan mereka dan juga pengetahuan mengenai bread yang mereka beli,
06:55 mereka kadang suka ingin tahu detail gitu, apalagi untuk produk-produk yang berbahan dasar kayu.
07:01 Nah soal traceability-nya mereka tanyain juga nggak sih sertifikasinya dan lain sebagainya?
07:06 Iya Mas, jadi yang paling penting sebenarnya adalah endurance ya atau durability-nya dari jam tangan ini.
07:15 Lebih ke arah situ sih, terus kalau sertifikasi dan sebagainya mungkin karena ini kita ngomongin emosional product gitu ya,
07:23 itu udah nggak dilihat sih Mas.
07:25 Ada tiga input dari pihak luar, ini kan yang dijual itu adalah uniknya, mungkin dari segi hargakah, dari segi desainkah atau apapun lah?
07:37 Iya, sebenarnya kalau di luar, di Eropa sendiri, karena kita bermitra juga sama beberapa teman-teman kita yang lagi sekolah gitu ya Mbak ya,
07:46 kalau nggak yang lagi udah kerja di sana, orang-orang sana itu, orang-orang Eropa itu justru kalau melihat kayu itu,
07:54 mereka tuh lumer gitu, mereka tuh malah mengapresiasi banget.
07:58 Bahkan dengan harga kita yang cenderung affordable buat pasar Indonesia, itu kadang saya dikasih masukan nih,
08:06 sering, bukan jarang sih, tapi sering gitu, "Ini harga lu kemurahan, harga lu kemurahan, naikin lagi, naikin lagi, naikin lagi."
08:12 Karena mereka sangat mengapresiasi kayu sebenarnya, karena mereka kan nggak ada, bukan negara yang banyak kayunya ya,
08:18 sedangkan kita disini sangat berlimpah kayu dan agak sensitif memang dengan harga,
08:23 apalagi untuk market kita yang masih early adapter dengan kayu, jam tangan dari kayu,
08:28 dan mereka selalu mengompar, pasar kita ini selalu mengompar dengan jam tangan yang udah ada sejenisnya di Indonesia,
08:36 yang udah existing dari puluhan tahun yang lalu, begitu Mbak.
08:39 Oke, oke. Mengingat ini adalah jam tangan yang terbuat dari kayu, ternyata ada treatment-treatment khusus lah ya,
08:45 sejauh mana treatment-treatment khusus ini juga diketahui, dan juga upaya apa yang dilakukan oleh Polanusantara sendiri untuk ngasih tau ke konsumen gitu ya?
08:55 Karena udah pasti nggak boleh basah gitu ya, nggak boleh berenang, bersepeda masih bisa.
09:00 Iya, betul. Jadi karena kita menggunakan kayu dan leather, sebenarnya kayu dan kulit, kulit asli,
09:07 sebenarnya dari situ aja kalau kita tau material kayak kulit gitu ya, pasti udah nggak boleh sama, air tuh udah nggak boleh gitu.
09:13 Mau jamnya apapun ya, yang jam dari paling mahal sampai istilahnya yang paling bawah pun nggak boleh, nggak boleh kena air gitu kalau jam tangan kulit gitu.
09:21 Jadi dari situ kita kadang-kadang nge-state di website kita, di beberapa platform kita bahwa kita adalah jam tangan fashion,
09:30 jadi tidak hanya khusus untuk fashion gitu, memang untuk event-event tertentu mungkin ke udangan,
09:36 atau ketemu orang penting, dan seterusnya bukan sesuatu yang based on utility, harus naik sepeda,
09:41 sekarang lagi musimnya lari nih, pakai jam tangan kayu gitu ya, bukan pakai garmin gitu kan, ada dana juga gitu kan.
09:47 Oke, bukan jam tangan untuk sehari-hari begitu ya. Harganya berapa sih? Dan dalam satu bulan begitu produksinya bisa mencapai berapa?
09:58 Kalau harga sebenarnya basket size kita itu mulai dari, ya basket size kita itu 475, jadi memang 475 ribu,
10:07 jadi range-nya memang ada yang dari 299 ribu sampai paling mahal itu ada yang 2 juta sebenarnya.
10:14 Nah yang 2 juta ini memang limited edition, customized, karena itu memang khusus untuk kemarin,
10:19 kita kan official merchandise G20 ya Mbak ya, jadi memang untuk diberikan kepada presiden, tamu-tamu dan presiden yang ada di sana.
10:29 Jadi itu yang harga paling tinggi.
10:32 Bicara mengenai sektor ini, sektor ini sebetulnya sensitif terhadap apa,
10:37 dan apa yang perlu dimiliki oleh pelaku usaha di sektor ini Mas Ilham, mungkin kalau Anda ingin share sedikit.
10:43 Ya, sebenarnya kalau kita ngomongin sensitif dan kita ngomongin kayu dan leather Mbak Mas,
10:49 itu tuh harganya sama kayak emas loh, jadi setiap tahun tuh harganya naik, bahan takunya.
10:54 Jadi paling sensitif itu price pointnya itu sebenarnya ada di bahan taku gitu,
10:59 apalagi sekarang dolar naik ya, itu gak tau tiba-tiba dari distributor tiba-tiba naik aja gitu,
11:05 dolarnya naik Mas, jadi saat kita ngitung HPP atau CIGAS kita sebenarnya relatif kecenderungannya naik, naik, naik 2%, naik 2%, 2% gitu.
11:14 Jadi dan disitu sebenarnya kembali lagi, saat kita mau menjual dengan menutupi HPP tersebut, agak sulit.
11:22 Karena pengen dibebarkan konsumen dong, naik harganya naik ini gitu kan,
11:27 tapi itu agak sulit karena mereka masih sensitif dengan harga customer kita tuh.
11:32 Jadi membandingkan dengan tadi yang saya bilang Mbak,
11:35 dengan angkat 400 ribu, gua bisa dapat jam tangan Jepang nih, yang lebih proper, lebih advance, bisa ada macem-macemnya seperti itu.
11:44 Oke, jadi itu yang menjadi tantangan utama Mbak gitu ya.
11:47 Tantangan utamanya, that's why kenapa kita selalu menggaungkan cerita nusantaranya Mbak, rohnya itu yang harus kita ceritain.
11:53 Baik, keunikannya juga itu yang ternilai begitu ya.
11:56 Semoga untuk target-targetnya ke depan, khususnya untuk bisa menembus pasar internasional yang lebih luas lagi,
12:04 juga ini semakin tinggi begitu ya.
12:07 Baik, Mas Ilham terima kasih sudah bergabung bersama kami, sukses untuk Palanusantara, sampai jumpa.
12:11 Thank you Mbak.
12:13 Dan Mbak Prasad, sebelum kita akhiri power breakfast, kita akan simak terlebih dahulu update dari pergerakan IISG,
12:19 dari pembukaan sesi 1 hingga saat ini, seperti yang Anda dapat saksikan di layar televisi Anda.
12:25 Indeks harga sam gabungan pemirsa setelah pukul 9 lebih 29 menit atau 29 menit setelah pembukaan pergerakan,
12:32 sesi pertama terpantau masih melemah 0,1% di Rp6.830 sementara Rupiah terhadap Dolar AS di Rp15.684.
12:43 Oke, sementara itu salam-salam yang masuk ke dalam tab Genes, diantara yang ada SOTS, Puri, BRPT, Maha, SDPC, King, ESAT, TPIA, dan PGEO.
12:54 Oke, TPIA dan PGEO turun ini 4% lebih, BRPT menguat 14,95% pemirsa, kemudian ada MENN, Koka, ESTA, DGIK, BBKP, PRIM, RGAS yang masuk dalam kategori saham-saham top losers.
13:12 Pemirsa, sudah 90 menit kami menemani Anda dalam power breakfast.
13:18 Semoga pembicaraan kami hari ini dapat menjadi referensi dan sumber informasi untuk Anda, tetap berbaru informasi Anda menjadi IJ Channel,
13:24 You Trustworthy, dan Comprehensive Investment Reference.
13:28 Saya Wiki Adrian, dan saya Pris, Sosmodatu, sampai jumpa.
13:31 Terima kasih banyak.
13:33 [Musik]
13:37 [Musik]
13:41 [Musik]
13:44 [Musik]
13:50 [Musik]
13:57 [Musik]
14:07 [Musik]
14:10 [Musik]
14:16 Terima kasih telah menonton!